BAB I PENDAHULUAN. 1 Moch. Mansyur Faudz A, Eksistensi Sunda Wiwitan, Eksistensi Sunda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Banten memiliki masyarakat tradisional yang masih memegang

Munakahat ZULKIFLI, MA

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adat Baduy dalam perjalanannya sebagai masyarakat adat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LEBAK

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. Tanah bagi manusia memiliki arti yang sangat penting. Hubungan antara manusia

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

Menggapai Kejayaan Islam

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab.

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Oleh : TIM DOSEN SPAI

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perjalanan ini, sejarah juga mencatat telah banyak terdapat aliranaliran

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/1436 H

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Oleh: Moch. Masykur Fuadz A. NIM:

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. sehari -hari. Masalah ini sering muncul karena adanya salah satu pihak yang

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga kaya akan kebudayaan. Dengan latar

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

Pembaharuan.

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

I. PENDAHULUAN. sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak suku adat terasing diantaranya adalah Suku adat Baduy. Suku adat Baduy yang terdapat di desa Kanekes, kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak, Banten. Suku adat ini juga termasuk terasing atau bahkan mengasingkan diri, walaupun letaknya tidak jauh dari hiruk pikuk kota Banten. 1 Masyarakat suku Baduy terbagi dalam dua kelompok yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam. Kelompok lainnya disebut dengan Baduy luar atau urang panamping yang tinggal disebelah utara Kanekes. Suku Baduy dalam adalah suku Baduy yang terdapat di tiga kampung, yaitu kampung Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Suku Baduy dalam masih menjaga tradisi, adat istidat dan anti modernisasi baik cara berpakaian, pola hidup dan lainnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian suku Baduy dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai suku Baduy dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Suku Baduy dalam dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak pakai alas kaki dan terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti Hp dan TV. 1 Moch. Mansyur Faudz A, Eksistensi Sunda Wiwitan, Eksistensi Sunda Wiwitan pada Anggota Suku Baduy di Jakarta, (Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Semester Genap/Tahun 2013/2014), p. 2. 1

2 Masyarakat Baduy sangat taat pada pimpinan tertinggi yang disebut Puun. 2 Puun adalah sebagai pimpinan tertinggi adat di Baduy. Fungsi dan tugas utamanya adalah mengambil keputusan dan menetapkan hokum adat yang berlaku atas dasar musyawarah lembaga adat dan sekaligus penjamin keberlangsungan pelaksanaan hokum adat di masyarakat Baduy. 3 Sedangkan suku Baduy luar masih menjaga tradisi dan adat istiadat tetapi sudah berinteraksi dengan masyarakat dari luar suku Baduy. Masyarakat Baduy luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam dan sudah dapat berbaur dengan masyarakat lainnya. Ciri-ciri lain dari masyarakat suku Baduy luar adalah mereka telah mengenal teknologi, meskipun penggunaannya tetap merupakan larangan untuk setiap warga Baduy, termasuk warga Baduy Luar. Proses Pembangunan Rumah penduduk Baduy Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Baduy dalam. Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans. Kelompok masyarakat panamping (Baduy Luar), tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi (di luar) wilayah Baduy Dalam, seperti Cikadu, Kaduketug, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. 2 Karina Dewi, Mengenasl Suku Baduy dari Banten, http://karinadewi 201431158.weblog. esaunggul.ac.id/2015/05/11/mengenal-suku-baduy-dari-banten/ (diakses pada 30 Desember 2015) 3 Asep Kurnia dan Ahmad Sihabudin, Saatnya Baduy Bicara, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, p. 98.

3 Kepercayaan suku Baduy adalah sunda wiwitan yang berakar dari pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme) yang dipengaruhi juga oleh agama Budha dan Hindu. Kepercayaan tersebut ditujukkan dengan adanya pikukuh atau adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari. Isi terpenting dari pikukuh yaitu konsep tanpa ada perubahan apa pun : Lojor henteu beunang dipotong, pendek henteu beunang disambung (panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung). Dalam konsep pikukuh tersebut diterapkan oleh suku Baduy pada bidang pertanian dengan tidak mengubah bentuk kontur ladang. Dan tidak mengolah lahan dengan cara dibajak atau di terasering. Masyarakat Baduy hanya menanam tugal atau bambu yang diruncingkan. Pada kontur pembangunan rumah permukaan tanah dibiarkan tidak merata apa adanya sehingga banyak rumah suku Baduy yang tidak sama panjang. Objek kepercayaan masyarakat suku Baduy yang terpenting adalah arca domas. Lokasi tersebut sangat rahasia dan sakral. Mereka mengunjungi tempat tersebut pada bulan kelima setiap satu tahun sekali untuk melakukan pemujaan yang dipimpin oleh ketua adat. Ditempat tersebut terdapat batu lumpang yang menyipan air hujan. Bila batu lumpang tersebut berisi banyak air menandakan panen akan lancar dan berhasil dengan baik. Dan bila batu lumpang tersebut kering merupakan tanda bahwa panen akan gagal. 4 Kedekatan agama Orang Baduy dengan Islam semakin terasa dan terlihat dari syahadat yang mereka gunakan. Dalam kepercayaan Desember 2015) 4 Karina Dewi, Mengenasl Suku Baduy dari Banten (diakses pada 30

4 adat Baduy, ada dua macam jenis sahadat; syahadat Baduy Dalam dan Syahadat Baduy Luar. Syahadat Baduy Dalam; asyhadu syahadat Sunda (asyhadu syahadat Sunda jaman Allah ngan sorangan Allah hanya satu kaduanana Gusti Rosul kedua para Rasul ka tilu Nabi Muhammad ketiga Nabi Muhammad ka opat umat Muhammad keempat umat Muhammad nu cicing di bumi angaricing yang tinggal di dunia ramai nu calik di alam keueung. yang duduk di alam takut ngacacang di alam mokaha menjelajah di alam nafsu salamet umat Muhammad selamat umat Muhammad Syahadat Baduy Luar; asyhadu Alla ilaha illalah wa asyhadu anna Muhammad da Rasulullah isun netepkeun ku ati yen taya deui Allah di dunya ieu iwal ti Pangeran Gusti Allah jeung taya deui iwal ti Nabi Muhammad utusan Allah. (Asyhadu Alla ilaha illalah wa asyhadu anna Muhammad da Rasulullah aku menetapkan dalam hati bahwa tiada lagi Tuhan di dunia ini selain Pangeran Gusti Allah dan tiada lagi selain Nabi Muhammad utusan Allah) Dalam penggunaannya, syahadat Baduy Dalam atau disebut juga syahadat sunda wiwitan disampaikan kepada Puun sebagai ungkapan janji ikrar akan kesetiaan kepada aturan adat Baduy. Atau

5 sebagaimana umat Islam ketika mereka berikrar memeluk agama Islam. Sedangkan syahadat Baduy luar digunakan oleh Orang Baduy ketika mereka hendak melangsungkan pernikahan menurut tata cara Islam. 5 Komunitas Baduy dikenal sebagai komunitas yang taat kepada kepercayaannya. Akan tetapi faktanya, banyak juga di antara mereka yang melakukan pindah kepercayaan atau pindah agama menjadi penganut agama Islam. Perpindahan agama ini bagi orang Baduy mengandung resiko yang sangat berat. 6 Terjadinya konversi agama pada masyarakat Baduy tidak terjadi secara kebetulan, akan tetapi awalnya melalui negosiasi yang dilakukan pada zaman Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang kemudian dilanjutkan diantaranya oleh kader-kader Muhammadiyah yang masih eksis menyebarkan ajaran Islam di Baduy hingga saat ini. Dalam kehidupan keseharian Orang Baduy, meskipun secara identitas keagamaan mereka sudah berubah, akan tetapi terkadang dalam prilaku sehari-hari; baik itu cara berpakaian, bekerja, bahkan beribadah pun identitas ke-baduy-an mereka tidak hilang. Orang Baduy Muslim pun dalam hal adat masih tetap mereka ikuti, karena mereka menganggap sebagai warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. Jika mengacu pada kriteria konversi agama yang dikemukakan oleh Schwartz, maka konversi agama yang dilakukan oleh orang Baduy 5 Kiki Muhamad Hakiki, Islam Pedalaman,Mengurai Harmoni Islam Dan Agama Slam Sunda Wiwitan Pada Komunitas Suku Baduy Banten), Dipresentasikan dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-13 Pada Bulan November 2013 di Mataram http://baduybantenfoundation.blogspot.co.id/ 2014/09/islam-pedalaman-baduy-banten.html, (diakses pada 30 Desember 2015) 6 Kiki Muhamad Hakiki, Islam Pedalaman (diakses pada tanggal 30 Desember 2015 )

6 masuk katagori konversi yang berlangsung melalui proses bertahap sesuai dengan perubahan diri yang berkesinambungan. 7 B. Perumusan Masalah Dari uraian diatas, dapat diambil beberapa masalah yang akan dibahas kemudian, diantaranya ialah: 1. Bagaimana kondisi keagamaan masyarakat Baduy luar yang memeluk Islam? 2. Bagaimana Dinamika Sosial masyarakat Baduy? 3. Bagaimana aktifitas dakwah di Baduy luar? C. Tujuan Penelitian Sesuai yang diuraikan pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini ialah: 1. Untuk mengetahui kondisi keagamaan masyarakat Baduy luar yang memeluk Islam. 2. Untuk mengetahui dinamika sosial masyarakat Baduy. 3. Untuk mengetahui aktivitas dakwah di Baduy luar. D. Kerangka Pemikiran 1. Pengertian Baduy, Islam dan Dakwah Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Desember 2015 ) 7 Kiki Muhamad Hakiki, Islam Pedalaman (diakses pada tanggal 30

7 Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka. Kata Islam adalah bentuk masdar (kata benda) dari kata kerja salima. Secara etimologi (harfiah), kata salima berarti selamat, damai dan sejahtera. Sedangkan secara terminologi, Islam berarti penyerahan atau penundukan diri secara total setiap makhluk kepada Allah SWT. Esensi makna Islam adalah "perdamaian". Seorang muslim (orang yang masuk Islam) adalah orang yang membuat perdamaian dengan Tuhan dan manusia. Damai dengan Tuhan berarti tunduk dan patuh kepada- Nya, dan damai dengan manusia berarti menunggalkan perbuatan yang buruk dan menyakitkan (merugikan) orang lain. 8 Ketika berbicara tentang Islam maka tidak lepas dari kata dakwah, karen Islam adalah agama dakwah, berkembangnya agama Islam diseluruh penjuru dunia tidak lain karena adanya aktifitas dakwah. Dalam kitab suci Alquran pun banyak ayat-ayat yang menujukan tentang perintah dakwah, diantaranya yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 125 yaitu: 8 Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), p. 12.

8 "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (An- Nahl : 125) Muller, sebagaimana dikutip oleh Samsul Munir Amin memberi batasan bahwa yang dimaksud agama dakwah adalah "agama yang didalamnya terdapat usaha menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang-orang yang belum mempercayainya dianggap sebagai tugas suci oleh pendirinya atau oleh para penggantinya. Semangat memperjuangkan kebenaran itulah yang tak kunjung padam dari jiwa para penganutnya sehingga kebenaran itu terwujud dalam pikiran, katakata dan perbuatan, semangat yang membuat mereka merasa tidak puas sampai berhasil menanamkan nilai kebenaran itu kedalam jiwa setiap orang, sehingga apa yang diyakini sebagai kebenaran diterima oleh seluruh manusia." 9 Kata dakwah berasal dari kata kerja dalam bahasa arab "da'ayad'u-da'watan" yang secara bahasa mempunyai beberapa makna: 1. An-Nida': memanggil, menyeru, mengundang. 9 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), p. 23

9 2. Ad-Dua', Ad-Dakwah, dan Ad-Di'ayah: mengajak dan menghasung orang lain kepada suatu perkara, baik yang terpuji maupun tercela. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam alquran: Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." 10 Secara bahasa kata dakwah mempunyai pengertian yang umum, yaitu mengajak kepada kebenaran atau kebatilan. Pelaku dakwah disebut da'i atau da'iyah, dan bentuk jama' (plural)nya adalah du'at. Pengertian ini antara lain dipergunakan dalam ayat, "dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang 10 Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani, Mizanul Muslim, (Solo: Cordova Mediatama, 2010), Cet. 1, p. 140

10 mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-nya (perintahperintah-nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran". Sedangkan secara terminology adalah sebagaimana diungkapkan oleh para ahli yang dikutip oleh Samsul Munis Amin diantaranya: 1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: "Dakwah adalah mengajak seseorang beriman kepada Allah dan apa yang dibawa oleh para Rosul-Nya dengan cara membenarkan apa yang mereka beritakan dan menaati apa yang mereka perintahkan." 2. Syaikh Jum'ah Amin Abdul Aziz: "(Dakwah adalah) mengajak manusia -melalui perbuatan dan perkataan da'i- kepada Islam, menerapkan manhajnya, dan melaksanakan syariatnya." 11 3. Menurut Prof. Toha Yahya Omar "mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. 4. Menurut M. Natsir "dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat 11 Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani, Mizanul Muslim p. 141-142.

11 manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al-ma'ruf annahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam peri kehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara." 12 E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Dalam jenis penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu sebagaimana pendapat Sukmadinata yang dikutip oleh Wahyu Nur, mendefinisikan bahwa penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. 13 2. Objek dan lokasi penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas dakwah mulai dari sejarah dakwah, metode dakwah, media dakwah yang digunakan. Adapun lokasi penelitiannya adalah di desa Kanekes, kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. 12 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah p. 3. 13 Wahyu Nur, http://penjual-mimpi.blogspot.co.id/2014/09/jenis-jenismetode-penelitian-beserta.html, (diakses pada tanggal 29 Desember 2016)

12 3. Teknik pengumpulan data Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumen untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. 1. Observasi Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Teknik observasi diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi. 14 Pada teknik observasi ini penulis akan mengamati, mencermati dan melakukan pencatatan data atau informasi yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu tentang aktivitas dakwah di Baduy, sejarah Baduy, kehidupan masyarakatnya, kondisi keberagamaannya dan yang lainnya. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2016. 2. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian sosialkeagamaan, terutama penelitian naturalistik, adalah manusia yang diposisikan sebagai nara sumber atau informan. 15 Pada teknik wawancara ini, yang mejadi nara sumber adalah para tokoh masyarakat, para da'i, dan juga masyarakat Baduy itu sendiri. Dintaranya adalah jaro Saija, Pak Samin, Ustadz Komaruddin, Ustadz Ujeng, Ustadz Engkos, dan Ustadz Ahmad Hidayat. 14 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian: dalam Persefektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), p. 73. 15 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-agama, (Bandung: PT Remaja Posdakarya, 2003), p. 172.

13 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi, yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia. 16 Berupa rekaman atau data tertulis seperti arsip data, surat-surat, bukubuku, atau dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan judul skripsi yang dikaji, yakni tentang aktivitas dakwah, sejarah Baduy, kehidupan masyarakatnya, kondisi sosial keberagamaannya dan yang lainnya. 4. Teknik analisis Pada proses ini, penulis mencoba menganalisis data-data yang sesuai dan cocok dengan pembahasan yang digarap. Metode pendekatan yang digunakan ialah pendekatan analisis deskriptif, yaitu metode kepenulisan yang digunakan untuk membahas suatu permasalahan dengan cara meneliti, mengolah data, menganalisis, menginterpretasikan hal yang ditulis dengan pembahasan yang teratur dan sistematis, ditutup dengan kesimpulan dan pemberian saran sesuai kebutuhan. 17 F. Sistematika Pembahasa Sistematika pembahasan skripsi ini mengacu pada aturan penulisan karya ilmiah yang telah disusun oleh tim akademik IAIN "SMH" Banten. Secara umum akan penulis gambarkan sistematika pembahasan skripsi ini, yaitu: 16 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian p. 83. 17 Pengertian metode analisis deskriptif, www.bimbingan.org/pengertianpendekatan-deskriptif-analisis.html, (diakses pada tanggal 24 Desember 2016)

14 Bab l, pendahuluan. Pada bab pertama ini berisi tentang hal-hal yang melatar belakangi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ll, kondisi objektif masyarakat baduy muslim. Pada bab kedua ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan sejarah suku Baduy, kondisi suku Baduy dan mata pencaharian masyarakat Baduy. Bab lll, kondisi keagamaan dan dinamika sosial masyarakat baduy. Pada bab ketiga ini berisi tentang kondisi keberagamaan masyarakat Baduy, yaitu tentang keyakinan masyarakat Baduy, ritual keagamaan masyarakat Baduy dan dinamika sosial masyarakat Baduy. Bab lv, aktivitas dakwah di baduy luar. Pada bab ketempat ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengann aktivitas dakwah di Baduy. Bab V, penutup. Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan dan saran-saran