BAB II. Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SENSOR PIR UNTUK SISTEM KEAMANAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN DUA PEMANCAR WIRELESS

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRA RED (PIR) KC7783R DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52. Laporan Tugas Akhir. Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi dan bidang kontrol yang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Hardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Detektor Gerak Menggunakan Infra Merah Dengan Memanfaatkan Layanan Sms Pada Telepon Seluler Berbasis Mikrokontroler AT89S52

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS GPRS DAN IMAGE CAPTURING. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI JEMBATAN ANGKAT OTOMATIS BERBASIS AT89S51 TUGAS AKHIR ELISA SIMATUPANG

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED) BERBASIS MIKROKONTROLER. Berri Prima

BAB III PROSES PERANCANGAN

SISTEM PEMANTAU RUANG JARAK JAUH DENGAN SENSOR PASSIVE INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN JEMBATAN ANGKAT OTOMATIS TUGAS AKHIR BAGINDA AGUSTINUS SIMATUPANG

IMPLEMENTASI SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) KC7783R PADA SISTEM PENGAMAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN KELUARAN SUARA ARTIKEL.

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. otomatis. Selain sistem kerjanya yang sama, peralatan otomatis dapat melakukan

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

RANCANG BANGUN PINTU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRA RED KC7783R DAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

IMPLEMENTASI KABEL LISTRIK SEBAGAI SENSOR CAIRAN DALAM MENENTUKAN BATAS PENGISIAN DAN PENGOSONGAN TANGKI TUGAS AKHIR HENDRA BANJARNAHOR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

Makalah Peserta Pemakalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipantau setiap saat sebab peralatan otomatis dapat melakukan pekerjaannya sendiri

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

SISTEM KONTROL PENYALAAN LAMPU RUANG BERDASARKAN PENDETEKSIAN ADA TIDAKNYA ORANG DI DALAM RUANGAN

BABV PENUTUP. Berdasarkan hasil perencanaan, pembuatan, pengukuran dan. pengujian alat pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: [1] Gifson, Albert, dan, Slamet, 2009, Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh Dengan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler AT89S52), Jakarta Selatan : Telkomnika. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem pendeteksi pengamanan ruang dengan menggunakan sensor passive infrared (PIR) berbasis mikrokontroler AT89S52 secara jarak jauh. Output dari sensor Passive Infrared (PIR) pada alat, akan berlogika low jika belum mengangkap adanya gelombang panas yang dideteksi dari tubuh manusia. Ketika sensor PIR mendeteksi adanya manusia, maka keluaran dari sensor yang dihubungkan dengan port 1.7 pada mikrokontroler akan berlogika high. Jarak maksimal yang mampu dideteksi oleh sensor adalah 5 meter. Pada saat sensor mendeteksi, maka mikrokontroler yang sudah diprogram akan memproses data yang terdeteksi untuk memberikan T1_562011016_ BAB II

perintah buzzer untuk berbunyi dan motor stepper untuk berhenti. Mikrokontroler akan mengirim data ke-rs-232, kemudian interface RS-232 akan memberi signal pada telepon seluler yang di pasang pada alat, selanjutnya akan mengirimkan pesan ke telepon seluler pemilik, adapun pesan yang yang akan dikirim terlebih dahulu sudah dibuat dengan bahasa pemrograman dan selanjutnya disimpan di dalam mikrokontroler AT89S52. Rata-rata waktu pengiriman pesan selama 8,8 detik. Dari telepon seluler penerima pesan, pemilik dapat memastikan dan menghidupkan kembali sistem alarm dengan cara Misscall. [2] Astuti, Nita Wahyu, 2007, Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor Passive Infra Red (PIR) KC7783R Dengan Mikrokontroler AT89S51, Semarang: Program Studi D III Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro, Semarang. Peneliti di atas telah merancang dan merealisasikan sistem keamanan berbasis mikrokontroler AT89S51. Alat ini dimanfaatkan sebagai sistem pengaman gedung oleh suatu perusahaan maupun sebagai pengaman rumah mewah.

Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler AT89S51, rangkaian PIR sensor KC7783R, dan buzzer. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa asembly. Alarm akan aktif setiap waktu jika ada gerakan manusia. Sistem ini bekerja setelah PIR sensor KC7783R mendeteksi gerakan manusia, maka PIR sensor KC7783R akan mengirim sinyal ke mikrokontroler, kemudian mikrokontroler menyalakan alarm yang diwakili oleh buzzer. Sistem telah terrealisasi dan dapat dijadikan sistem keamanan dengan membunyikan alarm secara otomatis. Apabila ada orang yang mendekat pada saat yang tidak diinginkan, maka alarm akan berbunyi. Perbedaan penelitian ini dari peneliti di atas adalah fungsinya berbeda, tidak menggunakannya Mikrokontroler AT89S51 dan untuk sensor tidak menggunakan PIR KC7783R melainkan menggunakan plat besi biasa juga dalam pengiriman data penelitian ini menggunakan gelombang radio 49Mhz.

2.2 Teori Terkait Untuk mengetahui fungsi dari alarm ini ada beberapa teori yang harus di mengerti supaya paham cara kerja dari alarm jarak jauh ini. a. Transmitter : Pemancar Sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk meneruskan/memancarkan gelombang sinyal dan data dari perangkat input ke receiver, dan sinyal tersebut di pancarkan menggunakan antena dan macamnya seperti omni, yagi, sektoral, parabola, grid, dan masih banyak lagi yang lainnya. b. Receiver : Penerima Berfungsi menerima gelombang sinyal dari Transmiter untuk meneruskan dalam suatu perintah (seperti : Pre-Amp) c. Pre-Amp : kontrol ampli Sering disebut pre-amp atau kontrol amplifier adalah sebuah alat elektronik ampli yang mengolah atau memproses sinyal elektronik sebelum masuk kedalam ampli. Sirkuit rangkaiannya bisa saja serumah dengan transducer sebelum ampli ataupun rangkaian terpisah. Secara umumnya fungsi dari pre-amp atau preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari low level ke line level. Jadi sinyal yang

keluar dari transducer masuk ke rangkaian pre-amp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli induk. d. Frekuensi : Jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik atau banyaknya gelombang/getaran listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi dilambangkan dalam huruf f. [3] e. Power Amp : Penguat akhir pada bagian audio. berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara (loud speaker). Istilah power amplifier merupakan penguat akhir sehingga tidak dilengkapi dengan pengatur nada, berbeda dengan istilah amplifier yang didalmanya terdiri dari pengatur nada dan power amplifier. Power amplifier dapat dibedakan dalam beberapa jenis sebagai berikut : Power Amplifier Output Transformer : merupakan jenis power amplifier yang menggunakan kopling sebuah transformer OT untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara (loud speaker).

Respon frekuensi power amplifier OT (output Transformer) cenderung berada di range frekuesni audio menengah sehingga untuk reproduksi suara nada bass tidak bagus. Power amplifier jenis OT ini memiliki keunggulan terhadap terjadinya short circuit penguat akhir, sehingga tidak merusak penguat suara (loud speaker). Power Amplifier Output Transformer Less : merupakan power amplifier yang tidak menggunakan transformer sebagai kopling rangkaian power amplifier dengan pengeras suara (loud speaker). Power Amplifier Output Capasitor Less : merupakan jenis power amplifier tanpa kopling tambahan antara rangkaian penguat dengan pengeras suara (loud speaker). Power amplifier ini langsung menghubungkan output rangkaian power amplifier ke loud speaker. Power amplifier OCL memiliki respon frekuensi yang lebar, sehingga semua range frekuensi audio dapat direproduksi dengan baik. Power amplifier OCL memiliki kelemahan, apabila terjadi short circuit pada bagian akhir power amplifier maka pengeras suara (loud speaker) akan rusak.

Power Amplifier Bridge Transformer Less : merupakan pengabungan 2 unit rangkaian power amplifier OTL atau OCL yang bertujuan untuk menguatkan sinyal audio dengan fasa yang berbeda secara terpisah dan memberikannya ke loud speaker secara bersama sehingga diperoleh suatu penguatan tegangan yang lebih besar atau minimal 2x lebih besar dari penggunaan penguat OTL atau OCL biasa. Pada power amplifier BTL (bridge transformer less) penguat suara (loud speaker) sebagai beban dihubungkan dengan rangkaian power amplifier secara bridge (jembatan) yaitu setiap kutup pada pengeras suara (loud speaker) masing-masing dihubungkan dengan rangkaian power ampifier yang terpisah.