IMPLEMENTASI VOICE SERVICE PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN OPENBTS V5.0 IMPLEMENTATION OF VOICE SERVICE ON GSM NETWORK USING OPENBTS V5.

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

IMPLEMENTASI SHORT MESSAGE SERVICE PADA JARINGAN 3G MENGGUNAKAN OPENBTS-UMTS v1.0

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB II LANDASAN TEORI

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno

HASIL PENELITIAN DESAIN DAN PERANCANGAN MULTI SITE OPEN BTS 5 DENGAN USRP N210 DAN B210 OLEH: MUHAMMAD DZAKWAN FALIH

(1) IMPLEMENTASI LAYANAN SUARA PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN YATEBTS

(1) IMPLEMENTASI LAYANAN SUARA PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN YATEBTS

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS


BAB II LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI TRANSMISI SINYAL MENGGUNAKAN OPEN BTS UMTS v 1.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

IMPLEMENTASI TRANSMISI SINYAL MENGGUNAKAN OPEN BTS UMTS v 1.0

: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM

IMPLEMENTASI VOICE SERVICE MENGGUNAKAN OPENBTS V5 PADA BEAGLEBONE

IMPLEMENTASI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN OPENBTS V 5.0

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 26

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

KONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

MODUL-10 Global System for Mobile Communication (GSM)

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

BAB III ANALISIS MASALAH

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

APLIKASI PENDETEKSIAN LOKASI KENDARAAN BERDASARKAN KODE IDENTITAS SEL BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) MENGGUNAKAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Perancangan Jaringan Voice Over IP (VoIP) Berbasis Raspberry Pi Untuk Sistem Komunikasi Area Remote

Aplikasi Enkripsi Short Message Service (SMS) Berbasis Android Menggunakan Metode XXTEA

AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, hal AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

Global System for Mobile Communication ( GSM )

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB II LANDASAN TEORI

1.2 Arsitektur Jaringan GSM

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI OPENBTS UNTUK LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN SERVER MINI PC

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARSITEKTUR PADA BASE TRANCEIVER STATION NOKIA ULTRASITE

PERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY

BAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.2 Awal Perkembangan GSM (Global System for Mobile Communications ) di

Makalah Seminar Kerja Praktek. SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER. Komponen fundamental dari suatu sistem GSM (Global System for Mobile

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

Bluetooth. Pertemuan III


SISTEM PEMESANAN KAMAR RAWAT INAP MENGGUNAKAN SHORT MESSAGE SERVICES (SMS) PADA RUMAH SAKIT

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 23 / DIRJEN / 2004 TENTANG

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1004 IMPLEMENTASI VOICE SERVICE PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN OPENBTS V5.0 IMPLEMENTATION OF VOICE SERVICE ON GSM NETWORK USING OPENBTS V5.0 ¹Agus Adi Wibowo ² Moch. Fachru Rizal, S.T., M.T. ³ Tedi Gunawan, S.T., M.Kom. 1,2,3 Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot Bandung 40257 Indonesia ¹agusadiw@gmail.com ²mfrizal@tass.telkomuniversity.ac.id ³tedi@tass.telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Seiring berkembangnya dunia telekomunikasi di dunia, banyak bermunculan teknologi baru, salah satunya teknologi telepon tanpa kabel (Wireless Telephone). Cell merupakan area terkecil dari layanan telepon tanpa kabel atau telepon seluler. Untuk satu area cell biasanya terdapat satu perangkat BTS (Base Transceiver Station). Hampir seluruh masyarakat di dunia telah memiliki telepon seluler, namun penggunaan telepon seluler ini masih kurang dimengerti oleh masyarakat khususnya di daerah terpencil. Oleh karena itu, OpenBTS ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat sebagai terobosan kegiatan berkomunikasi yang daerahnya tidak mendapat layanan operator seluler, serta pada daerah bencana alam. Selain itu, OpenBTS dapat digunakan sebagai teknologi baru dalam dunia pendidikan. Dalam proyek akhir ini diimplementasikan OpenBTS menggunakan hardware USRP (Universal Software Radio Peripheral) dan antenna transceiver untuk memancarkan sinyal radio GSM pada frekuensi 900 MHz. OpenBTS ini disambungkan dengan layanan VoIP pada Asterisk. Semua software yang digunakan pada OpenBTS ini bersistem operasi Linux, software tersebut yaitu UHD (USRP Hardware Driver) untuk mengendalikan USRP, OpenBTS untuk mengontrol operasi BTS, dan juga sentral telepon Asterisk sebagai server pada layanan VoIP. Dari skenario pengujian yang dilakukan untuk pengukuran performa kualitas sinyal dilakukan berdasarkan jarak jangkauan dari jaringan OpenBTS, sedangkan pengukuran kualitas kejernihan suara dilakukan menggunakan metode MOS (Mean Opinion Score). Hasil pengukuran performa kualitas sinyal menunjukkan bahwa user yang tersambung dengan jaringan OpenBTS memenuhi jangkuan sinyal pada jarak 1-12 meter itu dalam kategori sangat bagus, Sedangkan menurut standard MOS, OpenBTS memiliki kualitas kejernihan suara yang cukup bagus sampai radius 30 meter dengan nilai MOS yang diberikan rata-rata 3.5. Kata Kunci: OpenBTS, Asterisk, USRP, VoIP ABSTRACT The development of telecommunications in the world, there are many new technologies, such as mobile phone technology (Wireless Phone). Cell is the smallest area of wireless phone or mobile phones service. Almost all the people in the world have a mobile phone, but the people who live in remote areas still poorly understood about how to using it. Therefore, OpenBTS is necessary as a breakthrough communication activities that the area does not receive the services from local mobile operators as well as in natural disasters area. In addition, OpenBTS also can be used as a new technology in education. In this final project, USRP (Universal Software Radio Peripheral) and GSM 900 MHz. Transceiver antenna are used for OpenBTS hardware. They are utilized for transmitting radio signals that connected to a VoIP service in Asterisk. For software, Linux is used as operating system and UHD (USRP Hardware Driver) to control the USRP, OpenBTS to control the BTS operation, and the Asterisk telephone exchange as server on a VoIP service. The performance of signal quality is carried by the distance range of OpenBTS network, while the clarity of the sound quality measurements performed using MOS (Mean Opinion Score). Signal quality performance measurement results show that the best quality OpenBTS network comply on distance 1-12 meter. According to standard MOS, OpenBTS sound quality the best clarity on 30 meters radius with a given value of MOS on average 3.5. Keyword: OpenBTS, Asterisk, USRP, VoIP 1

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1005 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perangkat telekomunikasi adalah sesuatu yang vital saat ini, terutama bagi masyarakat yang daerahnya tidak mendapatkan layanan operator seluler berupa sinyal dalam hal berkomunikasi via suara sehingga dibutuhkan OpenBTS. Dalam pembangunan OpenBTS, performa kualitas sinyal mempengaruhi suara yang dihasilkan berdasarkan jarak jangkauan dari jaringan tersebut dan kualitas kejernihan suara mempengaruhi jernih tidaknya suara yang dihasilkan berdasarkan cuaca atau sinyal pancarannya. Jumlah BTS yang dimiliki oleh sebuah operator telepon seluler menimbulkan masalah yang terjadi pada kualitas sinyal dan kejernihan suara yang tidak terjangkau serta banyaknya data untuk masingmasing BTS, terkait kegiatan operasional dan perawatan yang dilakukan dilapangan oleh pelaksana lapangan. Teknologi baru BTS yakni OpenBTS V5.0 berbasis GSM hadir sebagai inovasi yang menghadirkan teknologi komunikasi yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. OpenBTS V5.0 berbasis software open source sehingga mudah dioperasikan oleh masyarakat umum. Salah satu layanan OpenBTS V5.0 adalah voice service. Dalam proyek ini, voice service inilah yang akan diimplementasikan pada jaringan GSM. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari Proyek Akhir ini adalah: 1. Bagaimana cara menginstalasi dan mengkonfigurasi OpenBTS yang mampu memberikan layanan suara berbasis GSM? 2. Bagaimana cara mengukur performa kualitas sinyal yng dihasilkan pada layanan suara OpenBTS berdasarkan jarak jangkauan dari jaringan OpenBTS 3. Bagaimana cara mengukur kualitas kejernihan suara yang dihasilkan pada layanan suara OpenBTS menggunakan metode MOS (Mean Opinion Score)? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari Proyek Akhir ini adalah: 1. Menginstalasi dan mengkonfigurasi OpenBTS yang mampu memberikan layanan suara berbasis GSM. 2. Mengukur performa kualitas sinyal yng dihasilkan pada layanan suara OpenBTS berdasarkan jarak jangkauan dari jaringan OpenBTS. 3. Mengukur kualitas kejernihan suara yang dihasilkan pada layanan suara OpenBTS menggunakan metode MOS (Mean Opinion Score)? 1.4 Batasan Masalah Ada beberapa batasan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah: a. Mengembangkan layanan suara yang diuji menggunakan 2 unit handphone sebagai user. b. Membahas performa kualitas sinyal untuk layanan suara berdasarkan jarak jangkauan dari jaringan OpenBTS. c. Pengukuran parameter kualitas kejernihan suara menggunakan metode MOS (Mean Opinion Score) d. Operator jaringan seluler yang digunakan adalah tipe GSM. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan Proyek Akhir ini adalah metodologi Waterfall. 1.6 Sistematika Penulisan Secara umum Proyek Akhir ini dibagi menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi pemecahan masalah, sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung dalam pemecahan masalah. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bagian ini akan dijelaskan proses desain sampai konfigurasi untuk implementasi dari sistem. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, dilakukan beberapa analisis hasil implementasi sistem sesuai skenario yang telah dirancang. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan sistem yang dibuat serta saran yang yang diperlukan untuk pengembangan jaringan lebih lanjut. 2. DASAR TEORI 2.1 Global System for Mobile Communication (GSM) Global System for Mobile Communication (GSM) adalah salah satu contoh jaringan WAN pada jaringan seluler untuk transmisi data. Teknologi ini merupakan standar yang dikembangkan dengan kapasitas cukup banyak dan lebih tinggi daripada sistem analog saat ini. Teknologi GSM sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, biasanya digunakan pada komunikasi bergerak khususnya telepon genggam. GSM menyediakan sejumlah layanan termasuk komunikasi suara, pesan singkat atau Short Message Service (SMS), faksimile, voice, dan layanan tambahan lainnnya seperti panggilan forwarding. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi 2

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1006 seluler sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. [1] 2.2 Spesifikasi Teknis GSM Pada awalnya GSM di Eropa didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890 915 MHz, sedangkan frekuensi downlinks-nya menggunakan frekuensi 935 960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915 890 = 960 935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785 1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standarstandar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R. 2.2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu: a. Mobile Stasion (MS) MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan komunikasi. MS terdiri dari dari Mobile Equipment (ME) dan Subcriber Identity Module (SIM). ME merupakan terminal transmisi radio yang dilengkapi dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI), sedangkan SIM berisi nomor identitas pelanggan untuk masuk ke jaringan operator GSM. ME berfungsi sebagai tranceiver (transmitter dan receiver), sebagai transducer yang mengubah sinyal suara ke sinyal elektrik, memantau kondisi daya dan kualitas sinyal dari sel sekitarnya, serta memiliki memori untuk menyimpan data user. SIM memiliki microprocessor dan memori yang dapat menyimpan beberapa data user. Didalam SIM terdapat beberapa informasi penting yang digunakan pada saat berkomunikasi, seperti IMSI (International Mobile Subscriber Identity), Authentication Key (terdiri dari algoritma A3 dan A8) yang digunakan pada saat proses autentifikasi, serta berisi PIN (Personal Identification Number) dan PUK (PIN Unblocking Key). b. Base Stasion System (BSS) BSS terdiri dari tiga perangkat yaitu: 1. Base Transceiver Station (BTS) BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang menangani akses radio dan berinteraksi langsung dengan mobile station (MS) melalui air interface. BTS juga mengatur proses handover yang terjadi didalam BTS itu sendiri dan dimonitor oleh BSC. 2. Base Station controller (BSC) BSC adalah interface antara BTS dengan MSC dan OMC. BSC juga mengendalikan beberapa BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC memanajemen sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar sel. c. Network Switching System (NSS) NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, memanajemen jaringan, sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari: 1. Mobile Switching Center (MSC) MSC merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data. MSC bertugas mengatur komunikasi antar pelanggan dan user jaringan telekomunikasi lainnya. 2. Home Location Register (HLR) HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap suatu wilayah cakupan. Data-data tersebut antara lain, layanan pelanggan, service tambahan dan informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir 3. Visitor Location Register (VLR) VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan yang melakukan mobile (roaming) dari area cakupan lain. 4. Authentication Center (AuC) AuC berisi data base yang bersifat rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode untuk pengamanan dan pengontrolan penggunaansistem seluler yang sah dan mencegah pelanggan yang melakukan kecurangan. 5. Equipment Identity Register (EIR) Merupakan data base terpusat yang berfungsi untuk validasi Internasional Mobile 3

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1007 d. Network Management System 2.5 Universal Serial Radio Peripheral (USRP) - Operation and Maintenance Center ( OMC ) OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi. - Network Management Centre (NMC) NMC berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari OMC. 2.3 OpenBTS OpenBTS (Open Base Transceiver Station) adalah software open source yang digunakan untuk merevolusi jaringan mobile dengan menggunakan protokol warisan telco, tradisional kompleks, dan sistem pemilik hardware dengan internet protokol dan arsitektur jaringan yang fleksibel. Arsitektur ini terbuka untuk inovasi dengan siapapun, yang memungkinkan pengembangan aplikasi dan layanan baru menyederhanakan pengaturan dan pengoperasian jaringan mobile. Dan untuk OpenBTS yang saya gunakan yakni OpenBTS V5.0 terdapat fitur GPRS Support, A3-A8-A5/1 authentication and encryption, handover support, dan file yang lebih terstruktur. [4] Gambar 2.1 Arsitektur Sederhana OpenBTS 2.4 Asterisk Asterisk merupakan kerangka bebas dan open source untuk membangun aplikasi komunikasi yang dapat mengubah komputer biasa menjadi kaya akan fitur server komunikasi atau central phone. Fungsi Asterisk yang digunakan pada OpenBTS adalah PBX Switching Core, yang berfungsi untuk menangani panggilan masuk ke arah Asterisk, panggilan dapat datang dari berbagai interface dan Asterisk dapat digunakan untuk membuat dan menyebarkan berbagai macam aplikasi dan layanan telephone, termasuk IP PBXs, VoIP gateway, call center ACDs dan IVR systems. Asterisk dirilis di bawah GNU General Public License (GPL), dan tersedia untuk unduh dengan gratis. [5] Gambar 2.2 USRP RAD1 Universal Software Radio Peripheral (USRP) merupakan software ber-platform radio yang berbasis Digital Signal Processing (DSP) berkecepatan tinggi untuk pengembangan praktis dan penyebaran system RF fleksibel dari DC ke 6 GHz. USRP berupa hardware dan saat ini mempunyai beberapa versi. Versi yang paling baru menggunakan Gigabit Ethernet sehingga dapat disimpan di atas tower dengan mudah agar dapat meng-cover wilayah yang luas. USRP ini dapat di peroleh dengan harga sekitar US$1500-an dari Amerika Serikat, tepatnya dari Ettus Research pada alamat http://www.ettus.com/. Versi yang tampaknya akan mendominasi GSM murmer ini adalah USRP2 yang menggunakan Gigabit Ethernet. USRP2 membutuhkan power amplifer sampai sekitar 1 Watt pada frekuensi 915 MHz untuk dapat memberikan layanan dengan baik. Modul power amplifier ini cukup banyak di pasaran. Tanpa modul power amplier USRP2 tetap dapat digunakan dengan daya pancar sekitar 200mW saja. UHD (USRP Hardware Driver) sebagai software pendukung dalam pengoperasian USRP. USRP dirancang dan dijual oleh Ettus Riset, LLC dan perusahaan induknya. Produk ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah platform perangkat keras yang relatif murah untuk radio perangkat lunak dan umumnya digunakan oleh laboratorium penelitian dan universitas. USRP terhubung ke komputer host melalui USB atau Gigabit Ethernet link berkecepatan tinggi, dimana perangkat lunak berbasis host digunakan untuk mengontrol perangkat keras USRP dan mengirimkan/menerima data. [7] Di bawah ini adalah daftar beberapa aplikasi yang menggunakan USRP, diantaranya: 1. Sebuah APCO25 Receiver Transmitter / kompatibel dan Decoder 2. RFID reader 4

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1008 3. Jaringan selular GSM base station dapat mentransfer hingga 50 MS/s kompleks, 4. GPS penerima sampel baseband ke / dari rumah. Seri ini 5. Radio FM penerima menggunakan, dual 14-bit, 100 MS / S ADC dan 6. Pemancar FM radio dual 16-bit, 400 MS / s DAC. Seri ini juga 7. Televisi digital ( ATSC decoder) menyediakan port MIMO ekspansi yang dapat 8. Pasif radar digunakan untuk menyinkronkan dua perangkat 9. Sintetis aperture radar dari seri ini. Ini adalah solusi yang 10. Radio amatir direkomendasikan untuk sistem MIMO. 11. Alat bantu mengajar 2. Bus Series (USRP1 dan USRP B100) 12. Digital Audio Broadcasting (DAB / DAB + / Semua produk di Seri Bus Penelitian Ettus DMB) pemancar menggunakan USB 2.0 interface untuk 13. Mobile WiMAX receiver dengan USRP N2x0 2.6 USRP Hardware Driver (UHD) USRP Hardware Driver (UHD) adalah device driver yang disediakan oleh Research Ettus untuk digunakan oleh produk USRP. Produk ini Mendukung Linux, MacOS, dan platform Windows. Beberapa kerangka kerja termasuk GNU Radio, LabVIEW, Matlab dan Simulink menggunakan UHD. Fungsi yang disediakan oleh UHD juga dapat diakses langsung dengan API UHD, yang menyediakan dukungan asli untuk C++. UHD juga menyediakan portabilitas seluruh keluarga produk USRP. Aplikasi yang dikembangkan untuk model USRP tertentu akan mendukung model USRP lain jika pertimbangan yang tepat diberikan kepada tingkat sampel dan parameter lainnya. PyBOMBS (Phyton Build Overlay Managed Bundle System) adalah sistem manajemen untuk menyelesaikan dependensi atau kumpulan beberapa aplikasi untuk software radio termasuk instalasi UHD. Gambar 2.3 Tampilan PyBOMBS 2.7 Produk USRP Adapun beberapa Produk USRP adalah sebagai berikut: 1. Network Series (USRP N200 dan N210 USRP) USRP N200 dan USRP N210 adalah perangkat USRP kinerja tinggi yang menyediakan jangkauan dinamis dan bandwidth yang lebih tinggi dari seri bus. Menggunakan Gigabit Ethernet antarmuka, perangkat di Seri Jaringan mentransfer sampel ke / dan dari komputer host. Ini direkomendasikan untuk aplikasi yang tidak membutuhkan bandwidth yang lebih tinggi dan jangkauan dinamis yang disediakan oleh Seri Jaringan (USRP N200 dan N210 USRP). a. USRP1 USRP1 adalah produk USRP asli dan terdiri dari : 1) Empat kecepatan tinggi analog-kedigital converter, masing-masing mampu 64 M S / s pada resolusi dari 12- bit, 85 db SFDR (AD9862). 2) Empat kecepatan tinggi digital-keanalog converter, masing-masing mampu 128 MS / s pada resolusi dari 14-bit, 83dB SFDR (AD9862). 3) Sebuah Altera Cyclone EP1C12Q240C8 FPGA. 4) Sebuah Cypress EZ-USB FX2 kecepatan tinggi USB 2.0 controller. 5) Empat soket ekstensi (2 TX, RX 2) untuk menghubungkan 2-4 daughterboards. 6) 64 GPIO pin tersedia melalui empat BasicTX / BasicRX modul daughterboard (16 pin masing-masing). b. USRP B100 USRP ini diperkenalkan pada bulan Oktober 2011 dan ditetapkan sebagai Software Radio dasar dari Research Ettus. 3. Embedded Series (USRP E100 dan E110 USRP) Embedded series ini menggabungkan fungsionalitas yang sama dengan perangkat lainnya dengan USRP 3 OMAP prosesor embedded. Perangkat ini tidak perlu dihubungkan ke PC eksternal untuk operasi. 4. USRP2 USRP2 ini dikembangkan setelah USRP dan pertama kali dibuat pada bulan September 2008. USRP2 ini berisi : a. Sebuah Xilinx Spartan 3-2000 FPGA b. Gigabit Ethernet antarmuka 5

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1009 c. Dua 100 MS / s, 14-bit, analog-ke-digital converter. LTC2284, 72.4dB SNR dan SFDR 85dB untuk sinyal pada frekuensi Nyquist. d. Dua 400 MS / s, 16-bit, digital-ke-analog converter. AD9777. 160 MSPS interpolasi, hingga 400 MSPS dengan interpolasi 8x. 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Perancangan sistem 3.1.1 Perancangan Diagram Alir Perancangan sistem tugas akhir ini akan digambarkan melalui diagram alir sebagai berikut. Spesifikasi : Intel Core i3, RAM 4 GB, VGA 2 GB, Harddisk 80 GB, OS Linux Ubuntu 14.04 LTS Laptop ini berisi 3 software opensource yaitu: UHD 3.8.3 PyBombs OpenBTS V5.0 Asterisk 13.1.1 b. Perangkat Penunjang 1. Hardware Kabel USB 2 buah HP beserta simcard HP Android Blu 2. Software OpenSignal Merupakan aplikasi pengukur kualitas sinyal dalam Android terhadap jaringan OpenBTS yang terhubung dengan satuan dbm. 4. PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Komunikasi Suara Ketika sudah mendapatkan IMSI dan mendaftarkan nomor ke dalam database Asterisk. Selanjutnya akan dilakukan pengujian telepon atau komunikasi suara antar handphone. Gambar 3.1 Diagram Alir Perancangan Sistem 3.2 Implementasi Sistem Setelah skenario perancangan dibuat, selanjutnya diimplementasikan. Pada tahap implementasi ini terdiri dari 2 bagian yaitu: a. b. Pembangunan fisik sistem. Instalasi dan Konfigurasi sistem. 3.2.1 Topologi Jaringan Topologi fisik dari sistem yang akan dibangun seperti gambar berikut ini. Gambar 4.1 Pengujian komunikasi suara dari nomor 1234567 ke 1234568 Gambar 3.2 Topologi Sistem Pada implementasi jaringan di atas digunakan perangkat sebagai berikut: a. Perangkat Utama 1. USRP tipe RAD1 atau biasa disebut USRP1 Spesifikasi: USB 2.0, Antenna VERT 900 (85 db) 2. Sebuah Laptop Gambar 4.2 Pengujian komunikasi suara dari nomor 1234568 ke 1234567 6

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1010 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil proses implementasi dan pengujian yang dilakukan pada Proyek Akhir ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Voice Service dengan menggunakan OpenBTS Versi 5.0 yang bertujuan sebagai mini BTS telah berhasil dilakukan dengan menggunakan USRP RAD1. 2. Kualitas sinyal dari analisis pada tabel hasil pengujian ini membuktikan bahwa telah diasumsikan jaringan OpenBTS bisa memberikan jangkuan sinyal pada jarak 1-12 meter itu dalam kategori sangat bagus, 15-18 meter dalam kategori cukup, 27-30 meter dalam kategori kurang bagus, 40-50 meter dalam kategori buruk. 3. Kualitas kejernihan suara yang baik dari OpenBTS ini memiliki nilai rata-rata 4.2 pada jarak 1-20 meter. 4. Kualitas pancaran sinyal dari Antenna Vert 900 berjalan dengan stabil pada jarak kurang dari 20 meter. 5. Saran Berdasarkan hasil implementasi Proyek Akhir ini dapat diambil saran sebagai berikut: 1. Dalam melakukan implementasi OpenBTS, perlu diketahui dan membaca secara detail perangkat pendukung yang support terhadap versi OpenBTS. 2. Untuk kedepannya diharapkan OpenBTS ini dapat dikembangkan agar makin kompleks dan bermunculan fitur-fitur pendukung lainnya. 6. Dalam implementasi OpenBTS ini, jumlah perangkat mobile user yang bisa digunakan adalah sebanyak-banyaknya. Dan biasanya perangkat mobile user yang mudah untuk menemukan jaringan OpenBTS adalah bersistem operasi Symbian/Android. DAFTAR PUSTAKA [1] Susanti, Fitri dkk. (2009). Jaringan Nirkabel. Bandung. Politeknik Telkom. [2] [2015, Februari 4]. Base Transceiver Station (BTS) [Online]. Tersedia: http://www.gartner.com/it-glossary/bts-basetransceiver-station. [2013]. [3] M. Redl, Stegmund dkk. (2010). GSM and Personal Communication Handbook. London: Artech House Boston. [4] [2015, Februari 4]. OpenBTS [Online]. Tersedia: http://www.openbts.org. [2014]. [5] Kemetmuller, Christoph. (2010). Installation Guide for OpenBTS. Damstadt: CASED. [6] [2015, Februari 4]. Asterisk [Online]. Tersedia: http://www.asterisk.org. [2015]. [7] [2015, Februari 4]. USRP Family for Product [Online]. Tersedia: http://ettus.com/. [2015]. [8] [2015, Februari 4]. GNU Radio [Online]. Tersedia:http://gnuradio.org/redmine/projects/gnuradi o/wiki. [2006]. [9] Fuadi, Hamdan. (2010). Perancangan dan Implementasi OpenBTS Dengan Menggunkan Asterisk Pada Ubuntu 10.10. Bandung: Politeknik Telkom. 3. Diharapkan OpenBTS ini dapat menjadi teknologi telekomunikasi baru yang bisa diimplementasikan di masyarakat khususnya daerah tertinggal dan bencana yang belum terjangkau oleh operator seluler. 4. Dalam merecovery OpenBTS, cara otomatis yang bisa digunakan adalah SSH Daemon agar service dapat diaktifkan kembali tanpa harus melakukan operasi secara manual. 5. Dalam implementasi OpenBTS ini, sebaiknya gunakan fitur-fitur yang bisa diterapkan, seperti: MultiBTS, Enkripsi, Handover Support dan lain sebagainya. 7