BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

MUKHA<BARAH DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III KERJASAMA DALAM PENGADAANDAN PENGOPERASIONALAN MESIN DOS DI DESA LEMBAH KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

Provinsi Lampung. Sejarah terbentuknya Desa Candimas berawal dari pemekaran. Desa Merakbatin yaitu sekitar tahun Pada tahun 1986 terbentuklah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA MARGAGIRI

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

BAB III PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR (DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

BAB I DESKRIPSI WILAYAH

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. desa Tandun. Kemudian pada tahun 2007 masyarakat di desa Koto Tandun

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pagelaran Utara merupakan Kecamatan yang baru terbentuk pada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung

BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari:

Transkripsi:

30 BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN A. Desa Bukateja 1. Letak Geografis Secara administratif, Desa Bukateja merupakan salah satu desa di Kecamatan Bukateja termasuk dalam wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan Bukateja merupakan kecamatan di bagian timur dari Kabupaten Purbalingga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara. Ada empat batasbatas wilayah Desa Bukateja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lamuk Kecamatan Kejobong. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Majasari Kecamatan Bukateja. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bajong Kecamatan Bukateja. Wilayah Desa Bukateja secara administratif terbagi dalam 5 ( lima) Dusun yang terdiri dari 47 RT dan 10 RW, dengan rincian sebagai berikut: a. Wilayah Kadus I terdiri dari 9 RT dan 2 RW. b. Wilayah Kadus II terdiri dari 9 RT dan 2 RW. c. Wilayah Kadus III terdiri dari 9 RT dan 2 RW. d. Wilayah Kadus IV terdiri dari 11 RT dan 2 RW e. Wilayah Kadus V terdiri dari 9 RT dan 2 RW. 30

31 Luas wilayah Desa Bukateja Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga kurang lebih 462.0140 Ha dengan tata guna tanah sebagai berikut : Tabel 1. Tata guna tanah Desa Bukateja No. Penggunaan Luas (Ha) 1. Tanah Sawah 271.6250 2. 3. 4. Tanah Tegalan Tanah Pemukiman Tanah lain-lain 63.4160 58.4590 68.0140 Jumlah 462.0140 Sumber : Monografi Desa Bukateja Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa distribusi penggunaan lahan sebagian besar di gunakan untuk tanah sawah yaitu 271.6250 ha dari luas 462.0140 ha. Urutan kedua adalah tanah lain-lain seluas 68.0140 ha, kemudian urutan ketiga yaitu tanah tegalan seluas 63.4160 ha dan terahir adalah tanah pemukiman dengan luas 58.4590 ha.. 2. Sosial Jumlah penduduk Desa Bukateja pada bulan Desember 2012 tercatat 8.657 jiwa yang terdiri dari : a. Laki-laki : 4.350 jiwa; b. Perempuan : 4.307 jiwa. Adapun keadaan penduduk Desa Bukateja sampai akhir bulan Desember 2012 dapat dilihat dari tabel berikut :

32 Tabel 2. Penduduk Desa Bukateja Menurut Mata Pencaharian No Pekerjaan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Petani Buruh Tani Pengusaha Pedagang Buruh Bangunan Penjahit PT PNS TNI Polri Pensiunan Karyawan BUMN/BUND Lain-lain Kelompok Tani 609 Orang 88 Orang 181 Orang 227 Orang 34 Orang 11 Orang 623 Orang 86 Orang 7 Orang 8 Orang 41 Orang 13 Orang 617 Orang 9 Kelompok Sumber : Data Statisitik Kependudukan Desa Bukateja Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mata pencaharian penduduk Desa Bukateja beraneka ragam profesi di antaranya adalah petani 609 orang, buruh tani 88 orang, pengusaha 181 orang, pedagang 227 orang, buruh bangunan 34 orang, penjahit 11 orang, PT 623 orang, PNS 86 orang, TNI 7 orang, Polri 8 orang, pensiunan 41 orang, karyawan BUMN/BUND 13 orang, kelompok tani 9 kelompok dan lain-lain 617 orang.

33 3. Agama Penduduk di Desa Bukateja memeluk agama Islam sebanyak 8.491 orang, Kristen 143 orang, Katholik 21 orang, Hindu 2 orang dan Buddha tidak ada yang menganut. Jadi Mayoritas di Desa Bukateja memeluk agama Islam yang paling banyak di anut. Sarana tempat ibadah di Desa Bukateja terdiri dari 4 masjid,6 musholla untuk agama Islam, untuk agama Katholik dan Buddha mereka beribadah di pusat kota, sedangkan agama Hindu tidak ada tempat ibadah di desa tersebut. Sumber: Data Statistik Kependudukan Desa Bukateja Tahun 2012 4. Tingkat Pendidikan Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Bukateja No Pendidikan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Diploma 1 Diploma 2 Diploma 3 S.1 S.2 47 Orang 3.706 Orang 2.030 Orang 889 Orang 88 Orang 90 Orang 72 Orang 496 Orang 9 Orang Sumber: Data Statistik Kependudukan Desa Bukateja Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penduduk Desa Bukateja di bidang pendidikan sangat baik terutama dari tamatan SLTA 889 orang, Diploma I 88 orang, Diploma II 90 orang, Diploma III 72 orang S.1 496

34 orang, S.2 9 orang. Hanya saja sebagian besar penduduk hanya tamat SD 3.706 orang dan tamat SLTA 2.030 orang serta 47 orang tidak tamat SD. 5. Aparat Pemerintahan Desa Bukateja. Tabel 4. Daftar aparat pemerintahan Desa Bukateja. No Nama Jabatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 H. Nasir Ibnu Salim, S.Ag.SH Sugiharto Tuti Mariyah Pawit Yuli Pambudi Tugino Sri Ankati Robangi B.P Kristianto Santosa Ali Muhamad Kuat Subandi Solechan Djamali Sutikno Mujafar Kepala Desa Sekertaris Desa Kadus I Kadus II Kadus III Kadus IV Kadus V Kaur Pemerintahan Kaur Pembangunan Kaur keuangan Kaur kesra Kaur Umum Staf Pemerintahan Staf Pembangunan PTL.Pengairan P3N Sumber: Data Statistik Kependudukan Desa Bukateja Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa struktur organisasi Desa Bukateja yaitu H.Nasir menjabat sebagai kepala desa, Ibnu Salim S.Ag.SH sebagai sekertaris desa, Sugiharto sebagai kadus I, Tuti Mariyah sebagai kadus II, Pawit Yuli Pambudi sebagai kadus III, Tugino sebagai kadus IV, Sri Ankati sebagai kadus V, Robangi sebagai kaur pemerintahan, Kristianto sebagai kaur pembangunan, Santosa sebagai kaur

35 keuangan, Ali Muhamad sebagai kaur kesra, Kuat Subandi sebagai kaur umum, Solechan sebagai staf pemerintahan, Djamali sebagai staf pembangunan, Sutikno sebagai PTL pengairan dan Mujafar sebagai P3N. B. Gambaran Pondok Pesantren Nuurul Qur an Sebelum masuk ke dalam pembahasan berdirinya dan perkembangan Pondok Pesantren Nuurul Quran, penulis perlu mengenalkan kondisi wilayah dusun IV secara umum, dimana Pondok Nuurul Quran terletak di dusun IV Desa Bukateja. Pembahasan mengenai dusun IV lebih difokuskan pada kondisi masyarakat dusun IV yang dilihat dari keadaan sosiokulturalnya, terutama kaitannya dengan keberadaan pondok pesantren di dusun tersebut. Dusun IV, secara administratif masuk dalam wilayah Desa Bukateja Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. Secara tipologi desa, desa ini dibagi menjadi lima dusun, yaitu dusun I, dusun II, dusun III, dusun IV dan dusun V. Pondok Pesantren Nuurul Quran di Desa Bukateja juga berbatasan dengan beberapa desa tetangga, antara lain: di sebelah utara berbatasan dengan desa Lamuk Kejobong, sebelah timur berbatasan dengan desa Kedungjati, sebelah selatan berbatasan dengan desa Majasari dan sebalah barat berbatasan dengan desa Bajong. Secara sosiokultural, masyarakat di Desa Bukateja memiliki beberapa kebiasaan yang berbeda dengan desa-desa tetangganya. Desa dengan jumlah penduduk sekitar 8.657 jiwa, secara keseluruhan adalah beragama Islam.

36 Dilihat dari mata pencahariannya, secara umum masyarakat Desa Bukateja bekerja pada sektor pertanian sejumlah 607 jiwa, buruh tani sejumlah 88 jiwa, pengusaha 181 jiwa, PNS 86 jiwa, TNI 7 jiwa, pedagang 227 jiwa, polisi 8 jiwa, penjahit 11 jiwa, buruh bangunan 34 jiwa, jasa 623 jiwa, pensiunan 41 jiwa, karyawan BUMN/BUND 13 jiwa, kelompok tani 9 kelompok, dan lainlain 617 jiwa (Data monografi Desa Bukateja pada tahun 2012). Pondok pesantren Nuurul Quran terletak di Desa Bukateja, Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga, yaitu tepatnya di Dusun IV tepatnya di Jl Warudoyong RT 02 RW 07 Desa Bukateja. Jarak dari kota kabupaten kirakira 12 km. Pondok pesantren Nuurul Qur an ini terletak di dalam desa dan berbatasan dengan rumah penduduk, tetapi letak pondok pesantren sangat strategis dan mudah dicari. Dari segi geografis, Pondok Pesantren Nuurul Qur an cukup dekat dengan pusat kota, pasar dan pusat pemerintahan tingkat kecamatan yaitu 700 meter. Kondisi demikian sudah barang tentu banyak mempengaruhi proses perubahan sosial dalam tubuh pesantren meskipun tetap berusaha menjaga dan mempertahankan nilai-nilai tradisi keagamaan yang luhur. Pondok Pesantren Nuurul Quran yang berada di Desa Bukateja Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Purbalingga yang dekat dengan berbatasan Kabupaten Banjarnegara. Pondok pesantren yang didirikan sekitar tahun 1987 oleh K.H Ichsanuddin Yusuf dan Nyai Hj Siti Qomariyah Ichsan yang sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Pada tanggal 5 Agustus 2009

37 pada usia 67 tahun K.H Ichsanuddin Yusuf dipanggil menghadap Sang Kholiq setelah 9 hari beliau dirawat dirumah sakit. Setelah wafatnya K.H Ichsanuddin Yusuf Pondok Pesantren Nuurul Quran sepenuhnya diasuh oleh Nyai Hj Siti Qomariyah beserta segenap putra-putri beliau dan dibantu oleh para santri senior (K.H Arif Mushoddiq, tanggal 11 April 2013). Pondok pesantren Nuurul Qur an menghadap ke utara yang berbatasan dengan rumah pengasuh pondok pesantren yaitu K.H Arif Mushoddiq, Agus Imam As ad selaku adik ipar dari K.H Arif Mushoddiq yang dimiliki oleh pihak pondok pesantren dan rumah penduduk, arah barat yaitu perkebuan, sedangkan arah timur adalah lahan kosong biasanya digunakan untuk menjemur padi oleh penduduk, dan selatan berbatasan dengan rumah penduduk, yaitu bapak minanto. Dilihat dari letak geografisnya, pondok pesantren tersebut sangat strategis untuk ukuran sebuah pondok pesantren karena letaknya yang tidak jauh dari keramaian, yaitu jalan raya jalur perkotaan. Situasi yang tenang dan berbatasan dengan rumah warga ini yang membuat kondisi pondok pesantren Nuurul Quran sangat strategis, sehingga dalam proses pengajaranya bisa tenang dan mudah dipahami. Ajaran-ajaran Islam bagi masyarakat Desa Bukateja tidak hanya sebagai pengetahuan, namun diaplikasikan dalam aktivitas kehidupannya. Menjalankan shalat lima waktu secara berjamaah di masjid-masjid desa, merupakan aktivitas yang umum bagi masyarakat desa tersebut, dari mulai anak-anak hingga orang tua. Selain itu, budaya berpakaian seperti santri pada pondok pesantren, juga dapat dilihat di masyarakat Bukateja. Berkembangnya

38 pola hidup yang Islami, tentunya tidak lepas dari keberadaan Pondok Pesantren Nuurul Quran di desa tersebut. Mayoritas masyarakat Desa Bukateja merupakan muslim nahdiyin yang menganut aliran Islam Nahdlatul Ulama (NU). Tetapi masyarakat Bukateja tidak membedakan antara NU, Muhammadiyah, Ahmadiyah dan lain-lain, mereka tidak saling mencela satu sama lain karena mereka menganggap semua agama Islam itu sama. Aktivitas-aktivitas keagamaan akan sangat kelihatan pada hari-hari tertentu, terutama dimalam Jumat. Kegiatan berjajen dan yasinan atau tahlilan merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Desa Bukateja saat malam Jumat. Pondok Pesantren Nuurul Quran merupakan salah satu dari sekian banyak jumlah pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga, yaitu tepatnya di Desa Bukateja Kecamatan Bukateja. Pondok pesantren ini sangat eksis di Purbalingga, memiliki jumlah santri yang cukup banyak, dan banyak diminati oleh setiap orang. Jarak yang ditempuh ketika akan ke pusat administrasi kabupaten adalah sekitar 12 km, sekitar 15 menit perjalanan. Sebagai acuan jalan, jika diambil dari arah pusat administrasi Kabupaten Purbalingga adalah sekitar 11 km ke timur hingga sampai di pertigaan pasar atau polsek Kecamatan Bukateja. Dari pasar atau polsek belok kiri sekitar 1 Km, kemudian ada pertigaan belok kanan menuju pondok pesantren. Walau letaknya cukup jauh sekitar 1 km dan tidak berada di jalur jalan raya kota, namun letak pondok pesantren dekat dengan jalan raya desa, namun sepanjang

39 jalan dari pondok pesantren banyak berdiri bangunan-bangunan sekolah, mulai TK hingga sekolah tingkat menengah atas, baik negeri atau swasta, baik yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Departemen Agama Republik Indonesia. Letaknya yang berada di pedalaman desa, hal yang wajar dan harus dimaklumi jika letak pendirian pondok pesantren secara umum berada di daerah yang jauh dari lingkungan perkotaan 12 km. Posisi letak seperti ini terkait dengan beberapa hal, antara lain untuk menambah tingkat kefokusan santri dalam menuntut ilmu. Saat ini, letak pondok pesantren sudah dalam wilayah yang strategis di desa tersebut. Selain didukung dengan infrastruktur jalan yang sudah baik, keberadaan pondok pesantren yang tidak jauh dari kantor pemerintahan desa atau balai desa, menjadikan wilayah di sekitar pondok pesantren banyak berdiri bangunan rumah baru. Dekatnya jarak antara kantor pemerintahan desa dan pondok pesantren selaku sentral kegiatan keagamaan desa, merupakan alasan bagi warga sekitar tempat tinggal di daerah tersebut.