BAB I PENDAHULUAN. elektronik, dan media internet yang sangat berkembang pesat. Kehadiran media

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai. kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gaya hidup menjadi bentuk eksistensi diri yang tidak dapat terpisahkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meneliti imitasi gaya berpakaian dalam majalah Gogirl!. Majalah Gogirl!

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang. Satu tantangan yang muncul dalam usia remaja ialah munculnya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana ketiganya merupakan tahap-tahap dari perkembangan media komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai mahkluk sosial, manusia memiliki hasrat yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang kini sedang tumbuh di dalam kehidupan masyarakat secara global.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sering kita jumpai banyak wanita masa kini yang mengadopsi

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki media massa yang sangat beragam, media cetak, media elektronik, dan media internet yang sangat berkembang pesat. Kehadiran media massa sangat erat kaitannya dengan penyebaran budaya, karena melalui media massa lah orang-orang kreatif punya tempat yang tepat. Media massa dapat memperkaya masyarakat dengan menyebarkan karya kreatif dari manusia seperti karya sastra, musik, dan film. Perkembangan industri media cetak di indonesia cukup berkembang, meskipun competitor media cetak semakin banyak, seperti media online yang semakin berkembang pesat, namun minat para pembaca untuk memilih media cetak seperti koran, bulletin, tabloid dan majalah sebagai cara untuk memperoleh informasi tidak pernah surut, bahkan kini dapat kita lihat banyaknya perusahanperusahaan baru yang bergelut dibidang industri majalah misalnya. Beraneka ragam judul dan kategori majalah dapat kita temukan di toko buku maupun distributor majalah. Realita yang ada memang mengancam para penerbit media cetak dengan adanya new media yang semakin diminati masyarakat karena bersifat praktis dan dapat diakses diamanapun kita berada. Namun hal itu tak lantas membuat mereka berbondong-bondong beralih ke media online. Media cetak kuat, Punya karakter yang khas. Itu yang membuat sebagian masyarakat lebih tetap memilih media cetak daripada media online. Berita yang jelas, 1

lengkap, dan terperinci menjadi nilai lebih dari media cetak. Kolom-kolom berita atau informasi ydengan foto atau gambar pada media cetak yang mengupas tuntas suatu masalah, membahas suatu fenomena, mengulas profil seseorang, atau sekedar memberikan informasi terbaru, yang selalu dinanti masyarkat. Selain itu, berabad-abad media cetak telah mengiringi perkembangan peradaban manusia, sehingga tak mudah untuk dilupakan dan dengan media cetak pula menjadi awal mula sebuah perkembangan media masa. Membicarakan majalah saat ini, pasti sudah melekat dalam benak kita bahwa media cetak satu ini erat kaitannya dengan sumber informasi perkembangan gaya hidup masa kini, yang tidak lekang dari perkembangan masyarakat yang semakin maju dengan warna warni kreatifitas yang bervariasi. Jika melihat perkembangan majalah yang sudah ada sejak masa-masa awal penerbitan pers, majalah lebih banyak digunakan sebagai media penggerak massa untuk melawan pemerintahan yang tidak berpihak pada masyarakat. Selain itu, majalah juga dijadikan alat penyebaran ideologi, kebijakan, atau untuk memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu. Kemudian setelah konflik politik mengendur, pers muncul dengan lebih liberal. Sisi idealisme mulai tergeser dengan kepentingan bisnis. Majalah-majalah baru yang berkonten umum pun bermunculan dengan tujuan meraih pasar seluas-luasnya sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya. (Junaedhie, 1995:194) Kebutuhan informasi saat ini menjadi gaya hidup baru bagi sebagian masyarakat, apalagi didukung dengan teknologi yang semakin canggih, masyarakat dapat memilih caranya sendiri untuk menikmati informasi yang 2

dibutuhkanya, baik media cetak, elektronik ataupun media online. Akhir- akhir ini masyarakat mencari informasi yang dibutuhkan sesuai minat dan hobby yang disukai tak jarang belakangan ini media cetak juga menyuguhkan berbagai macam kategorisasi atau segmentasi pasar misalnya para lelaki disuguhkan dengan majalah yang khusus membahas sisi lelaki seperti otomotif, bisnis atau dunia olahraga sedangkan perempuan banyak sekali majalah khusus yang berisi tentang fashion, lifestyle, karir, info belanja dan lain-lain semua yang berhubungan dengan wanita, atau bagi penyuka music dan film ada majalah khusus menginformasikan semua hal yang berhubungan dengan musik, band, artis, jadwal konser, jadwal rilis, pemutaran, synopsis dan lain-lain. Dengan beragam pemberitaan yang disajikan tak jarang berita hiburan (entrtaiment),lifestyle atau softnews seperti inilah yang menarik dan menjadi pilihan dikala banyaknya pemberitaan politik dan ekonomi yang membanjiri media. Gaya hidup, teknologi terbaru, trend fashion, healthy life, hobi, traveling, info terbaru mengenai café, restoran ataupun shooping area ala masyarakat urban kini disajikan oleh hampir seluruh media massa. informasi yang kita nikmati inilah perlahan mengiring kita untuk mengaplikasikannya kedalam kehidupan kita sehari hari. Dengan perkembangan media yang sangat pesat, salah satunya adalah majalah lifestyle atau fashion yang bidikannya ditujukan untuk para perempuan modern. Majalah yang mengulas gaya hidup di seluruh belahan dunia ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Bagi mereka yang memang seselalu mengikuti perkembangan tren baik fashion, gaya hidup dan kecantikan, majalah seperti itu 3

wajib dibaca. Menjawab kebutuhan tersebut, banyak sekali majalah perempuan yang ditawarkan kepada para pembaca. Mereka berlomba-lomba untuk menyajikan apa yang sebenarnya sangat dibutuhkan perempuan Indonesia. Majalah merupakan salah satu produk yang sering dikonsumsi perempuan untuk keperluan pribadinya. Banyak perempuan masa kini berlanganan majalah, dari yang terbit tiap minggu hingga perbulan. Perempuan lebih banyak mengkonsumsi majalah dibandingkan laki-laki, perempuan juga lebih mudah dipengaruhi oleh iklan-iklan yang dimuat di majalah dibandingkan dengan laki-laki; Karena itu majalah-majalah semakin membidik perempuan sebagai target pasarnya. Konten maupun artikel-artikel yang dimuat ditampilkan secara beragam. Perempuan di kota kota besar atau disebut dengan perempuan modern selalu mempunyai cara untuk berpenampilan berbeda, meskipun tidak selalu original karena bnyak mengadopsi gaya selebritis idolanya masing-masing. Dengan demikian perempuan modern selalu berusaha untuk memperbaharui penampilanya sesuai trend yang berlaku. Disebut penampilan bukan hanya apa yang melekat di tubuh semata, melainkan juga bagaimana keseluruan potensi dalam diri memungkinkan mereka untuk menampilkan citra diri. Pesan verbal dan non verbal yang disampaikan media massa dianggap sebagai salah satu hal penting yang akan memberikan ciri khusus pada perempuan modern. Cara berpakaian dan pilihan warna dalam berbusana ataupun dalam hal apa saja yan berkaitan dengan identitasnya sebagai perempuan modern, adalah salah satu usaha dari mereka untuk membentuk citra tertentu melalui penampilanya. Sebagiai orang 4

berpandangan bahwa pilihan seseorang atas busana mencerminkan kepribadianya ( Mulyana, 2005 : 347 ). Perempuan masa kini sangat muda terpengauh dengan trend untuk memenuhi kebutuhan itu, mereka mencari informasi tersebut di media massa seperti majalah dan televisi. Dengan adanya gambaran seperti ini di kota-kota metropolitan seperti pada umunmya, semuanya dikarenakan masuknya budaya luar ke Indonesia. Hal-hal yang dilakukan oleh selebritis luar negri dan kebiasaankebiasaan mereka yang diliput oleh media massa dan disebar luaskan sehingga masuk ke Indonesia. Kita mengeahui bahwa pengaruh dunia barat dengan nila-nilainya mempengaruhi nilai budaya kita. Hal tersebut akibat arus simbolik global yaitu nilai-nilai luar yang dapat mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat melaui transformasi teknologi komunikasi modern dan industri komersil. Kemasan media massa yang menarik dapat membuat khalayk tertarik untuk melihat atau membaca informasi tersebut, dan bagaimana media massa mengkonstruksi realitas kedalam sebuah kemasan medianya ( Sobur, 2009 : 89 ). Banyak variasi media pada akhirnya menuntut sebuah media untuk bersaing dalam meraih pasar (khalayak). Berbagai strategi pemasaran diupayakan untuk sekedar dapat bertahan hidup, mulai dari pemilihan cover, gaya, penyajian, hingga pemilihan tema-tema pemberitaan atau informasi yang cenderung mengikuti selera pasar. Dalam hal ini, tema perempuan kemudian menjadi dominan dalam pekembangan media masaa di tanah air, khususnya media cetak. 5

Umunya media massa tersebut menyajikan informasi seputar dunia perempuan berupa artikel maupun berita dengan gaya bahasa yang lebih terbuka, bahkan, beberapa media cetak baik majalah-majalah kategori luar (franchise), seperti : Cosmopolitan, Playboy, Harpers Bazaars, Marie Claire dan sebagainya, dan tabloid-tabloid lokal (non franchais) seperti : Cita Cinta, Nyata, Nova, Femina dan lain sebagainya, yang sengaja menampilkan cover ( foto ) perempuan dengan pakaian yang minim dengan pose yang menantang sebagai nilai jual untuk mensiasati daya saing media. Dengan perkembangan majalah saat ini yang sedemikian rupa, secara tidak langsung menarik perhatian para pembaca khususnya kaum perempuan masa kini yang memanfaatkan media cetak ini yaitu majalah sebagai pusat informasi dan menjadikan sebuah acuan gaya hidup yang akan diterapkan di dalam kehidupan dan lingkunganya. Majalah yang akan dibahas disini adalah ELLE, OK! dan COSMOPOLITAN Indonesia edisi oktober 2013 yang memiliki segmen perempuan masa kini. Didalamnya mereka menampilkan bagaimana kehidupan perempuan urban, bagaimana peran perempuan masa kini sudah mulai banyak perubahan. Tak hanya bagaimana hidup di dalam kemodernisasian, bagaimana mereka menyetarakan gender, meniti karir, menjunjung feminitas, dan menyesuaikan diri dengan arus globalisasi. Kedudukan wanita saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan dahulu kala, mereka sudah pandai menunjukan diri dan mencari apa yang mereka butuhkan di era globalisasi ini. 6

Banyak orang mengagumi keindahan perempuan sebagai karya seni terindah di dunia. Kekuatan keindahan perempuan mengalahkan keindahan apapun di dunia ini, karena justru di dalam keindahan itu ada kehidupan yang menjadi pusat interaktif antara objek keindahan dan subjeknya. Keindahan perempuan menjadi streotip perempuan dan membawa mereka ke sifat-sifat disekitar keindahan itu, seperti perempuan harus tampil menawan, pandai mengurus rumah tangga, memasak, tampil prima untuk menyenangkan suami, dan pantas diajak ke berbagai acara, cerdas, serta sumber pengetahuan dan moral keluarga. Perempuan memiliki peranan penting dalam media massa baik dijadikan sebuah objek pemberitaan ataupun sebagai simbol dari sebuah produk yang akan dijiual. Perempuan memiliki caranya sendiri untuk tampil lebih berani di masyarakat, bagaimana meniti karir, menjadi pemimpin, berbagi informasi, kisah sukses, tips, ataupun pengetahuan dan mengajak perempuan-perempuan lainya untuk bisa menjadi perempuan yang sukses di dalam masyarakat melalui media massa. Dari sini dapat terlihat begitu sangat pentingnya informasi bagi keberlangsungan hidup kita, karena dengan informasi kita dapat mengetahui berbagai hal, pengetahuan baru dan kabar terkini mengenai perkembangan dunia dan banyak lagi. Melalui majalah perempuan inilah, kita dapat menikmati informasi yang fresh dan up to date mengenai bagaiman menjadi wanita masa kini. Melaui media massa ini juga kita secara perlahan diiring untuk memilih informasi apa saja yang kita butuhkan seiring dengan perkembangan jaman. 7

Dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti mengambil judul MITOS PEREMPUAN KARIR DALAM MAJALAH FASHION DAN LIFESTYLE ( Analisis Semiotik pada Majalah ELLE, OK! dan COSMOPOLITAN Indonesia, Edisi Oktober 2013 ). A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah adalah bagaimana mitos perempuan karir dalam artikel-artikel yang dimuat di majalah ELLE, OK! dan COSMOPOLITAN Indonesia, edisi oktober 2013. C. Tujuan Penelitiaan Dengan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap mitos perempuan karir dalam artikel-artikel yang di muat di majalah ELLE, OK! dan COSMOPOLITAN Indonesia, edisi oktober 2013. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini memberikan sumbangsih pemikiran terhadap perkembangan Ilmu Komunikasi khususnya konsentrasi Jurnalistik, terutama yang berkaitan dengan studi media, analisis semiotik pada media cetak yaitu majalah yang bersegmentasikan pada perempuan. 8

2. Manfaat Praktis Memberikan sebuah informasi dan gambaran baru kepada masyarakat bahwa media massa khususnya majalah mempunyai pengaruh besar terhadap pola pikir dan tindakan yang kita lakukan, bagaimana media cetak mengkonstruksi dan membingkai fenomena di masyarakat tentang kehidupan perempuan modern di dalam pemberitaanya di majalah, serta mengingatkan masyarakat agar mampu memfilterisasi diri terhadap informasi informasi yang mereka dapatkan melalui media massa, dan bisa menjadi refrensi bagi penelitian serupa selanjutnya. 9