BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Yanah, 2014 Peranan Karang Taruna dalam mengembangkan kesadaran moral pemuda

PENGEMBANGAN ORGANISASI KEPEMUDAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bersinggungan dengan generasi muda yang lainnya atau masyarakat pada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

STANDAR KEMAHASISWAAN

PERAN KEPALA DESA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DIKALANGAN GENERASI MUDA (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kec. Ciasem, Kab.

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

URGENSI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PADA GENERASI Z UNTUK INDONESIA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB V PENUTUP. Kerja Nyata (KKN) yang telah diprogramkan bisa berjalan sesuai dengan apa. yang dapat kami simpulkan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Dusun Klisat, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, kami dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. antara peserta didik dengan pendidik. Seorang siswa dapat dikatakan belajar

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

DocuCom PDF Trial. Nitro PDF Trial BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

DISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB V PENUTUP. LXI selama 1 bulan pada tanggal 24 Januari 22 Februari 2017 di Dusun

Pertemuan ke

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dimiliki oleh pejabat-pejabat publik dalam tugasnya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Capaian Pembelajaran (CP)

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

E. PENETAPAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. GBHK HMTI UGM ditetapkan dalam Kongres HMTI UGM. 2. GBHK HMTI UGM dilaksanakan oleh seluruh anggota HMTI UG

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/BPM FMIPA UI/I/2017.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

R. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

TABEL 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD Disporabudpar Kota Kendari

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10

Kode Etik Guru. Disadur dari: Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

Transkripsi:

127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap organisasi Karang Taruna Gemmas dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1) Bentuk kegiatan Karang Taruna Gemmas yang meliputi (a) latihan dasar kepemimpinan (LDK), (b) usaha kesejahteraan sosial, (c) olahraga dan kesenian, (d) usaha ekonomi produktif, serta (e) kemitraan dan pencitraan dapat mengembangkan kreativitas generasi muda. Jika diurutkan dari yang optimal ke yang kurang optimal dalam pelaksanaan dan hasil yang didapat maka urutannya dimulai dari 1)kegiatan usaha kesejahteraan sosial, 2)latihan dasar kepemimpinan, 3) kemitraan dan pencitraan, 4)olahraga dan kesenian, dan 5)usaha ekonomi produktif. 2) Strategi yang diterapkan oleh Karang Taruna Gemmas dilakukan dengan memberi motivasi bagi elemen pengurus/aktivis Karang Taruna Gemmas dalam upaya pencapaian implementasi program. Namun demikian strategi yang dijalankan Karang Taruna Gemmas masih belum optimal karena tidak semua langkah-langkah yang menjadi strategi dalam upaya pencapaian implementasi program dijalankan. 3) Partisipasi generasi muda terhadap kegiatan Karang Taruna Gemmas sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan adanya partisipasi dari generasi muda

128 berupa (a) partisipasi pikiran, (b) partisipasi keterampilan, (c) partisipasi tenaga, (d) partisipasi harta benda, dan (e) partisipasi uang. 4) Pelaksanaan program kerja/kegiatan Karang Taruna Gemmas dalam rangka mengembangkan kreativitas terhalang oleh beberapa kendala. Kendala tersebut adalah (a) kurangnya kualitas sumber daya manusia, yaitu kurangnya rasa percaya diri generasi muda yang dilatarbelakangi oleh rendahnya pendidikan yang mereka raih, (b) kurangnya dana untuk menunjang jalannya program Karang Taruna Gemmas, (c) kurangnya sarana dan prasarana untuk membantu melancarkan proses pengembangan kreativitas, serta (d) kurangnya pemahaman pengurus mengenai manajemen dan strategi pemasaran produk yang profesional. 5) Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Karang Taruna Gemmas, pengurus berupaya untuk (a) menyelenggarakan LDK setiap 1 tahun sekali; (b) meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaan Karang Taruna Gemmas dengan cara (i) mengikutsertakan pengurus ataupun generasi muda pada umumnya di setiap pelatihan-pelatihan yang diadakan di berbagai tingkatan serta mengadakan studi banding, (ii) konsolidasi dan sosialisasi dalam rangka memelihara solidaritas, konsistensi, dan citra organisasi, (iii) selalu mengadakan koordinasi sesama pengurus, selalu konsultasi kepada pembina, yaitu dengan sering mengadakan pertemuan yang intens dan menjalin hubungan yang baik dengan seluruh mitra Karang Taruna Gemmas, (iv) pendekatan hubungan interpersonal dengan cara bersikap sopan dan santun terhadap masyarakat dan memberikan contoh bagi bawahannya untuk selalu

129 bersifat jujur dan memperhatikan nilai-nilai atau norma-norma yang berada di lingkungan sekitar; (c) membuat proposal pengajuan dana; (d) berupaya untuk melakukan penjagaan kualitas produk dan memperkenalkan produk lewat pamflet, bazar/pameran, bahkan melalui media komunikasi elektronik. B. Saran Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan sebelumnya, saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut. 1) Pengurus Karang Taruna Gemmas diharapkan dapat memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Lebih meningkatkan lagi komunikasi dan koordinasi antara pengurus, anggota, pemerintah, serta warga masyarakat agar setiap program kerja dapat tersosialisasikan secara menyeluruh dan program kerja dapat berjalan dengan optimal; b) menciptakan strategi yang lebih menarik dari yang sudah ada, misalnya dengan menerapkan strategi punishment and reward yang dapat menggugah generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan karang taruna; c) lebih kreatif lagi dalam pembuatan proposal supaya dapat menarik perhatian donatur; d) meningkatkan jiwa wirausaha agar hasil kreativitas dapat membantu perekonomian masyarakat.

130 2) Generasi muda diharapkan dapat memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a) lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan karang taruna dengan menjadi pengurus maupun anggota aktif karang taruna karena dengan adanya sebuah jabatan, generasi muda akan lebih merasa mempunyai tanggung jawab terhadap jabatan yang diembannya; b) jangan merasa minder untuk masuk menjadi pengurus karang taruna. 3) Masyarakat diharapkan dapat memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Lebih meningkatkan partisipasinya baik berupa dukungan moral maupun materiil; b) Lebih berperan aktif dalam mendukung jalannya program kegiatan karang taruna karena program ini membutuhkan generasi muda sebagai motor penggerak. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dengan cara mendorong dan mendukung putra-putrinya untuk aktif dalam kegiatan karang taruna dan masuk ke dalam keanggotaan Karang Taruna Gemmas. 4) Pembina/Kepala Desa Sugihmukti diharapkan dapat memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Lebih ditingkatkan lagi dukungan moral dan materiil dengan membantu mewujudkan pengalokasian dana yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan program kegiatan; b) membantu melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang seperti diadakannya sanggar kesenian khusus untuk Karang Taruna Gemmas.

131 5) Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan a) Dalam proses pembelajaran agar diperjelas lagi mengenai korelasi pendidikan karakter dengan setiap mata kuliah sampai pada mahasiswa dapat memahami pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk menjadi guru Pkn. b) Lebih memotivasi mahasiswa untuk mau mengikuti kegiatan organisasi khususnya di dalam lingkungan kampus misalnya HMCH dan umumnya organisasi lainnya yang dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi kreativitas mahasiswa sebagai generasi muda harapan bangsa.