BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

1 of 5 02/09/09 11:53

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA KOTA BINJAI KEPALA DINAS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KOTA MADIUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA BANJARBARU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

KEPALA DINAS SEKRETARIS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA A. Gambaran Umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta (Dinparbud) 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2008. Pada saat pertama kali didirikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta berlokasi di Gedung Dwisatawarsa Jl. Pekapalan Alun-alun Utara Yogyakarta, yang kemudian pada tahun 2001 hingga sampai saat ini berkedudukan di Jl. Suroto No. 11 Yogyakarta. Bangunan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta saat ini adalah salah satu Bangunan Cagar Budaya (BCB) dan masuk dalam Kawasan Cagar Budaya (KCB). Menurut Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.07/PW.007/MKP/2010, gedung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dilindungi oleh UU RI nomor 5 Tahun 1992. Sebelum menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, nama organisasi ini telah mengalami dua kali perubahan nama yaitu Dinas Pariwisata yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No.5 Tahun 1996 dengan nama Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta, kemudian pada tahun 2000 diubah 33

lagi menjadi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2000. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta melakukan inovasi dan pengembangan untuk semua aspek pariwisata yang masih didasarkan pada pariwisata budaya, bangunan bersejarah, wisata pendidikan, wisata belanja. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta diharuskan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai positif dari budaya Ngayogyakarta dan kearifan lokal. Mereka juga harus mengoptimalkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam rangka mendukung kinerja sendiri. B. Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Visi : Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata berbasis budaya yang bertumpu pada kekuatan dan keunggulan budaya lokal dan dapat menjadi lokomotif pembangunan Kota Yogyakarta secara menyeluruh Misi : 1. Mengoptimalkan potensi serta daya tarik pariwisata dan budaya sebagai keunggulan kepariwisataan Yogyakarta. 2. Menggali, melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan keragaman budaya lokal baik yang bersifat tangible maupun intangible sebagai daya tarik kunjungan wisatawan. 34

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik di lingkungan SKPD maupun di masyarakat dan stakeholders kebudayaan dan pariwisata serta meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kebudayaan dan pariwisata yang berkualitas. 4. Meningkatkan koordinasi internal maupun antar mitra serta memperluas jaring ( network ) kebudayaan dan pariwisata di tingkat lokal dan nasional. C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta TugasdanFungsi 1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan 2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung-jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah 3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pariwisata dan Kebudayaan 35

D. StrukturOrganisasi Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Susunan organisasi Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Yogyakarta terdiri dari : 1. Sekretarariat Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi, kepegawaian, pengelolaan data dan informasi dan keuangan. Dalammenjalankantugasnya, tugassekretariatadalahsebagaiberikut: 36

a) manajemen data dan pengembangan sistem informasi b) manajemen personalia c) pengelolaan keuangan kantor d) mengorganisir arsip, pengelolaan hubungan masyarakat dan efisiensi pengelolaan departemen e) memfasilitasi koordinasi dan pengembangan kerjasama teknis, evaluasi dan penyusunan kinerja badan f) evaluasi dan penyusunan program sekretariat g) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pengawas Sekretariatterdiridari: a) Sub BagianUmumdanKepegawaian b) Sub BagianKeuangan c) Sub BagianAdministrasidanPelaporan 2. BidangPengembanganObjekdanDayaTarikWisata Tujuan Divisi Pengembangan memiliki tugas mengembangkan objek dan atraksi, infrastruktur dan bisnis pariwisata serta standardisasi produk pariwisata. Dalam menjalankan tugasnya, tujuan sektor pengembangan memiliki fungsi sebagai berikut: a) Tujuan pemrograman divisi pengembangan b) pelaksanaan penelitian dan pengembangan destinasi pariwisata c) pelaksanaan kerjasama dalam commit pengembangan to user destinasi pariwisata 37

d) meningkatkan kualitas dan kuantitas objek potensial dan atraksi e) meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha infrastruktur pariwisata dan pariwisata f) penyusunan dan penetapan pedoman untuk standardisasi produk pariwisata g) pelaksanaan pengembangan terpadu destinasi pariwisata ke kabupaten / kota h) evaluasi dan persiapan pelaksanaan Pembangunan program Tujuan i) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pengawas dalam tugas-tugas sesuai dan fungsi 3. BidangPembinaandanPengembanganPariwisata (P3) BidangPembinaandanPengembanganPariwisatamempunyaifungsisebagaipenyelen ggaradalampembinaandanpengembanganpariwisata.dalammenjalankantugasnya, tugas P3 adalahsebagaiberikut: a) Menyelenggarakanpengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan, perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pariwisata b) Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang c) Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pariwisata d) Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pelaku, usaha dan jasa pariwisata 38

e) Menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja bidang f) Melaksanakantugas lain yang diberikanpengawas Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata terdiri dari: a) Seksi Pembinaan dan pengembangan Pariwisata b) Seksi Pengembangan Usaha dan Jasa Pariwisata 4. BidangPromosidanKerjasamaPariwisata Bidang Promosi dan Kerjasama Pariwisata mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan promosi dan kerjasama di bidang pariwisata. Dalam menjalankan tugasnya, tugas Promosi dan Kerjasama Pariwisata adalah sebagai berikut: a) penyusunan bagian program promosi b) penyiapan bahan penyusunan perencanaan promosi pariwisata terpadu c) penyiapan bahan dan kerjasama dalam organisasi acara dan berpartisipasi dalam pemasaran pariwisata pameran/acara di dalam dan di luar negeri d) pelaksanaan pertukaran perjalanan di dalam dan di luar negeri e) pelaksanaan perjalanan sosialisasi f) pelaksanaan promosi melalui media g) persiapan pelaksanaan koordinasi, bimbingan dan fasilitasi dari pariwisata kegiatan promosi terpadu/antar provinsi, kabupaten/kota, industri pariwisata, asosiasi dan stakeholder pariwisata h) evaluasi dan penyusunan bagian Program Promosi Bidang Promosi dan Kerjasama Pariwisata commit to terdiri user dari: 39

a) SeksiPromosidanPemasaranPariwisata b) SeksiKerjasamaPariwisata 5. BidangKebudayaan Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi pelaksanaan, pembinaan, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya, seni dan cagar budaya. Dalam menjalaskan tugasnya, tugas bidang Kebudayaan adalah sebagai berikut: a) Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan Dengan nilai-nilai budaya, seni dan cagar budaya. b) Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan Pelaporan kegiatan bidang. c) Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya, seni dan cagar budaya d) Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya e) Menganalisis pengembangan kinerja bidang BidangKebudayaanterdiridari: a) Seksi Pembinaan dan Pelestarian Nilai-Nilai Budaya b) Seksi Pengembangan dan Pelestarian Seni dan Cagar Budaya 6. Unit PelaksanaanTeknis(UPT) Malioboro Unit ini mengurusi kawasan Malioboro, baik dalam kebersihan, keamanan dan ketertiban. Kantor UPT Malioboro terletak di Malioboro. 40

E.Fungsi dan Kegiatan Humas 1. Fungsi Humas di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta Fungsi dan tugas pokok Humas Dinparbud Yogyakarta adalah membantu kepala Dinas Dinparbud kota Yogyakarta dalam pelaksanaan pengembangan destinasi wisata dan terwujudnya peningkatan wisatawan yang signifikan di kota Yogyakarta. 2. Kegiatan Kegiatan Humas Berbeda dengn humas swasta,humas pemerintahan memiliki budgeting atau anggaran yang minim maka tidak melakukan kegiatan promosi atau iklan yang memiliki tujuan informasi profit bisnis atau pemasaran produk akan tetapi lebih mengarah untuk mendukung kegiatan pemerintah yaitu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat melalui kegiatan internal dan eksternal humas,adapun kegiatan eksternal dan internal humas adalah sebagai berikut: Kegiatan Internal Humas: A. Semua agenda dan jadwal kegiatan sub bagian dinparbud ditulis dibuku agenda yang dikelola sekretariat. B. Setiap bagian Dinparbud memiliki buku pegangangan pegawai yang berisi tugas masing-masing. C. Pertemuan berkala yang berisi penjabaran kerja yang akan dilakukan oleh masing-masing sub bagian commit. to user 41

Kegiatan Eksternal Humas: A. mempersiapkan kegiatan-kegiatan guna menunjang keberhasilan rencana kerja sub bagian. B. membantu pimpinan dalam melakukan publikasi mengenai kegiatankegiatan yang akan dilakukan C. mengadakan penelitian dan pengevaluasian tentang selera publik,keberhasilan rencana kerja dan tanggapan publik mengenai kegiatan tersebut. Kegiatan Utama Humas di Dinparbud di Yogyakarta 1. Liputan Pers Liputan pers merupakan kegiatan humas yang berfungsi meliput segala aktivitas yang dilakukan oleh dinparbud maupun dinas-dinas dilingkungan pemerintah kota Yogyakarta.kemudian hasil dari peliputan tersebut dibuat kesebuah laporan yang berbentuk press release dan disertai dengan bukti foto. Tujuan dari peliputan itu sendiri sebagai dokumenasi informasi yang berhubungan dengan segala aktivitas dinparbud untuk dipublikasi pada masyarakat luas yang dapat dijadikan sebagai bentuk opini publik,dalam hal ini menuju pada arah yang lebih baik. 42

2. Konferensi Pers Konferensi pers merupakan suatu kegiatan hubungan pers yang hampir setiap instansi atau dinas sudah mengenalnya.jumpa pers biasanya dilakukan menjelang,menghadapi ataupun setelah terjadinya kegiatan yang penting dan besar. Jumpa pers ini penyelenggaranya bisa atas inisiatif lembaga humas atau pula permintaan wartawan yang menginginkan informasi lebih lengkap tentang suatu peristiwa yang menarik yang terjadi di masyarakat atau pihak pers atau wartawan mendapat keterangan mengenai pemberitaan tersebut dengan jelas dan dari narasumuber yang bersangkutan. Hal-hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam jumpa pers antara lain mempersiapkan bahan tulis sehingga pers memiliki data yang akurat dari materi yang dijumpa perskan. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu kegiatan untuk memperkuat isi materi liputan pers dan biasanya dilakukan paska peliputan.bentuk dokumentasi ada yang berbentuk press release maupun foto.selain itu kliping pers bisa disebut sebagai salah satu bentuk dokumentasi karena berfungsi mengontrol berita dan sebagai bahan evaluasi kegiatan terhadap opini publik dan pemberitaan pers. Dokumentasi press release juga memiliki peranan penting yakni sebagai bentuk publikasi berita maupun commit informasi to user pada masyarakat. 43