BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK MUSLIMAT IX NURUL ROHMAH SAPTORENGGO-PAKIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dianugerahkan oleh Allah menjadi anak yang benar-benar berakhlak mulia. Semua

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang UPI Kampus Serang Iis Jamilah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Hamzah B Uno dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan pendekatan PAILKEM, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 138.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jamun, Pedoman Penyusunan Perangkat Pembelajaran RA/BA (Sesuai Permendiknas

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sepanjang perjalanan hidup manusia tidak akan terlepas dari apa yang disebut pendidikan dan sebuah proses belajar. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah objek untuk mengembangkan potensi individual sebagai manusia sehingga dapat hidup secara optimal, baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat serta memiliki nilai moral dan social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan hitam putihnya manusia, dan akhlak juga menjadi standar yang berkualitas manusia, yang artinya baik buruknya akhlak adalah salah satu indicator berhasil tidaknya sebuah pendidikan. Guna menyelamatkan dan memperkokoh akidah islamiyah anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadai, dalam al-qur an sendiri banyak sekali ayat yang menjelaskan dan memerintahkan pentingnya sebuah akhlak bagi hamba Allah yang beriman. Seperti yang tertulis dalam al-qur an: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 1 1 QS. Tahrim: 66 1

Maka dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak harus diselipkan keteladanan yang tepat, yang harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormati, bersikap sopan, dan berkata jujur. Pendidikan akhlak memiliki peranan yang sangat penting, bahkan Rasulullah sendiri diutus oleh Allah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak manusia. Pendidikan akhlak dan budi pekerti merupakan salah satu aspek dalam pendidikan Islam yang harus mendapat perhatian serius karena akhlak merupakan salah satu ajaran yang terpenting dalam sebuah proses belajar manusia. Jika semasa kanak-kanak jauh dari pendidikan akhlak, tidak diragukan lagi kalau anak tersebut akan tersesat dalam pergaulan ketika memasuki masa-masa remaja. Peran orang tua, guru, atau pendidik harus maksimal untuk mengarahkan peserta didik kearah yang lebih baik dalam proes penerapan pendidikan akhlak tersebut. Masa kanak-kanak dengan periode usia 3-6 tahun disebut juga sebagai masa keemasan. Periode tersebut merupakan fase yang mempunyai peran strategis dalam proses pembentukan kepribadian anak yang cerdas, beriman, bertakwa, dan berprilaku Islami. Periode keemasan merupakan fase yang sangat peka bagi proses pembelajaran anak. Mereka akan menerima dan menguasai rangsangan dari luar dengan mudah dan cepat. Bahkan mereka juga akan mengeksplorasi rangsangan tersebut sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan memiliki pengaruh yang fundamental dan fungsional dalam sebuah kepribadian, apabila 2

pengaruh tersebut ditanamkan dalam pribadi anak yang masih berada pada awal perkembangannya. 2 Pengaruh tersebut akan menjadi benih utama yang dapat berpengaruh dalam perkembangannya lebih lanjut. Oleh karena itu pendidikan pra sekolah merupakan benih-benih potensial yang mampu mendorong anak untuk mengembangkan kepribadian akhlaknya. Maka peranan sekolah terhadap pendidikan menjadi sangat penting, mengingat sekolah merupakan sebuah media ditengah-tengah masyarakat. Sebagai pendidik dalam sekolah tersebut, mereka dituntut untuk dapat mendorong dan mengajarkan pemahaman Islam dan mendidik anak-anak agar mampu dan mau mengamalkan ajaran-ajaran Islam, khususnya pendidikan akhlak. Cara tersebut akan mampu mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan moral anak dengan benar. Al-Quran dan sunnah sebagai sumber Islam yang memuat nilainilai luhur bagi tatanan kehidupan manusia. Adanya pendidikan prasekolah yang Islami diharapkan mampu memaksimalkan moral spiritual kedalam bentuk kegiatan anak dalam kesehariannya. Proses penanaman nilai-nilai akhlak pada anak usia prasekolah sangat memmerlukan partisipasi dan kerja sama orang tua. Keterlibatan keluarga dalam pendidikan akhlak disekolah memiliki pengaruh yang cukup besar. 3 Menurut Syekh Mustafa al Ghulayai: 2 Fadillah Muhammad, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini (Yogyakarta: Ar Ruuz Media, 2013), hlm 22. 3 Mansyur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm.22 3

Pendidikan adalah penanaman akhlak yang mulia dalam jiwa anakanak yang sedang tumbuh dan menyiraminya dengan siraman petunjuk dan nasehat, sehingga menjadi suatu watak yang melekat dalam jiwa. Kemudian buahnya berupa keutamaan, kebaikan, suka beramal demi kemanfaatan bangsa 4 Sekolah didirikan, khususnya Taman Kanak-kanak sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga ke pendidikan sekolah. TK merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah. Adapun fungsi pendidikan TK adalah untuk mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak, dan menyiapak anak untuk memasuki pendidikan dasar. Tujuan dari pendirian Taman Kanak-kanak juga untuk membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, social, emosional, kognitif, bahasa, fisik, motorik, dan seni. Tujuan dari lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak juga berkesinambungan dengan tujuan pendidikan Islam (akhlak), yaitu sama-sama untuk membentuk insan kamil. Taman Kanak-kanak Nurul Rohmah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan sebagai sarana belajar, baik akademis maupun agamis. Pendidikan dan pengajaran akhlak dengan akademis harus 4 Muhammad Mustafa al Ghulayani, Idhatun Nashi in, (Beirut: al Maktabah al Ilmiyah, 1949), hlm. 189. 4

diseimbangkan dalam sebuah lembaga pendidikan di zaman IPTEK seperti saat ini. Sebagaimana yang diketahui bahwa tidak semua anak ketika berada dirumah mereka akan mendapatkan pendidikan spiritual secara maksimal. Lingkungan masyarakat disekitar Taman Kank-kanak Nurul Rohmah merupakan sekelompok masyarakat yang heterogen, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, maupun adat kebiasaan. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang begitu cepat menyentuh kehidupan masyarakat disekitar Taman Kanak-kanak Nurul Rohmah. Cepat atau lambat perkembangan jaman akan membawa dampak diseluruh aspek kehidupan. Dampak tersebut akan membawa pengaruh terhadap perilaku, moral, dan spiritual anak. Sebagai orang tua yang peduli terhadap masa depan anak-anaknya, mereka sebagai orang tua mengigninkan kepribadian dan akhlak yang baik sampai dewasa nanti. Para orang tua tersebut berusaha membimbing anakanak tersebut dengan mempercayakan disebuah lembaga pendidikan yang dirasa mampu untuk memberikan pengajaran yang berkualitas. Jadi penanaman nilai-nilai akhlak pada pendidikan prasekolah atau Taman Kanak-kanak adalah suatu pendidikan akhlak yang diberikan oleh guru di suatu lembaga pendidikan kepada anak usia taman kanak-kanak dalam bentuk pembiasan yang terstruktur oleh kurikulum yang berlaku. Diharapkan nilai-nilai Islam tersebut mampu menyatu dalam diri kepribadian anak untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 5

Berdasarkan adanya fenomena dan perubahan perkembangan jaman tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Penanaman Nilai-Nilai Akhlak di Taman Kanak-kanak Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penanaman nilai-nilai akhlak di TK Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang? 2. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses penanaman nilai-nilai akhlak di TK Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1.Guna mendeskripsikan upaya guru dalam menanamkan pendidikan akhlak pada anak usia prasekolah pada lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang. 2.Guna mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam penanaman niali-nilai akhlak di lembaga pendidikan Taman 6

Kanak-kanak Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi peneliti diharapkan mampu menjadi alat sebagai perkembangan wawsan pengetahuan tentang penerapan nilai-nilai akhlak pada anak usia dini. 2. Memberikan wacana bagi dunia pendidikan, khususnya pembelajaran tentang nilai akhlak di tingkat Taman Kanak-kanak. 3. Bagi peneliti lain sebagai bahan dokumentasi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya E. BATASAN ISTILAH Batasan istilah disampaikan untuk menghindari terjadinya multi tafsir terhadap penelitian ini, serta sebagai penjelas apa saja yang akan dibahas dalam penelitian ini. Berikut adalah batasan istilah dalam penelitian ini: a. Penanaman Arti kata penanaman dalam penelitian ini ialah sebuah usaha atau proses dalam suatu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 5. Jadi makna dari kata penanaman didalam penelitian ini ialah sebuah proses atau usaha terhadap objek penelitian (anak usia dini) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak tertentu 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), edisi III, hlm. 315. 7

dalam sebuah proses belajar formal di lembaga pendidikan TKM IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang. b. Pengertian akhlak Secara etimologi, akhlak dapat diartikan budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jama dari kata khilqun atau khulqun yang berarti perangai, kelakukan, tabiat, watak dasar. Akhlak juga menjelaskan tentang arti baik dan buruk, menerangkan segala tingkah laku yang harus dilaksanakan oleh sebagian manusia kepada manusia lainnya, kepada Tuhannya, kepada lingkungan sekitar serta menjelaskan tujuan yang hendak dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan menunjukkan jalan yang harus dibuat. 6 Guna membatasi dan memperjelas nilai-nilai akhlak dalam penelitian ini, peneliti hanya memilih beberapa nilai akhlak yang akan diajarkan kepada objek penelitian. Nilai akhlak yang akan diteliti ialah kemandirian, tanggung jawab, dan kejujuran. c. Usia Dini Istilah usia dini dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai arti jenjang (tingkat) sekolah sebelum sekolah dasar. Jadi, yang dimaksud pendidikan anak usia dini atau pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak seusia memasuki TK (3-6 tahun) sampai anak tersebut mampu menerima pendidikan formal. Pendidikan tersebut dilakukan melalui pemberian rangsangan 6 Ibid,hlm.33 8

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal atau nonformal. Dalam penelitian ini, kategori yang dimaksud dalam usia dini ialah kelompok B1 dan B2 TKM IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan ini untuk memudahkan penyusunan serta pemahaman dalam penulisan ini, maka penulis menguraikannya secara garis besar berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan: dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah; dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka: dalam bab ini membahas tentang anak usia dini, pendidikan akhlak, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses penanaman nilai akhlak. BAB III Metode Penelitian: bab ini meliputi tentang pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data; dan teknik analisa data. BAB IV Hasil Penelitian: bab ini berisi tentang penyajian data dan temuan penelitian yang meliputi: latar belakang obyek penelitian, penyajian serta analisa data yang berangkat dari paparan dan temuan penelitian yang meliputi bagaimana penanaman nilai-nilai akhlak di TK Muslimat IX Nurul Rohmah Saptorenggo Pakis Kabupaten Malang dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. BAB V Kesimpulan dan Saran: bab ini merupakan kesimpulan dari beberapa pembahasan dalam penelitian ini dan berisi saran-saran. 9

10