KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MEMBANGUN KEBERSAMAAN

dokumen-dokumen yang mirip
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERAYAAN NATAL BERSAMA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA KLASIS GETASAN

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. hal budaya maupun dalam sistem kepercayaan. Hal ini dibuktikan dengan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

HIDUP DALAM MASYARAKAT YANG MAJEMUK AGAMA DAN KEYAKINAN

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

Pendidikan Agama Kristen

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tergambar dalam berbagai keragaman suku, budaya, adat-istiadat, bahasa

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama.

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

Moral Akhir Hidup Manusia

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERAYAAN NATAL TAHUN 2015

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TOLERANSI BERAGAMA MENURUT PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

UKDW BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

PERILAKU WARGA SEKOLAH TERHADAP PERBEDAAN AGAMA DI APPLE KIDS PRESCHOOL SALATIGA

PLURALISME DAN TOLERANSI

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia. Antifon Pembuka Yes. 9 : 6

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

BAB I MENGENAL GEREJA

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

KEWARGANEGARAAN. Konsep Dasar Kewarganegaraan. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

BAB IV ANALISIS. Karenakerukunanmempertemukanunsur-unsur yang berbeda, sedangkantoleransimerupakansikapataurefleksi.tanpakeruknan,

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

Sambutan Peresmian Proyek-Proyek Pembangunan

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

BAHAN TAYANG MODUL 9

11MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara. .Drs. Sugeng Baskoro, M.M.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

TATA GEREJA PEMBUKAAN

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Tata Upacara Pernikahan Sipil

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Suster-suster Notre Dame

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB IV TINJAUAN KRITIS INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT YALAHATAN DALAM PLURALITAS AGAMA

Transkripsi:

KLIPING AGAMA KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MEMBANGUN KEBERSAMAAN KELOMPOK 2 : o PUTRO DEN ARDANTO / 07 o RICKY JITRO SIMATUPANG / 08 o STANISLAUS KRIS BANGKIT TRI PUTRA / 09 o DAME DISNA SITUMORANG / 10 o EDELWAIS KOLIBRI / 11

o ISNI SETYA WARDINI / 12 Pada kliping ini, pokok bahasannya meliputi : a. Hal-hal yang melatar belakangi serta mendasari kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan b. Bentuk-bentuk kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan c. Cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat beragama d. Hambatan-hambatan dalam kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan A. Latar belakang dan dasar kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan. Di bumi ini, kita bukanlah seorang individual karena kita diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup saling mendukung dan saling mengisi satu sama lainnya, seperti yang selama ini kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa terlepas dari sistem peradaban antar manusia lain. Tanpa adanya manusia lain, kita tidak dapat hidup seperti sekarang ini, maka dari itu kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan sangatlah penting baik bagi kehidupan diri sendiri maupun bagi kehidupan manusia lain serta bagi kehidupan makhluk lain yang seperti adanya Tuhan menciptakannya bagi pendukung kehidupan umat manusia di bumi.

Seperti halnya di dalam hidup beragama. Di dunia ini banyak sekali agama ataupun aliran kepercayaan. Di Indonesia saja ada 5 agama dan 1 aliran kepercayaan yang secara sah diakui oleh Pemerintah. Dengan adanya banyak agama dan aliran kepercayaan yang memiliki cara dan keyakinan berbeda namun satu tujuan yakni Allah sendiri, maka sepatutnya dibentuk suatu kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan sehingga terwujud persaudaraan sejati. Peran para pemuka agama masing-masing untuk memberikan titik tekan dasar fungsifungsi agama sangatlah penting. Kenapa demikian? Sebab apabila umat beragama tidak tahu fungsi dasar agama merupakan hal yang fatal. Bisa jadi umat beragama tersebut salah mengartikan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai bagi mereka dan tidak sesuai menurut fungsi dasar agama. Fungsi dasar agama adalah sebagai berikut : 1. Mewartakan keselamatan : semua agama mewartakan dan menjanjikan keselamatan bukan bencana. 2. Mewartakan arti hidup : agama memberikan pandangan hidup dan meyakinkan penganutnya untuk meyakini pandangan hidup tersebut. 3. Mengajarkan cara hidup : semua agama mengajarkan kepada penganutnya untuk hidup baik, beretika dan bermoral. Dari fungsi agama di atas, maka diharapkan semua penganut agama menyadari dan menghayatinya yang sebenar-benarnya dan berusaha untuk menjalin kerjasama dalam membangun kebersamaan untuk mencapai persaudaraan sejati. Dan peran pemuka agama pun sangat diperlukan untuk menekankan hal tersebut. B. Bentuk-bentuk kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan A. Bentuk-bentuk dialog kerjasama

Beberapa bentuk dialog yang dapat ditempuh dalam membangun kebersamaan antara lain : a. Dalam kehidupan umat Katolik hidup berdampingan dengan umat Islam. Hidup saling bertegur sapa, dan hidup rukun. b. Dialog karya Ada banyak karya demi kepentingan umum dan demi kemanusiaan yang mendorong manusia untuk bekerjasama. c. Dialog Teologis Ada banyak ajaran Islam yang indah dan menyelamatkan. Konsili Vatikan II mengatakan bahwa dalam ajaran Islam pasti ada banyak kebenaran keselamatan yang dapat kita timba, demikian juga sebaliknya. d. Dialog Iman Saling membagikan (sayang) atas kesaksian hidup sebagai orang beriman. B. Dari berbagai dialog dan kerjasama, juga dapat dipetik pembelajaran misalnya: Dari Agama Hindu, Budha dan Aliran kepercayaan: penekanan dalam hal-hal batin (doa batin, meditasi, kontemplasi, yoga). Dari Agama Konghucu dan Budha: penekanan dan penghayatan pada hidup moral dan perilaku, sera praktek hidup yang baik. Aliran Kepercayaan dan Agama asli tentang: tentang kedekatan alam semesta dan lingkungan hidup, ekosistem serta keseimbangan alam. Dalam pelestarian lingkungan hidup kita dapat menimba inspirasi dari sini.

Dari agama Islam: Saling menghargai pada saat perayaan hari besar. Misalnya: umat islam berkunjung kerumah orang katolik pada saat perayaan natal dan sebaliknya. Dari agama Kristen Protestan : penekanan pada sabda, dimana setiap umatnya pasti selalu membaca dan membahas Alkitabnya setiap saat baik secara berkelompok maupun pribadi. C. Cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat beragama Dari penjabaran bentuk-bentuk menjalin kerjasama antar umat beragama dalam membangun kebersamaan, berikut akan diungkapkan cara-cara untuk membangun kebersamaan antar umat beragama : 1. Mengadakan atau melaksanakan dialog, maksudnya saling membagikan (syaring) atas kesaksian hidup sebagai seorang beriman bahkan saling meneguhkan. 2. Menyelenggarakan kerjasama dalam aksi aksi sosial, misalnya penanggulan bencana. 3. Doa bersama atau ibadat bersama. 4. Menumbuh-kembangkan sikap dasar yang mutlak perlu bagi kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya sikap mau dan senantiasa berusaha untuk SALING terbuka, memahami, mengakui, menghargai, dan berdialog satu sama lain. Juga mau dan selalu berusaha untuk saling berelasi dan bekerjasama. 5. Berusaha meningkatkan pemahaman akan pihak lain melalui study bersama atau saling tukar informasi tentang kekayaan rohani/keagamaan masing-masing.

6. Berusaha untuk senantiasa menghindari cara-cara yang dapat merusak kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Misalnya mengadakan berbagai upaya untuk menghindari kata-kata, penilaianpenilaian, tindakan-tindakan, yang ditinjau dari segi keadilan dan kebenaran tidak cocok dengan saudara-saudari dari golongan agama lain, sehingga mempersulit hubungan dengan mereka. D. Hambatan-hambatan dalam kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan. Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak pengajaranpengajaran yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok atau agama seringkali ada perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan seperti ini yang bisa dijadikan jalan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyulut api perselisihan. Berikut point-point mengenai hambatanhambatan dalam kerjasama antar umat beragama untuk membangun kebersamaan : Agama sering diperalat atau ditunggangi demi kepentingan lain yang bersifat politik dan ekonomi Fanatisme agama yang sempit karna kurang memahami agamanya sendiri dan agama orang lain Merasa posisi dan pengaruhnya terancam karena adanya agama lain, agama lain dipandang sebagai saingan yang berbahaya. Pencemaran simbol-simbol agama oleh pemeluk agama lain. Hal ini sering membakar emosi massa, karena agama sering diyakini sebagai benteng terakhir untuk menegakan martabat pribadi atau kelompoknya Bertitik tolak dari hambatan-hambatan di atas, berikut fakta tidak adanya kerjasama antar umat sehingga tidak terwujud suatu kebersamaan : a. Irlandia utara: antara umat katolik dan protestan b. Khasmir: antara umat hindu dan islam

c. Ambon, poso: antara umat protestan dan islam d. Thailand selatan: antara umat islam dan budha Kerusuhan yang bernuansakan agama adalah hal yang cukup memperhatinkan, sebab hal itu dapat berakibat buruk dan yang lebih ditakutkan lagi akan mengurangi stabilitas suatu daerah tempat kejadian bahkan Negara. Berikut akibat dari kerusuhan yang bernuansa agama : Hilangnya begitu banyak nyawa menjadi sia-sia, baik yang mengobarkan perang, pelaku perang, maupun orang yang tidak tahu menahu Terjadinya gelombang pengungsian, karena takut dan sudah kehilangan segala-galanya. Terjadinya bumi hangus, sarana prasarana agama maupun umum Traumatic yang berkepanjangan bagi yang mengalaminya Segala kegiatan baik ekonomi, pendidikan maupun keagamaan tidak dapat berjalan lagi E. Kesimpulan. Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas adalah sebagai berikut: - Agama mempunyai 3 fungsi dasar : 1. Mewartakan keselamatan 2. Mewartakan arti hidup 3. Mengajarkan cara hidup Yang diharapkan semua penganut agama menyadari dan menghayatinya yang sebenar-benarnya dan berusaha untuk menjalin kerjasama dalam membangun kebersamaan untuk mencapai persaudaraan sejati. -Terdapat bentuk-bentuk dialog antar agama, yaitu saling bekerja sama dalam kehidupan antar umat, berdialog secara teologis dan juga saling membagikan tentang kesaksian hidup beragama. -Banyak cara yang dapat dilakukan dalam membangun persaudaraan antar umat beragama, yaitu saling menghargai dan menghormati, menghindari perbuatan yang

membuat umat agama lain tersinggung, seperti dalam perkataan, juga tindakan. -Dari fakta, penyebab maupun akibat peperangan atau kerusuhan yang bernuansa agamis sungguh seringkali menjadi hambatan dalam berdialog atau bekerjasama membangun kebersamaan. Sehingga sulit dapat diciptakan suatu kedamaian, kebenaran, keadilan dan kesejahteraan bersama.