DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV 2016 PUSDIKLAT KEMENDAGRI REG. BUKITTINGGI bersama Andri Tri Kuncoro, MA Perubahan Komitmen Konsistensi
lahir di SAMPANG, Senin, 19 April 1982 alumni S-2 Ilmu Politik UGM jabatan Widyaiswara Pertama pada Pusdiklat KDN Reg. Bukittinggi ANDRI TRI KUNCORO, MA
Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan nilai dan semangat pilar-pilar kebangsaan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi melalui pembelajaran empat pilar kebangsaan.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu mengaktualisasikan Pilar-Pilar Kebangsaan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat : 1) Menjelaskan pilar-pilar kebangsaan; 2) Mengintenalisasi pilar-pilar kebangsaan; 3) Mengaktualisasikan empat pilar kebangsaan dalam mengelola pelaksanaan kegiataan instansi;
1) Pilar- pilar kebangsaan 2) Internalisasi empat pilar kebangsaan dalam mengelola kegiatan instansi 3) Aktualisasi empat pilar kebangsaan dalam mengelola kegiatan instansi.
mari kita mulai dari sini. 5
jangan jadi Zombie 1
2 makna mari berorientasi pada jangan pada artifisial
3 orientasi menentukan persepsi
4 orientasi mata diklat ini adalah menggali makna kebangsaan kita
Jas merah 5 o Bangsa yang besar adalah o Hanya keledai yg o Sejarah bukan sekedar rangkaian peristiwa, tapi o Sejarah akan terulang dengan
Apa yang membuat keanekaragaman etnis, budaya, ras dan agama yang menghuni wilayah kepulauan Nusantara dari Sabang hingga Merauke menjadi satu negara?
UUD 1945 NKRI BHINNEKA TUNGGAL IKA
Visitasi ke Situs Perang Kamang 1908 Pelajaran apa yang kita dapatkan? Rabu, 24 Februari 2016
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dasar Negara Republik Indonesia Ideologi Bangsa Indonesia Pandangan hidup bangsa Kepribadian bangsa Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa
Kebangsaan & Kesejahteraan di garis terluar INDO Diskusi film Tanah Surga Katanya
hikmah adab keadilan Merdeka, bersatu, berdaulat, adil & makmur
Sebagai Konstitusi Negara yaitu hukum yang lebih tinggi di Indonesia dan paling fundamental sifatnya karena merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan perundang-undangan lainnya Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of law (supremasi hukum) dalam hubungan individu dengan pemerintah dan antar lembaga pemerintah
Pengajuan permohonan uji materi atas undangundang tahun 2003-2014 sebanyak 946 kasus, dan 141 di antaranya dikabulkan gugatannya oleh MK Sejak 2001-2009 telah terdapat 4000 Peraturan Daerah dari 13 ribu peraturan daerah di seluruh Indonesia dibatalkan karena tidak memenuhi kualifikasi untuk diterapkan di masyarakat
UUD 1945 Ketetapan MPR UU/ Perpu PP Perpres Perda Prov Perda Kab/Kota
Sebagai pelaksanaan Perjanjian Linggarjati 1946, pada 27 Desember 1949 lahirlah Republik Indonesia Serikat menggantikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 3 April 1950, Natsir menyampaikan Mosi Integral kemudian pada 19 Mei 1950 diadakan perundingan pemerintah RIS dengan Republik Indonesia yang menghasilkan piagam kesepakatan kedua belah pihak membentuk sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Pada 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno membacakan Piagam Pembentukan Negara Kesatuan, dan saat perayaan ulang tahun kelima proklamasi kemerdekaan, Presiden Soekarno mengumumkan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(13 Desember 1957) Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulaupulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-undang.
Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis: Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua)
Secara dipakai dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin Bung Hatta pada 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid II (1913-1978) Tulisan oleh para pendiri bangsa diberikan penafsiran baru karena dinilai relevan dengan keperluan strategis bangunan Indonesia merdeka yang terdiri dari beragam agama, kepercayaan, ideologi politik, etnis, bahasa, dan budaya merupakan semboyan yang merupakan kesepakatan bangsa, yang ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 36A
Prinsip-Prinsip common denominator Inklusif formalistis konvergen