KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA DISKUSI PUBLIK PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA MEDAN, 12 MEI 2016 Pocut Eliza, S.Sos.,S.H.,M.H. Kepala Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
Presiden Jokowi:..42.000 Peraturan terkait perizinan harus dicabut, 3.000 Perda Bermasalah ; Mendagri:...akan membatalkan 920 Perda (Kompas, 18 April 2016)
Masalah peraturan perundang-undangan saat ini: SUBSTANSI HUKUM 1. Masalah kualitas Multi tafsir Disharmoni /tumpang tindih Konflik Inkonsisten Tidak memenuhi asas pembentukan dan asas materi muatan Tidak operasional Tidak efektif dan/atau tidak efisien Menimbulkan biaya tinggi yang tidak perlu 2. Masalah kuantitas: Jumlah peraturan perundang-undangan semakin banjir (hiper regulasi) STRUKTUR HUKUM Penegakan hukum BUDAYA HUKUM BELUM ADA MEKANISME EVALUASI TERHADAP DAMPAK KEBERHASILAN DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG ADA (EXISTING REGULATION).
PEMBENTUKAN PUU (UU NO 12/2011) 6. Evaluasi 5. Pengundangan 1. Perencanaan 4. Pengesahan atau Penetapan 2. Penyusunan 3. Pembahasan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DIPERLUKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERHADAP SELURUH PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN 5 Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
MAKNA etimologis penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya penilaian, atau memberikan penilaian upaya mengetahui keadaan sebenarnya atas kondisi hukum yang ada (exist) dalam rangka memberikan penilaian untuk mengetahui apakah tujuan pembentukannya telah tercapai 6
MEKANISME EVALUASI TERHADAP NORMA HUKUM JUDICIAL REVIEW LPNK/LPNS/ LEMBAGA TINGGI NEGARA LEGAL NORM CONTROL MECHANISM EXECUTIVE REVIEW BPHN (PUSAT AE) LEGISLATIVE REVIEW KEMENTERIAN
TUJUAN DILAKUKAN AE MELALUI MEREVIU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN AKAN DIKETAHUI KONDISI HUKUM DI DALAM MASYARAKAT TERKAIT DENGAN SUB SISTEM : SUBSTANSI HUKUMNYA (MASALAH DALAM MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANNYA, PERKEMBANGAN KEBUTUHAN HUKUM, SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN DALAM MASYARAKAT) STRUKTUR HUKUMNYA (PENEGAKAN HUKUM, LEMBAGA PENEGAK HUKUM, SARANA PRASARANA, SDM) BUDAYA HUKUM (KESADARAN HUKUM MASYARAKAT, KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, PARTISIPASI MASAYAKAT TERHADAP PENGAWASAN PENERAPAN HUKUM, DLL)
MANFAAT DILAKUKAN AE MEMAHAMI PERMASALAHAN HUKUM (PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN) MA PENDUKUNG DALAM MEMBUAT ARAH KEBIJAKAN DALAM RPJMN DUKUNGAN PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PROLEGNAS) MENGURANGI JUMLAH UJI MATERI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI MK DAN
LATAR BELAKANG AE PENGUATAN SISTEM PERTANAHAN PROGRAM DALAM RPJMN 2015-2019 PROGRAM DALAM NAWACITA MASALAH GEOPOLITIK (NASIONAL DAN INTERNASIONAL)
PRINSIP-PRINSIP UTAMA ANALISIS DAN EVALUASI 11 NKRI; 1 Berkelanjutan; 2 Keadilan; 3 4 Demokrasi; Kepastian Hukum; 5 Pencegahan korupsi. 6 1 2 3 4 5 6 Kebangsaan, Kenusantaraan; Keseimbangan, keserasian, keselarasan; Keadilan, Kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan Kekeluargaan Pengayoman Kemanusiaan; Bhineka Tunggal Ika Ketertiban dan Kepastian Hukum; Keterbukaan. (Pasal 5) Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
KUNCI PEMAHAMAN PRINSIP-PRINSIP UTAMA 12 HAK ASASI MANUSIA NKRI Kedaulatan Nasionalitas Kemandirian DEMOKRASI Transparansi & akuntabilitas Partisipasi Masyarakat KEADILAN Keadilan & Pemerataan Perlindungan Masy. Marjinal Pemulihan hak KEBERLANJUTAN Daya Dukung & Daya Tampung Kehati-hatian Konservasi & Perlindungan KEPASTIAN HUKUM Pembagian kewenangan Pendelegasian kewenangan Pengaturan di masa transisi ANTI KORUPSI Internalisasi eksternalitas Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
Indikator Prinsip NKRI Adanya aturan yang jelas tentang pembatasan keikutsertaan atau pengaruh asing Adanya aturan yang jelas tentang peningkatan kesempatan dan kemampuan dalam negeri demi peningkatan kesejahteraan dan kemandirian bangsa NKRI Adanya aturan yang jelas tentang pembatasan kepemilikan dan pengelolaan individu dan korporasi Adanya pembagian kewenangan dan pedoman hubungan tata kerja antar sektor pembangunan dan antar daerah
Indikator Prinsip Berkelanjutan Adanya aturan yang jelas yang mengedepankan fungsi kepentingan umum yang terukur serta ditujukan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan berdasarkan nilai-nilai budaya lokal; Adanya aturan yang jelas yang menjamin pola pemanfaatan ruang dan SDA-LH yang terkoordinasi berdasarkan ekoregion dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung serta pengendalian produksi.; Adanya aturan yang jelas yang mewajibkan perencanaan pengelolaan SDA-LH didasarkan pada prinsip kehatihatian (jika ada perkiraan bahwa pemanfaatan ruang atau SDA-LH akan berdampak pada pencemaran atau perusakan lingkungan, walaupun belum dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan, maka pemanfaatan tersebut tidak dapat dilanjutkan) Berkelanjutan Adanya aturan yang jelas tentang perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, terutama yang langka dan terancam punah. Adanya aturan yang mengatur kewajiban menghitung dampak negative yang akan muncul dalam pemanfaatan SDA-LH dan memasukkannya dalam biaya pengelolaan SDA-LH (internalization of externalities). Aturan ini juga harus mencakup pengelolaan keuangan yang memastikan adanya biaya pengelolaan yang dialokasikan, disalurkan dan digunakan untuk memperbaiki dampak negative tsb (pencemaran atau kerusakan lingkungan) CATATAN: Prinsip dan Indikator ini tidak digunakan dalam AE Bidang Polhukampem
Indikator Prinsip Keadilan Adanya aturan yang jelas yang menjamin pola pemanfaatan yang sesuai untuk keberlanjutan generasi kini dan akan datang dalam upaya mengelola dan memelihara lingkungan agar konsisten dengan perencanaan. (Keadilan inter dan intra generasi) Keadilan Adanya aturan yang jelas tentang keterlibatan masyarakat hukum adat, masyarakat lokal, perempuan dan masyarakat marginal lainnya.
Indikator Prinsip Demokrasi Adanya aturan yang menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan persuratkabaran dan kebebasan berkumpul Adanya aturan yang menjadikan semangat perlindungan Adanya aturan yang memberikan pengakuan pada hak minoritas Adanya aturan yang jelas tentang akses informasi publik dalam proses kebijakan; Demokrasi Adanya aturan yang menjamin peluang yang sama bagi setiap orang untuk memberikan penilaian terhadap jalannya proses politik dan pemerintahan secara logis Adanya aturan yang jelas tentang partisipasi substantive masyarakat, termasuk masyarakat marginal dan pelaku usaha kecil dan menengah,; Adanya aturan yang menjamin Sistem kerja yang kooperatif dan kolaboratif
Indikator Prinsip Kepastian Hukum Adanya aturan yang jelas mengenai asas, norma, dan kaidah yang adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan serta dilakukan dengan cara terkoordinasi, terpadu, menampung dinamika, aspirasi dan peran serta masyarakat, serta menyelesaikan konflik. Adanya pembentukan aturan perundang-undangan yang berdasarkan kajian ilmiah (scientific based) Kepastian Hukum Adanya aturan mengenai tindakan atas peraturanperaturan-peraturan yang bertentangan atau tumpang tindih Perda dan Perkada dilarang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Untuk mengetahui apakah sebuah Perda atau Raperda bertentangan atau tidak dengan peraturan yang lebih tinggi maka terdapat langkah analisis potensi tumpang tindih yang disusun berdasarkan (empat) aspek, yaitu: Kewenangan, Hak dan Kewajiban, Perlindungan, dan Penegakan hukum.
Indikator Prinsip Pencegahan Korupsi Adanya penyataan yang jelas terkait mekanisme pencegahan korupsi (seperti transparansi dan akuntabilitas); Pencegahan Korupsi Adanya aturan yang jelas mengenai pencegahan korupsi.
POTENSI TUMPANG TINDIH DAN PERBEDAAN PENGATURAN MENGGUNAKAN 4 (EMPAT) ASPEK
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM (I) I II III PRINSIP-PRINSIP Menentukan prinsip-prinsip utama; INDIKATOR- INDIKATOR Menentukan indikator dalam setiap prinsip; Prinsip dan Indikator ditentukan dalam instrument AE ini INVENTARISASI Menginventarisasi peraturan perundangundangan terkait bidang yang dibahas; 20 Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM(2) 21 IV V VI Pengelompokan dapat dibuat berdasarkan kedekatan isu atau berdasarkan klasifikasi jenis regulasi PENGELOMPOKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN PENGUJIAN NORMA DALAM PRINSIP DAN INDIKATOR Kesesuaian norma dalam tiap-tiap peraturan dengan indikator Menggunakan 4 aspek: 1. Kewenangan; 2. Hak dan kewajiban; 3. Perlindungan; 4. Penegakan hukum; ANALISIS POTENSI TUMPANG TINDIH DAN PERBEDAAN Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM(3) 22 TEMUAN NORMATIF Temuan sementara pada masingmasing aspek (apakah norma tersebut jelas atau tidak, harmonis atau tidak?) VII VIII IX X TEMUAN EMPIRIS Temuan empiris didapatkan dari FGD dengan mengundang stakeholder untuk mengetahui apakah peraturan telah diimplementasikan secara konsisten, kesulitan implementasi serta usulan teknis implementasi ke depan KESIMPULAN Menyusun kesimpulan umum REKOMENDASI Menyusun rekomendasi umum dan rekomendasi khusus Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional BPHN 2016
Rekomendasi
TERIMA KASIH