BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tidak seorang pun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009) hlm. 175

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di. membuat RPP (perencanaan pelaksanaan pembelajaran).

BAB I PENDAHULUAN. Dina Indriana, Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif, Diva Press, Yogyakarta, 2011, hlm.5 2. Ibid, hlm.5 3

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah pesatnya perkembangan zaman sekarang ini, tak bisa dipungkiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 2009), hlm.3. di Abad Global, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 4. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Cet. 2, hlm. 132.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang unggul dan berkepribadian yang baik, hal ini dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. agar pelajaran yang diterapkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak aspek yang harus diperbaiki secara terus-menerus. Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan guru secara sadar dan dengan sistematis serta berpedoman pada

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

PERAN GURU MENGELOLA KELAS DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN DI KELAS IV SDN 36 KOTA SELATAN JURNAL. Oleh SINTIA SOANGO NIM.

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. yang tengah berkembang pesat. Maka perlu adanya persiapan antara lain,

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri manusia. Tidak seorang pun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung pandai dan terampil dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya tanpa melalui proses pendidikan. Untuk itulah pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengembangkan misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan fisik, keterampilan, pikiran, perasaan, kemampuan, sosial sampai pada masalah kepercayaan atau keimanan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok, hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambunga. 1

2 Tetapi anak sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru. 1 Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya fasilitatif untuk menciptakan situasi yang mencakup potensi potensi dasar dimiliki peserta didik dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan mereka, agar dapat menghadapi tuntutan zaman. 2 Menjadi guru kreatif, profisional, dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif, hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan suatu kegiatan kegiatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya untuk kepentingan tersebut. 3 Agar siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara optimal, guru harus menerapkan strategi yang paling efektif dan efisien untuk membantu tiap siswa dalam pencapaian tujuan yang dirumuskan, karena tiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda. Strategi memang harus dipilih untuk membantu siswa mencapai tujuan secara efektif dan produktif. 1 Pupuh Fathurrohman dan M Sobry Sutikno, Setrategi Belajar Mengajar Melalui PenanamanKonsep Umum & Konsep Islam,(Bandung :Refika Aditama,2010), hlm. 8 2 M. Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Lantabora Press, 2003), hlm. 199 3 Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Menyenangkan, (Bandung : Remaja Rosda Karya,2005), hlm. 95. dan

3 Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, diantara nya adalah ke terampilan pembelajaran atau ke terampilan mengajar. Selain itu dalam dunia pendidikan pada khususnya kegiatan belajar mengajar, strategi juga sangat diperlukan. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif yang di dalam nya terdapat interaksi antara pengajar/guru dengan peserta didik/siswa. Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya mengajar guru dalam menciptakan suatu system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil. Oleh karena itu, seorang guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen komponen pembelajaran sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pembelajaran. Strategi berarti pilihan atau pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif. 4 Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu menjalani tugas tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. 4 Isriani Hardini dan Dewi Puspita Sari,Strategi Pembelajaran Terpadu. Teori,Konsep,& Implementasi,(Yogyakarta:Familia, 2012), hlm. 1-2

4 Setiap kelas mempunyai penjenjangan sendiri. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa sekolah dan kelas diselanggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus disewakan dari aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya. 5 Untuk dapat dapat meningkatkan kualitas siswa, seorang guru harus dapat membimbing mereka dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik, dengan kata lain, proses belajar yang hanya duduk, dengar, mencatat dan menghafal masih kurang efektif untuk diterapkan. Mengajar bukan hanya sekedar ceramah dan berdiri di depan kelas. Tetapi lebih dari itu, seorang pengajar harus tahu bagaimana teknik dan strategi guru dalam memberikan materi pembelajaran, berinteraksi, mengorganisir dan mengelola siswa. Kunci keberhasilan dalam mengajar adalah bila mana guru memiliki dan menguasai metode dan materi pembelajaran secara baik. Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan kurangnya strategi guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga menimbulkan kurang adanya komunikasi dan bahkan kebanyakan guru hanya mengejar target materi bukan memotivasi siswa agar aktif belajar. Rendahnya motivasi belajar siswa juga disebabkan metode yang dipakai dalam pembelajaran masih didominasi oleh keterbatasan metode yang dipakai, misalnya metode ceramah, sehingga siswa 5 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan,(Jakarta:Haji Masagung, 1989),hlm. 117

5 menjadi pasif dan kurang interaktif, yang akhirnya menyebabkan suasana belajar menjadi tidak aktif.untuk itu seorang guru perlu menciptakan suasana belajar yang lebih banyak melibatkan siswa agar motivasi belajar siswa dapat meningkat. Strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sangat besar sekali. Apabila seorang guru tersebut berhasil dalam merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran, maka dia dikatakan berhasil dalam kinerjanya sebagai seorang guru professional. Akan tetapi feed back dari siswa juga harus diperhatikan, apakah respon nya positif ataukah negatif. B. Fokus Penelitian Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka fokus penelitian nya sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan Guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan? 2. Bagaimana pelaksanaan guru dalam meningkatakan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat strategi guru dalam meningkatakan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan. C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan perencanaan Guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan.

6 2. Mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam meningkatakan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan. 3. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat strategi guru dalam meningkatakan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan D. Kegunaan pnelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi dalam meningktkan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan, diantaranya untuk: 1. Secara teoritis Hasil dari penelitian ini dapat diharapkan untuk menambah khasanah ilmiah, kusus nya pada lembaga pendidikan SMAN 1 Karangan dan mampu meningkatkan nilai moral dan etika siswa di SMAN 1 Karangan. 2. Secara empiris a. Bagi pendidik Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi oleh para tenaga pendidik pada umum nya dan tenaga pendidik di SMAN 1 Karangan dalam mempersiapkan kualitas akhlak atau nilai moral dan etika siswa melalui pendidikan formal di SMAN 1 Karangan. b. Bagi orang tua Bagi orang tua siswa SMAN 1 Karangan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan memperoleh informasi tentang strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan.

7 c. Bagi peneliti selanjutnya Kegunaan penelitian ini bagi penulis sebagai pengembangan kemampuan dan penalaran berfikir. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menambah wawasan dan memberikan pengalaman yang sangat penting dan berguna sebagai calon tenaga kependidikan. E. Penegasan Istilah Skripsi ini berjudul Strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMAN 1 Karangan Trenggalek Dari judul tersebut,secara sepintas sudah dapat dimengerti maksudnya, namun guna menghindari kesalahan faham maka perlu adanya penegasan istilah yaitu: 1. Penegasan konseptual Untuk mempermudah memahami isi skripsi ini kiranya terlebih dahulu penulis menjelaskan istilah-istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini sebagai berikut: 1) Strategi Guru : Pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam berbagai bidang materi dan digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan pembelajaran. 6 6 Paul Eggan dan Don Kauchak, Stratedi dan Model Pembelajaran, (Kembangan Jakarta Barat: PT, Indeks, 2012), hlm. 6

8 2) Motivasi : Tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. 3) Belajar : Merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, jadi pada hakikat nya belajar adalah perubahan. 7 F. Sistematika Pembahasan Skripsi ini disusun dalam sistematika pembahasan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Bagian awal skripsi ini memuat hal-hal yang bersifat formalitas tentang halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. BAB II : Kajian pustaka, terdiri dari: tinjauan tentang strategi pembelajaran ini menyangkut beberapa masalah antara lain: Pengertian strategi pembelajaran, Perencanaan guru dalam pembelajaran, Pelaksanaan guru dalam pembelajaran, Faktor pendukung dan penghambat guru dalam pembelajaran, motivasi belajar, Penelitian terdahulu, Kerangka berfikir. 7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004) hlm. 10

9 BAB III : Metode penelitian berisikan : pola penelitian, lokasi peneltian, kehadiran peneliti, sumber data, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis pengecekan keabsahan data, tahapan-tahapan penelitian.