BAB I PENDAHULUAN. unik. Salah satunya adalah mereka mengalami menstruasi setiap bulannya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, psikologis, emosional, dan sosial (Sarwono, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

JURNAL EDUHEALTH Volume 3 Nomor 2, September 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. dan membutuhkan pengobatan (Decherney, 2007). lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenorhea.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, menunjukkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

PERILAKU REMAJA PUTERI DALAM MENGATASI DISMENORE (STUDI KASUS PADA SISWI SMK NEGERI 11 SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PENGARUH SENAM DYSMENORHEA TERHADAP SKALA NYERI DYSMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP ALI MAKSUM YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

Pemanfaatan Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenorea)

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

2015 PERBED AAN TINGKAT D ISMENORE PAD A AKTIVITAS RINGAN, SED ANG, D AN BERAT ATLET WANITA KBB

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

EFFECTIVENESS OF DARK CHOCOLATE AND GINGER ON PAIN REDUCTION SCALE IN ADOLESCENT DYSMENORHEA

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

EFEKTIFITAS SENAM DENGAN MODUL DALAM MENGURANGI DISMENORE PADA REMAJA SMA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

PENGARUH STIMULASI KUTANEUS ( SLOW STROKE BACK MASSAGE) TERHADAP INTENSITAS DISMENOREA PADA SISWI KELAS VII MTS ASSALAFIYYAH II TERPADU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita merupakan makhluk yang memiliki sistem reproduksi cukup unik. Salah satunya adalah mereka mengalami menstruasi setiap bulannya yang tidak dialami oleh pria. Menstruasi seringkali mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan. Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dari uterus dengan disertai meluruhnya endometrium melalui vagina (Misaroh, 2009). Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea adalah kekakuan atau kejang dibagian bawah perut akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi. Biasanya nyeri terasa sehari sebelum masa menstruasi dan berlangsung selama dua hari atau sampai berakhirnya masa menstruasi (Nita, 2008). Nyeri yang paling berat biasanya hanya berlangsung selama 24 jam pertama menstruasi (Hendrink, 2006; Morgan & Hamilton, 2009). Nyeri saat menstruasi atau dysmenorrhea merupakan masalah yang umum dihadapi remaja. Dysmenorrhea merupakan permasalahan ginekologi utama yang paling dikeluhkan remaja (French, 2008) dan yang paling umum terjadi ialah dysmenorrhea primer (Zukri, 2009). Oleh karena itu, beban yang ditimbulkan oleh dymenorrhea lebih besar dari permasalahan ginekologi lainnya. Dampak yang diakibatkan oleh dysmenorrhea primer berupa gangguan aktivitas seperti tingginya absen dari sekolah maupun kerja 1

(French,2005), keterbatasan kehidupan sosial, aktivitas olah raganya performa akademik (Loto, 2008) Permasalahan dysmenorrhea juga berdampak pada penurunan kualitas hidup akibat tidak masuk sekolah maupun bekerja (Polat, 2009). Hal ini juga berdampak pada kerugian ekonomi pada wanita usia subur (Loto, 2008) serta berdampak pada kerugian ekonomi nasional karena terjadinya penurunan kualitas hidup (Polat, 2009). Tak hanya itu, dysmenorrhea primer juga dapat menyebabkan infertilitas dan gangguan fungsi seksual jika tidak ditangani (Stoelting-Gettelfinger, 2010), depresi (Titilayo, 2009), serta alterasi aktivitas autonomik kardiak (Hegazi & Nasrat, 2007) Angka kejadian nyeri menstruasi sangat besar, rata-rata lebih 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri menstruasi (Anurogo, 2008 ). Studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun), melaporkan prevalensi nyeri menstruasi 59,7%, dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Kejadian ini menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah. Hampir 2/3 remaja post menarche mengalami nyeri menstruasi (French, 2005). Data di Indonesia dismenorrhea primer dialami oleh 60-75% wanita muda, dengan tiga prempat dari jumlah tersebut mengalami nyeri ringan sampai sedang dan seperempat lagi mengalami nyeri berat (Hendrik, 2006). Pada sebagian kaum remaja, dismenore primer merupakan siksaan tersendiri yang harus dialami setiap bulannya, sehingga remaja harus dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Banyak cara untuk 2

menghilangkan atau menurunkan nyeri mentruasi, baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Manajemen non farmakologis lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping seperti obat-obatan. Ada beberapa cara non farmakologis untuk meredakan dismenore, yaitu kompres hangat/mandi air hangat, massage, distraksi, latihan fisik (Bobak, 2005) Pengobatan farmakologi pada nyeri menstruasi dapat menggunakan obat analgetika (obat antisakit). Sebesar 80% penderita mengalami penurunan rasa nyeri menstruasi setelah minum obat penghambat prostaglandin (Speroff, 2005). Obat non-steroid anti inflamasi (NSAID) golongan non-steroid seperti ibuprofen, naproksen, asam mefenamat dan aspirin banyak digunakan sebagai terapi awal untuk nyeri menstruasi (Dawood, 2006), pada dosis biasa mempunyai efek samping mual, muntah, gelisah, dan rasa ngantuk, sedangkan pada dosis tinggi efek samping bisa menyebabkan tekanan darah turun, peredaran darah tidak lancar akhirnya bisa terjadi koma. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah nyeri dismenorrhea ini adalah relaksasi dalam bentuk pijatan tangan atau massage (Anurogo, 2011). Massage dalam hal ini merupakan manipulasi dari struktur jaringan lunak yang dapat menenangkan serta mengurangi stress psikologis dengan meningkatkan hormon morphin endogen seperti endorphin, enkefalin dan dinorfin sekaligus menurunkan kadar stress hormon seperti hormon cortisol, norepinephrine dan dopamine (Best, 2008). Apabila individu mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan muncul respon relaksasi. Relaksasi sangat penting untuk 3

meningkatkan kenyamanan dan membebaskan diri dari ketegangan dan stress akibat penyakit yang dialami. Salah satu teknik memberikan masase adalah tindakan masase punggung dengan usapan yang perlahan (Slow stroke back massage). Secara fisiologis, masase terbukti dapat menurunkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan limfe, mengurangi ketegangan otot, meningkatkan jangkauan gerak sendi serta mengurangi nyeri (Trisnowiyanto, 2012) Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa STIKES Karya Husada Semarang Jakarta dari 10 mahasiswa sebanyak 53% mengalami nyeri menstruasi, dari mereka 35% nyeri ringan, 57% nyeri sedang dan 8% nyeri berat. Upaya penanganan nyeri menstruasi yang dilakukan adalah mengoleskan minyak kayu putih pada daerah nyeri, istirahat tidur, minum obat pengurang rasa sakit, kaki ditinggikan, dan minum air hangat. Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh stimulus kutaneus Slow Stroke Back Massage terhadap penurunan kadar prostaglandin pada dismenore primer, sehingga nantinya dapat dijadikan salah satu terapi nonfarmakologis bagi remaja putri yang mengalami nyeri menstruasi. B. Perumusan Masalah Angka kejadian nyeri menstruasi didunia sangat besar, rata-rata lebih 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri menstruasi (Anurogo, 2008 ). Studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di Amerika 4

Serikat, melaporkan prevalensi nyeri menstruasi 59,7%, dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Kejadian ini menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah (French, 2005). Banyak cara untuk menghilangkan atau menurunkan nyeri mentruasi, baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Manajemen non farmakologis lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping seperti obat-obatan. Ada beberapa cara non farmakologis untuk meredakan dismenore, yaitu kompres hangat/mandi air hangat, massage, distraksi, latihan fisik (Bobak, 2005). Pengobatan farmakologi pada nyeri menstruasi dapat menggunakan obat analgetika (obat antisakit). Sebesar 80% penderita mengalami penurunan rasa nyeri menstruasi setelah minum obat penghambat prostaglandin (Speroff, 2005). Obat non-steroid anti inflamasi (NSAID) golongan non-steroid seperti ibuprofen, naproksen, asam mefenamat dan aspirin banyak digunakan sebagai terapi awal untuk nyeri menstruasi (Dawood, 2006), pada dosis biasa mempunyai efek samping mual, muntah, gelisah, dan rasa ngantuk, sedangkan pada dosis tinggi efek samping bisa menyebabkan tekanan darah turun, peredaran darah tidak lancar akhirnya bisa terjadi koma. Salah satu teknik memberikan masase adalah tindakan masase punggung dengan usapan yang perlahan (Slow stroke back massage). Secara fisiologis, masase terbukti dapat menurunkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan limfe, mengurangi ketegangan otot, 5

meningkatkan jangkauan gerak sendi serta mengurangi nyeri (Trisnowiyanto, 2012). Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian yaitu apakah stimulus kutaneus Slow Stroke Back Massage efektif terhadap perubahan kadar prostaglandin pada remaja dengan dismenore primer. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum a. Menganalisis pengaruh stimulus kutaneus Slow Stroke Back Massage terhadap perubahan kadar prostaglandin pada remaja dengan dismenore primer. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi perbedaan rerata kadar prostaglandin dan skor intensitas nyeri sebelum perlakuan antara pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. b. Mengidentifikasi perbedaan rerata kadar prostaglandin dan skor intensitas nyeri setelah perlakuan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol 6

c. Mengidentifikasi perbedaan rerata kadar prostaglandin dan skor intensitas nyeri sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol d. Mengidentifikasi perbedaan rerata selisih kadar prostaglandin dan skor intensitas nyeri antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat : 1. Bagi pelayanan Kebidanan a. Sebagai bagian dari intervensi kebidanan dalam mengatasi nyeri menstruasi sehingga kualitas asuhan kebidanan yang diberikan khususnya terhadap remaja yang mengalami dismenore menjadi lebih baik. b. Mengembangkan praktik kebidanan menggunakan stimulus kutaneus slow stroke back massage sebagai terapi komplementer. 2. Bagi Institusi a. Memberikan kontribusi dalam perkembangan keilmuan yang berhubungan dengan penanganan nyeri dismenore. b. Memberikan informasi dan gambaran tentang pengaruh stimulus kutaneus stroke back massage terhadap penurunan nyeri menstruasi. c. Mengembangan penelitian lanjutan tentang stimulus kutaneus slow stroke back massage terhadap intensitas nyeri menstruasi. 7

d. Menambah jumlah penelitian tentang stimulus kutaneus slow stroke back massage sebagai salah satu terapi nonfarmakologi dalam menurunkan nyeri menstruasi E. Keaslian Penelitian Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pengalaman nyeri pada saat dismenore adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Judul Dan Penelitian Tujuan Penelitian Hasil 1 Efektifitas terapi akupresur terhadap dismenore pada remaja di SMPN 5 dan SMPN 13 Pekanbaru oleh Oswati Hasanah 2010 Menidentifikasi Efektifitas akupresur dismenore terapi terhadap Terjadi penurunan yang signifikan setelah dilakukan akupresur (p value <0,05) 2 Tindakan Slow Stroke Back Massage Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi oleh Anastasi Widyo Retno, Dian Prawesti tahun 2012 3 Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenorea) di Asrama Hurun Inn Pondok Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, Juli- Agustus 2010. Oleh Zuliani1, Mukhoirotin, Pujiani Tahun 2013 4 Effectiveness of Slow Back Massage on Quality of Menganalisis pengaruh slow stroke back massage terhadap perubahan tekanan darah penderita hipertensi Menjelaskan pengaruh stimulasi kutaneus (slow stroke back massage) terhadap penurunan nyeri menstruasi (dismenorea). To assess the effectiveness of slow stroke back massage on Uji Wilcoxon dengan tingkat signifikasi α < 0,05. tekanan darah mengalami penurunan yang signifikan Uji statistik paired t-test dengan tingkat kemaknaan α < 0,05., adanya pengaruh dengan nilai signifikan Pv=0,00 atau α < 0,05. There were significant differences on the 8

Sleep among ICU Patent s Mahadeo B Shinde, Shabana Anjum, 2014 5 Efektifitas Senam Dismenore Terhadap Penanganan Nyeri Menstruasi Primer Pada Remaja di SMP Negeri 14 Pekanbaru, oleh Desti Ismarozi, Sri Utami, Riri Novayelinda tahun 2015 6 Efektifitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore di SMAN Kecamatan Curup, oleh Ratna Ningsih 2011 quality of sleep among patients admitted in ICU. Determinedthe effectiveness of dysmenorrhea exercise for recucing primary menstrual pain of adolescents. Mengidentifikasi Efektifitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore quality of sleep before and after slow stroke back massage. This shows that there was gradual improvement in the sleep quality after back massage on 3 consecutive days. The bivariateanalyzesus ed Mann Whitney test. p-value 0,016 < α (0,05). dysmenorrhea exercise was effective for reducing the primary menstrual pain Paket pereda efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada remaja dismenore Perbedaan pada penelitian lain adalah pada variabel independent stimulus kutaneus slow stroke back massage dengan variabel dependent adalah perubahan tekanan darah, dan kualitas tidur. Sedangkan pada penelitian ini variabel dependent kadar prostaglandin dan intensitas nyeri dismenore. Perbedaan yang lain pada kasus dismenore diberikan intervensi dengan variabel independent akupressur, senam, dan paket pereda nyeri. Sedangkan pada penelitian ini sebagai variabel independent adalah stimulus kutaneus slow stroke back massage. 9

F. Ruang Lingkup 1. Ruang lingkup waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September s/d November 2015. 2. Ruang lingkup tempat Penelitian direncanakan akan dilaksanakan di STIKES Karya Husada Semarang. 3. Ruang lingkup materi Penelitian ini akan memberikan perlakuan dengan stimulus kutaneus slowstroke back massage terhadap perubahan kadar prostaglandin dan skor intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore primer. 10

11