UPAYA MENUMBUHKAN MINAT PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PERMASALAHAN SOSIAL DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

TAHUN AJARAN 2015/2016

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGGUNAAN MEDIA INFOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Transkripsi:

UPAYA MENUMBUHKAN MINAT PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PERMASALAHAN SOSIAL DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS IV SDN II BANYUANYAR SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Oleh: Devi Widya Ratnasari Dra. Sri Hartini, M.Pd. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Juni 2017 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPS pada materi Permasalahan Sosial kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta yang berjumlah 39dengan 18 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di SDN II Banyuanyar Surakarta.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdapat dua pertemuanprosedur penelitian dilaksanakan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, obsevasi dan refleksi.data hasil penelitian diperoleh dari angket minat belajar siswa.teknik pengumpulan data menggunakan Angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi metode pengumpulan data, validitas isi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis. Indikator kinerja yaitu diakhri siklus II memperoleh nilai diatas 60. 1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Picture and Picture dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SDN II Banyuanyar Surakarta dengan langkah-langkahnya yaitu (1) Pemilihan materi pelajaran, (2) Mengkondisikan kegiatan belajar mengajar, (3) Membawakan gambar dengan baik dan menarik, (4) Melibatkan siswa dalam mendeskrisikan sebuah gambar, (5) Guru mengajukan pertanyaan mengenai isi gambar dan mengaitkan dengan materi pelajaran. Pada siklus I menunjukkan 71,80% (28 siswa) siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60 (kategori minat belajar tinggi) dan siklus II terdapat 94,87% (37 siswa) siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60 (kategori minat belajar tinggi).selain itu, terjadi peningkatan minat belajar siswa kelas IV dari pra siklus menunjukkan angka 42,15 dengan kategori minat belajar sedang, pada siklus I menunjukkan angka 61,20 dengan kategori minat belajar tinggi, menjadi angka 67,87 dengan kategori minat belajar tinggi pada siklus II. Kata kunci: Minat Belajar IPS, Metode PembelajaranPicture and Picture. 2

ABSTRACT The aim of the study was to improve the interest in social science learning studies on the subject of Social Problems to grade IV student at IV SDN II Banyuanyar Surakarta 2016/2017 academic year. This was classroom action research. The subjects of this study was the students of grade IV at SDN II Banyuanyar Surakarta, that consisted to 39 students, 18 male and 21 female. The research was conducted in March 2017 at SDN II Banyuanyar Surakarta. There were two cycles in this study, each cycle consisted of two meetings which comprised planning, action, obsevation and reflection. The Data were collected from questionnaire of the student interest. In learning,observation,interview, and documentation. Data validity was obtained through triangulation of data sources, triangulation of data collection methods, and content validity. To analysis the data, comparative descriptive analysis and critical analysis were employed. While,the indicator was that the student achieved score 60 in the end of cycle II. The results show that the use of Picture and Picture method improvesthe grade IV student interest in learning. The procdur of the learning were (1) To select learning materials (2) to condition teaching learning activities, (3) To prepare good and interesting picture, (4) to Involve students to describe picture, (5) To ask questions to the student about the picture and to associate picture with the subject matter. In cycle I,it was found that 71.80% (28 students) achieved score 60 learning interest (high learning interest category) while in cycle II,there were 37 students (94.87%)achieved score 60 in learning interest (High learning Interest category). Moreover,the studentslearninginterest improves. It was see from pre-cycle in which the score showed42.15 (moderate learning interest categories), in cycle I the score was 61.20 (high learning interest categories)and in score reached 67.87(high learning interest categories). Keywords: Learning Interest in social science, Picture and Picture Method. 3

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah batin (aspek transendensi), olah rasa (aspek afeksi), dan olah kinerja (aspek psikomotoris) agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan efisien manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan,antara lain peraturan 4 pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa yang bersifat internal. Menurut Tryanto (2014 : 173) IPS merupakan cabang dari berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, geografi, sejarah, politik, hukum dan budaya. Metode dapat diartikan segala sesuatu yang dilakukan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan Menurut Sholeh Hamid (2011 : 217) metode picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media gambar untuk menerangkan materi pelajaran tersebut. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan mampu mengikuti pelajaran dengan fokus. Penggunaan gambar sangat bagus untuk menunjang siswa agar lebih giat belajar. Di SDN II Banyuanyar

Surakarta sangat kurang adanya gambar untuk siswa. Berdasarkan hasil pra survey di dapatkan bahwa pada SDN II Banyuanyar Surakarta kelas IV,pada Tanggal 16 Desember 2016. Terdapat siswa kelas IV, sebanyak 39 siswa terdapat 18 siswa putra dan 21 siswa putri.kondisi kelas saat proses pembelajaran IPS dalam materi permasalahan sosial di SDN II Banyuanyar Surakarta didapatkan informasi pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan materi yang sedang diajarkan oleh guru,siswa yang diajar justru semakin ramai dengan teman sebangku atau dengan teman di sampingnya. Guru yang memberikan materi secara terus menerus dalam pelajaran IPS dalam materi peninggalan bersejarah tanpa mengkaitkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan siswa menjadi bosan. Kurangnya media yang tersedia di sekolah mengakibatkan pemahaman siswa menjadi awam dalam memahami pembelajaran,guru juga merasa kesuitan dalam memberikan pembelajaran. Pelajaran IPS dalam materi permasalahan sosial susah bila tidak adanya media yang di tunjukan oleh guru kepada murid dan mejadikan pembelajaran kurang maksimal dengan begitu dapat di simpulkan bahwa guru belum memberikan seluruh potensi yang dimiliki secara maksimal. Sehingga siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru dan beberapa siswa belum bisa mengikuti pembelajaran dengan efektif dan kreatif saat proses pembelajaran siswa kelas IV di SDN II Banyuanyar Surakarta. Berbagai pendekatan dan metode pembelajaran dapat dilakukan guru dalam setiap pembelajaran di kelas. Pembelajaran berkualitas dan disiplin, dapat dicapai apabila guru mau melakukan berbagai strategi, pendekatan, dan model pembelajaran. Dengan menerapkan metode-metode pembelajaran, guru dapat mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dan meningkatkan minat pembelajaran siswa kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta. Hasil pembelajaran IPS dalam materi permasalahan sosial siswa Kelas IV SDN II Banyuanyar. maka penulis berupaya untuk menerapkan metode pembelajaran Picture and Picture sebagai salah satu alternatif pembelajaran agar pada proses pembelajaran dapat aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Berdasarkan kondisi penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berfokus pada masalah seperti telah diuraikan di atas, yakni penggunaan metode Picture and Picture untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV SDN II Banyanyar pada mata pelajaran IPS 5

tentang materi Permasalahan Sosial. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Banyuanyar Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Juni 2017. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar Surakarta. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Siswa kelas tersebut berjumlah 39 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode penelitian dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (dalam syamsidah, 2016:5). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan kelas mencakup empat taraf : Perencanaan (planning ), Tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data minat pembelajaran IPS dengan menggunakan metode picture and picture. Sumber data dalam penelitian ini adalah Sumber data diperoleh dari narasumber yaitu siswa kelas IV dan guru kelas IV, hasil pengamatan dalam proses berlangsunganya aktivitas pembelajaran dan dokumen atau arsip, yang antara lain berupa Kurikulum, Rencana Pembelajaran dan buku penilaian. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, Angket, dokumentasi, wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu peneliti dan rekan kolaborasi. Triangulasi metode pengumpulan data dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Kebenaran informasi dapat diperoleh dengan menggunakan teknik tes, wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengecek kebenaran informasi yang sudah diperoleh serta menggunakan validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Menurut Sarwiji Suwandi (2009:61) teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan dengan hasil pada akhir setiap siklus. Indikator kinerja merupakan target yang akan dicapai setelah siklus ke II. Bila pembelajaran 6 6

kurang berminat menjadi berminat sehingga prestasi belajar siswa mencapai 70%. Jika siswa memperoleh skor minat belajar lebih dari 60 maka, minat pembelajaran tinggi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu dengan tujuan untuk memperoleh fakta di lapangan sekaligus menentukan fokus penelitian atau indikator pencapaian dalam proses pembelajaran. Kondisi awal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skor awal minat belajar siswa kelas IV sebelum diberikan tindakan. Kondisi awal dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017. Untuk mengetahui skor awal minat belajar siswa kelas IV SDN II Banyuanyar, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, ketika guru menjelaskan materi pelajaran kebanyakan siswa bermain sendiri. Ada siswa yang bermain dengan kertas, ada pula siswa yang bermain dengan teman sebangunya. Selain itu, fokus siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung hanya sebentar. Hal tersebut dikarenakan oleh guru yang cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga memberikan angket minat belajar kepada siswa. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui skor minat belajar siswa. Awal kegiatan yang dilakukan oleh guru, melakukan (apresiasi) mengajak siswa berdoa, melakukan presensi. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi dengan metode ceramah di mana guru menyampaikan materi di dalam kelas. Setelah materi disampaikan, maka siswa diberikan kesempatan bertanya. Dalam kenyataannya, tidak ada anak yang bertanya kemudian guru membuat ringkasan materi, dan diminta untuk mencatat. Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 61,20. Dalam pengkategorian minat belajar termasuk dalam kategori tinggi karena siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60 dan diperoleh hasil bahwa sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 20-39 (7.69%), yang mendapatkan nilai antara 40-59 Sejumlah 8 siswa (20,51%), sedangkan sebanyak 28 siswa (71,80%) mendapatkan nilai 60 ke atas. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 67,87. 7

Dalam pengkategorian minat belajar termasuk dalam kategori tinggi karena siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60.Rata-rata minat belajar siswa kelas I pada siklus II masih terdapat dalam kategori tinggi namun terjadi peningkatan rata-rata minat belajar dari 61,20 menjadi 67,87 dan diperoleh hasil bahwa sebanyak 0 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 20-39 (0%), yang mendapatkan nilai antara 40-59Sejumlah 2 siswa (5,13%), sedangkan sebanyak 28 siswa (94,87%) mendapatkan nilai 60 ke atas. Hal ini berarti indikator ketuntasan belajar siswa menjadi tinggi. Hasil Perbandingan Kondisi awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan hasil minat pembelajaran siswa kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus I, maupun dari siklus I ke siklus II. Peningkatan Minat pembelajaran IPS kelas IV dan rata-rata minat belajar siswa dari pra siklus sebanyak 42,15, selanjutnya tindakan pada siklus I rata-rata menjadi 61,20 dan siklus II ada 67,87. Hal ini berarti indikator hasil minat belajar siswa menjadi meningkat. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa tersebut, maka peneliti menggunakan metode picture and picture terhadap pembelajaran IPS agar meningkatkan minat belajar siswa.peneliti dengan bantuan guru kelas melakukan tindakan, dimana tindakan dilakukan dalam dua siklus dan tiap siklus terdapat dua pertemuan. Melalui metode Picture and Picture, guru dapat memberikan pembelajaran megenai materi pelajaran yang akan dipelajari siswa lebih mudah. Diketahui bahwa pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang mempelajari lingkungan sekitar. Hasil minat belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh angket minat belajar siswa.angket minat belajar siswa diberikan kepada siswa di akhir kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan observasi minat belajar siswa oleh peneliti pada pelaksanaan metode Picture and Picture pada siklus I dan siklus II, siswa-siswa mulai tertarik ketika guru membawa beberapa gambar Permasalahan Sosial ke dalam kelas. Selain itu, siswa-siswa juga sudah mulai memperhatikan guru saat pelajaran. Hal tersebut ditunjukkan, siswa-siswa tidak bermain sendiri dan berbicara sendiri ketika guru memberikan pelajaran meskipun masih terdapat satu-dua siswa yang perhatiannya tidak fokus.hal tersebut terlihat ketika siswa-siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai Permasalahan Sosial.Selain itu, siswa-siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya 8

tentang dampak yang terjadi pada Permasalahan Sosial aktivitasaktivitas tersebut menandakan terdapat minat terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru melalui metode picture and picture. Hasil minat belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 61,20. Dalam pengkategorian minat belajar termasuk dalam kategori tinggi karena siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60.Dari hasil minat belajar siswa pada setiap pertemuan dapat diperoleh hasil akhir minat belajar siswa pada siklus I dengan mencari reratanya.hal tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 71,80 %. Dalam penelitian ini indikator keberhasilan yang di tetapkan sebesar 70% siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar dalam kriteria tinggi dengan batas minimal skor minat belajar sebesar 60.Selain itu, rata-rata minat belajar siswa kelas IV terjadi peningkatan yaitu dari 42,15 menjadi 61,20 dan dari kategori minat belajar sedang menjadi tinggi. Meskipun pada pelaksanaan tindakan pada siklus I telah menunjukkan adanya pencapaian indikator keberhasilan, namun dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat beberapa hal yang kurang maksimal. Oleh karena itu peneliti memutuskanuntuk melakukan tindakan lagi untuk melakakukan refleksi pada siklus I guna memperbaiki siklus I. Pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 67,87. Dalam pengkategorian minat belajar termasuk dalam kategori tinggi karena siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar 60. Hal tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 94,87 %. Dalam penelitian ini indikator keberhasilan yang di tetapkan sebesar 70% siswa kelas IV memperoleh skor minat belajar dalam kriteria tinggi dengan batas minimal skor minat belajar sebesar 60. Selain itu, rata-rata minat belajar siswa kelas I pada siklus II masih terdapat dalam kategori tinggi namun terjadi peningkatan rata-rata minat belajar dari 61,20 menjadi 67,87. Dalam pelaksanaan tindakan di siklus II ini, selain terjadi peningkatan minat belajar, hasil refleksi siklus I yang dihadapi pada siklus I sudah mulai nampak hasilnya pada refleksi siklus I. Siswa mulai memahami materi pelajaran dengan bantuan LKS yang telah dibagikan guru dan gambar-gambar dari Permasalahan Sosial. Guru sudah menambah fokus pengawasan 9

untuk menunjuk maupun memilih siswa untuk melihat gambargambar yang disediakan agar siswa lebih fokus dan lebih memahami pelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, peneliti memutuskan untuk menghentikan siklus karena indikator keberhasilan sudah tercapai 94,87% pada pelaksanaan di siklus II. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa metode Picture and Picture digunakan oleh guru di dalam pembelajaran IPS pada materi Permasalahan Sosial pada siswa kelas Kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017, terbukti dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Hal tersebut menandakan bahwa metode Picture and picture mampu menumbuhkan minat belajar siswa. Menurut Suprijono (2009:54) kelebihan metode Picture and Picture antara lain Kelebihan stretegi pembelajaran Picture and Picture antara lain : 1. lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa 2. siswa dilatih berpikir logis dan sistematis 3. siswa dibantu belajar bepikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasa dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir 4. motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan 10 5. siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Penggunaan metode Picture and Picture tepat digunakan di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV di SDN II Banyuanyar Surakarta.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bahasan sebelumnya serta hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan, maka peneliti menarik simpulan. Penerapan metode Picture and Picture dapat menumbuhkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Permasalahan Sosial bagi siswa kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta. Hal ini dibuktikan dengan lembar angket minat siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa dengan minat tinggi ada 61,20 (71,80%), pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 67,87 (94,87%). Dengan demikian penerapan metode Picture and Picture, dapat meningkatkan minat pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial(IPS) tentang Permasalahan Sosial bagi siswa kelas IV SDN II Banyuanyar Surakarta. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Guru dalam setiap pembelajaran yang dilakukannya perlu mempersiapkan metode yang digunakan untuk menjadikan pembelajaran lebih mudah dipahami dan disenangi oleh siswa. 2. Kepala sekolah perlu memfasilitasi ketersediaan media dalam pembelajaran dan menganjurkan mencoba dan mempraktekkannya beberapa metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. 3. Bagi orang tua dan pemerhati pendidikan sekolah dasar, agar memberi dukungan, saran, dan masukan bagi guru dan sekolah agar siswa bertambah pengetahuan dan ketrampilannya serta meningkat minat belajarnya. 4. Bagi siswa kelas IV, saat di kelas siswa seharusnya memperhatikan guru yang sedang memberikan pelajaran. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman,2009.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Departeman pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang nomor 20 tahun 2003. Tentang sistem pemerintahan.jakarta:depdik nas Departeman pendidikan Nasional. 2005. Undang-undang Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005. Tentang Standar nasional pendidikan.jakarta:depdikna s Miftakul Huda.2014. Model-model pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaBelajar Sapriya.2016.Pendidikan Bandung: RemajaRosdakarya IPS. PT Sholeh hamid. 2011. Metode Edutainment. Jogjakarta:diva press Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandun g.alfa beta. Suharsimi Arikunto.2013.Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Syamsidah.2016.Membuat Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Yogyakarta: BudiUtama Triyanto.2014.Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Ask 11