BAB I PENDAHULUAN. Banjir lumpur panas Sidoarjo, dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Judul "Permukiman Tumbuh di atas Lahan Bencana Lumpur Lapindo Dengan Prinsip Metabolisme"

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dampak Sosial Ekonomi Lumpur Lapindo

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

Anggaran dari negara juga diperbolehkan untuk mengontrak rumah bagi korban, bantuan. Negara Ganti Rugi Korban Lumpur Lapindo RP 1.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Banjir lumpur panas Sidoarjo atau beberapa menyebut Lumpur

DESAIN PENELITIAN MYRNA SUKMARATRI ST., MT Metodologi Penelitian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

ANALISA TRIP DISTRIBUTION DAN TRIP ASSIGNMENT PADA JALAN ARTERI RELOKASI PORONG SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 : Peta Area Terdampak

INTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia bisnis yang semakin meluas dan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan terdiri dari pulau pulau besar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

BAB III DESKRIPSI PENGGANTIAN HARTA BENDA WAKAF

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai padanan istilah bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARI). Infeksi

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

( studi tentang penanganan Ganti Rugi Warga Desa Renokenongo )

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia tampak masih cukup kokoh

BAB I. Pendahuluan. keuangan saja (single buttom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan,

Bencana Baru di Kali Porong

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 127

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penambangan batu kapur di Desa Citatah telah dilakukan sejak abad ke-19 yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Politik dan media ibarat dua sisi dari satu mata uang. Media massa,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

PENGARUH KARAKTERISTIK JIWA ENTERPRENUER TERHADAP KEBERHASILAN USAHA MELALUI MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA UKM TERDAMPAK LAPINDO DI PORONG SIDOARJO

BAB V PENUTUP. eksplorasi gas di Porong Sidoarjo oleh PT. Lapindo Brantas Inc., mulai dari

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 112

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB III DESKRIPSI PENGGANTIAN TANAH WAKAF MUSHALLA DI DESA SIRING KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBUBARAN BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO. Pasal 1 Dengan Peraturan Presiden

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong sistem kapitalisme ekonomi yang ditandai dengan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengetahui dinamika pembangunan suatu negara, dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Lokasi Kampung Tahu Citeureup

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan yang semakin

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

LAPORAN SURVEI CEPAT DAMPAK SEMBURAN LUMPUR PANAS DI KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan yang terjadi karena adanya dinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi industri kecil tersebut antara lain: tanah dan bangunan tempat usaha. c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan. mendukung pendapatan rumah tangga (dalam Kuncoro, 2000:15).

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

PROFIL KABUPATEN / KOTA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Jawa Tengah antara lain : 1. Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur. 2. Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu motor pengerak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ARAHAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN KEGIATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh : NURUL KAMILIA L2D

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan

PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI TAS DAN KOPER TANGGULANGIN DALAM MENGHADAPI MEA

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir lumpur panas Sidoarjo, dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa tahun ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, perindustrian dan UKM di tiga Kecamatan di sekitarnya, yang mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Pada 2008, luas area terdampak bertambah menjadi 728 hektar, Pada 2011, luasnya bertambah dengan dimasukkannya wilayah 9 rukun tetangga baru dalam peta area terdampak. Dan pada awal 2012 samapai 2014, ada 65 RT baru masuk peta area terdampak. Sehingga selama enam tahun semburan lumpur Lapindo terjadi, ada sebanyak 11.881 keluarga yang rumah ataupun tanahnya berada di area terdampak. Dengan demikian dapat dilihat bahwa bencana lumpur Lapindo ini telah memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, bukan hanya masyarakat sekitar lokasi terjadinya bencana lumpur Lapindo namun juga bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Surabaya (beritajatim.com) Adanya bencana lumpur panas tersebut banyak mengakibatkan usaha kecil menengah jatuh bangkrut, yang mana hal tersebut juga berdampak pada karakteristik jiwa entrepreneur menurun seketika dalam menjalankan dan 1

2 membangun usaha mereka kembali. Berkaitan dengan aspek karakteristik kewirausahaansuryana menyatakan (2013:22) Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, sperti jiwa, watak, sikap, dan prilaku seseorang. Ciri-ciri yang meliputi enam komponen penting, yaitu: percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilitasan dan berorientasi pada masa depan. Dari kasus yang ada pada usaha kecil maupun menengah (UKM) Porong yang sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan aspek kepribadian yang mendukung dan mendorong motivasi dan keberhasilan usaha UKM maupun sektor ekonomi lainnya. Data Gabungan Pengusaha Korban Lumpur Lapindo (GPKLL) mencatat nilai kerugian akibat terkuburnya 24 pabrik di Porong mencapai Rp 424 miliar lebih Sidoarjo selama ini merupakan penyumbang terbesar pendapatan Provinsi Jawa Timur. Di Sidoarjo berdiri banyak pabrik mulai dari makanan, pakaian, furnitur, logam, kerajinan, hingga perabotan rumah tangga. Selain itu, sumur yang bocor juga merusak jalan tol dan rel kereta yang selama ini menggerakkan roda perekonomian Jatim. Sekitar 31 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah di Sidoarjo pun mati seketika. Data Badan Pusat Statistik Jawa Timur menyebutkan, di sektor formal, jumlah tenaga kerja turun 166 ribu orang akibat kolapsnya perusahaan yang terkena lumpur (http://news.liputan6.com)

3 Tabel 1.1 Komposisi Penduduk 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Sidoajo, Tahun 2006 No Lapanagn Usaha Laki- Perempuan Jumlah Presentase Laki 1 Pertanian 36.021 19.303 55.324 6.94 2 Pertambangan & Galian 2.696 0 2.696 0.34 3 Industri 217.742 103.816 321.558 41.34 4 Listrik,Air & Gas 2.854 0 2.854 0.36 5 Kontruksi 58.399 1.565 59.964 7.52 6 Perdaganan 104.679 74.869 179.548 22.52 7 Transportasi & Komunikasi 47.683 3.479 51.162 6.42 8 Keuangan 11.713 5.023 16.736 2.10 9 Jasa-Jasa 63.367 43.369 106.736 13.39 10 Lainnya 469 59 528 0.07 Total 545.623 251.483 797.106 100.00 Sumber: BPS Kabupaten Sidoarjo Data Diolah (Susenas) Dari tabel di atas adalah jumlah lapangan usaha sebelum terjadinya luapan lumpur Lapindo pada tahun 2006. Tabel di atas juga menunjukkan faktor pendukung usaha di masyarakat Porong yaitu sektor perdagangan yang kebanyakan meliputi UKM di daerah Porong yang mencapai 179.548 dalam prosentase 22.52 % yang menempati prosentasi nomor dua setelah industri.

4 Tabel 1.2 Jumlah Industri Kecil Dan UKM DiPorong Kabupaten Sidoajo Tahun 2012-2013 No Jenis Usaha Jumlah Usaha Jumlah Tenaga Kerja 1 Industri kecil 51 214 2 Industri kerajinan rakyat 44 167 Jumlah 95 381 Sumber: KLUI (Badan Statistik Sidoarjo, Buku Kecamatan Porong (95-96 ) Data tabel di atas menjelaskan adanya penurunan industri kecil dan industri kerajinan rakyat (UKM) dari tahun 2006 sebelum Lapindo sampai dengan tahun 2013 sesudah meluapnya Lapindo. Penurunan yang signifikan yang dikmaksud yaitu sector industri kecil/perdagangan (UKM) yang ada di daerah Porong. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan ekonomi terutama dalam sektor indutri kecil mengalami penurunan setelah terjadinya lumpur Lapindo pada tahun 2006. Bencana lumpur Lapindo ini juga telah menggangu aktivitas perekonomian di Jawa Timur termasuk motivasi berwirausaha yang berkurang akibat matinya perekonomian dan kolepsnya beberapa usaha dapat dilihat dari menurunya jumlah wirausaha yang melakukan usaha. Hal ini dikarenakan ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan. Seperti yang kita tahu, kota Surabaya merupakan ibukota dari Jawa Timur, sehingga banyak sekali aktivitas perekonomian yang berjalan disana. Dengan ditutupnya jalan tol Surabaya-Gempol,

5 secara otomatis mengakibatkan banyak kemacetan yang terjadi, terutama di jalan alternatif menuju Surabaya dari hal tersebut juga otomatis motivasi dalam mencapai keberhasilan usaha mengalami kemunduran akan kejadian tersebut. Berkaitan dengan aspek motivasi Mc. Clelland (2011) menyatakan bahwa wirausaha yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif berprestasi tinggi (High n ach person). Sifat khas motif berprestasi tinggi yaitu: 1. Mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan 2. Cenderung memilih tantangan 3. Selalu jeli melihat dan memanfaatkan tantangan 4. Obyektif dalam setiap penilaian 5. Selalu memerlukan umpan balik 6. Selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan 7. Berorientasi laba dan 8. Mempunyai kemampuan memngelolah secara proaktif. Adanya motivasi yang ada teori sangat bertolak belakang dengan realita keadaan UKM Porong pada saat ini Dampak tersebut juga membuat berubahnya perilaku masyarakat yang lahan dan tempat tinggalnya terendam oleh lumpur Lapindo. Kebanyakan mereka menggantungkan hidup dari dana ganti rugi oleh pihak Lapindo. Namun dalam pelaksanaannya masyarakat merasakan bahwa dana yang dialokasikan oleh pihak yang bersangkutan sangat kurang. Keadaan masyarat yang tidak memungkinkan dalam segi ekonomi adalah kesulitan terbesar dalam benak warga dan terjadinya Terjadinya lumpur Lapindo banyak berdampak pada karakteristik dan Motivasi masyarakat yang semakin berkurang terhadap berwirausaha. Keberhasilan usaha yang menurun dari surve awal juga di sebabkan oleh semakin sepinya kawasan sekitar Porong kususnya area terdampak Lapindo yang mana dahulunya adalah kawasan wirausaha maupun pabrik, dari survey awal juaga di peroleh data keberhasilan sebagai berikut:

6 Tabel 1.3 Hasil Surve dan Wawancara Awal Penelitian No Keberhasilan Usaha UKM Porong Tingkat Keberhasilan 1 Peningkatan dalam akumulasi modal atau Tidak berkembang peningkatan modal 2 Jumlah produksi Tidak berkembang 3 Jumlah pelanggan Tidak berkembang 4 Perluasan usaha Tidak berkembang 5 Perluasan daerah pemasaran Tidak berkembang 6 Perbaikan sarana fisik Tidak berkembang 7 Pendapatan usaha Tidak berkembang Sumber: Surve awal 28 November 2014 Data tabel diatas menjelaskan adanya tingkat keberhasilan usaha yang masih banyak mengalami kesulitan dalam perkebangannya, data tersebut diperoleh dari surve awal dari beberapa UKM di Porong yang terdampak Lapindo. Banyak UKM di daerah Porong yang mengeluh akan pencapaian keberhasilan usaha yang menurun secara signifikan hal tersebut di sebabkan semakin sepinya kawasan terdampak Lapindo yang mempengaruhi prilaku dan motivasi para pemilik UKM juga disebabkan perpindahan pendudukyang sangat tinggi dalam data tahun 2012-2013, Dalam buku Kecamatan Porong dalam angka 2013 (2013:26) perpindahan penduduk mencapi angka 1438 dalam periode tahun 2012 saja. Kawasan tersebut termasuk membuat kendala wirausaha untuk mencapai keberhasilan usaha. Berdasarkan data dari Kecamatan Porong dapat diketahui bahwa jumlah perpindahan penduduk Porong

7 menurut jenis kelamin tahun 2012-2013, dimana dapat diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Porong terdapat sebanyak 758 laki-laki dan sebanyak 680 perempuan dengan total sebanyak 1.438. Perpindahan penduduk rentang tahun 2012-2013 menunjukkan bahwa perpindahan penduduk semakin tinggi di sebabkan oleh kurangnya faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat mencapai kesejahteraan dan keberhasilan dalam usaha. Berkaitan dengan aspek keberhasilan usaha keberhasilan usaha menurut Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari: peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha, perluasan daerah pemasaran, perbaikan sarana fisik dan pendapatan usaha. Kondisi usaha yang telah dicapai oleh pemilik pemilik UKM di Kecamatan Porong dapat ditunjukkan dengan dengan adaya penurunan jumlah pendapatan yang dihasilkan para pemilik UKM sebelum terjadinya lumpur dengan setelah terjadinya lumpur. Hasil perbandingan rata-rata pendapatan pemilik usaha dapat disajikan pada tabel 1.4. Tabel 1.4 Rata-Rata Perbandingan Pendapatan Pemilik UKM di Kecamatan Porong Keterangan Sebelum Setelah Jumlah UKM Jumlah Pendapatan 51 Rp. 9.000.000,- 30 Rp. 6.000.000,- Sumber: Buku Kecamatan Porong

8 Dari tabel 1.4 menunjukkan bahwa selama ini terjadi penurunan jumlah pemilik UKM dan rata-rata jumlah pendapatan yang dimiliki pemilik usaha, kondisi ini menunjukkan adanya penurunan atas pencapai kinerja usaha para pemilik usaha. Berdasarkan uraian di atas, perlu diketahui bagaimana keberhasilan usaha UKM porong dilihat dari karakteristik wirausaha dan motivasi berwirausaha. Maka penulis mengambil judul Pengaruh Karakteristik Jiwa Entrepreneur Terhadap Keberhasilan Usaha Melalui Motivasi Berwirausaha Pada UKM Terdampak di Porong Sidoarjo B. Rumusan Masalah Banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha UKM Porong diantaranya adalah Karakteristik jiwa entrepreneur dan motivasi berwirausaha. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Karakteristik jiwa entrepreneur dan Motivasi Berwirausaha Pengelolah / Pemilik UKM Porong? 2. Bagaimana tingkat keberhasilan usaha UKM Porong? 3. Apakah Karateristik Jiwa Entrepreneur berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausahaukm Porong? 4. Apakah motivasi berwirausaha berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM Porong? 5. Apakah Karateristik Jiwa Entrepreneur berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM Porong?

9 6. Apakah Karateristik Jiwa Entrepreneur berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM Porong melalui motivasi berwirausaha? C. Batasan Penelitian Penelitian dibatasi pada UKM yang terkena dampak Lapindo dan teori motivasi yang digunakan untuk membahas penelitian ini adalah teori motivasi dari David Mc. Clelland. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan Karakteristik Jiwa Entrepreneur dan Motivasi Berwirausaha Pengelolah/Pemilik UKM Porong 2. Untuk mendeskripsikan tingkat keberhasilan usaha UKM Porong. 3. Untuk menganalisis karateristik Jiwa Entrepreneur berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha UKM Porong. 4. Untuk menganalisis motivasi berwirausaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha UKM Porong. 5. Untuk menganalisis karateristik jiwa entrepreneur berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM Porong. 6. Untuk menganalisis karateristik jiwa entrepreneur berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM Porong melalui motivasi berwirausaha.

10 E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Bagi Wirausaha a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang karakteristik jiwa entrepreneur dan motivasi berwirausaha dengan keberhasilan usaha UKM Porong. b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Masyarakat Porong yang melakukan kegiatan wirausaha dalam menjalankan dan meningkatkan setiap usaha maupun sebagai pendorong keberhasian usaha bagi masyarakat Porong yang melakukan usaha pasca Lapindo. 2. Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya a. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang teori yang terkait dengan konsep enterpreneurship dan sumber daya manusia terutama berkaitan dengan karakteristik jiwa entrepreneur dan motivasi berwirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha UKM.