Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

dokumen-dokumen yang mirip
There are no translations available.

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 59/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum

BAB II LANDASAN TEORI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. proses ekspor atau dikenal dengan sebutan forwarding agent.

BAB 4 PENUTUP Prosedur Pelaporan Pajak Impor Barang Di PT. Lintas Niaga Jaya. sampai dengan clearance documenct. Seperti B/L, PIB, dll.

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB I PENDAHULUAN. tambah dari setiap komoditi yang dihasilkan. Untuk dapat mengoptimalkan

Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-40/BC/2008 TENTANG TATA LAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG EKSPOR

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 63/IAK/Per/8/2007 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, MEMUTUSKAN :

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/M-DAG/PER/8/2010

BAB II LANDASAN TEORI

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/M-DAG/PER/9/2005

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP - 152/BC/2003 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA )

Menteri Perdagangan Republik Indonesia NOMOR : 43/M-DAG/PER/10/ /M-DAG/PER/9/2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13

1. Registrasi Online dan aktifasi pengguna e-ska 2. Alur Layanan Permohonan SKA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG MELALUI LAUT SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Hukum

Nilai Impor (CIF+Bea Masuk) /Harga Jual (Rp)

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 10/M-DAG/PER/5/201141/M-DAG/PER/9/2009 Tanggal : 3 MEI September 2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-152/BC/2003 TENTANG

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 41/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI

TATAKERJA PEMBERIAN PERSETUJUAN DAN EKSPOR BARANG DENGAN MENGGUNAKAN PEB BERKALA

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN IMPORT MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum. 1. Sejarah Perusahaan. PT Puninar Jaya didirikan pada tahun 1969 sebagai perusahaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

User Manual. Sistem e-ska untuk Eksportir

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29451/PP/M.IX/19/2011. Tahun Pajak : 2008;

-1- DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

-8- NOTA HASIL PENELITIAN MANIFEST (NHPM) Nomor:.(3). Tanggal:. (4)..

Lampiran V; 5. Sebagai Pengusaha Kena Pajak, importir wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN.

Pejabat Bea dan Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut:

PROSEDUR PENGURUSAN DOKUMEN BARANG MASUK GUDANG EKSPOR, PROSEDUR PENGANGKUTAN BARANG EKSPOR DAN PROSEDUR PENANGANAN DOKUMEN IMPOR

: 41/M-DAG/PER/9/2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

-1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-5 /BC/2011

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-DAG/PER/7/2008

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-21/BC/1997 TENTANG PERSETUJUAN PEMBERITAHUAN NILAI PABEAN SEBELUM PENGAJUAN PIB

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR EKSPOR DALAM MENDUKUNG KEGIATAN MIGAS. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa pengertian prosedur menurut para ahli adalah :

Transkripsi:

1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b. Sales Contract, yaitu perjanjian tertulis tentang jual beli produk antara eksportir dengan importir. c. L/C (Letter of Credit), yaitu suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir langganan Bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi importir, yang memberi hak kepada eksportir untuk menarik wesel atas bank bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebutkan dalam surat tersebut. 2. Jelaskan tiga macam dokumen utama dalam transaksi ekspor! a. Invoice, yaitu dokumen yang diterbitkan oleh eksportir yang menyatakan nama dan alamat penjual dan pengirim produk ekspor, nama dan alamat pembeli atau importir atau tujuan produk ekspor dikirimkan, jenis dan jumlah produk ekspor dan harga satuan serta syarat penjualannya, tanggal dan nomor invoice. b. packing list, yaitu dokumen yang diterbitkan oleh eksportir yang menyatakan daftar produk ekspor yang dikirim, yang memuat jenis jumlah, dan berat (netto dan gross) atau volume masing-masing produk dalam kemasan dan uraian yang diperlukan meliputi nomor sales contract yang menjadi dasar pengiriman produk, nama dan alamat pembeli atau importir, No L/C jika pembayaran ekspor dilakukan dengan L/C, nama dan alamat pengirim barang (shipper) atau eksportir, feeder vessel (kapal pengumpan), ocean vessel (kapal laut) dan nomor container and seal (peti kemas dan segel). c. Bill of Lading (B/L), yaitu kwitansi tanda terima barang/ surat kontrak angkatan laut/ dokumen kepemilikan dari perusahaan pelayaran kepada eksportir/ shipper. 3. Dokumen L/C diperlukan sebagai dasar pembuatan invoice dan packing list. Apabila pembayaran ekspor tidak menggunakan L/C, bisakah invoice dan packing list dibuat? Jelaskan!

Ketika pembayaran ekspor tidak menggunakan L/C, invoice dan packing list dapat dibuat berdasarkan Sales Contract yang telah disepakati sebelumnya antara pihak eksportir dengan pihak importir 4. Apa yang menjadi dasar dalam menentukan dokumen produk ekspor yang perlu dibuat, baik dokumen utama maupun dokumen pendukung? Yang menjadi dasar dalam menentukan dokumen produk ekspor yang perlu dibuat adalah kesepakatan antara pihak eksportir dengan pihak importir yang tertuang dalam sales of contract atau L/C. Setiap dokumen ekspor yang akan dibuat, disesuaikan dengan perjanjian yang tercantum dalam sales of contract atau L/C. 5. Sebutkan dan jelaskan contoh 7 macam dokumen pendukung produk ekspor! a. Surat Keterangan Asal (SKA), yaitu dokumen yang diterbitkan oleh instansi yang ditunjuk oleh pemerintah yang menyatakan negara dimana produk ekspor tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah. b. Phytosanitary certificate, yaitu produk pertanian seperti sayur-sayuran dan buah-buahan - Vetenary certificate, yaitu produk hewan hidup, seperti ikan hias dan udang lobster. c. Shipping instruction, yaitu surat yang dibuat oleh eksportir untuk booking ruangan peti kemas di kapal, dikirim ke perusahaan pelayaran. d. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), yaitu surat pemberitahuan ekspor barang dari eksportir ke bea cukai untuk mendapatkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) dari ditjen Bea Cukai. e. dokumen SNI, yaitu dokumen yang dikeluarkan oleh laboratorium yang telah diakreditasi oleh perdagangan internasional yang menyatakan bahwa produk telah memenuhi standar nasional indonesia (SNI). f. Manufacture certificate, yaitu pernyataan yang dibuat oleh produsen bahwa barang tersebut hasil produksinya dibawah merk dagang (trade mark)

6. Sebutkan dan jelaskan data dan informasi minimal yang diperlukan untuk pembuatan invoice! a. jenis, tipe dan spesifikasi produk ekspor yang akan dikirim sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam sales of contract, L/C dan realitas produk ekspor yang telah disiapkan dan akan dikirim b. Harga produk per unit dan valas yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam sales of contract dan L/C. c. Jumlah produk untuk masing-masing jenis atau spesifikasi produk dan total harga produk per jenis dan total keseluruhan harga produk sesuai dengan pesanan dan realitas produk yang akan dikirim. d. Nama dan alamat eksportir/ penjual sesuai sales contract dan L/C e. Nama dan alamat importir/ pembeli sesuai sales contract dan L/C. 7. Sebutkan dan jelaskan data dan informasi minimal yang diperlukan untuk pembuatan packing list! a. Jenis dan jumlah kemasan disertai dengan nama produk yang menjadi isi setiap kemasan, berat bersih setiap kemasan, berat kotor setiap kemasan, volume setiap kemasan, total berat bersih, total berat kotor, total volume. b. Shipping mark (keterangan yang tertulis atau tertera pada kemasan produk ekspor) c. Nama dan alamat eksportir d. Nama dan alamat importer 8. Sebutkan dan jelaskan persyaratan pengurusan dokumen B/L! a. Menyiapkan data dan informasi untuk pembuatan packing list b. Menyiapkan data dan informasi Shipping Instruction (SI) untuk pembuatan B/L c. Menyiapkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) dari kantor bea cukai.

9. Sebutkan dan jelaskan persyaratan pengurusan dokumen SKA! a. Menyiapkan data dan informasi pembuatan SKA sebagaimana dijelaskan sebelumnya dan atau dapat diperoleh dari dokumen invoise, packing list dan B/L b. Menyiapkan struktur harga per unit produk ekspor (sesuai lampiran IVa peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor : 09/Daglu/Pfr/10/2007) c. Mendapatkan lembar isian pernyataan pemohon SKA yang disediakan instansi penerbit SKA atau dapat didownload internet. 10. Sebutkan dan jelaskan tiga pihak terkait dalam penerbitan dokumen utama produk ekspor! a. Eksportir b. Importir c. Shipping Company (perusahaan perkapalan) Pihak eksportir dan importir membuat kesepakatan yang dituangkan dalam sales of contract. Berdasarkan sales of contract yang telah disepakati kedua belah pihak, pihak eksportir membuat invoice dan packing list sebagai dokumen utama produk ekspor. Sementara untuk penerbitan B/L (Bill of lading) dilakukan dengan membuat shipping instruction kemudian shipping instruction ini disampaikan kepada perusahaan perkapalan untuk mendapatkan delivery order (DO). Delivery order berisi nomor dan ukuran container yang akan digunakan untuk proses muat barang. Setelah eksportir mendapatkan NPE (nota pelayanan ekspor) dari bea cukai maka container dapat dinaikkan ke atas kapal dan kemudian eksportir menerima B/L. 11. Sebutkan lima macam dokumen pendukung produk ekspor yang mungkin diperlukan untuk produk ekspor berupa furniture dari kayu. a. SKA b. chemical analysis c. Shipping instruction d. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang),

e. Manufacture certificate

1. Sebutkan dan jelaskan tahapan (buatkan dalam 4 tahapan) pembuatan dokumen produk ekspor yang diterbitkan oleh eksportir. a. Eksportir membaca L/C dan menyiapkan barang. b. Membuat dokumen Commercial Invoice, Packing List, dan Shipping Instruction yang kemudian diserahkan ke agen pelayaran. Agen pelayaran akan menyerahkan surat Delivery Order (DO) untuk mengambil container kepada eksportir. Eksportir mengisi dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dikirim ke Bea Cukai melalui Electronic Data Interchange (EDI) sampai ada approval dari Ditjen Bea Cukai yang akan mengeluarkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE). Eksportir membayar pajak ekspor (PE) jika barang ekspor kena pajak ke Bank sampai mendapatkan SSPCP (Surat Setoran Pajak Cukai Pabean). Setelah terbit NPE dari Bea Cukai, eksportir memuat barangnya ke atas Kapal, dan akan menerima dokumen Bill of Lading (B/L) dari perusahaan pelayaran. c. Eksportir mengurus dokumen Certificate of Origin/SKA, di Intansi Penerbit SKA, a.l. Kantor Dinas Perdagangan, jika diminta oleh importir. Kegunaan dari dokumen ini adalah untuk mendapatkan pembebasan/pengurangan bea masuk atau sekedar alat kontrol di negara importir d. Jika tidak ada lagi dokumen yang diminta oleh importir, eksportir membawa seluruh dokumen yang dipersyaratkan di L/C ke Negotiating Bank untuk mencairkan L/C / mendapatkan pembayaran 2. Jelaskan 3 fungsi Bill of Lading (B/L). a. Sebagai tanda terima barang atau muatan (document of receipt of the goods). b. Kontrak muatan (contract of carriage). c. Bukti kepemilikan barang (title document) atau pihak yang berhak mengambil barang di pelabuhan pembongkaran. 3. Jelaskan 3 fungsi dokumen ekspor. a. Sebagai dasar dari dokumen ekspor yang lain.

b. Sebagai bukti tentang produk ekspor yang dikirim telah memenuhi permintaan pembeli c. Sebagai dokumen penyerta barang ekspor. 4. Jelaskan jenis dan fungsi SKA Jenis SKA Fungsi SKA Form A Tujuan kawasan Amerika, Uni Eropa, Jepang Form B Tujuan kawasan Timur Tengah Form TP SKA untuk TPT tujuan Uni Eropa Form ICO SKA untuk ekspor kopi di 15 IPSKA, digunakan ke semua negara Form Annex 3 Tujuan kawasan Meksiko Form D CEPT Tujuan kawasan ASEAN Form D ATIGA Form AK Tujuan kawasan ASEAN dan Korea Form IJEPA Tujuan kawasan Jepang Form GSTP Tujuan kawasan negara GSTP Form AANZ Tujuan kawasan Australia dan New Zaeland Form AI Tujuan kawasan IndiA Form AJCEP Tujuan kawasan ASEAN dan Jepang Form COA SKA untuk ekspor tembakau di 4 IPSKA 5. Sebutkan instansi penerbit SKA a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan b. MUI (Majelis Ulama Indonesia) c. ILO (International Labour Organization) 6. Jelaskan tahapan pengurusan dokumen B/L. a. Menyiapkan Lembar Isian Shipping Instruction (SI) b. Mengisi Lembar Isian SI

c. Mengirimkan SI ke perusahaan pengangkutan atau EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut). d. Melakukan konfirmasi pesanan kapal berupa DO dari EMKL / EMKU atas dasar SI (Shipping Instruction) yang disampaikan kepada EMKL/EMKU. DO tersebut berisikan nomor dan ukuran tempat kemas yang akan digunakan. e. Memuat atau Stuffing produk ekspor pada container hal ini dilakukan dengan memperhitungkan bentuk container dan muatan. f. Mendapatkan nota pelayanan ekspor (NPE) dari Bea Cukai untuk disampaikan kepada EMKL/EMKU g. Mendapatkan B/L dari SI setelah container dimuat diatas kapal. 7. Jelaskan cara pengurusan dokumen pendukung produk ekspor berupa SKA/CoO penggunaan produk dari produsen produk ekspor. a. Menyiapkan data dan informasi pembuatan SKA sebagaimana dijelaskan sebelumnya dan atau dapatdiperoleh dari dokumen invoice, packing list, dan B/L. b. Menyiapkan struktur harga per unit produk ekspor (Sesuai Lampiran IV a Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor: 09/Daglu/Pfr/10/2007). c. Mendapatkan Lembar Isian Pernyataan Permohonan SKA yang disediakan instansi penerbit SKA atau dapat didownload di internet.