BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011) Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). 2.2. Tujuan Puskesmas Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2010). Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. 6
7 2.3. Peran Puskesmas Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu (Effendi, 2009). 2.4. Sistem Berbasis Web Sistem berbasis web merupakan sistem yang dibangun menggunakan web, dimana pengguna mengolah data menggunakan web, sedangkan penyimpanan data-datanya mengunakan database, agar data yang dikelolah dapat digunakan sewaktu-waktu dan terjaga. Contoh aplikasi web yang dapat digunakan users seperti Mozilla, Opera, Safari, dan sebagainya. Dalam memanfaatkan aplikasi berbasis web, sistem dapat terhubung antar satu device ke device lain, sehingga komunikasi data lebih mudah dan cepat. Komunikasi data ini memanfaatkan jaringan yang saling terhubung, misalkan menggunakan media LAN (Local Access Network). Sistem yang saling terhubung dapat menggunakan 2 metode pilihan, yaitu peer to peer atau metode client-server. Jika komunikasi data antar jaringan sifatnya sederhana dan lingkupnya kecil, maka cukup menggunakan metode peer to peer. Jika sistem yang dibangun dalam skala yang sedang hingga besar dan membutuhkan kecepatan dan sistem terpusat, maka dibangun metode client-server yang mampu diintegrasikan dengan server database sebagai media penyimpanan dan pengolahan manipulasi datanya. 2.5. Client Server Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas
8 memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Client. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi). Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT. Sistem jaringan client-server merupakan sebuah sistem jaringan yang terdiri dari dua bagian (Arifin, 2005), yaitu : a. Client Merupakan mesin yang melakukan permintaan resource (resource request) kepada server. b. Server Merupakan mesin yang menyediakan resource dan memproses permintaan dari client kemudian mengembalikan hasil dari proses tersebut kembali ke client yang disebut respone. 2.5.1. Arsitektur Client Server Arsitektur client-server menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada termnal-terminal lain yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagai pakai berkas (file server) jalur komunikasi server. (Budi dan Rahardjo, 2005) 2.5.2. Model Arsitektur Client Server Jenis pemodelan arsitektur client-server dibagi menjadi 3 bagian yaitu two tier, three tier, dan n-tier. 2.5.2.1.. Two Tier Arsitektur ini merupakan aristektur yang disebut arsitektur client-server sederhana yang berinteraksi melalui protocol dan media komunikasi tertentu.
9 Gambar 2.1. Pemodelan Two Tier (Ridwan, 2005) 2.5.2.1.. Three Tier Arsitektur client server ini memisahkan antara data (Data Management Tier) dan penyajian (Data Presentation Layer). Gambar 2.2. Pemodelan Three Tier (Ridwan, 2005) 2.5.2.1.. N-Tier Arsitektur ini merujuk pada lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan presentasi (Presentasi Layer), lapisan aplikasi (Application Layer), logika bisnis (Bussines Logic), lapisan data (Data Layer). Lapisan presentasi menghubungkan antarmuka dengan pengguna aplikasi tersebut menggunakan lapisan presentasi ini. Lapisan applikasi berisi inti dari aplikasi dan lapisan data yang digunakan oleh aplikasi
10 tersebut. Lapisan data dapat berbentuk satu atau lebih server basis data yang lokasinya tersebar di beberapa tempat. 2.5.3. Jenis Server Berdasarkan tugas dan fungsinya, server dibagi beberapa jenis (Arifin, 2005), diantaranya adalah : a. File dan Print Server Server yang mengolah user pada mekanisme penggunaan resource file dan printer. Contohnya adalah sebuah mesin atau server yang digunakan sebagai tempat penyimpanan file dokumen sehingga pengguna jaringan dapat saling berbagi resource yang berupa file dokumen dan penyimpanan dilakukan secara terpusat di sebuah server. b. Application Server Server yang mengolah user dalam penggunaan data yang terstruktur. Contohnya adalah QL Server, server yang dibentuk dari software database SQL dan dipergunakan untuk menyimpanan data-data sebuah organisasi. c. Mail Server Server yang digunakan untuk mengolah data-data email. Server besar yang saat ini terkenal seperti gmail, yahoo mail, thunderbird mail dan sebagainya. d. Fax Server Server yang digunakan untuk mengolah penggunaan Fax dan sebagainya. 2.5.4. Keuntungan Sistem Client Server Keuntungan dalam pengunaan atau penerapan sistem client server (Arifin, 2005) adalah sebagai berikut : a. Menyediakan user account, sistem keamanan dan access control secara terpusat. Hal ini akan menyederhanakan pengolahan jaringan. b. Dengan menyediakan peralatan yang lebih powerfull akan berikabat efisiensi pengaksesan resource jaringan menjadi lebih baik. c. User hanya perlu mengingat satu password mengakses resource yang tersedia
11 2.5.5. Kekurangan Sistem Client Server Kekurangan dalam pengunaan atau penerapan sistem client server (Arifin, 2005) adalah sebagai berikut : a. Ketika server mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan sistem jaringan tidak dapat digunakan. b. Dibutuhkan user yang memiliki kemampuan untuk mengolah server. c. Biaya yang dibutuhkan relatif lebih besar dibandingkan dengan sistem jaringan peer to peer 2.6. Karakteristik Client Side dan Server Side Client side dan Server site merupakan 2 komponen utama bagian dari arsitektur client server, yang memiliki karakteristik sebagai berikut : 2.4.1. Client Side Client disini bukan manusia atau user, namun lebih merujuk pada pelaksanaan atau pemrosesan data pada sisi browser (mozilla, opera, safari) koneksi HTTP. Jika pada client side programming, skrip dieksekusi pada browser karena skrip ini bersifat statis, contoh client side programming seperti Java Script, HTML (Hypertext Markup Languange), XML (Extensible Markup Languange), JQuery, Json, CSS (Cassadding Style Site). Karakteristik dari client side adalah (Andi, 2007). a. Sebagai starter dalam melakukan request ke server b. Menunggu respone dari server yang berasal dari request resource c. Interaksi client side ini seperti GUI (Grafical User Interface) d. Skrip dapat terintregasi dalam satu dokumen HTML 2.4.2. Server Side Server disini merujuk pada web server, eksekusi data dilakukan secara standar menggunakan metode HTTP. Jika pada server side programming, skrip dieksekusi pada sisi server, server ini menggunakan bahasa pemograman PHP, JSP, ASP yang berisi perintah-perintah logik dalam menjalankan fungsinya sebagai server atas permintaan client. Karakteristik dari client side adalah (Andi, 2007).
12 a. Bertindak sebagai penunggu, yaitu menunggu request resource dari client b. Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain dalam melayani permintaan client c. Eksekusi dilakukan sisi server, sehingga hasil eksekusi pada sisi server tidak dapat langsung dilihat, namun dapat menggunakan dan melalui debug client 2.4.3. Database Database digunakan media penyimpanan data (data storage). Database memiliki kemampuan dalam melakukan manipulasi data, seperti insert, update, delete, view. Database adalah sebuah file yang mengkoordinasi tabel-tabel data yang saling berhubungan dan memiliki suatu kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan. Karena database merupakan kumpulan dari beberapa tabel, maka untuk dapat membuat tabel, database harus dibuat terlebih dahulu sebagai induk yang memayungi tabel-tabel dibawahnya. (Ridwan, 2005). Dalam pengolahan database yang dapat berinteraksi dengna pengguna, maka digunakan Bahasa SQL (Struktur Query Language), dimana dibagi menjadi 2 sub bahasa, yaitu : 2.4.4. Data Definition Language (DDL) Data Definition Language merupakan perintah yang digunakan untuk membangun isi dari databse. Data Definition Language bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisnya dalam tabel. Contoh dari objek yang dimaksud ditas adalah tabel, view, dan index. Pembuatan tabel, perubahan struktur tabel, perubahan nama tabel, serta perintah untuk menghapus tabel, dilakukan dengan sub Bahasa yang tergolong dalam DDL. (Ridwan, 2005). Perintah-perintah yang digolongkan dalam DDL adalah : a. Create Perintah ini digunakan untuk membuat database, tabel dan objek lain dalam database. Sintak perintah ini adalah drop [nama_tabel] b. Alter Perintah ini digunakan untuk memodifikasi tabel, sperti mengganti nama tabel, mengubah jeis tabel, mengubah nama field, menambah field, baru
13 atau mengurangi field baru. Sintak perintah ini adalah alter [nama_tabel] c. Drop Perintah ini digunakan untuk menghapus database, tabel, dan objek lain dalam database. Sintak perintah ini adalah drop [nama_tabel] 2.4.5. Data Manipulation Language (DML) DML atau Data Manipulation Language digunakan untuk menampilkan, mengubah, menambah, dan menghapus baris dalam tabel. Perintah-perintah yang digolongan dalam DML adalah select, insert, update dan delete. a. Select Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi tabel, Baik menampilkan semua atau sebagian. b. Insert Digunakan untuk memasukkan atau mengisi data ke dalam tabel. Bisa memasukkan sebagian atau selurunya. c. Update Digunakan untuk mengubah atau item-item data pada tabel. Bisa mengupdate sebagian atau selurunya. d. Delete Digunakan untuk menghapus atau item-item data pada tabel. Bisa menghapus sebagian atau selurunya.