KONTRAK KERJA. Makalah. Igit Nurhidayat Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. menjadi sebab lahirnya suatu perikatan, selain sumber lainya yaitu undangundang.jika

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11

BAB III TINJAUAN TEORITIS. bantuan dari orang lain. Untuk itu diperlukan suatu perangkat hukum demi

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA. 2.1 Pengertian Perjanjian Kerjasama dan Tempat Pengaturannya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN UTANG PIUTANG DIBAWAH TANGAN. dahulu dijelaskan apa yang dimaksud engan perjanjian. Masalah perjanjian

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan

Kontrak. Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan

KERJA KARYAWAN PADA RUMAH DI KOTA PEKANBARU.

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB III KERANGKA TEORI. Undang Hukum Perdata tentang Perikatan. Mempunyai sifat sistem terbuka,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tidak ada dirumuskan dalam undang-undang, tetapi dirumuskan sedemikian rupa

STIE DEWANTARA Kontrak Bisnis

BAB VI PERIKATAN (VERBINTENISSEN RECHT)

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam Buku III itu, diatur juga perihal perhubungan hukum yang sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI PERJANJIAN 10/9/2013 BISNIS SYARIAH/WP/TM 6 1

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. tentang Pembuktian dan Kadaluwarsa/Bewijs en Verjaring.

BERAKHIRNYA PERIKATAN

URGENSI PERJANJIAN DALAM HUBUNGAN KEPERDATAAN. Rosdalina Bukido 1. Abstrak

Asas asas perjanjian

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. terwujud dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya tujuan dan

KAJIAN YURIDIS TERHADAP SYARAT SAH DAN UNSUR- UNSUR DALAM SUATU PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. KUH Perdata, yang memiliki sifat terbuka artinya isinya dapat ditentukan oleh para

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasal 1313 KUH Perdata merumuskan perjanjian, yaitu: Suatu perjanjian adalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN (KONTRAK) masyarakat. Istilah perjanjian berasal dari bahasa Inggris, yaitu contracts.

PERJANJIAN DAN PERIKATAN BAB I PENDAHULUAN. (Burgerlijk Wetboek) menggunakan istilah overeenkomst dan contract untuk pengertian yang

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. Kata perjanjian berasal dari terjemahan overeenkomst dan

BAB II KONTRAK DAN PENGADAAN BARANG DAN JASA. A. Pengertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia. 1. Pengertian Kontrak Secara Umum

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DIHADAPAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) (StudiKasus di Kantor PPAT Farida Ariyanti, SH) Oleh :

DEFINISI PERIKATAN Adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum harta kekayaan) antara DUA PIHAK yang menimbulkan HAK dan KEWAJIBAN atas suatu PR

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN WANPRESTASI. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

HUKUM PERDATA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI.

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

Judul buku: Kebatalan dan pembatalan akta notaris. Pengarang: Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Editor: Aep Gunarsa

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI. 2.1 Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Jual Beli

HUKUM PERJANJIAN. atau. lebih. di antaranya : pembayaran. Naturalia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat tidak memahami apa itu klausula baku,

MAKALAH KONTRAK. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis DosenPengampu :Andy Kridasusila, SE, MM.

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB 2 PEMBAHASAN. Jual beli tanah..., Ni Wayan Nagining Sidianthi, FH UI, , halaman 17. Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dasar berlakunya perjanjian sewa beli adalah Pasal 1338 ayat (1) KUH

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Subekti, perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

BAB II KEDUDUKAN HUKUM BILA PENANGGUNG KEHILANGAN KECAKAPAN BERTINDAK DALAM PERJANJIAN PENANGGUNGAN

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

BAB II PERJANJIAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA ANAK

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. lebih. Perjanjian telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI. undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan

BAB III PENERAPAN KLAUSULA BUYBACK DALAM PERJANJIAN WARALABA. 3.1 Alasan Penerapan Buyback dalam Perjanjian Waralaba

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PENITIPAN BARANG. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar kata perjanjian,

RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

KONTRAK PERKULIAHAN A. MANFAAT MATA KULIAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONTRAK

BAB III KARAKTERISTIK DAN BENTUK HUBUNGAN PERJANJIAN KONSINYASI. A. Karakteristik Hukum Kontrak Kerjasama Konsinyasi Distro Dan

HUKUM PERIKATAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

HUKUM JASA KONSTRUKSI

BAB II TENTANG PERJANJIAN. A. Pengertian Perjanjian dan Asas-Asas Hukum Perjanjian

ASAS-ASAS DALAM HUKUM PERJANJIAN

Dr. Annalisa Y., S.H., M.Hum Program Magister Ilmu Hukum UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

BAB III TINJAUAN UMUM. artinya, memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk

Transkripsi:

KONTRAK KERJA Makalah Oleh : Igit Nurhidayat 0114104001 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2014

Kata Pengantar Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah, karenanya Makalah Kontrak Kerja ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Gadis Ranti, S.H, M.Kn. selaku dosen pembimbing mata kuliah hukum bisnis dan kepada rekan-rekan yang telah membantu sehingga pembuatan makalah tersusun dengan baik. Saran dan kritik saya harapkan sebagai perbaikan, semoga makalah ini bermanfaat.

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. PEMBAHASAN... 1 A. Pengertian Kontrak dan Perikatan... 2 B. Unsur Perjanjian/Kontrak... 2Error! Bookmark not defined. C. Asas Kontrak... 2 D. Syarat Sahnya Kontrak... 3 E. Prestasi dan Wanprestasi... 4 F. Struktur dan Anatomi Kontrak... 4 G. Berakhirnya Kontrak... 5 H. Karyawan... 5Error! Bookmark not defined. BAB III. SIMPULAN... 6 Daftar Pustaka 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis perlu adanya kontrak untuk mengawali kegiatan antar pihak. Harapannya terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta tidak terjadi konflik dikemudian hari. Kontrak kerja menjadi perlu pada saat karyawan direkrut dan dibebani tugas, agar tercapai prestasi, sehingga perusahaan berkembang. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kontrak? 2. Apa yang dimaksud dengan kontrak kerja? C. Tujuan 1. Mengetahui maksud dari kontrak. 2. Memahami kontrak kerja. 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kontrak dan Perikatan Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Ketentuan umum mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Menurut AgusYudha Hernoko, terdapat 4 (empat) unsur perikatan, yaitu 4: 1. hubungan hukum, artinya perikatan yang dimaksud disini adalah bentuk hubungan hukum yang menimbulkan akibat hukum; 2. bersifat harta kekayaan, artinya sesuai dengan tempat pengaturan perikatan di Buku III BW yang termasuk di dalam sistematika Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht), maka hubungan yang terjalin antar para pihak tersebut berorientasi pada harta kekayaan; 3. para pihak, artinya dalam hubungan hukum tersebut melibatkan pihakpihak sebagai subyek hukum. 4. prestasi, artinya hubungan hukum tersebut melahirkan kewajibankewajiban (prestasi) kepada para pihaknya (prestasi - kontra prestasi), yang pada kondisi tertentu dapat dipaksakan pemenuhannya, bahkan apabila diperlukan menggunakan alat Negara. B. Unsur Perjanjia atau Kontrak Unsur dalam kontrak diantaranya: 1. Unsur Esensialia Adalah unsur perjanjian yang selalu harus ada di dalam suatu perjanjian, unsur mutlak, dimana tanpa adanya unsur tersebut, perjanjian tak mungkin ada. Misalnya dalam perjanjian yang riil, syarat penyerahan objek perjanjian merupakan essensialia 2. Unsur Naturalia Adalah unsur perjanjian yang oleh Undang-undang diatur, tetapi oleh para pihak dapat disingkirkan atau diganti. Di sini unsur tersebut oleh undang undang diatur dengan hukum yang mengatur/menambah (regelend/aanvullend recht). Misalnya kewajiban penjual untuk menanggung biaya penyerahan dan untuk menjamin/vrijwaren dapat disimpangi atas kesepakatan kedua belah pihak. 3. Unsur Accidentalia Adalah unsur perjanjian yang ditambahkan oleh para pihak, Undang-undang sendiri tidak mengatur tentang hal tersebut. Di dalam suatu perjanjian jual-beli, benda-benda pelengkap tertentu bisa dikecualikan. C. Asas Kontrak Berikut asas-asas dalam kontrak 1. Asas Kebebasan Berkontrak 2

3 Asas kebebasan berkontrak (contractvrijheid) berhubungan dengan isi perjanjian, yaitu kebebasan menentukan apa dan dengan siapa perjanjian itu diadakan. Perjanjian yang diperbuat sesuai dengan Pasal 1320 Kitab Hukum Undang-Undang Hukum Perdata ini mempunyai kekuatan mengikat. 2. Asas Konsensualisme (persesuaian kehendak) Asas ini dapat ditemukan dalam Pasal 1320 dan Pasal 1338 Kitab Hukum Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam Pasal 1338 Kitab Hukum Undang-Undang Hukum Perdata ditemukan istilah semua yang menunjukan bahwa setiap orang diberi kesempatan untuk menyatakan keinginannya (will), yang dirasanya baik untuk menciptakan perjanjian. perjanjian itu lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara para pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas. 3. Asas pacta sunt servanda, artinya kontrak itu merupakan undangundang bagi para pihak yang membuatnya ( mengikat dan memaksa ). 4. Asas kontrak sebagai hukum yang mengatur Adalah peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi subjek hukum, misalnya para pihak dalam suatu kontrak. Akan tetapi, ketentuan hukum seperti ini tdak mutlak berlakunya karena jika para pihak mengatur sebaliknya, maka yang berlaku adalah apa yang diatur oleh para pihka tersebut. 5. Asas Obligatoir Adalah suatu asas yang menentukan bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka para pihak telah terikat, tetapi keterikatannya hanya sebatas menimbulkan hak dan kewajiban semata-mata sedangkan prestasi belum dapat dipaksakan karena kontrak kebendaan (zakelijke overeenkomst) belum terjadi. Jadi jika terhadap kontrak jual beli misalnya, maka dengan kontrak saja, hak milik belum berpindah, jadi baru terjadi kontrak obligatoir saja D. Syarat Sahnya Kontrak Syarat subyektif yaitu: 1. Sepakat mereka mengikatkan dirinya Sepakat atau yang dinamakan dengan perizinan, dimaksudkan bahwa kedua subyek yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju atau seia sekata mengenai hal-hal yang pokok dari perjanjian yang diadakan itu. Apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu juga dikehendaki oleh pihak yang lain. 2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian Setiap orang yang sudah dewasa atau akil baliq dan sehat pikirannya, adalah cakap menurut hukum. Dalam Pasal 1330 Kitab Hukum Undang- Undang Hukum Perdata disebut sebagai orang yang tidak cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah: a. Orang yang belum dewasa b. Mereka yang berada di bawah pengampuan

4 Syarat obyektif yaitu: 3. Mengenai suatu hal tertentu Suatu perjanjian harus mengenai suatu hal tertentu, artinya apa yang dijadikan obyek dalam perjanjian harus jelas. 4. Suatu sebab yang halal Sebab yang halal ini dimaksudkan tiada lain dari pada isi perjanjian. Dengan segera harus dihilangkan suatu kemungkinan salah sangka, bahwa sebab itu adalah seseuatu yang menyebabkan seseorang membuat perjanjian itu. E. Prestasi Dan Wanprestasi Yang dimaksud dengan istilah prestasi dalam hukum kontrak (dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah performance ) adalah pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan menurut tata cara yang telah disepakati bersama. Sedangkan wanprestasi16 yaitu suatu keadaan tidak terpenuhinya suatu prestasi oleh salah satu pihak dalam perjanjian karena kesalahannya (kelalaian atau kesengajaan). F. Struktur dan Anatomi Kontrak 1. Bagian Pendahuluan a. Subbagian pembuka (description of the instrument). 1. sebutan atau nama kontrak 2. tanggal pembuatan dan penandatanganan kontrak 3. tempat pembuatan dan penandatanganan kontrak. b. Subbagian pencantuman identitas para pihak (caption). Mencantumkan identitas para pihak yang mengikatkan diri dalam kontrak dan pihak-pihak yang bertandatangan. 1. para pihak harus disebutkan secara jelas 2. kapasitas dari orang bertandatangan 3. pendefinisian pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. c. Subbagian Penjelasan (premis) 2. Bagian Isi 1. Klausula Definisi. Mencantumkan berbagai definisi untuk keperluan kontrak yang dibuat. 2. Klausula Transaksi Klausula-klausula yang berisi tentang transaksi yang akan dilakukan. 3. Klausula Spesifik Mengatur hal-hal yang spesifik dalam suatu transaksi. 4. Klausula Ketentuan Umum Mengatur tentang dimisili hukum, penyelesaian sengketa, pilihan hukum, pemberitahuan, keseluruhan dari perjanjian, dan lain-lain. 3. Bagian Penutup a. Subbagian kata penutup. Biasanya menerangkan bahwa kontrak tersebut dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk itu. b. Subbagian ruang penempatan tanda tangan.

5 Tempat pihak-pihak menandatangani perjanjian atau kontrak dengan menyebutkan nama pihak yang terlibat dalam kontrak, nama jelas dan jabatan dari pihak yang bertandatangan. G. Berakhirnya Kontrak Kontrak akan berakhir apabila: 1. Pembayaran 2. Subrogasi 3. Penawaran pembayaran tunai, diikuti oleh penyimpanan atau penitipan 4. Pembaharuan Hutang 5. Musnahnya Barang yang Terhutang 6. Pengoperan Hutang dan Pengoperan Kontrak 7. Kompensasi atau Perjumpaan Hutang 8. Percampuran Hutang H. Karyawan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yg bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah) pegawai pekerja.

BAB III SIMPULAN A. Simpulan Kontrak kerja adalah perjanjian antara pihak pemberi kerja dengan tenaga kerja untuk melakukan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan. Berisi tentang kewajiban atau aturan untuk karyawan, dan hak kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. 6

DAFTAR REFERENSI Ranti. Gadis. Modul 2 Kontrak atau Perjanjian. Ranti. Gadis. Modul 3 Kontrak Khusus. http://id.wikipedia.org/wiki/kontrak diakses Minggu, 1 Maret 2015 http://kamusbahasaindonesia.org/karyawan KamusBahasaIndonesia.org diakses Minggu, 1 Maret 2015.