SISTEM IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI KASUS: ARAB SAUDI Farida Ery
PENDAHULUAN Irigasi merupakan sistem yang sudah ada sejak jaman kuno: - Irigasi telah dikenal masyarakat Babilonia pada masa kepemimpinan Raja Hammurabi, 2000 SM; - Irigasi banyak disebutkan dalam dokumen kuno Syiria, Persia, India, China, Jawa, dan Italia. Air irigasi merupakan komponen penting dalam siklus hidrologi dan memberikan kontribusi sebagai sumber daya air dan penyimpanan air.; Air lebih dapat dimanfaatkan oleh manusia apabila siklus perputarannya lambat. Laju perputaran dipengaruhi antara lain oleh iklim, bentuk muka bumi, dan manusia. Sebaliknya, semakin cepat laju perputaran air maka akan semakin sedikit air yang dapat dimanfaatkan. Disamping itu juga dapat mempengaruhi mutu air karena air juga menjadi pembawa larutan di dalam tanah.
PENDAHULUAN
IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI A R A B S A U D I GDP Size (2014) US$ 746,2 M Total area 2.149.690 km2 GDP percapita (2014) US$ 26.200 Populasi 30,89 Juta Jiwa Sumber: world bank Iklim: gurun dan daerahnya gersang Kondisi lingkungan di Arab Saudi tidak ideal bagi kegiatan pertanian, namun pemerintah Arab Saudi tetap memberikan perhatian khusus untuk sektor pertanian; Kontribusi sektor pertanian ± 2% terhadap PDB; Produk pertanian: gandum, jagung, kentang, sayur-sayuran, wijen, sorgum, dll.
IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI Sumberdaya Air Tidak memiliki sumberdaya air permukaan (sungai atau danau utama); Hal ini menyebabkan pemanfaatan air tanah yang berlebihan sehingga lama kelamaan mengering; Memiliki > 223 bendungan yang berfungsi untuk pengendalian banjir, cadangan air tanah dan irigasi; Kebutuhan sanitasi penduduknya dipenuhi melalui desalinasi air laut; Mulai memanfaatkan air limbah untuk irigasi pertanian;
IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI 4 Kategori Lahan Kering Hyper Arid Arid Semi Arid Sub Humid Indek kekeringan (rasio antara curah hujan dan evapotranspirasi potensial) 0,03; tidak ada vegetasi tanaman kecuali hanya beberapa rumpun rumput di daerah lembah; hujan tahunan rendah (di bawah 100 mm/tahun), serta hujan terjadi tidak menentu. Bahkan kadang-kadang tidak terjadi hujan sepanjang tahun; Daerah ini terdapat di daerah gurun Arab Saudi Rub ul Kholi atau yang dikenal dengan empty quarter. indek kekeringan 0,03-0,20 yang ditandai dengan adanya peternakan; terdapat tanaman musiman dan tahunan yang letaknya terpisahpisah; curah hujan tahunan antara 100 300 mm. Terdapat di Jeddah (Arab Saudi) dan negaranegara Timur Tengah pada umumnya. indek kekeringan 0,2-0,5 yang ditandai dengan adanya kegiatan pertanian denga mengandalkan air hujan meski produktifitasnya masih rendah; terdapat kegiatan peternakan komunal, dan curah hujan tahunan 300-800 mm. Biasanya terdapat di perbatasan daerah tropis dan subtropis indek kekeringan 0,5-0,75. Daerah sub humid juga dimasukkan ke dalam area lahan kering, meski sebenarnya memiliki karakter yang dekat dengan daerah lahan basah. Di Indonesia kawasan timur memiliki karakter Sub-Humid dengan beberapa kendala untuk budidadaya pertanian di daerah tersebut.
IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI Lahan kering: Curah hujan sangat rendah sehingga keberadaan air sangat terbatas; Suhu udara tinggi; dan Kelembaban rendah. Kendala tanah pasir sebagai lahan pertanian: Pori-pori tanah besar yang mengakibatkan infiltrasi tinggi sehingga tidak dapat menahan air; Kadar garam tinggi sebagai dampak tingginya evapotranspirasi akibat suhu tinggi dan infiltrasi tanah yang terlalu porous.
Jenis irigasi tepat guna pada lahan kering (tanah pasir) di Arab Saudi: IRIGASI TETES/DRIP IRRIGATION IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI metode pemberian air pada tanaman secara langsung melalui tetesan. IRIGASI SPRINGKLER/SPRINGKLER IRRIGATION metode pemberian air pada tanaman dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan.
IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI: ARAB SAUDI Central Pivot System Lahan Pertanian Desain Lahan
Pengembangan Sektor Pertanian Eksplorasi air tanah bagi petani & perush. Swasta; Pinjaman bebas bunga bagi petani yang melengkapi pertanian menggunakan sistem irigasi modern, seperti pivot; Subsidi bibit pohon bagi petani yang menggunakan sistem irigasi modern. KELANGKAAN AIR Mendorong petani untuk menerapkan teknik irigasi hemat air; Menghentikan subsidi & program yg berkontribusi tdh menipisnya SDA; Pelatihan teknis & lokakarya pengelolaan air irigasi; dll
PENUTUP Σ Kebijakan Sektor Pertanian 1. Mengurangi kebutuhan air melalui kebijakan diversifikasi produksi pertanian; 2. Mengutamakan tanaman bernilai tambah tinggi; 3. Meningkatkan pengelolaan air irigasi dan menggunakan metode irigasi modern, dan menghentikan eksplorasi air tanah; 4. Memperkirakan kebutuhan air tanaman; 5. Mendorong petani untuk menggunakan alat-alat yang membantu mengelola air irigasi yang lebih baik; 6. Mengontrol konsumsi air; 7. Mengintensifkan penyuluhan pertanian; 8. Menetapkan syarat penerbitan izin untuk proyek-proyek pertanian; 9. Memperluas penggunaan air limbah untuk sektor pertanian dan industri; 10.Meningkatkan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, salinitas atau asam tanah. 11
TERIMA KASIH