BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : http//. Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, baik secara global

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Bisnis dibidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengingat perusahaan ekspedisi semakin banyak bermunculan dan menawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya bisnis perdagangan pada saat ini mendorong para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan image dimata pelanggan (Lintang Ayu Setyani, 2014).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di. Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu. memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kurun waktu belakangan ini, sektor jasa di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan peringkat dari laporan survei Logistics Performance Index (LPI)

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang ketat mendorong perusahaan- perusahaan untuk dapat tetap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB I PENDAHULUAN. TIKI, JNE, PT.INTRASCO dan yang lainnya. tetapi juga melibatkan kurir

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, menuntut perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat pada lingkungan bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis baik

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini mengharuskan setiap perusahaan menyusun strategi pemasaran.

Transkripsi:

BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang berhubungan dengan perekonomian, tak terkecuali di sektor perusahaan jasa. Berbagai perusahaan jasa termasuk perusahaan jasa ekspedisi saling berlomba untuk memenangkan persaingan dan unggul dalam sektornya serta mempertahankan eksistensinya. Persaingan ini ditandai dengan banyaknya bentuk kreatifitas dan inovasi yang dilakukan perusahaan jasa ekspedisi pemerintah maupun swasta dalam menarik pelanggan. Hal ini juga terlihat dengan maraknya perusahaan jasa ekspedisi baru dengan berbagai cabang dalam satu kota. Berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan di sektor perusahaan jasa ekspedisi saat ini, maka dampak langsung atas kondisi tersebut menjadikan para pelanggan pada saat ini bersikap lebih cerdik, suka memilih, membandingkan, mempelajari dengan baik produk atau layanan yang ditawarkan, sangat peduli terhadap harga, memilih waktu yang relatif singkat dan terbatas serta mencari nilai yang tertinggi. Kondisi ini menuntut perusahaan jasa ekspedisi yang sudah berdiri untuk menerapkan dan mengembangkan strategi pemasaran serta pelayanan yang tepat sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan agar dapat menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan kepada perusahaan jasa terkait. 1

2 Di Indonesia banyak sekali perusahaan jasa ekspedisi yang beberapa tahun belakangan ini bersaing sangat ketat dalam mempertahankan pelanggannya. JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan DHL adalah beberapa dari banyaknya perusahaan jasa ekspedisi di Indonesia, nama perusahaan ini juga yang banyak dikenali oleh para pelanggan sebagai perusahaan ternama dibidangnya. Persaingan yang sangat ketat ini di buktikan dengan adanya perolehan Top Brand Awards tahun 2016 di bidang jasa ekspedisi dengan hasil ( lihat Tabel 1.1 ). Tabel 1.1 Top Brand Index Jasa Ekspedisi Tahun 2015 dan 2016 Merek Tahun 2015 Tahun 2016 TBI TBI JNE 43,5 % 47,6 % TIKI 36,2 % 35,7 % Pos Indonesia 6,7 % 9,6 % DHL 2,1 % 1,3 % Sumber : Top Brand Index (www.topbrand-award.com diakses 2 Oktober 2016) Dari data di atas JNE dan TIKI masih mempertahankan posisinya menjadi Top Brand dimana JNE menduduki peringkat ke-1 dan TIKI pada posisi ke-2 yang selanjutnya diikuti Pos Indonesia pada posisi ke-3. Pos Indonesia yang secara prosentase mengalami pertumbuhan yang signifikan dimana pada tahun 2015 prosentasenya sebesar 6,7 % dan di tahun 2016 prosentasenya sebesar 9,6 %. Jika di lihat dari prosentase tahun 2015-2016 Pos Indonesia memang mengalami kenaikan Indeks Pelanggan tetapi masih jauh sekali perbedaannya jika dibandingkan JNE dan TIKI yang notabene adalah perusahaan swasta, tidak seperti Pos Indonesia yang merupakan perusahaan BUMN. Dari data diatas pula dapat disimpulkan bahwa

3 perusahaan swasta maupun milik negara tidaklah penting bagi pelanggan, pelanggan akan selalu mencari perusahaan jasa yang mempunyai kualitas paling baik dibandingkan perusahaan sejenis dari segi apapun, karena melalui kualitaslah perusahaan dapat menciptakan kepuasan serta loyalitas pada pelanggan. Menurut Kotler Keller (2009:177), kepuasaan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Kepuasan yang dirasakan pelanggan tergantung oleh persepsi mereka terhadap harapan dan kualitas layanan yang diberikan perusahaan. Apabila harapan pelanggan lebih besar dari tingkat layanan yang diterima, maka pelanggan tidak puas. Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya terhadap pelanggan akan menghadapi masalah yang kompleks karena adanya dampak word of mouth yang buruk. Pos Indonesia telah melakukan perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian sistem kualitas demi mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Akan tetapi sangat banyak alternatif perusahaan sejenis yang dapat menggantikan Pos Indonesia, terutama perusahaan JNE dan TIKI yang kompetitor Pos Indonesia. Loyalitas pelanggan juga mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan, perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan loyal berarti pelanggan tersebut memiliki komitmen terhadap perusahaan dan dengan begitu maka perusahaan tersebut mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Menurut Gaffar (2007:74) pelanggan yang loyal adalah yang melakukan pembelian ulang secara teratur, tidak mudah terpengaruh atau tertarik dengan penawaran produk/jasa lain, menarik pelanggan baru untuk perusahaan dengan merekomendasikan kepada

4 orang lain dan membeli diluar lini produk atau jasa. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses perusahaan, terutama perusahaan jasa untuk jangka panjang serta dapat menjadi suatu keunggulan perusahaan yang berkelanjutan. Dalam mempertahankan loyalitas pelanggan Pos Indonesia harus memperbaiki semua aspek dalam perusahaan dari mulai layanan, inovasi produk, serta keamanannya, karena dari beberapa survei Pos Indonesia mulai mengalami penurunan dari segi jumlah pelanggan jika di bandingkan JNE dan TIKI. Dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan, ternyata terdapat perbedaan hasil penelitian yang menjadi sorotan, pada penelitian yang dilakukan Iriandini (2015), Kepuasan Pelanggan tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Sedangkan pada penelitian Fasochah (2013) menyatakan bahwa hubungan Kepuasaan Pelanggan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Untuk dapat memperoleh Kepuasan Pelanggan dan mencapai Loyalitas Pelanggan tentu ada banyak upaya yang dapat di lakukan perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menarik pelanggan dalam pemakaian jasa serta mempertahankan loyalitas pelanggan adalah dengan menerapkan strategi customer relationship management. Beberapa tahun belakangan ini rata-rata perusahaan jasa sudah mulai menerapkan CRM (Customer Relationship Management) atau manajemen hubungan pelanggan di perusahaannya. Menurut Turban (2004:148), customer relationship management adalah suatu pendekatan service kepada pelanggan dalam membangun suatu rencana jangka panjang dan memelihara hubungan dengan pelanggan sehingga dapat menambah nilai bagi kedua belah pihak. Customer Relationship Management memungkinkan perusahaan memberikan

5 layanan pelanggan yang unggul saat diminta melalui penggunaan yang efektif atas informasi laporan individual. Customer Relationship Management merupakan suatu usaha pendekatan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan customer relationship management dan loyalitas pelanggan, ternyata terdapat perbedaan hasil penelitian yang menjadi sorotan, pada penelitian yang dilakukan Sutrisno (2016), menyatakan bahwa customer relationship management tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan pada penelitian Ningsih (2016), menyatakan bahwa customer relationship management berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Adapun kualitas layanan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas terhadap produk atau jasa perusahaan. Menurut Nasution (2004:47) mendefinisikan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan perusahaan yang tepat dan berkualitas, yaitu melalui lima dimensi jasa yang lebih unggul dari pesaing-pesaingnya untuk mengantisipasi agar perusahaan mampu bersaing dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Parasuraman (1985) dalam Tjiptono (2001:27-28) berhasil mengidentifikasi lima dimensi jasa tersebut adalah bukti langsung (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy). Pos Indonesia menjamin kualitas layanannya dengan adanya beberapa program khusus yaitu training karyawan dan customer complain handling sebagai media evaluasi

6 perusahaan mengenai keluhan pelanggan. Beberapa analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan terdapat perbedaan yaitu pada penelitian Iriandini (2015), menyatakan bahwa kualitas pelayanan tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan pada penelitian Fasochah (2013) menyatakan bahwa hubungan kualitas layanan terhadap kepuasaan dan loyalitas pelanggan berpengaruh signifikan. Dengan adanya upaya customer relationship management dan juga pemantauan kualitas layanan maka perusahaan juga perlu mengetahui apakah pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan mempercayai sepenuhnya terhadap kinerja perusahaan. Kepercayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan serta terciptanya loyalitas pelanggan. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang diingikan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Daryanto, 2013:279). Pos Indonesia membuktikan bahwa perusahaan dapat dipercaya dengan adanya jaminan pada setiap jenis layanan yang ditawarkan perusahaan. Perbedaan hasil penelitian mengenai kepercayaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan yaitu pada penelitian Fashochah (2013) menyatakan bahwa kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Sedangkan pada penelitian Victor (2015) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan.

7 Dalam penelitian ini Pos Indonesia dijadikan sebagai objek karena kondisi perusahaan tersebut khususnya pada layanan dan manajemen pelanggannya. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa ekspedisi lalu lintas berita, uang, barang dan memiliki jaringan pelayanan terbesar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT.Pos Indonesia. Saat ini Pos Indonesia juga sudah melakukan berbagai inovasi dan difersifikasi produk serta memperluas bidang usahanya seperti adanya produkproduk terbaru, yaitu Pos Kilat Khusus, Pos Ekspress, Weselpos instan, Ekspress Mail Service serta Pos Logistik, produk-produk tersebutlah yang sekarang ini menjadi produk andalan. Pos Indonesia saat ini sudah terbangun 4.367 kantor cabang dan 33.000 titik penjualan di seluruh Indonesia (www.posindonesia.co.id diakses tanggal 2 Oktober 2016). Sisi lain yang dapat menjadi sebuah keunggulan dari Pos Indonesia jika di bandingkan dengan beberapa pesaingnya seperti TIKI, JNE dan DHL adalah dari segi wilayah jangkauan layanannya dan segi keberadaan lokasinya. Dari pemaparan di atas di sebutkan Pos Indonesia kini juga telah menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai 33.000 titik layanan yang menjangkau 100% kota/kabupaten, hampir 100% kecamatan, 42% kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia (www.posindonesia.co.id diakses 2 Oktober 2016).

8 Dengan banyaknya inovasi dan difersifikasi yang sudah dilakukan oleh Pos Indonesia terhadap perkembangan produk dan layanannya, serta di dukung dengan jaringan infrastruktur lokasi layanan yang tersebar di seluruh wilayah, secara perlahan Pos Indonesia khususnya Kantor Pos Semarang mulai meningkatkan eksistensinya yang beberapa tahun terakhir menurun karena adanya perusahaan pesaing. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya data transaksi kinerja tahun 2014-2016 periode Januari-September sebagai berikut : Tabel 1.2 Data Transaksi Kinerja tahun 2014-2016 Periode Januari-September Tahun Kuartal Surat/Paket Prosentase Selisih I (Jan-Mar 2014) 2014 II (Apr-Jun 2014) III (Jul-Sept 2014) I (Jan-Mar 2015) 2015 II (Apr-Jun 2015) III (Jul-Sept 2015) I (Jan-Mar 2016) 2016 II (Apr-Jun 2016) III (Jul-Sept 2016) Sumber : Kantor Pos Semarang 50000, 2016 Logistik/Wesel Prosentase Selisih 7.762.229.312-831.133.054-7.820.821.332 0,80% 1.031.226.914 24,10% 8.755.205.020 11,90% 1.017.503.503-1,30% 8.899.150.421 1,60% 960.366.463-5,60% 9.664.879.223 8,60% 891.348.721-7,20% 9.039.298.507-6,50% 933.431.268 4,70% 9.414.162.207 4,10% 714.559.498-23,40% 9.964.947.439 5,90% 710.458.432-0,60% 8.823.807.488-11,50% 654.296.418-7,90% Berdasarkan data diatas, terjadi fluktuasi jumlah transaksi kinerja pada produk layanan surat/paket dan logistik/wesel selama tahun 2014-2016, terjadi

9 penurunan transaksi kinerja pada produk layanan surat/paket pada kuartal III tahun 2015 sebesar -6,5% dan 2016 sebesar -11,5%, sedangkan pada produk layanan logistik/wesel penurunan transaksi kinerja hampir terjadi pada tiap kuartal, hanya kuartal II tahun 2014 dan kuartal III tahun 2015 yang mengalami peningkatan transaksi. Hal ini mengindikasi adanya kinerja pemasaran yang kurang baik karena hanya salah satu jenis produk saja yang jumlah transaksinya terus mengalami kenaikan, sedangkan produk lain mengalami penurunan tiap kuartalnya, jika tidak segera ditangani maka akan terjadi ketidakseimbangan pendapatan pada perusahaan. Data diatas juga menunjukkan bahwa dengan adanya penurunan jumlah transaksi menandakan adanya kepuasan dan loyalitas pelanggan yang tidak menentu atau timbul ketidakpuasan pelanggan pada layanan yang diberikan Kantor Pos Semarang. Kurangnya kepuasan ini memunculkan banyak keluhan pelanggan mengenai layanan, pada Kantor Pos Semarang 50000 jumlah keluhan pelanggan terhitung tidak sedikit untuk tiap bulannya yaitu sebagai berikut ( di lihat Tabel 1.3 ): Tabel 1.3 Jumlah Keluhan Pelanggan tahun 2014-2016 Periode Januari - September Tahun Kuartal Jumlah Keluhan Prosentase Selisih I (Jan-Mar 2014) 270-2014 II (Apr-Jun 2014) 308 14,10% III (Jul-Sept 2014) 540 75,30% I (Jan-Mar 2015) 356-34,10% 2015 II (Apr-Jun 2015) 259-27,20% III 331 27,80%

10 (Jul-Sept 2015) I (Jan-Mar 2016) 348 5,10% 2016 II (Apr-Jun 2016) 329-5,50% III (Jul-Sept 2016) 331 0,60% Sumber : Kantor Pos Semarang 50000, 2016 Data tabel diatas merupakan jumlah keluhan pelanggan Kantor Pos Semarang 50000 tahun 2014-2016 periode Januari-September, tabel diatas menggambarkan tingkat ketidakpuasan pelanggan dengan layanan Kantor Pos Semarang 50000 dari tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi. Terjadi peningkatan jumlah keluhan pada kuartal II, III tahun 2014, kuartal III tahun 2015 dan kuartal I, III tahun 2016. Peningkatan jumlah keluhan paling banyak adalah pada kuartal III tahun 2015 sebesar 27,8% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini timbul karena segi kualitas layanan dan juga manajemen pelanggan kurang menjadi perhatian perusahaan, maka dari itu perusahaan harus memperbaiki segala aspek yang berhubungan dengan layanan pelanggan agar meminimalisir jumlah keluhan di tahun yang akan datang. Beberapa keluhan pelanggan mengenai layanan jasa Kantor Pos Semarang pada tahun 2014-2016 diantaranya sebagai berikut ( lihat tabel 1.4 ) : Tabel 1.4 Jenis Keluhan Pelanggan tahun 2014-2016 Periode Januari-September No Jenis Keluhan Prosentase 1 Surat / Paket tidak datang tepat waktu ( terlambat ) 98,4% 2 Surat / Paket Rusak 0,1% 3 Surat / Paket Hilang 1,5% Sumber : Kantor Pos Semarang 50000, 2016

11 Tabel diatas merupakan data keluhan pelanggan terbanyak dari sekian banyak keluhan yang di terima Kantor Pos Semarang 50000, dapat di lihat bahwa jenis keluhan pelanggan yang paling banyak di terima Kantor Pos Semarang 50000 adalah Surat/Paket tidak datang tepat waktu (terlambat) dengan prosentase sebesar 98,4% dari jumlah keseluruhan keluhan pelanggan dari tahun 2014-2016 periode Januari- September. Dari hasil wawancara kepada bagian customer service Kantor Pos Semarang 50000 ada beberapa hal jenis pengaduan yang termasuk kedalam kategori keluhan terlambat, yaitu sebagai berikut: - Terjadi kesalahan alamat dan kodepos - Tidak adanya update status pengiriman barang - Terjadi kesalahan pada jenis layanan - Gagal antar, sehingga pelanggan harus mengambil sendiri ke kantor terkait - Permintaan retur barang Hal ini menunjukkan bahwa layanan pengiriman Kantor Pos Semarang 50000 masih kurang dalam usaha pemenuhan kebutuhan pelanggannya, dengan banyaknya pelanggan yang mengeluh mengenai keterlambatan pengiriman surat maupun paket maka semakin lama citra perusahaan akan semakin buruk di mata pelanggan jika manajemen perusahaan tidak segera mengevaluasi dan memperbaiki kualitas layanannya. Sedangkan untuk keluhan barang rusak dan hilang hanya memperoleh prosentase sebesar 0,1% dan 1,5%, prosentase yang rendah pada keluhan barang rusak menunjukkan bahwa kualitas keamanan Kantor Pos Semarang cukup baik terkecuali untuk barang yang hilang, manajemen Kantor Pos Semarang 50000 harus meningkatkan pula kualitas keamanan pada setiap layanannya, karena jika keluhan

12 ini tidak dihindari maka pelanggan akan sangat kecewa walaupun perusahaan mempunyai kebijakan jaminan untuk setiap layanan yang ditawarkan, dan nantinya akan berdampak terhadap citra perusahaan dengan kualitas layanan yang buruk. Maka dengan melihat dari perbedaan hasil penelitian tersebut dan fenomena permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Peran Kepuasaan Pelanggan dalam memediasi Pengaruh Customer Relationship Management, Kualitas Layanan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Kantor Pos Semarang 50000). 1.2. Rumusan Masalah Ditinjau dari pemaparan tentang latar belakang yang kemudian memunculkan pertanyaan Bagaimana cara meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan untuk meningkatkan penjualan layanan jasa pada Kantor Pos Semarang 50000?. Dari pertanyaan tersebut berkembang menjadi 7 pertanyaan, yaitu : 1. Apakah terdapat pengaruh customer relationship management terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 2. Apakah terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 3. Apakah terdapat pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000?

13 4. Apakah terdapat pengaruh customer relationship management terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 5. Apakah terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 6. Apakah terdapat pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 7. Apakah terdapat pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh customer relationship management terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh customer relationship management terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000.

14 7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Kantor Pos Semarang 50000. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis atau Peneliti a. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan. b. Sebagai sumber sumbangan yang cukup penting terhadap aplikasi langsung di masyarakat atas penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah. 2. Bagi Perusahaan Dapat memberikan informasi kepada perusahaan yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. 3. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai hasil karya yang dapat dijadikan sebagai wacana bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan untuk meneliti di bidang yang sama. 1.5. Sistematika Penulisan Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan, penelitian terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas variabel penelitian beserta definisi operasionalnya, penentuan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum obyek penelitian, analisis data, dan pembahasan dari analisis data. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan saransaran, sebagai masukan bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.