PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 20 Tahun 2006 Serie : C Nomor : 5 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN MEMBUKA DAN MEMANFAATKAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2000 NOMOR 44 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGANGKUTAN SAMPAH/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BUPATI TELUK WONDAMA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PERIJINAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UNTUK UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU Nomor 39 Tahun 2011 Seri B Nomor 39

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 23 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PEMBORAN AIR BAWAH TANAH DAN IZIN PEMAKAIAN AIR BAWAH TANAH

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN /KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MALUKU TENGGARA NOMOR 01 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI KAWASAN PARIWISATA PANTAI WIDURI

RETRIBUSI WISMA/PESANGGRAHAN/VILLA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2003

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

1 of 5 02/09/09 11:36

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BANGKA, a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka Nomor 2 Tahun 1980 tentang Retribusi Pembuangan Sampah Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 19 Tahun 2001 tidak sesuai lagi dengan kondisi dan perkembangan dewasa ini; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, maka perlu diatur Retribusi Pelayanan Persampahan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4033); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagamana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKA dan BUPATI BANGKA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bangka. 4. Dinas adalah Dinas yang bertanggungjawab dan berwenang di bidang pengelolaan sampah dan kebersihan. 5. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Bangka. 6. Retribusi Pelayanan Persampahan adalah Pelayanan Persampahan/Kebersihan dari Pemerintah Daerah yang meliputi pengambilan, pengangkutan dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan sampah rumah tangga, industri dan perdagangan, tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum, taman dan ruangan/tempat umum. 7. Wajib Retribusi adalah perorangan atau badan hukum yang memperoleh jasa pelayanan persampahan. 8. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk menggunakan jasa pelayanan persampahan. 9. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. 10. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. 2

11. Tempat Sampah adalah tempat untuk menampung sampah yang sifatnya terbatas dan diletakkan pada tempat-tempat tertentu. 12. Tempat penampungan sementara selanjutnya disingkat TPS adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. 13. Tempat pemrosesan akhir selanjutnya disingkat TPA adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. 14. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 15. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. BAB II NAMA,OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama retribusi pelayanan persampahan dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan persampahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Pasal 3 Objek retribusi adalah setiap jasa pelayanan persampahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah yang meliputi : a. Pengambilan, pengumpulan dan pengangkutan sampah dari tempat sampah ke TPA; b. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA; c. Pengolahan dan/atau pemusnahan sampah di TPA; d. Penyediaan lokasi TPS dan TPA; e. Biaya administrasi yang mendukung penyediaan jasa. Pasal 4 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan dan memanfaatkan atau menikmati jasa pelayanan persampahan di Daerah. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi pelayanan persampahan termasuk golongan Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa pelayanan persampahan diukur berdasarkan kelas atau tipe, volume, klasifikasi tempat, jarak dan waktu pengangkutan. 3

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 7 (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian pelayanan persampahan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. (2) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi biaya pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan sampah dan/atau pemusnahan sampah. BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 8 (1) Struktur dan besarnya tarif digolongkan berdasarkan pelayanan yang diberikan, jenis serta volume sampah yang dihasilkan dan kemampuan masyarakat. (2) Besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut : a. Wajib retribusi komersial; No Uraian Jenis Wajib Retribusi Komersial Tarif (Rp) 1. Hotel - Hotel bintang - Melati, mess, losmen - Penginapan/kos-kosan > 5 kamar 300.000,-/bulan 75.000,-/bulan 5.000,-/kamar/bulan 2. Toko - di jalan protokol/daerah komersial - di luar jalan protokol - di kawasan pasar 15.000,-/bulan 1.000,-/hari 3. Rumah tinggal dan toko (Ruko) - di jalan protokol/daerah komersial - di luar jalan protokol - di kawasan pasar 25.000,-/bulan 1.500,-/hari 4. Swalayan/supermarket/mall 200.000,-/bulan 5. Mini market 100.000,-/bulan 6. Restoran 100.000,-/bulan 7. Showroom/bengkel 100.000,-/bulan 8. Tempat olah raga/fitnes/rekreasi 4

9. Rumah makan/warung/café/warung lesehan 10. Apotik/toko obat 25.000,-/bulan 11. Salon 12. Warung/los/kios/PKL - di jalan protokol - di kawasan pasar - di lapak/pkl 15.000,-/bulan 1.000,-/hari 500,-/hari b. Wajib retribusi non komersial; No. Uraian Jenis Wajib Retribusi Non Komersial Tarif (Rp) 1. Rumah sakit - Type B - Type C - Poliklinik/klinik/lab rumah sakit/rumah sakit khusus 50.000,-/kontainer 30.000,-/kontainer 2. Puskesmas/Pustu 20.000,-bulan 3. Rumah penduduk - di dalam kompleks - di luar kompleks 10.000,-/bulan 10.000,-/bulan 4. Lembaga pendidikan formal/non formal 25.000,-/bulan 5. Kantor/tempat praktek profesi 6. Kantor Pemerintah non BUMN/BUMD/yayasan 50.000,-/bulan 7. Panti sosial 10.000,-/bulan c. Tarif retribusi penyelenggaraan hiburan umum/keramaian dikenakan sebesar Rp. 50.000,-/hari; d. Tarif retribusi pembuangan sampah langsung ke TPA yang bukan dilakukan oleh petugas sebesar Rp. 3.000, -/M 3 ; e. Tarif retribusi untuk pelayanan insidentil pembuangan sampah langsung dari sumber sampah ke TPA oleh petugas dengan truck sebesar Rp. 125.000,-/rit. 5

BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9 Retribusi pelayanan persampahan dipungut di wilayah Daerah tempat pelayanan diberikan. BAB VIII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 10 Masa retribusi pelayanan persampahan adalah sebagaimana dimaksud Pasal 8 Peraturan Daerah ini. Pasal 11 (1) Saat retribusi pelayanan persampahan terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (2) Bentuk dan isi SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. BAB IX TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 12 (1) Pungutan retribusi pelayanan persampahan tidak dapat diborongkan. (2) Kegiatan pemungutan retribusi pelayanan persampahan dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta/badan/lembaga masyarakat. (3) Retribusi pelayanan persampahan dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (4) Tata cara pemungutan retribusi pelayanan persampahan akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. BAB X INSTANSI PEMUNGUT Pasal 13 Instansi pemungut retribusi pelayanan persampahan akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. BAB XI TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 14 (1) Pembayaran retribusi pelayanan persampahan harus dilakukan secara tunai dan dapat dilakukan secara harian atau bulanan. (2) Pembayaran retribusi secara bulanan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dalam bulan berjalan dan selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. (3) Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah atau di tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SKRD, secara jabatan dan SKRD tambahan. 6

(4) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan Daerah dari retribusi dimaksud harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam. (5) Tata cara pembayaran retribusi akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 15 (1) Pembayaran retribusi oleh wajib retribusi sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (3) Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran yang sah. (2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan. (3) Bentuk, ukuran buku tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. BAB XII TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 16 (1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. (2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaiman dimaksud ayat (1) akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. BAB XIII PERHITUNGAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI Pasal 17 (1) Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk untuk mengembalikan kelebihan pembayaran retribusi. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) harus diajukan secara tertulis dan atas kelebihan pembayaran tersebut dapat langsung diperhitungkan terlebih dahulu dengan utang retribusi dan/atau sanksi administrasi oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk. BAB XIV TATA CARA TEGURAN PEMBAYARAN RETRIBUSI Pasal 18 (1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak jatuh tempo pembayaran. (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal surat teguran/peringatan/surat lain sejenis, subyek retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang. (3) Surat teguran sebagaimana dimaksud ayat (1) dikeluarkan oleh Dinas. BAB XV KEDALUARSA PENAGIHAN Pasal 19 (1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila wajib retribusi melakukan tindakan pidana dibidang retribusi. 7

(2) Kadaluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) tertangguhkan apabila : a. Diterbitkan surat teguran; atau b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak langsung. BAB XVI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 20 (1) Dalam hal subyek retribusi tidak dapat membayar tepat pada waktunya atau kurang bayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang dan tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. (2) Sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penerimaan Daerah dan disetorkan langsung ke kas Daerah. BAB XVII PENYIDIKAN Pasal 21 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Wilayah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah. (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Menerima, mencari mengumpulkan dan meneliti orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi Daerah; b. Meneliti, mencari, mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan tindak pidana retribusi Daerah; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; e. Melakukan penggeledahan, mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; g. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi Daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 8

BAB XVIII KETENTUAN PIDANA Pasal 22 (1) Wajib retribusi yang tidak melakukan kewajibannya, sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terutang. (2) Tindak pidana yang dimaksud ayat (1) di atas, adalah pelanggaran. (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penerimaan Daerah dan disetorkan langsung ke Kas Daerah. BAB XIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka Nomor 2 Tahun 1980 tentang Retribusi Pembuangan Sampah Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 1980 Nomor 4 Seri B); 2. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 19 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Bangka Nomor 2 Tahun 1980 tentang Retribusi Pembuangan Sampah Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2001 Nomor 9 Seri B). dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 25 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya Dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bangka. Ditetapkan di Sungailiat pada tanggal 30 Maret 2009 BUPATI BANGKA, Cap/dto YUSRONI YAZID Diundangkan di Sungailiat pada tanggal 30 Maret 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA, Cap/dto TARMIZI H. SAAT Salinan Sesuai Dengan Aslinya KABAG HUKUM DAN ORGANISASI, TERKISAH ALIE HASAN, SH PEMBINA NIP. 19560707 197912 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI B 9