5. ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan diperlukan dalam perencanaan adukan beton.. Alat yang digunakan adalah seperangkat saringan dengan ukuran jaringjaring tertentu. Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik. B. Teori Dasar Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi ukuran agregat kasar dengan menggunakan ukuranukuran saringan standard tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah agregat kasar yangakan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton. Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan prosentasi agregat kasar dalam camouran.adapun modulus kehalusan yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 5,50 8,50. Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II,mutu K125 dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisis saringan dengan menggunakan saringan standard ISO 6331,516. C. Peralatan 1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji. BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 1
2. Seperangkat saringan dengan ukuran : No. 4 38,10 25,40 19,10 12,50 9,50 4,76 1,50 1,0 3/4 1/2 3/8 PERANGKAT SARINGAN UNTUK AGREGAT KASAR UKURAN # 67 (diameter agregat antara ukuran 38 mm 2,38 mm) Berat minimum contoh = 11 Kg. No. 8 2,38 3. Mesin penggetar saringan. 4. Oven yang dilengakapi pengatur suhu untuk pemanasan sampai (110 ± 5) C. 5. Alat pemisah contoh (sample spliter). 6. Talamtalam. 7. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alatalat lainnya. C. Prosedur Praktikum 1. Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110 ± 5) C, sampai berat contoh tetap. 2. Saringan disusun mulai dari saringan dengan diameter paling besar di atas, kemudian agregat dimasukkan kedalam saringan. Kemudian Perangkat saringan diguncangkan secara manual atau mesin pengguncang selama 15 menit. BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 2
D. Analisis data dan kesimpulan Tabel Anaisa saringan bagi butiran antara diameter 37.5 2.38 mm Berat contoh = 10 kg Kategori ukuran no. 67 nomor saringan ukuran lubang ayakan berat tertah an (gram) persent ase tertahan (%) persent ase tertahan kumulati f (%) persent ase lolos kumulati f (%) Spesifik asi ASTM C 38 90 m m inc i 0 38. 1 1.5 0 0 0 100 100 1 25 1 0 0 0 100 100 ¾ 19. 1 0.7 5 357.18 3.572 3.572 96.428 90 100 ½ 12. 5 0.5 1893 18.933 22.505 77.495 55 90 8Mar 9.5 0.3 8 1950 19.503 42.008 57.992 20 55 4 4.7 6 4132 41.328 83.336 16.644 0 10 2.3 8 1662 16.626 99.962 0.038 0 5 8 Wadah 3.84 0.038 100 0 0 2 9998.0 Total 2 100 Modulus kehalusan = 2.513 BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 3
Kurva Gradasi Agregat Kasar 100 90 80 70 60 Persen Lolos (%) 50 Hasil Percobaan 40 Batas Bawah Batas Atas 30 20 10 0 1 10 100 Ukuran Lubang Ayakan (mm) BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 4
Catatan: Berdasarkan SNI2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33. Agregat kasar ialah agregat yang semua butirnya tertinggal di atas ayakan 4,76 mm Berdasarkan SNI2002 Pasal 3.4 menyatakan bahwa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm. E. Kesimpulan: Berdasarkan data hasil percobaan: Agregat kasar tertinggal di atas ayakan 4,76 mm dengan prosentase 83.336%. Jadi agregat kasar (kerikil) memenuhi syarat SNI2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33. Agregat kasar memiliki ukuran butir maksimum 25.00 mm. Dengan demikian agregat kasar (kerikil) memenuhi syarat SNI2002 Pasal 3.4. Modulus kehalusan didapat 2.513 ( spesifikasi 5,50 8,50) sehingga tidak memenuhi syarat. BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 5
F. Foto alat Oven Saringan BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 6
Timbangan G. Referensi: SNI 0319681990 METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR BAB III. 5. Analisis Saringan Agregat Kasar III 5 7