kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, skill dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dari keterbelakangan dan ketinggalan dari bangsa lain. Untuk itu. satu diantaranya jenjang pendidikan sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Hasil belajar dapat menjadi tolak ukur

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan. Undang-Undang tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang secara optimal dari segi kepribadiannya. Pendidikan

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan menyangkut masalah tentang lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan tersebut yang paling berpengaruh dalam menumbuhkan minat dan motivasi belajar adalah lingkungan sekolah. Tujuan pendidikan nasional yang antara lain yaitu meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, salah satu usaha yang harus ditingkatkan adalah menumbuhkan kemandirian belajar pada siswa di berbagai sekolah, dengan menumbuhkan minat dan motivasi belajar yang baik, maka hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut juga akan baik dan memuaskan. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan tidak lepas dari peranan seorang guru di sekolah, mengenai bagaimana cara guru menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu diperlukan usaha yang optimal dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk meningkatkan hasil belajar perlu memperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, yaitu dorongan dan minat. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri siswa, misalnya ruang belajar yang bersih dan nyaman, fasilitas serta sarana prasarana belajar yang memadai. Menurut Sardiman (2003:75) motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar diberikan guru supaya terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan 1

2 kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses pembelajaran, antara lain tampak melalui keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan soal, dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Sebaliknya, siswa yang kurang memiliki motivasi belajar umumnya kurang bertahan untuk belajar lebih lama dan kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Jadi guru di sekolah dalam menumbuhkan minat dan motivasi belajar sangatlah berpengaruh dalam proses pembentukan kemandirian belajar siswa. Menumbuhkan minat belajar sangatlah penting dan tidak boleh diabaikan oleh guru di sekolah, karena dengan minat dalam belajar guru akan lebih mudah dalam mencapai tujuan belajar dan tujuan pendidikan. Guru harus pandai-pandai dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswanya. Salah satunya dengan cara membuat variasi tempat duduk siswa, sehingga akan mendorong semangat atau motivasi dan minat siswa dalam belajar di kelas. Siswa akan mengalami kebosanan apabila setiap harinya mereka harus duduk di tempat yang sama dengan teman sebangku yang sama. Cara guru dalam mengatur bangku, memainkan peran penting dalam membangun belajar. Guru harus mampu mengatur meja, kursi, dan peralatan lain sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu siswa untuk bergerak dan memudahkan guru untuk berinteraksi serta mengamati siswa saat belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah dasar, model tempat duduk yang digunakan di kelas yaitu model tradisional. Model tradisional merupakan model yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dengan dua kursi. Model tradisional ini memiliki kelebihan yaitu siswa mampu dijangkau oleh pandangan guru, kelas lebih tampak teratur dan rapi, serta guru dapat mengawasi dari depan. Namun, model ini sangat memiliki keterbatasan yaitu

3 guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang duduk di bagian belakang, sehingga siswa tersebut tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal. Mobilitas siswa juga tidak bisa leluasa. Dari hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sawahan pada Sabtu, 6 Desember 2014, khususnya di kelas IV A ternyata pengaturan tempat duduknya masih menggunakan model tradisional, dimana siswa duduk berpasangan dengan satu meja dan dua kursi. Meja-meja ditata dengan rapi membentuk barisan ke belakang dan ke samping dengan diberi jarak. Setiap harinya kursi dan meja siswa pengaturannya sama dan tanpa variasi. Pengaturan tempat duduk seperti itulah yang memberikan kesan monoton dan siswa sendiri akan merasa bosan, apalagi siswa hanya duduk di tempat itu saja dengan teman sebangku yang sama. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat judul penelitian sebagai berikut: VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangat penting agar persoalan yang diteliti tidak melebar ke mana-mana. Dengan demikian pokok persoalan menjadi terfokus dan akan diperoleh panduan dalam melaksanakan penelitiannya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawahan tahun ajaran 2014/2015. 2. Penelitian ini difokuskan pada kreatifitas guru dalam pengelolaan siswa (pengaturan tempat duduk) supaya tidak terlihat monoton, sehingga mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas IV A SD Negeri 1 Sawahan.

4 C. Perumusan Masalah Berdasarkan dengan judul penelitian dan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan minat 2. Apakah variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan motivasi 3. Apakah variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan? 4. Apakah variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan hasil D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan melalui variasi pengaturan tempat duduk. 2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan melalui variasi pengaturan tempat duduk. 3. Untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan melalui variasi pengaturan tempat duduk. 4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan melalui variasi pengaturan tempat duduk. E. Manfaat Penelitian Setiap kegiatan penelitian berharap agar hasil penelitiannya dapat bermanfaat. Demikian pula dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

5 1. Manfaat Teoritis a. Secara teoritis, penelitian ini akan dapat membuktikan bahwa dengan variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas IV A SD Negeri 1 Sawahan. b. Hasil penelitian ini akan dapat dijadikan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian tentang variasi pengaturan tempat duduk dan pengaruhnya terhadap minat dan motivasi belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Peneliti Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan langsung dan pengalaman mengajar selama melakukan penelitian. b. Guru Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, guru dapat meningkatkan kreatifitas dalam pengelolaan siswa pada variasi pengaturan tempat duduk sehingga minat dan motivasi belajar siswa dapat meningkat. c. Siswa Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, siswa dapat meningkatkan minat dan motivasi belajarnya, sehingga siswa akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru. d. Sekolah Dari penelitian tindakan kelas ini, sekolah dapat memberi sumbangan dan masukan dalam usaha meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran bagi siswa maupun guru sehingga mutu pendidikan di SD Negeri 1 Sawahan dapat ditingkatkan.