Posisi Ideologi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan: Suatu Kajian Filsafat

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 A. A. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia (Pembukaan UUD 1945) B Y : S E L L Y R A H M A W A T I

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

Tugas UTS Skema Hubungan: Proklamasi-Pancasila-UUD NRI Tahun Pancasila

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

PLEASE BE PATIENT!!!

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Kedudukan Konstitusi. a. Cara Pembentukan

BAHAN TAYANG MODUL 5

MAKALAH KULIAH PANCASILA DAMPAK PANCASILA TERHADAP HAM (HAK ASASI MANUSIA) NAMA : AGUNG NUR HIDAYAT NIM : KELAS : D3 MI B

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi tahun 1998 membawa perubahan mendasar terhadap konstitusi

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Di susun oleh : Nirmala Yonaris Sancaya ( Kelompok D ) Untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pancasila Oleh Dosen TAHAJUDIN S, DRS

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

TUTORIAL DALAM RANGKA UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN PANGKAT BPOM-RI

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

PENDIDIKAN PANCASILA. Supentri, S.Pd

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

POKOK-POKOK PIKIRAN TERKAIT PENGGUNAAN KONSEP EMPAT PILAR DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN DPD RI. Sudijono Sastroatmodjo

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

C. Sikap dan Komitmen Mempertahankan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

MODUL PERKULIAHAN. Implementasi Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dalam perundang-undangan dan kebijaksanaan Negara

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Empat Syarat Sifat Ilmiah Pancasila Yuridis Kenegaraan

BAB I PENDAHULUAN. era orde baru, dimana pada era orde lama dibawah pemerintahan Presiden

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

ETIKA POLITIK PANCASILA

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

BAB IV KEDUDUKAN DAN SIFAT PANCASILA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

Transkripsi:

Seminar 517 Nasional Al Halim Hukum Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016, 517-532 Fakultas Hukum, Faculty of Law Posisi Ideologi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan: Suatu Kajian Filsafat Al Halim* Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah Pancasila ideologi Negara merupakan arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga terwujud dalam kehidupan yang menjunjung tinggi Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, kesadaran akan Kesatuan, Kerakyatan serta menjunjung tinggi nilai Keadilan. Kajian ini mengungkap dua hal. Pertama, Sistem ketatanegaraan Pancasila menempati posisi sebagai dasar dan ideologi negara yang tidak dipersoalkan lagi, ketetapan Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana di maksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah Dasar negara dari NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pancasila harus dijadikan paradigma (kerangka berpikir, sumber nilai dan orientasi arah) dalam pembangunan hukum, termasuk semua upaya pembaruannya. Pancasila dapat digunakan sebagai sarana pemersatu dari berbagai golongan masyarakat di Indonesia, konsep Pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik. Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan yang berkembang, Pancasila telah mampu memosisikan dirinya sebagai tempat kembali jika bangsa Indonesia terancam perpecahan. Kedua Implikasi dihapusnya ideologi Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya ada pernyataan Kemerdekaan oleh bangsa Indonesia, sehingga kalau ideologi Pancasila diubah, berarti Pembukaan UUD 1945 Juga harus diubah, jika Pembukaan UUD 1945 diubah, maka kemerdekaan yang pernah di nyatakan dianggap menjadi tidak ada lagi, sehingga negara Indonesia menjadi tidak ada atau bubar. Kata Kunci: Ideologi Pancasila; Pemersatu; UUD 1945 Pendahuluan Setiap bangsa tentu membutuhkan ideologi nasional, yang berisi nilainilai yang dianggap baik dan cocok bagi masyarakat, diterima dan *Surel: halim_not@yahoo.co.id ISSN (Cetak) 2614-3216 ISSN (Online) 2614-3569 2016 Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh http://www.fh.unnes.ac.id

Seminar Nasional Hukum 518 diakui serta menjadi tujuan dan cita-cita mulia dari suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai itu terkandung dalam Pancasila. Selain sebagai ideologi bangsa, Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mendasari pelaksanaan ketatanegaraan negara Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu perbedaan. di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi lainnya perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda. Pancasila terbentuk melalui proses panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Begitu pula dengan sumber tertib hukum, atau yang biasa di sebut dengan sumber dari segala sumber hukum, sumber hukum yang terakhir dan tertinggi, mempunyai perbedaan yang sangat tajam, bergantung pada masyarakat, bangsa dan negara masing-masing. Bagi negara yang menganut paham teokrasi, yang menjadi sumber dari segala sumber hukum adalah ajaran-ajaran tuhan yang berwujud wahyu, yang terhimpun dalam kitab suci. Bagi negara yang menganut paham negara kekuasaan, sumber dari segala sumber hukum nya adalah kekuasaan atau kekuatan, kekuasaan negaralah yang diutamakan. Lain halnya dengan negara yang menganut paham kedaulatan rakyat, sumber dari segala sumber hukum nya adalah kedaulatan rakyat itu sendiri. Kedaulatan rakyat dari negara Pancasila tidak sama dengan teori kedaulatan rakyat dari Rousseau (teori kontrak sosial), tidan sama dengan teori kedaulatan rakyat dari Hobbes (yang mengarah ke absolutisme), juga tidak sama dengan teori kedaulatan John Locke (yang mengarah ke demokrasi Parlementer), karena kedaulatan rakyat negara Pancasila dijiwai dan diliputi oleh Ketuhanan yang Maha Esa dan sila-sila yang lain dari Pancasila. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia, yaitu cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan masyarakat dan keagamaan sebagai pengejawantahan dari nurani manusia. 1 Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis hendak menguraikan dan mengkaji lebih lanjut pokok masalah yaitu dimana posisi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan negara Republik Indonesia? Dan apa 1 Darji Darmodihardjo, Sidharta, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995, hal.210

519 Al Halim dampak pencabutan ideologi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Republik Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, mengetahui, memahami dan menjelaskan lebih jauh tentang posisi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan negara Republik Indonesia. serta memperjelas ideologi Pancasila yang menjadi dasar negara dan sumber dari segala sumber hukum, dan apa implikasinya apabila Pancasila tidak lagi sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa secara yuridis konstitusional berlaku mulai tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sejak disahkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pancasila sebagai dasar negara rumusan materinya tertuang dalam PembukaanUUD1945 alenia keempat: "...maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Repub1ik Indonesia, yang berkedau1atan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2 Ketika angin reformasi berhembus dengan kencang dan merontokkan aturan main dan mainstream berbagai wacana politik di Indonesia, maka satu hal yang menarik adalah kenyataan bahwa hampir tidak ada yang mempersoalkan Pancasila atau mengusulkannya untuk dijadikan bagian dari program reformasi. Semuanya bersepakat bahwa Pancasila masih harus dijadikan dasar dan ideologi negara. Ketika masyarakat menyatakan menolak P4, hal itu bukan berarti penolakan terhadap Pancasila tapi sebaliknya justru keinginan untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat terus dipakai dalam negara Republik Indonesia dalam situasi apapun, 3 Pancasila bisa sedemikian hebatnya, Mengapa Pancasila tidk pernah dan tidak akan pernah diganggu gugat dalam posisinya sebagai dasar dan ideologi negara? Minimal ada dua alasan pokok yang dikemukakan dalam meletakkan Pancasila pada posisinya yang tidak akan (dapat) diganggu gugat. 2 M Budiarto, Pemberdayaan Pancasila Sebagai dasar Negara dan pandangan Hidup Bangsa dalam Era Globalisasi (Aspek Yuridis Ketatanegaraan), Bahan ceramah disampaikan pada ''Contimuing Legal Education" Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) tgl. 2 Oktober 2016 3 Moh. Mahfud MD., Membangun politik Hukum Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Depok, 2010, hal.50

Seminar Nasional Hukum 520 Posisi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia. 4 Untuk dapat memahami secara mendalam dan mendasar akan falsafah Pancasila, dimulai dengan menganalisis inti serta hakikat dari sila-sila yang membentuk Pancasila tersebut. Pengertian Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya adalah suatu nilai. 5 Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai-nilai yang merupakan perasan dari sila-sila Pancasila tersebut adalah: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Secara etimologi, nilai berasal dari kata value (Inggris) yang berasal dari kata valere (Latin) yang berarti kuat, baik, berharga. Dengan demikian secara sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang berguna. Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi manusia. Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu hal itu berguna (useful), keyakinan (belief), memuaskan (satisfying), menarik (interesting), menguntungkan (profitable), dan menyenangkan (pleasant). Sesuatu dapat diklasifikasikan sebagai suatu filsafat jika memenuhi ciri-ciri. Demikian pula agar pancasila merupakan suatu filsafat harus memenuhi syarat-syarat pengertian dan ciri-ciri filsafat. Beberapa pendapat yang mengatakan bahwa pancasila adalah suatu filsafat. 4 5 Syarbini, 2003, dalam http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilaidan-filsafat-pancasila.html, diakses 3 Oktober 2016. Kaelan, 2000, dalam http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilaidan-filsafat-pancasila.html, diakses 3 Oktober 2016

521 Al Halim 1. Muh. Yamin Muh.Yamin mengatakan ajaran Pancasila adalah tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafah 6 2. Soediman Kartohadiprodjo Soediman Kartohadiprodjo mengemukakan: Pancasila itu disajikan sebagai pidato untuk memenuhi permintaan memberikan dasar filsafat negara, maka disajikannya pancasila sebagai filsafat, seperti halnya sebuah buah-buahan diberikan lalu dimakan dengan keyakinan bahwa suatu penyakit tadi dapat diberantas, jadi sebagai obat maka buah-buahan tadi adalah obat pula. Pada saat itu maka pancasila masih merupakan filsafat negara. Karena itu dapatlah dimengerti, kalau filsafat pancasilla ini dibawakan sebagai inti-intinya hal-hal yang berkenaan dengan manusia, disebabkan negara itu adalah manusia, organisasi manusia. Dikiranya semua bahwa pancasila ini adalah ciptaan Ir. Sukarno, tetapi ternyata Ir. Sukarno menolakya disebut sebagai pencipta pancasila, melainkan mengatakan bahwa pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Kalau suatu filsafat itu adalah isi jiwa (sesuatu) bangsa, maka filsafat itu adalah filsafat bangsa tadi. Jadi pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia. 7 3. Notonagoro Notonegoro menyatakan bahwa dalam kalimat keempat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara indonesia yang tebentuk dalam suasana susunan Negara Republik Indonesia yang bekedaulatan dengan berdasar kepada : Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kata-kata dengan berdasar kepada menentukan kedudukan pancasila dalam negara republik Indonesia sebagai dasar negara, dalam pengertian dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dari dasar negara ini terwujudkan dalam rumus abstrak dari kelima sila dari pancasila yang kata-kata intinya ialah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. 8 6 Muh. Yamin, 1962, Naskah persiapan Undang-Undang Dasar 1945 7 Soedirman Kartohadiprodjo, 1969, Beberapa pemikiran seputar pancasila 8 Notonagoro, 1976, dalam Lokarya Pengalaman Pancasila di Yogyakarta.

Seminar Nasional Hukum 522 4. Rosian Abdoelgani. Pacasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai Colektiveideologie dari seluruh bangsa Indonesia. Di dalam kajian-kajian dari dalam masih mengandung ruang yang luas untuk berkembangnya penegasan-penegasan lebih lanjut. Dalam fungsinya ia bertahan sebagai fundamen negara, ia telah bertahan terhadap segala ujian baik yang datang dari kekuatan contra-revolusioner maupun yang datang dari kekuatan extreem. Dalam pancasila tercapailah keseimbangan nilai rohaniah dan jasmaniah dari manusia Indonesia. 9 Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara. Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarnya senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma dan kaidah hukum dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. 10 Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara baik yang tertulis yaitu UUD negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau konvensi. Pancasila, proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang merupakan cita-cita bangsa saling berkaitan dan kaitan itu mengarah pada pembentukan ketatanegaraan Republik Indonesia dan segala sistem pemerintahannya. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan kulminasi (puncak) dari tekad bangsa untuk merdeka. Proklamasi memuat perjuangan penegakan jiwa Pancasila yang telah berabad-abad lamanya dicita-citakan. Selanjutnya tujuan dan cita-cita proklamasi ini tercermin dalam UUD 1945 yang terbagi dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD. Dan, UUD 1945 berlandaskan dan didasari oleh Pancasila yang merupakan sumber tata tertib hukum Indonesia. Pada pembukaan UUD 1945 terdapat dengan jelas maksud, 9 Roeslan Abdoelgani (1962), Dalam bukunya Resapkan Dan Amalkan Pancasila, 10 Benzmanroe, Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Bangsa Indonesia, 2015, Benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasila-dalam-konteksketatanegaraan-bangsa-indonesia/, diakses 3 Oktober 2016.

523 Al Halim tujuan serta alasan bangsa Indonesia untuk mendirikan suatu negara. Dalam pembukaan itu juga secara resmi dan autentik dirumuskan kelima sila Pancasila dan Pancasila sebagai falsafah negara Republik Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan, diungkapkan secara terperinci dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang terdiri dari 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan. Secara khusus, pada pembukaan UUD 1945 dalam alinea IV, disebutkan bahwa pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia, dan kemudian dipertegas kembali pada pasal 1 yang mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan. Hal ini hendak menandaskan tuntutan jiwa Pancasila, yaitu terbentuknya negara kesatuan Melalui prinsip-prinsip UUD 1945, sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia pun dibentuk. Dengan kata lain, sekali lagi, dasar sistem pemerintahan adalah UUD 1945, yang di dalamnya terkandung muatan-muatan Pancasila. Akan tetapi, kendati dalam perjalanan waktu sistem pemerintahan ketatanegaraan Republik Indonesia mengalami perubahan, sistem pemerintahan ketatanegaraan tetap berdasar pada UUD 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang dalam ilmu kenegaraan popular disebut sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Gronslag). Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya senantiasa berdasarkan nilainilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara baik yang tertulis yaitu Undang-Undang Dasar negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau convensi. Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam suatu system peraturan perundang-undangan. Pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga negara, keadilan social dan lainnya diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar negara. Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia. Posisi Pancasila dalam ketatanegaraan Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:

Seminar Nasional Hukum 524 1. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Hukum Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. 11 Pancasila sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD 1945, serta hukum positif lainnya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. konsep negara yang digunakan di Indonesia popular dengan nama rechtsstaat, Sementara itu untuk memberikan ciri ke Indonesianya, juga dikenal dengan istilah Negara hukum dengan menambah atribut pancasila sehingga menjadi negara hukum Pancasila. 12 Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan bahwa Pancasila itu sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari seluruh tertib hukum yang ada di negara RI. Berarti semua sumber hukum atau peraturan-peraturan mulai dari UUD`45, Tap MPR, Undang-Undang, Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), dan seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada Pancasila sebagai landasan hukumnya. Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh produk hukum yang ada di negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Atau dengan kata lain, semua produk hukum sejak awal sampai akhir, semuanya, Batal Demi Hukum. Karena sumber dari segala sumber hukum yaitu Pancasila, telah dianulir. Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah. 11 Dani, Pancasila sebagai Sumber dari Segalaa Sumber Hukum, dalam http://pedabuntung.blogspot.com/2013/10/pancasila-sebagai-sumber-darisegala.html, diakses 3 Oktober 2016 12 Husein, 2005, Hubungan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Bandung: Utomo,, hlm 58-59

525 Al Halim Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi atau falsafah terlahir dan telah membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Nilainilai itu tertanam dalam hati, tercermin dalam sikap dan perilaku serta kegiatan lembaga-lembaga masyarakat. Dengan perkataan lain, Pancasila telah menjadi cita-cita moral bangsa Indonesia, yang mengikat seluruh warga masyarakat baik sebagai perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa. Namun demikian, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara harus diimplementasikan sebagai sumber dari semua sumber hukum dalam negara dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara ditunjukkan pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yang secara nyata merupakan lima sila Pancasila. Hal itu merupakan dasar negara yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Lebih spesifik lagi Pancasila sebagai sumber hukum dinyatakan dalam Ketetapan No.XX/MPRS/1966 Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Lebih lanjut, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara dinyatakan dalam pasal 2 Undang-Undang (UU) No. 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. Pengertian pembentukan peraturan perundang- undangan adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, penyebarluasan. Rumusan UU tersebut selain memenuhi pertimbangan dan salah satu syarat dalam rangka pembangunan hukum nasional, juga sekaligus menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara telah memiliki landasan aturan formal. Dalam pasal 7 dinyatakan ruang lingkup hirarki peraturan perundang-undangan meliputi (i) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (ii) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang; (iii) Peraturan Pemerintah; (iv) Peraturan Presiden; dan (v) Peraturan Daerah. Upaya mengurai nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara memiliki cakupan yang luas sekaligus dinamis. Luas dalam arti mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan.dinamik mengandung arti memberi ruang reaksi terhadap perubahan lingkungan strategis. Dengan kata lain, upaya mengurai nilai-nilai Pancasila adalah hal yang tidak pernah selesai sejalan dengan perjalanan bangsa Indonesia mencapai tujuan nasional. Keluasan dan

Seminar Nasional Hukum 526 kedinamikan tersebut dapat ditarik melalui pancaran nilai dari kelima sila Pancasila. Implementasi nilai-nilai tersebut ditunjukkan dengan perilaku dan kualitas SDM di dalam menjalankan kehidupan nasional menuju tercapainya tujuan negara. 2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Nilai-nilai Pancasila yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa Indonesia merupakan intisari dan puncak dari sosoial budaya yang senantiasa melandasi tata kehidupan sehari-hari. Tata nilai budaya yang telah berkembang dan dianggap baik, serta diyakini kebenarannya ini dijadikan sebagai pandangan hidup dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia. Sumber nilai tersebut antara lain adalah: 1) Ketuhanan yang maha esa 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Dari nilai-nilai inilah kemudian lahir adanya sikap yang mengutamakan persatuan, kerukunan, keharmonisan, dan kesejahteraan yang sebenarnya sudah lama dipraktekkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Pandangan hidup bagi suatu bangsa seperti pancasila sangat penting artinya karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, bahkan dalam era globalisasi. Pancasila sebagai penyaring budaya yang masuk ke Indonesia. Jadi, Pancasila menyaring dan memilah mana yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia dan sesuai dengan norma yang ada dan hidup sejak lama di Indonesia. Pancasila sebagai tembok kokoh penghalang pelindung bangsa dan Pancasila sebagai tiang kokoh penyangga negara untuk berdiri melawan segala ancaman dan bahaya dari luar lingkup Indonesia. Pancasila juga sebagai jalan kehidupan dan kelangsungan ketatanegaraan bangsa Indonesia. 3. Pancasila Sebagai Dasar Negara Dasar negara adalah hal yang paling utama bagi sebuah negara, dikarenakan dasar negara adalah pondasi, landasan cita-cita harapan dan hal pokok bagi sebuah bangsa. Di setiap negara memiliki dasar negaranya masing-masing, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang tercantum pada alinea IV pembukaan UUD 1945 yang merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideologi negara. Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang

527 Al Halim bertentangan dengan pancasila harus dicabut. Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang undangan bersifat imperative (mengikat) bagi: 1) Penyelenggaraan negara 2) Lembaga kenegaraan 3) Lembaga kemasyarakatan 4) Warga negara Indonesia dimana pun berada, dan Penduduk di seluruh wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Dalam tinjauan yuridis konstituisi, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma objektif dan norma tertinggi dalam negara, Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/ 1966, jo. Tap. MPR No. V/MPR/ 1973, jo. Tap. MPR No.IX/ MPR / 1978. Penegasan kembali Pancasila sebagai dasar negara, tercantum dalam Tap.MPR No.XVIII / MPR / 1998. Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus bersumberkan kepada Pancasila. Hal ini tidak serta-merta memutuskan pancasila sebagai dasar negara. Pemilihan pancasila didapati oleh pendiri negara dengan cara yang istimewa dan dengan perjuangan yang luar biasa. Ada beberapa aspek yang mendasari pendiri bangsa menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Aspek yang mendasari dipilihnya pancasilah adalah sebagai berikut: 1) Aspek pluralisme kehidupan masyarakat Indonesia. 13 2) Aspek alamiah ketahanan nasional 3) Aspek budaya 4) Aspek agama 5) Aspek persamaan nasib Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka Bhinneka Tunggal Ika. 13 Louise, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa,dalam http://elizabethlouise fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-81925 Studi%20Strategis%20Indonesia%20I%20%20Negara%20%20Bangsa%20dan% 20St ruktur%20dasar-pancasila%20sebagai%20ideologi%20bangsa.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2016

Seminar Nasional Hukum 528 Implikasi Pencabutan Ideologi Pancasila Kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara sebagai negara republik indonesia, maka kedudukan pancasila sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum indonesia. Dengan demikian seluruh peraturan perudang- undangan di indonesia harus bersumber pada pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas kerohanian negara atau dasar filsafat negara Republik Indonesia. Alenia ke empat pembukaan UUD 1945, termuat unsur- unsur yang menurut ilmu hukum di syaratkan bagi adanya suatu tertib hukum di indonesia (rechts orde) atau (legai orde) yaitu suatu kebulatan dan keseluruhan peraturan- peraturan hukum. 14 Dicantumkanya Pancasila secara formal didalam pembukaan UUD 1945, maka pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif, dengan demikian tata kehidupan benegara tidak hanya bertopang pada asas- asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduanya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya yaitu panduan asas- asas kultural. Sistem tertib hukum Indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum, menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi), selanjutnya Pokok Pikiran itu dijelmakan dalam pasalpasal UUD 1945. Maka dapatlah disimpulkan bahw suasana kebatinan UUD 1945 tidak lain di jiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan terdapat: Dasar Negara (Pancasila), fungsi dan tujuan Bangsa Indonesia, dan bentuk Negara Indonesia (Republik). Baik menurut teori umum hukum ketatanegaraan dari Nawiasky, maupun Hans Kelsen dan Notonagoro diakui kedudukan dan fungsi kaidah negara yang fundamental yang bersifat tetap; sekaligus sebagai norma tertinggi, sumber dari segala sumber hukum dalam negara. Karenanya, kaidah ini tidak dapat diubah, oleh siapapun dan lembaga apapun, karena kaidah ini ditetapkan hanya sekali oleh Pendiri Negara. 15 Sebagai kaidah negara yang fundamental, sekaligus sebagai asas kerokhanian negara dan jiwa konstitusi, nilai-nilai dumaksud bersifat 14 Yoga, 2010, Korelasi Pancasila, Pembukaan dan Btaang Tubuh UUD 1945, http://www.pusakaindonesia.org/korelasi-pancasila-pembukaan-dan-batang-tubuhuud-1945/, diakses 3 Oktober 2016. 15 Ibid.

529 Al Halim imperatif (mengikat, memaksa). Artinya, semua warga negara, organisasi infrastruktur dan suprastruktur dalam negara imperatif untuk melaksanakan dan membudayakannya. Sebaliknya, tiada seorangpun warga negara, maupun organisasi di dalam negara yang dapat menyimpang dan atau melanggar asas normatif ini, apalagi mencabutnya merubah saja merupakan pelanggaran. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental sehingga Pembukaan UUD 1945 tidak bisa diubah, Pokok kaidah negara yang fundamental tersebut menurut ilmu hukum mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang tetap terletak pada kalangan tertinggi maka secara hukum tidak dapat diubah. Karena mengubah pembukaan UUD 1945 sama halnya dengan pembubaran negara RI, sedangkan Batang Tubuh bisa diubah (diamandeman). Dengan demikian pencabutan Pancasila yang merupakan jiwa konstitusi berimplikasi pada pembubaran negara. Artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila sudah tidak ada. Hal ini sama artinya bahwa pencabutan Pancasila berarti pula pencabutan pendirian negara oleh pendiri negara karena Pancasila dirumuskan saat pendirian negara sebagai dasar negara Indonesia. Menurut sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 45 pada hakikatnya telah memenuhi syarat sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Pokok kaidah negara yang fundamental dapat di rinci sebagai berikut: a. Ditentukan oleh Pendiri Negara (PPKI) dan terjelma dalam suatu pertanyaan lahir sebagai penjelmaan kehendak Pendiri Negara. b. Pernyataan Lahirnya sebagai Bangsa yang mandiri c. Memuat Asas Rohani (Pancasila), Asas Politik Negara (Republik berkedaulatan Rakyat), dan Tujuan Negara (menjadi Negara Adil Makmur d. Memuat Ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD Negara Mengakui kedudukan dan fungsi kaidah negara yang fundamental, dan bagi negara Proklamasi 17 Agustus 1945 ialah berwujud: Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Maknanya, PPKI sebagai pendiri negara mengakui dan mengamanatkan bahwa atas nama bangsa Indonesia menegakkan sistem kenegaraan Pancasila dan UUD 45. Asas demikian terpancar dalam nilai-niai fundamental yang terkandung di dalampembukaan UUD 45 sebagai kaidah filosofisideologis Pancasila seutuhnya. Karenanya dengan jalan apapun, oleh lembaga apapun tidak dapat diubah apalagi dicabut. Karena Pembukaan ditetapkan hanya sekali oleh pendiri negara (the founding fathers, PPKI) yang memiliki legalitas dan otoritas pertama dan tertinggi

Seminar Nasional Hukum 530 (sebagai penyusun yang mengesahkan UUD negara dan lembagalembaga negara). Artinya, mengubah Pembukaan dan atau dasar negara (Pancasila) berarti mengubah negara; berarti pula mengubah atau membubarkan negara Proklamasi (membentuk negara baru; mengkhianati negara Proklamasi 17 Agustus 1945). Pancasila tidak pernah dan tidak akan pernah diganggu gugat posisinya sebagai dasar dan ideologi negara, minimal ada dua alasan pokok, Pertama, Pancasila sangat cocok dijadikan platform kehidupan bersama bagi bangsa Indonesia yang sangat majemuk agar tetap terikat erat sebagai bangsa yang bersatu. Kedua, Pancasila termuat dalam Pembukaaan UUD 1945 yang di dalamnya ada pernyataan kemerdekaan oleh bangsa Indonesia, sehingga apabila Pancasila dirubah, berarti Pembukaan UUD 1945 juga dirubah, dan apabila Pembukaan dirubah maka kemerdekaan yang pernah dinyatakan dianggap menjadi tidak ada lagi, sehingga karenanya pula negara Indonesia menjadi tidak ada atau bubar. Dalam kedudukannya sebagai perekat atau pemersatu, Pancasila telah mampu memosisikan dirinya sebagai tempat kembali jika bangsa Indonesia terancam perpecahan. 16 Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut dapat diambil simpulan Bahwa Secara filsafati, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang dalam ilmu kenegaraan popular disebut sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Gronslag). Pancasila menempati posisi sebagai dasar dan ideologi negara yang tidak dipersoalkan lagi, ketetapan Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana di maksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah Dasar negara dari NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabaran-nya senantiasa berdasarkan nilainilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan sebagai Dasar Negara, Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai kaidah negara yang fundamental yang bersifat tetap, sekaligus sebagai norma tertinggi, sumber dari segala sumber hukum 16 Moh. Mahfud MD., Membangun politik Hukum Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Depok, 2010, hal.51

531 Al Halim dalam negara. Karenanya, kaidah ini tidak dapat diubah, oleh siapapun dan lembaga apapun, karena kaidah ini ditetapkan hanya sekali oleh Pendiri Negara. Implikasi pencabutan Pancasila berarti pencabutan dan atau pembubaran negara yang telah didirikan oleh pendiri negara. Ucapan Terimakasih Terimakasih yang setinggi tingginya penulis sampaikan kepada seluruh rekan-rekan dan teman seperjuangan, serta seluruh civitas akademika Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang, yang telah membantu dalam penulisan ini, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis nantikan demi perbaikan penulisan selanjutnya. Daftar Pustaka Buku Darji Darmodihardjo, Sidharta, 1995, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Husein, 2005, Hubungan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Bandung, Utomo. Moh. Mahfud MD, 2012, Membangun Politik Hukum Menegakkan Konstitusi, Depok, Radjawali Pers Moh. Mahfud MD, 2012, Politik Hukum di Indonesia, Depok, Radjawali Pers. Muh. Yamin, 1962, Naskah persiapan Undang-Undang Dasar 1945 Notonagoro, 1976, dalam Lokarya Pengalaman Pancasila di Yogyakarta. Roeslan Abdoelgani (1962), Resapkan Dan Amalkan Pancasila. Soedirman Kartohadiprodjo, 1969, Beberapa pemikiran seputar pancasila. Perundang-Undangan UUD 1945 Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/ 1966 tentang Memorandum DPR- GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia Dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk- Produk Yang Berupa Ketetapan-Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia Ketetapan MPR No.IX/ MPR / 1978 tentang Perlunya Penyempurnaan Yang Termaktub Dalam Pasal 3 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/Mpr/1973

Seminar Nasional Hukum 532 Ketetapan MPR No. XVIII / MPR/ 1998 tentang Pencabutan dari Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Internet Dani, Pancasila sebagai Sumber dari Segalaa Sumber Hukum, dalamhttp://pedabuntung.blogspot.com/2013/10/pancasilasebagai-sumber-dari-segala.html. Benzmanroe, Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Bangsa Indonesia, 2015, Benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasiladalam-konteks-ketatanegaraan-bangsa-indonesia/. http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-dan-filsafatpancasila.html. http://irmairayanti.blogspot.co.id/2012/02/nilai-nilai-dan-filsafatpancasila.html. Louise, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa, dalam http://elizabethlouise isip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-81925 Studi%20Strategis%20Indonesia%20I%20%20Negara%20%20Ba ngsa%20dan%20struktur%20dasar- Pancasila%20Sebagai%20Ideologi%20Bangsa.html. Yoga, 2010, Korelasi Pancasila, Pembukaan dan Btaang Tubuh UUD 1945, http://www.pusakaindonesia.org/korelasi-pancasilapembukaan-dan-batang-tubuh-uud-1945/. Lain-lain M Budiarto, 2016, Pemberdayaan Pancasila Sebagai dasar Negara dan pandangan Hidup Bangsa dalam Era Globalisasi (Aspek Yuridis Ketatanegaraan), Bahan ceramah disampaikan pada ''Contimuing Legal Education" Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) tgl. 2 Oktober 2016