HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Evi Nur Faidah* Supratman**

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

PICTURE OF MOTHER KNOWLEDGE ON NUTRITION STATUS IN KARANGRAYUNG PUSKESMAS I.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. sering menderita kekurangan gizi, juga merupakan salah satu masalah gizi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG KMS DENGAN SIKAP IBU DALAM MENINGKATKAN NUTRISI BALITA

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU TENTANG KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KARANGSARI, KECAMATAN KEBUMEN SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG PADA BALITA. di Posyandu Bulurejo Puskesmas Sampung Kabupaten Ponorogo

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

Nisa khoiriah INTISARI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

: BAYU SETIAWAN J

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENGENAI ASUPAN GIZI PADA USIA TODDLER DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo ANAN A

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA MANUNGGAL BANGKALAN MADURA. Firdaus *M.

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA DENGAN PERILAKU JAJAN ANAK

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KELURAHAN PETISAH HULU KECAMATAN MEDAN BARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

Transkripsi:

0 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh: ARDIAN PRIYO SETIAJI NIM: J 210 080 024 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 0

1 PENGESAHAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KABUPATEN SUKOHARJO Oleh:

2 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG GIZI DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SONOREJO SUKOHARJO Ardian Priyo Setiaji* Irdawati, S.Kep., Ns., M.Si, Med. Arina Maliya. A. Kep. M. Si. Med ABSTRAK Tingkat pengetahuan gizi dari seorang ibu akan membentuk sikap terhadap status gizi anak. Pengetahuan dan sikap yang baik diharapkan anak mendapat asupan gizi yang baik agar pertumbuhan anak sesuai dengan usia pertumbuhan dan perkembangan. pengetahuan dan sikap ibu akan memandang untuk menyediakan atau menyiapkan makanan sehari-hari dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan gizi anak. Namun hasil studi pendahuluan melalui wawancara diperoleh gambaran bahwa masih terdapat ibu yang masihk kurang mengerti, memahami akan pengetahuan gizi, demikian sikap ibu masih ada yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuai hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua tentang gizi dalam meningkatkan status gizi anak usia pra sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo Sukoharjo. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki anak usia Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo dengan jumlah 151 orang. Sampel penelitian sebanyak 52 responden dengan teknik pengambilan sampel proposional random sampling. Intrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan tentang gizi dan sikap tentang status gizi. Pengukuran status gizi anak pra sekolah menggunaka NCHS. Pengukuran berdasarkan parameter berat badan/ tinggi badan berdasarkan kategori Z score. Hasil pengukuran data penelitian kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan korelasi Kendall tau. Hasil penelitian menunjukkan 11 responden (21,2%) mempunyai pengetahuan kategori baik, 18 responden (34,6%) dengan pengetahuan cukup, dan 23 responden (44,2%) dengan pengetahuan yang kurang. Sebanyak 27 responden mempunyai sikap baik (51,9%), 25 responden mempunyai sikap negatif (48,1%). Terdapat 44 anak responden memiliki status gizi kategori normal (84,6%), 4 anak dengan status gizi kurang (7,7%) dan 4 anak responden dengan status gizi lebih (7,7%).Hasil uji hipotesis hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi diperoleh nilai p = 0,727 (p> 0,05), sehingga Ho diterima, yang artinya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak usia pra sekolah. Uji hipotesis hubungan antara sikap ibu tentang gizi dengan status gizi diperoleh nilai p = 0,021 (p<0,05), sehingga Ho ditolak, yang artinya ada hubungan sikap ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak usia pra sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo Sukoharjo. Kata kunci : pengetahuan, sikap, status gizi, ibu, anak usia pra sekolah

3 MOTHER KNOWLEDGE AND ATTITUDET NUTRITIONAL WITH TODDLER SCHOOL PRE AGE NUTRITIONAL STATUS IN SONOREJO PUBLIC HEALTH SERVICE AREA OF SUKOHARJO Abstract Mother s knowledge level of nutritional will shape mother s attitude of nutritional status for todller. Good Knowledge and attitude of mother is expected toddler to get nutritional which according to toddler growth development. knowledge and attitude of mother will provide or prepares everyday food of nutritional. At the previous studies result with interview is obtained mother still understand yet of nutritional, mother attitude still has poor. The objective research is aim to know relation between mother knowledge and attitudet nutritional with toddler school pre age nutritional status in Sonorejo public health service area of Sukoharjo. The kind of research is quantitative research, with cross sectional approach. Population is all mothers who have toddler preschool age in Sonorejo public health service area of Sukoharjo with 151 persons. Sample are 52 respondents with taking sample with proposional random sampling technique. Intrument research is using knowledge questionaire and attitude questionaire about nutritional status. Measurement of nutritional status toddler is using NCHS. Measurement based on high / weight parameter of body based on Z score. Result data then is test with correlation kendall tau. Result of research shows 11 respondents ( 21,2%) has good, knowledge 18 respondents ( 34,6%) with fair knowledge, and 23 respondents ( 44,2%) with poor knowledge. 27 respondents ( 51,9%), has good attitude, 25 respondents ( 48,1%) with poor attitude. there are 44 toddler has normal nutritional status ( 84,6%), 4 toddler has less nutritional status ( 7,7%) and 4 toddler ( 7,7%) has over nutritional status. hypothesis test between mother knowledge about nutritional with nutritional status is obtained p = 0,727 ( p> 0,05), so Ho is received. Its means there is no relation between mother knowledge with toddler school pre age nutritional status. Hypothesis test relation between mother attitude with nutritional status is obtained p = 0,021 ( p< 0,05), so t Ho is rejected, its means there is a relation mother attitude with nutritional status at todlder pre school age in Sonorejo public health service area of Sukoharjo Keyword : knowledge, attitude, nutritional status, mother, toddler PENDAHULUAN Latar Belakang Anak usia dibawah lima tahun (Balita) merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan gizi. Dampak kekurangan gizi yang paling ditakutkan adalah gagal tumbuh (growth faltering), terutama gagal tumbuh kembang otak (Ruby, 2005). Berdasarkan Laporan Bulanan (LB) 3 gizi bulan Februari 2009 dan laporan bulan Maret 2009 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo kasus gizi kurang pada anak balita sebanyak 4,3 % dan kasus gizi buruk sebanyak 0,5%. Wilayah Kecamatan Sonorejo didapatkan 352 anak balita, 2 balita berstatus gizi buruk, 16 balita gizi kurang, dan 258 balita berstatus gizi baik. Penyebab munculnya kasus gizi buruk dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, faktor langsung adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang dan infeksi. Faktor tidak langsung adalah tingkat pengetahuan yang rendah tentang pentingnya pemeliharaan gizi sejak masa bayi bahkan ibu hamil, (Suhardjo, 2002). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Oktober 2011 di Puskesmas Sonorejo yang diperoleh dari petugas kesehatan bahwa masih banyak ibu di desa Sororejo memiliki pengetahuan tentang gizi yang

4 kurang. Informasi tersebut diperkuat dengan adanya status gizi anak baik yang balita maupun yang masuk anak usia pra sekolah yang masuk dalam kelompok balita gizi kurang. Hasil wawancara terhadap 4 orang ibu yang mempunyai anak usia pra sekolah diperoleh informasi bahwa 3 orang ibu menyatakan kurang memahami mengenai pengetahuan tentang gizi yang baik bagi anak. Ibu tidak mengerti berapa ukuran yang tepat untuk asupan makan bagi anak usia pra sekolah. Sikap ibu dalam hal status gizi anak juga masih kurang, dimana ibu menyatakan asuapan makan pada anak disamakan dengan asupan makan orang dewasa dan hanya berbeda jumlah porsi untuk asupan anak. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua tentang gizi dalam meningkatkan status gizi anak usia pra sekolah. TINJAUAN TEORI Pengetahuan gizi ibu Pengetahuan gizi ibu adalah tingkat pengetahuan tentang bahan makanan, yang berhubungan dengan sumber-sumber zat gizi, pengetahuan yang kurang tentang makanan sehat akan menimbulkan anggapan bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang mahal dan sulit didapatkan. Tingkat pengetahuan ibu banyak menentukan sikap dan ketrampilan dalam menghadapi berbagai masalah gizi karena ibu memiliki peran besar dalam keluarga antara lain: ibu yang mengatur pangan keluarga, mengatur menu keluarga, mengolah makanan keluarga, dan mendistribusikan makanan (Furqan, 2008). Sikap ibu dalam pemenuhan status gizi anak Menurut Soetjiningsih, (2002) Sikap ibu sangat penting memberikan makanan yang baik kepada anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu untuk dalam pemberian gizi kepada anak: 1. Tingkat pendapatan Rendahnya pendapatan merupakan salah satu penyebab orang-orang tak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh pengangguran. (Proverawati, 2010). 2. Keadaan sosial budaya Faktor budaya sangat berperan dalam proses terjadinya masalah gizi di berbagai masyarakat dan negara. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai yang berbeda-beda terhadap pangan atau makanan (Suhardjo, 2002). 3. Status Gizi anak Usia Pra Sekolah a. Pengertian Gizi WHO menterjemahkan ilmu gizi sebagi ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencangkup pengambilan dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan dan pertumbuhan. b. Status Gizi Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini bersifat irreversible atau tidak dapat dipulihkan. Sementara di Posyandu, telah disediakan

5 kartu Menuju Sehat (KMS) yang digunakan untuk memprediksi status gizi anak berdasarkan kurva KMS (Marimbi, 2010). Menurut Depkes RI (2005) Parameter berat badan / tinggi badan berdasarkan kategori Z-Score diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: 1) Gizi Buruk ( Sangat Kurang) : <-3 SD 2) Gizi Kurang (Kurang): -3SDs/d<- 2SD 3) Gizi Baik (Normal): -2SDs/d+2SD 4) Gizi Lebih (Gemuk) : >+2SD Peran Ibu Dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Pra Sekolah Ada hal yang sangat penting bagi ibu untuk menanamkan kebiasaan memilih bahan makanan yang baik pada usia ini. Dalam hal ini ibu harus bertindak sedemikian rupa untuk mengajak memakan bahan-bahan yang berfaedah dan menginsafi benar. bahwa jumlah bahan makanan yang diperlukan oleh seorang anak akan semakin bertambah, dengan bertambahnya usia (Moehji, 2009). METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif, dimana rancangan penelitian yang dipakai menggunakan pendekatan cross sectional Populasi dan Sampel Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo dengan jumlah 151 orang. sampel penelitian adalah 52 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proposional random sampling (Sugiyono, 2010). Kriteria sampel 1. Ibu yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesma Sonorejo 2. Ibu memiliki anak usia pra sekolah 3. Bersedia menjadi responden penelitian 4. Tidak mengalami penyakit infeksi atau penyakit lainya yang menganggu pertumbuhan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah berupa kuesioner pengetahuan ibu tentang gizi, sikap ibu tentang gizi anak pra sekolah. Instrumen tentang pengetahuan menggunakan skala Guttman (Alimul, 2003). Alat ukur untuk mengetahui sikap ibu tentang status gizi berupa kuesioner dengan 20 pertanyaan dengan menggunakan jawaban skala Likert (Alimul, 2003). Pengukuran Status gizi pada anak pra sekolah menggunakan NCHS. Pengukuran berdasarkan parameter berat badan/ tinggi badan berdasarkan kategori Z score. Hasil pengukuran status gizi dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Gizi Kurang (Kurang): -3SDs/d<- 2SD 2. Gizi Baik (Normal): -2SDs/d+2SD 3. Gizi Lebih (Gemuk): >+2SD Analisa Data Analisa data menggunakan uji statistik korelasi non parametrik yaitu uji Korelasi Kendall tau dengan batas kemaknaan p 0,05. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden 1. Umur Ibu Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu umur ibu Jumlah (%) < 20 tahun 1 1,9 21-35 tahun 45 86,5 > 35 tahun 6 11,5

6 Tabel 1 menunjukkan terdapat 1 responden yang berumur kurang dari 20 tahun (1,9%), 45 responden yang berumur antara 21-35 tahun (86,5%) dan 6 responden yang berumur lebih dari 35 tahun (11,5%). Dasar pembagian umur mengacu pada BKKBN (2003) yaitu kelompok ibu risiko tinggi dalam hamil dan melahirkan yaitu umut kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun, sementara risiko rendah dalam kehamilan dan melahirkan adalah rentang umur 21-35 tahun. Pendidikan ibu Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu Pendidikan ibu Jumlah (%) SD 2 3,8 SMP 12 23,1 SMA 22 42,3 DIII 8 15,4 S1 8 15,4 Tabel 2 menunjukkan 2 responden berpendidikan SD (3,8%), 12 responden berpendidikan SMP (23,1%), 22 responden berpendidikan SMA (42,3%), 8 responden berpendidikan DIII (15,4%) dan 8 responden berpendidikan S1 (15,4%). Pekerjaan ibu Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu Pekerjaan ibu Jumlah (%) PNS 12 23,1 IRT 18 34,6 Buruh 17 32,7 Pedagang 5 9,6 Tabel 3. Menunjukkan bahwa 12 responden bekerja sebagai PNS (23,1%), 18 responden sebagai IRT (34,6%), 17 responden bekerja sebagai buruh (32,7%), dan 5 responden bekerja sebagai pedagang (9,6%). Pendapatan keluarga Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu Pekerjaan ibu Jumlah (%) <UMR 14 26.9 >UMR 38 73.1 Pendapatan keluarga dihitung berdasarkan pendapatan ayah dan ibu yang kemudian dijumlah. Jumlah pendapatan keluarga kemudian dibandingkan dengan Upah Minum Regional (UMR) di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebesar Rp. 800.000, - pendapatan keluarga diatas Rp. 800.000,- masuk diatas UMR, sedangkan pendapatan keluarga dibawah Rp. 800.000,- masuk dalam kategori di bawah UMR. Tabel 8. Menunjukkan banyak responden yang mempunyai pendapatan keluarga diatas UMR. Umur anak Tabel 5. Distribusi frekuensi anak berdasarkan umur Umur anak Jumlah (%) 31-40 bulan 17 32,7 41-50 bulan 25 48,1 51-60 bulan 10 19,2 Tabel 5 menunjukkan 17 anak responden berumur antara 31-40 bulan (32,7%), 25 anak berumur antara 41-50 bulan, dan 10 anak berumur antara 51-60 bulan (19,2%).

7 Analisis univarite Pengetahuan ibu tentang status gizi Tabel 6. Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang gizi Pengetahuan Jumlah (%) Baik 11 21,2 Cukup 18 34,6 Kurang 23 44,2 Tabel 6 menunjukkan 11 responden mempunyai pengetahuan tentang gizi dalam kategori baik (21,2%), 18 responden dengan pengetahuan cukup (34,6%), dan 23 responden dengan pengetahuan yang kurang (44,2%). Sikap ibu tentang status gizi Tabel 7. Distribusi frekuensi responden menurut sikap tentang gizi Tabel 13 Sebanyak 27 responden mempunyai sikap baik (51,9%), 25 responden mempunyai sikap negatif (48,1%). Status gizi anak Tabel 8. Distribusi frekuensi anak berdasarkan status gizi Status Gizi Jumlah (%) Normal 44 84,6 kurang 4 7,7 Lebih 4 7,7 Tabel 8 menunjukkan bahwa 44 anak responden memiliki status gizi kategori normal (84,6%), 4 anak dengan status gizi kurang (7,7%) dan 4 anak responden dengan status gizi lebih (7,7%). Sikap Jumlah (%) Positif 27 51.9 Negatif 25 48.1 Analisis bivariat Hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi anak Tabel 9. Distribusi frekuensi responden dengan tingkat pengetahuan tentang status gizi dengan status gizi anak Status gizi Penge- Normal Kurang Lebih Total p* Keputusan tahuan n % n % n % n % Baik 9 17,30 0 0,00 2 3,80 11 21,20 Cukup 16 30,80 1 1,90 1 1,90 18 34,60 0,727 Ho diterima Kurang 19 36,50 3 5,80 1 1,90 23 44,20 Total 44 84,60 4 7,70 4 7,70 52 100 *uji korelasi Kendall tau

8 Hasil uji hipotesis penelitian dengan uji korelasi Kendall tau menunjukkan nilai p = 0,727 (p> 0,05), sehingga keputusan yang diambil dalam penelitian ini adalah Ho diterima. Ho diterima memiliki arti tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak usia pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Hubungan antara sikap ibu dengan status gizi anak Tabel 10. Distribusi frekuensi responden dengan sikap ibu tentang status gizi dengan status gizi anak Sikap Status gizi Normal Kurang Lebih Total p* Keputusan n % n % n % n % positif 18 34,6 4 7,7 1 1,9 23 44,2 negatif 26 50,0 0 0 3 5,8 29 55,8 0,021 Ho ditolak Total 44 84,60 4 7,70 4 7,70 52 100 *uji korelasi Kendall tau dalam memberikan asupan gizi Hasil uji hipotesis dengan uji kepada anak sehingga anak kendall tau diperoleh nilai p = 0,021 (p< 0,05), dengan nilai p< 0,05 mendapatkan normal. status gizi secara keputusan yang diambil adalah Ho Namun dari pendapat ditolak yang berarti ada hubungan Notoadmojo (2003) berbeda dengan sikap ibu tentang gizi dengan status hasil penelitian ini, dimana masih gizi pada anak usia pra sekolah di terdapat 44,2% responden memilki wilayah kerja Puskesmas Sonorejo pengetahuan tentang status gizi yang Kecamatan Sukoharjo Kabupaten kurang, namun terdapat 21,2% Sukoharjo. responden dengan pengetahuan tentang gizi dalam kategori baik. Dari 21,2% responden dengan pengetahuan baik, 17,30% dengan status gizi anak yang normal. Kondisi ini menggambarkan bahwa status gizi anak tidak hanya dipengaruhi oleh factor pengetahuan saja. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak adalah usia responden. Hasil penelitian mengenai usia responden menunjukkan banyak responden berumur antara 21 sampai 35 tahun sebanyak 86,5%. Soekanto (2002) menyatakan bahwa umur PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh hasil status anak usia pra sekolah dalam keadaan normal sebesar 84,6%. Pengetahuan ibu tentang gizi yang baik akan mempengaruhi cara berpikir ibu dalam memberikan asupan gizi yang baik yang akhirnya anak memilki status gizi normal. Menurut Notoadmojo (2003) bahwa tingkat pengetahuan terdapat 6 tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ibu yang tahu bahwa anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sangat membutuhkan asupan gizi secara baik. Ibu memahami jenis asupan makan yang baik bagi anak, dan mengaplikasikan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin dewasa usia maka tingkat kemampuan dan kematangan dalam berpikir dan menerima informasi lebih baik 8

9 dibandingkan dengan umur yang masih muda atau belum dewasa. Banyaknya umur responden antara 21 sampai 35 tahun dapat dikaitkan adanya kemampuan dalam memberikan gizi yang baik kapada anaknya dengan dasar pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam memenuhi asupan gizi bagi anaknya. Faktor lain yang mempangaruhi responden tentang status gizi anak adalah tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan banyak responden berpendidikan SMA sebesar 42,3%. Undang-undang Nomor 33 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa tingkat pendidikan wajib belajar adalah 9 tahun yang meliputi pendidikan SD selama 6 tahun dan pendidikan SMP selama 3 tahun. Ditinjau dari tingkatkan pendidikan terdapat tingkatan yaitu pendidikan pra sekolah, SD dan SLTP adalah pendidikan dasar, SLTA dan sederajat adalah pendidikan menengah, sedangkan pendidikan tinggi adalah DI, DII, DIII, Sarjana dan seterusnya adalah pendidikan lanjutan. Responden dengan pendidikan SMA sudah dianggap dapat menerima dari berbagai informasi pengetahuan tentang gizi baik dari pelajaran sekolah ataupun dari sumber lain seperti televisi, radio, majalah kesehatan, penyuluhan dari petugas kesehatan pada saat kegiatan posyandu. Adanya informasi kesehatan tentang gizi dapat menambah pengetahuan responden yang pada akhirnya dapat memberikan asupan gizi yang terbaik pada anak. Faktor pekerjaan juga ikut mempengaruhi responden tentang status gizi. hasil penelitian menunjukkan banyak sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 34,6%. Banyaknya responden sebagai IRT adalah suatu kesempatan bagi responden untuk dapat lebih mempunyai kesempatan dalam mengasuh, mendidik anak dan dapat lebih mengontrol dalam asupan gizi yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Tingkat pendapatan keluarga dapat mempengaruhi status gizi anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan lebih dari UMR sebanyak 73,1%. Tingginya UMR ini adalah hasil penjumlahan dari pendapatan suami dengan pendapatan responden. Pendapatan keluarga dapat mempengaruhi bagaimana memberikan asupan gizi yang baik, termasuk jumlah, kandungan gizi makanan dan variasi makanan serta pemberian asupan tambahan lain agar anak tidak merasa bosan. Sulistyoningsih (2011) faktor sosial ekonomi yang cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Faktor lainya yang berpengaruh adalah pola asuh anak, dimana dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 23 (44.2%) anak diasuh oleh ibu. Pola asuh anak yang langsung ditangani oleh ibu akan lebih cenderung ditangani lebih baik dari pada anak diasuh oleh orang lain seperti pengasuh. Hal ini karena ibu merasa bahwa anaknya harus mendapat perhatian yang baik termasuk dalam asupan gizi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitin yang dilakukan oleh Diana (2004)

10 yang menyatakan bahwa ibu rumah tangga lebih memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pola makan yang baik kepada anak. Pola makan yang baik pada anak akan membentuk status gizi yang baik pula pada anak. Hasil penelitian mengenai sikap responden tentang status gizi menunjukkan 51,9% bersikap positif banyak yang menjadikan anak dengan status gizi normal. Menurut Notoatmodjo (2007) sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus atau obyek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit). Sikap yang positif dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik, sehingga akan mempengaruhi sikap responden dalam memberikan asupan makanan yang seimbang kepada anaknya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 25 responden dengan sikap positif, dengan anak responden memiliki status gizi yang baik. Sulistyoningsih (2011) sikap ibu sangat penting memberikan makanan yang baik kepada anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa status gizi anak tidak hanya dipengaruhi oleh sikap ibu. Hal yang sama dari hasil penelitian adalah bahwa sikap yang baik pada responden dapat berdampak pada status gizi anak. Terdapat 25 responden dengan sikap baik menjadikan status gizi anak menjadi normal. Purwanto (2002) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hal yang dapat mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek tersebut, artinya pengetahuan responden yang baik dapat mempengaruhi sikap dalam hal pemberian asupan gizi anak. Semakin baik pengetahuan tentang gizi, semakin baik sikap ibu dalam memberikan asupan gizi. Pengetahuan yang baik pada responden tidak terlepas dari pendidikan yang telah dicapai oleh responden. Adanya pendidikan yang baik yaitu mayoritas tingkat SMA menjadikan pengetahuan tentang gizi menjadi baik dan mempengaruhi sikap dalam hal status gizi. Faktor lain dalam mempengaruhi sikap tentang gizi adalah pendapatan. Pendapatan responden yang banyak di atas upah minimum regional daerah Sukoharjo menjadikan responden memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam memilih jenis makanan yang akan dibeli sebelum diberikan kepada anaknya. Sikap positif akan berdampak pada tingkat status gizi anak yang baik. Sikap yang positif tercermin dalam hal pembelian jenis makanan, jumlah atau porsi yang diberikan kepada anak. Farida (2004) menyatakan pola makan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola makan pada anak sebagai akibat sikap dan perilaku orang tua yang baik akan menjadikan anak tetap terjaga pada kondisi badan untuk tetap memiliki status gizi yang baik. Sikap yang negatif akan mempengaruhi pola makan yang buruk yaitu pola makan berlebihan (binge-eating disorder) menyebabkan kegemukan atau obesitas. Pola asuh yang diterima anak juga dapat mempengaruhi status gizi. hasil penelitian menunjukkan 44,2% diasuh oleh ibu. Ibu dalam mengasuh anak akan melakukan pemberian asupan makan yang menjadikan asupan gizi menjadi normal. Pola pengasuhan anak adalah perilaku yang dipraktekkan oleh pengasuh (ibu, bapak, nenek, keluarga, pengasuh) dalam memberikan pemeliharaan kesehatan, memberikan

11 stimulasi, serta dukungan emosional yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan (Husaini, 2009). Hasil penelitian mengenai sikap menunjukkan ada hubungan atara sikap ibu tentang status gizi dengan status gizi anak. Menurut Notoadmojo (2003) bahwa sikap seseorang yang baik akan mempengaruhi cara berperilaku, termasuk sikap responden dalam masalah status gizi anak. Sikap ibu yang positif akan lebih mempertatikan masalah asupan makan yang akan diberikan kepada anak sedemikan hingga anak memiliki status gizi normal. Sikap positif responden tercermin dari distribusi frekuensi ibu dengan status gizi anak. Data menunjukkan sikap positif sebanyak 51,9% sedangkan anak dengan status gizi normal sebannyak 48,1%. Gambaran distribusi tersebut dapat diartikan bahwa sikap ibu sudah lebih banyak yang bersikap positif. Sikap positif diwujudkan dengan sikap kehati-hatian dalam memilih makanan sebelum diberikan kepada anak, sehingga anak dalam memenuhi kebutuhan gizi sudah dalam pengawasan yang baik dari ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara statitik bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi anak usia prasekolah, tetapi ada hubungan sikap ibu dengan status gizi anak usia prasekolah. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak cukup kuat faktor pengetahuan ibu untuk menjadikan status gizi anak selalu dalam kondisi normal. Sedangkan kurangnya pengetahuan yang kurang tidak selalu berbanding lurus dengan sikap yang negatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa meskipun responden memiliki pengetahuan yang kurang, namun responden berusaha mempunyai sikap positif didalam upaya memberikan asupan gizi yang baik hingga anak tetap dalam gizi yang normal. Adanya hubungan antara sikap dan status gizi dengan tingkat hubungan yang lemah menunjukkan adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak pra sekolah seperti prasangka buruk terhadap makanan tertentu atau jarak kelahiran yang terlalu rapat (Marimbi, 2010). Hasil penelitian ini juga berbeda dari pendapat Suhardjo (2002), yang menyatakan bahwa dalam penyediaan makanan keluarga dalam hal ini dilakukan oleh seorang ibu, banyak yang tidak memanfaatkan bahan makanan yang bergizi, hal ini disebabkan salah satunya karena kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi dan kwantum makanan yang dipilih untuk dikonsumsinya. Ibu yang tidak mempunyai cukup pengetahuan gizi, akan memilih makanan yang paling menarik pancaindera, dan tidak mengadakan pilihan berdasarkan nilai gizi makanan. Sebaliknya mereka yang semakin banyak pengetahuan gizinya, lebih mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang gizi makanan tersebut. Simpulan 1. Banyak responden yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang status gizi 2. Banyak responden yang memiliki sikap positif tentang status gizi 3. Status gizi pada anak usia pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo banyak yang memiliki status normal. 4. Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan tentang gizi dengan status gizi pada anak usia pra

12 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. 5. Ada hubungan sikap ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak usia pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Saran 1. Bagi Puskesmas Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat khususnya ibu balita, dengan cara menambah frekuensi kegiatan penyuluhan di posyandu, PKK dan tempat perkumpulan ibu-ibu lainnya, karena wilayah kerja Puskesmas Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo ibu masih memiliki pengetahuan tentang gizi yang kurang dan masih terdapat anak dengan status gizi kurang 2. Bagi Peneliti Lain Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dengan cakupan yang lebih luas seperti budaya, penyakit-penyakit yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, tempat tinggal, jarak kelahiran anak, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih variatif. DAFTAR PUSTAKA Alimul,A.H 2003. Riset Keperawatan. Teknik dan Penulisan Ilmiah. Edisi pertama Jakarta: Salemba Medika BKKBN, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta. Depkes RI, 2005. Pedoman Penggunaan KMS Balita. Jakarta Diana F. M. 2004. Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Anak Batita Di Kecamatan Kuranjikelurahan Pasar Ambacangkota Padang Tahun 2004. Artikel penelitian, Universitas Andalas Sumatera Barat. Farida baliwati, yayuk dkk. 2004. pengantar Farida Baliwati, Yayuk dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Swadaya, Jakarta Furqon, Mohammad. 2008. Pentingnya Pengetahuan Gizi Bagi Ibu. (http://www.peduligizi.com diakses tanggal 10 November 2011). Husaini, M. (2009), Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Marimbi, H. 2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta. Nuha Medika Moehji, S. 2009. Penangulangan Gizi Buruk. Edisi Ilmu Gizi 2. Jakarta. Papas Sinar Sinanti. Notoatmodjo S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Proverawati, Atikah. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan

13 Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta. Purwanto, M.N. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Edisi Kedua. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Ruby M 2005. "Otak Kosong" Melanda Indonesia: http://www.kompas.com/kom pascetak/0505/30/opini/1779485. htm Soedjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta Sugiyono.2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Suhardjo, 2002. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara, Jakarta Sukanto, S. 2002. Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Raja Rafindo Persada. Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. PT Graha Ilmu: Yogyakarta. Ardian Priyo Setiaji: mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Irdawati, S.Kep., Ns., M.Si, Med: Staff Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Arina Maliya. A. Kep. M. Si. Med: Staff Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.