PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

15. Amin, Zulkifli Manifestasi Klinik dan Pendekatan pada Pasien dengan Kelainan Sistem Pernapasan, Dalam: Sudoyo Aru W et al (eds).

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak langsung, memiliki andil besar dalam mempengaruhi berbagai aspek dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

ABSTRAK PENGARUH PELATIHAN SEDERHANA OTOT-OTOT PERNAPASAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEREMPUAN USIA MUDA NON-ATLET

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DADA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PESERTA SENAM ASMA USIA DEWASA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) KOTA SEMARANG

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

PERBANDINGAN RERATA PENGETAHUAN PETUGAS KAMAR JENAZAH SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN WORKSHOP TENTANG INFEKSI DAPATAN KAMAR JENAZAH LAPORAN HASIL

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN MASSA OTOT PECTORALIS MAYOR DAN BICEPS PADA USIA REMAJA DAN DEWASA GDE RABI RAHINA SOETHAMA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

PERBANDINGAN NILAI FLEKSIBILITAS TUBUH IBU POST PARTUM YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN SENAM PILATES LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERESETUJUAN SIDANG SKRIPSI. ii HALAMAN PENGESAHAN. iii ABSTRAK iv

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk mendapatkan kekuatan fisik serta kesehatan tubuh selain

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

SKRIPSI GOVINDA VITTALA

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Belas Minggu Almeidaa VP, Guimarães FS, Moco VJR, Menezes SLS, Mafort TT, Lopes AJ.

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi secara harmonis. Senam terdiri dari gerakan-gerakan

Hubungan antara senam zumba terhadap nilai FEV1 pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

SUCI ARSITA SARI. R

PERBEDAAN NILAI TOTAL LUNG CAPACITY, PEAK EXPIRATORY FLOW DAN EXPIRATORY RESERVE VOLUME ANTAR CABANG OLAHRAGA PADA ATLET USIA 6-12 TAHUN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB III METODE PENELITIAN

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengkuran terhadap 10 orang sampel penelitian, yakni para member wanita

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

Journal of Sport Sciences and Fitness

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Kedokteran Umum

PEMBERIAN PELATIHAN KEKUATAN AYUNAN LENGAN (ARM SWING)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : EMI SURYANI

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA ANAK- ANAK SD DI WILAYAH HIPOTIROID

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

KOMBINASI HALF SQUAT EXERCISE

BAB III METODE PENELITIAN

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA

PERBEDAAN ANTARA NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH OLAHRAGA RENANG SELAMA DUA BELAS MINGGU ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

PERBEDAAN RETENSI MEMORI PASCA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA DENGAN MEDIA CERAMAH DAN VIDEO PADA WANITA USIA SUBUR

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO 2 MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PAPARAN STRESOR AKUT COLD PRESSOR TEST DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI. Oleh: FRIENDINA

Transkripsi:

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA Fenita Putri Saetikho 1, Endang Ambarwati 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang-Semarang, Telp. (024)76928010 ABSTRAK Latar Belakang : Salah satu olahraga yang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia terutama kaum wanita adalah Pilates. Pilates adalah olahraga yang berasal dari Jerman yang menekankan pada peningkatan keseimbangan tubuh melalui kekuatan inti, fleksibilitas, dan kesadaran untuk mendukung efisiensi gerakan. Tujuan Penelitian : Membuktikan adanya perbedaan nilai arus puncak ekspirasi sebelum dan sesudah senam pilates. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental one group pretest posttest design. Untuk mengetahui normalitas data responden, dilakukan uji normalitas dengan uji Saphiro-Wilk, kemudian untuk uji hipotesisnya menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : Rata-rata nilai pre test subjek penelitian sebesar 351,88 dan rata-rata nilai post test subjek penelitian 396,25. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan Wilcoxon antara pre dan post didapatkan nilai p = 0.0004, karena p < 0.05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna. Kesimpulan : Dapat disimpulkan adanya perbedaan yang bermakna, semua nilai rerata arus puncak ekspirasi subjek penelitian mengalami peningkatan setelah mengikuti senam pilates. Kata Kunci : Arus Puncak Ekspirasi, Senam Pilates. ABSTRACT THE DIFFERENCE OF PEAK EXPIRATORY FLOW RATE BEFORE AND AFTER PILATES IN YOUNG FEMALE Background: In Indonesia, Pilates is a popular sport especially among women. Pilates is a sport from Germany which focuses in body balancing with main power, flexibility, and awareness for movement efficiency. Aim: Proving the difference between Peak Expiratory Flow Rate before and after Pilates. Methods: This study was quassy experimental with one group pretest and posttest design. Normality test with Saphiro-Wilk, and Wilcoxon test was used to hipotesis test. Results: The average value pretest score of respondents was 351,88 and the average value posttest score of respondents was 396,25. Then it was performed hypothesis test with Wilcoxon test between pre and post, it was obtained p value = 0.0004, because p < 0.05 then it could be concluded there was a significant difference. Conclusion: It can be concluded there was a significant difference of peak expiratory flow rate mean in all respondents increase after pilates. Keywords: Peak Expiratory Flow Rate, Pilates. 73

PENDAHULUAN Olahraga merupakan serangkaian gerak yang teratur untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan ketahanan fisik yang optimal. Olahraga akan memberikan efek berupa peningkatan kemampuan fisik yang salah satunya adalah ketahanan sistem pernapasan. Berolahraga merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan vitalitas fungsi paru, peningkatan fungsi paru bisa disebabkan adanya peningkatan kekuatan otot pernapasan. 1 Salah satu olahraga yang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia terutama kaum wanita adalah Pilates. Pilates adalah olahraga yang berasal dari Jerman yang menekankan pada peningkatan keseimbangan tubuh melalui kekuatan inti, fleksibilitas, dan kesadaran untuk mendukung efisiensi gerakan. Pilates sendiri mempunyai 6 prinsip dasar yaitu concentration (konsentrasi), control (pengendalian), flow (alur yang teratur), centering (berpusat), precision (presisi), dan breath (pengaturan pernafasan) yang berperan pada inspirasi dan ekspirasi. 2 Pilates merupakan olaharaga yang melibatkan beberapa otot pernafasan antara lain musculus pectoralis major, musculus serratus anterior, dan musculus obliquus abdominis externus, sehingga manfaat pilates dapat mempengaruhi pernafasan, baik saat inspirasi maupun ekspirasi. 2,3 Mengontrol pernafasan merupakan dasar dari senam pilates yang akan meningkatkan kekuatan pernapasan, dan selanjutnya fungsi kapasitas paru akan menjadi lebih baik. Salah satu cara untuk mengetahui fungsi kapasitas paru yaitu dengan uji fungsi paru atau pulmonary function test (PFT) yang salah satu parameternya dengan mengukur arus puncak ekspirasi (APE), yaitu aliran maksimal yang dicapai selama ekspirasi dengan kekuatan maksimal. Arus puncak ekspirasi ini dapat diukur menggunakan Peak Flow Meter. 4 METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan quasi eksperimental one group pretest posttest design yang menggunakan peserta wanita usia 18-25 tahun sebagai subjek penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di studio senam Twelve Kecamatan Tembalang Semarang pada bulan April-Juni 2016. Subjek penelitian adalah wanita usia 18-25 tahun yang memenuhi kriteria yaitu, tidak mengikuti olahraga lain dan indeks masa tubuh normal (18,50-24,99 kg/m 2 ), tidak memiliki 74

riwayat merokok dan gangguan sistem pernafasan serta bersedia dilibatkan dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan, besar sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah minimal 16 orang wanita usia 18-25 tahun. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 16 orang sebagai subjek penelitian. Variabel bebas penelitian adalah senam pilates. Variabel terikat penelitian adalah arus puncak ekspirasi pada wanita usia muda yang diukur menggunakan alat mini wright peak flow meter. Uji hipotesis untuk perbedaan nilai arus puncak ekspirasi sebelum dan sesudah senam pilates pada wanita usia muda menggunakan uji wilcoxon. Nilai p dianggap bermakna apabila <0,05. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program komputer. HASIL Penelitian ini telah dilakukan pada wanita usia 18-25 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pemilihan sampel adalah simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada 16 subjek penelitian. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Karakteristik Rerata ± SB (min maks) Tinggi Badan (cm) 155,09 ± 5,40(146-166) Berat Badan (kg) 49,75 ± 5,12 (43-66) IMT 20,69 ± 1,78 (18-23) SB= simpang baku; Min= minimum; Maks= maksimum Nilai Arus Puncak Ekspirasi sebelum dan sesudah senam pilates Nilai Arus Puncak Ekspirasi sebelum dan sesudah senam pilates dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Arus Puncak Ekspirasi Pemeriksaan Rerata±SB (min-maks) p APE Sebelum senam Pilates (liter/menit) 351,88 ± 26,89 (300 400) APE Sesudah senampilates (liter/menit) 396,25 ± 34,42 (310 430) 0,0004 APE=arus puncak ekspirasi; SB=simpang baku; Min=minimum; Maks=maksimum 75

PEMBAHASAN Pada penelitian ini dijumpai nilai arus puncak ekspirasi subjek penelitian sesudah senam pilates lebih tinggi dibandingkan sebelum senam pilates karena berdasarkan hasil uji statistik di dapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,0004). Penelitian tentang arus puncak ekspirasi pada senam pilates belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga sulit untuk membandingkan dengan penelitian yang ada. Namun, sebelumnya pernah dilakukan penelitian tentang pilates dengan judul Pengaruh Pilates Exercise Terhadap Fleksibilitas. Punggung Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada Wanita Obesitas. Pada penelitian tersebut terdapat pengaruh yang signifikan setelah dilakukan pre and post test pada kedua kelompok perlakuan fleksibilitas punggung dan IMT. Penelitian lain yang sebelumnya pernah dilakukan adalah penelitian tentang perbedaan antara nilai arus puncak ekspirasi sebelum dan sesudah olahraga renang selama dua belas minggu. Pada penelitian tersebut terdapat peningkatan arus puncak ekspirasi pada kelompok yang mendapatkan latihan renang lebih tinggi secara bermakna dibanding kelompok yang tidak mendapat latihan renang. Berbeda dari olahraga lain, pada senam pilates lebih ditekankan pengaturan pernafasan. Selain meningkatkan kapasitas paru-paru yang akan berdampak pada peningkatan APE juga baik untuk melatih konsentrasi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi stres. Seorang ahli jantung bernama Joel Kahn, MD mengatakan bahwa stres berhubungan dengan pernafasan. Secara tidak langsung semua gerakan pilates membutuhkan pengaturan nafas yang konsisten. 5 Efek senam pilates terhadap sistem respirasi adalah adanya peningkatan efisiensi dan kekuatan sistem respirasi yang terjadi akibat pengisian darah vena dari sirkulasi perifer ke sentral dan peningkatan tekanan hidrostatik pada dinding dada. Pengaturan pernafasan pada senam pilates juga meningkatkan asupan oksigen dan sirkulasi darah yang dipenuhi oksigen yang kemudian dialirkan ke seluruh pernapasan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan menyeluruh merupakan kunci agar asupan oksigen tercukupi karena tanpa asupan oksigen yang cukup maka jaringan dan organ tubuh akan kekurangan energi. 6 Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan sistem respirasi dapat dilihat dari fungsi paru. Fungsi paru yang dapat diukur adalah volume dan kapasitas paru. Salah satu fraksi volume dan kapasitas vital adalah arus puncak ekspirasi (APE) yang dapat diukur menggunakan peak flow meter. 4 76

Dalam Penelitian ini diberikan intervensi berupa senam pilates. Dalam penelitian diberikan beberapa latihan selama 3 bulan, 1 minggu sekali dengan durasi senam pilates 90 menit. Beberapa gerakan dalam senam antara lain table pose, flank pose, dan menggunakan alat-alat bantu seperti bola, elastic band dan dumbbell. Sasaran dari senam pilates ini adalah untuk meningkatkan nilai Arus Puncak Ekspirasi pada responden, maka seharusnya nilai Arus Puncak Ekspirasi meningkat dibandingkan sebelum senam pilates. Faktor yang mempengaruhi kenaikan Arus Puncak Ekspirasi antara lain usia, dimana rata-rata usia responden 22 tahun. Menurut penelitian seiring bertambahnya usia nilai Arus Puncak Ekspirasi akan mencapai nilai optimal sekitar 22 tahun dan setelah itu akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Selain itu juga di pengaruhi oleh tinggi badan, berat badan dan lingkungan seperti merokok. Untuk membuktikannya perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. 7 SIMPULAN DAN SARAN Terdapat hubungan yang bermakna antara senam pilates dengan kenaikan arus puncak ekspirasi dan arus puncak ekspirasi pada subjek penelitian setelah mengikuti senam pilates lebih tinggi dibandingkan sebelum mengikuti senam pilates. Penulis menyarankan untuk perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi arus puncak ekspirasi seperti faktor tinggi badan, berat badan, dan lingkungan. Karena berdampak positif pada arus puncak ekspirasi, diharapkan para subjek penelitian tetap melanjutkan senam pilates dan mengajak yang lain untuk senam. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Pelatih Senam Pilates studio Twelve Kecamatan Tembalang Semarang, dr.hj.endang Ambarwati,Sp.KFR(K), Dr.dr.Hardian, dr.rb.bambang Witjahjo, M.Kes dan seluruh staf bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dan pihak-pihak lain yang telah membantu hingga penelitian dan penulisan artikel ini dapat terlaksana dengan baik, serta para subjek penelitian yang telah bersedia dilibatkan dalam penelitian ini. 77

DAFTAR PUSTAKA 1. Griwijoyo HYSS, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. 2012. 2. Karen C, Rael I. Pilates Anatomy. Canada. 2011. 3. Alycea U. Pilates: Body in Motion. DK. 2010. 4. Sherwood, Lauralee.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 5. Thompson WR. Worldwide Survey of Fitness Trends for 2014. ACSM s Health & Fitness Journal. 2013. 6. Brown, S. Pilates: man or method. Journal of Dance Medicine and science. 2010. 7. Luettgen M. Pilates : ACE Fitness Research. 2012. 78