PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. menengah.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG

MEKANISME AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

MONITORING DAN EVALUASI

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

Perencanaan Pelaksanaan Akreditasi PAUD dan PNF Tahun 2018

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DAN PNF TAHUN 2018 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PEMETAAN MUTU TAHUN 2016

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan bagi. Penyelenggara Program Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2017

D I R E K TO R AT J E N D E R A L P E N D I D I K A N A N A K U S I A D I N I D A N P E N D I D I K A N M A S YA R A K AT, K E M D I K B U D R I

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

BIMTEK PEMETAAN MUTU BP PAUD DAN DIKMAS SUMATERA SELATAN

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No.

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAABLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS LAYANAN TERPADU DI UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

PEMBEKALAN VALIDASI & VERIFIKASI DI BAP PAUD dan PNF TAHUN 2017

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

OLEH: Dra. Budi Sri Hastuti M.Pd Kabid Pengembangan Sumber Daya PP PAUD dan Dikmas Jateng

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR : 09 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No.

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Akreditasi dalam rangka sosialisasi aplikasi SISPENA PAUD dan PNF Tahun 2018

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Februari 2015 Kepala. Dr. Samto NIP

Pendidikan Kecakapan Kerja

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

Instrumen Akreditasi. Puskesmas

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL KABUPATEN BANJAR.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No.

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2016

Format Laporan 04 LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS JENIS SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NAMA SATUAN PENDIDIKAN : ALAMAT : NAMA DAN NOMOR KONTAK : WAKTU PEMETAAN MUTU : NO STANDAR INDIKATOR 1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 3 Standar Proses 4 Standar PTK 5 Standar Pengelolaan 6 Standar Sarpras 7 Standar Pembiayaan 8 Standar Penilaian Pendidikan Jumlah HASIL PEMETAAN TERCAPAI TIDAK TERCAPAI CATATAN catatan: Detail ke daktercapaian sehingga dak dapat di akreditasi dapat dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id.. 2016 Pelaksana Pemetaan Mutu.. 25

Format Laporan 03 LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS JENIS SATUAN PENDIDIKAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) NAMA SATUAN PENDIDIKAN : ALAMAT : NAMA DAN NOMOR KONTAK : WAKTU PEMETAAN MUTU : NO STANDAR INDIKATOR 1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 3 Standar Proses 4 Standar PTK 5 Standar Pengelolaan 6 Standar Sarpras 7 Standar Pembiayaan 8 Standar Penilaian Pendidikan Jumlah HASIL PEMETAAN TERCAPAI TIDAK TERCAPAI catatan: Detail ke daktercapaian sehingga dak dapat di akreditasi dapat dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id.. 2016 Pelaksana Pemetaan Mutu.. CATATAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai III, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-5725061, Fax 021-5725484 Tromol Pos : 1303 Kode Pos 10013 Laman : www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Menimbang : untuk mengop malkan pemetaan mutu pendidikan pada Balai Pengembangan Pendidikan Anak usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) serta Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan Dikmas), perlu ditetapkan peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; 24 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana beberapa kali telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan Kursus; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pela han; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 127 Tahun 2014 tentang Standar Sarana dan Prasarana; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi Format Laporan 02 LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/ATAU PROGRAM PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS JENIS SATUAN PENDIDIKAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) NAMA SATUAN PENDIDIKAN : ALAMAT : NAMA DAN NOMOR KONTAK : WAKTU PEMETAAN MUTU : HASIL PEMETAAN NO STANDAR INDIKATOR TIDAK CATATAN TERCAPAI TERCAPAI 1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 3 Standar Proses 4 Standar PTK 5 Standar Pengelolaan 6 Standar Sarpras 7 Standar Pembiayaan 8 Standar Penilaian Pendidikan Jumlah catatan: Detail ke daktercapaian sehingga dak dapat di akreditasi dapat dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id.. 2016 Pelaksana Pemetaan Mutu.. 2 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 23

Lampiran IV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT Format Laporan 01 LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA DIREKTUR JENDERAL PAUD DAN DIKMAS REKAPITULASI HASIL PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/ATAU PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NO PROPINSI KAB/KOTA 1 DKI JAKARTA Kotamadya Jakarta Pusat Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Barat Kotamadya Jakarta Utara Kotamadya Jakarta Selatan Jumlah PKBM LKP LEMBAGA PAUD Jumlah Terpetakan Jumlah Terpetakan Jumlah Terpetakan CATATAN Catatan : Da ar kondisi per satuan pendidikan dapat diunduh di web manajemen.paud-dikmas.kemdikbud.go.id, 2016 Kepala NIP. dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. Pasal 1 Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (UPT Ditjen PAUD dan Dikmas) melaksanakan pemetaan mutu program dan/atau satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berdasarkan petunjuk teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang dak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ini. Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada saat ditetapkan. Ditetapkan tapkan di Jakarta pada tanggal 20 April 2016 Direktur Jenderal, Harris Iskandar 22 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 3

Lampiran I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa akreditasi dilaksanakan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada se ap jenjang dan jenis pendidikan. Di bagian lain, pada pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana beberapa kali telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 disebutkan bahwa untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilakukan evaluasi, akreditasi, dan ser fikasi. Ar nya, se ap program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal harus dikembangkan agar mencapai SNP. Berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD dan PNF) disebutkan bahwa satuan pendidikan nonformal yang terakreditasi disajikan dalam Tabel 1.1 di bawah ini. II. TIM PELAKSANA Penanggungjawab : Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Ketua : Kepala SKB/Satuan PAUD dan Dikmas Sekretaris : Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Anggota : Pamong Belajar (terseleksi) 2 orang Penilik Assesor Mitra PAUD dan Dikmas (terseleksi) 1 orang,.. 2016 Kepala SKB/Satuan PAUD dan Dikmas. 4 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 21

Lampiran III PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT CONTOH PEMBENTUKAN TIM PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/ ATAU PROGRAM PAUD DAN DIKMAS TAHUN 2016. I. TIM INTI Penanggungjawab : Pejabat Eselon II/III*) Ketua Pelaksana Sekretaris Bendahara Anggota *) PP/BP PAUD dan Dikmas : Pejabat Eselon III/IV : Kepala Seksi : Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) : Staff Seksi 2(dua) orang.., 2016 Pejabat Eselon II/III*) NIP Tabel 1.1 Keadaan Satuan dan Program PAUD dan Dikmas No. Satuan/Program Terakreditasi (%) Belum Jumlah Terakreditasi 1. PKBM 32 (0,3%) 9.295 9.327 2. LKP 345 (1,7%) 18.980 19.325 3. PAUD 36.561 (19,2%) 153.599 190.160 Sebanyak 46 dari total 426 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) telah beralih fungsi menjadi satuan pendidikan. Berdasarkan data di atas, dapat ditarik simpulan bahwa sebagian besar satuan PAUD dan Dikmas belum terakreditasi. Untuk itu harus dilakukan pembinaan, pembimbingan, fasilitasi, dan pendampingan berdasarkan data yang akurat, aktual, lengkap, dan objek f. Pemetaan mutu merupakan salah satu langkah strategis untuk memperoleh data yang memadai sebagai dasar pengembangan satuan PAUD dan Dikmas. Dengan demikian, petunjuk teknis pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi karena akan berimplikasi terhadap penyediaan data yang akurat, aktual, lengkap, dan objek f. Petunjuk teknis ini juga dapat meningkatkan efek vitas supervisi pendidikan serta pembinaan, pembimbingan, fasilitasi, dan pendampingan. B. Tujuan Tujuan penyusunan petunjuk teknis pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas adalah sebagai panduan bagi se ap UPT dalam melaksanakan pemetaan mutu program dan/ atau satuan PAUD dan Dikmas di wilayah kerjanya. 20 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 5

A. Penger an BAB II RUANG LINGKUP PEMETAAN MUTU Mutu adalah ukuran yang menggambarkan baik buruk suatu benda, kadar, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya). Deming seorang pakar pendidikan mengar kan mutu sebagai kesesuaian dengan kebutuhan. Sedangkan menurut Duran (juga seorang pakar pedidikan menyatakan mutu ialah kecocokan dengan kebutuhan. Dengan demikian, mutu adalah gambaran mengenai kesesuaian, kelayakan, kemanfaatan, kebermaknaan suatu objek dengan kebutuhan atau kepen ngan seseorang atau kelompok orang. Pemetaan merupakan upaya untuk memilah-milah, mengelompokkan, dan/atau mengklasifikasikan suatu objek menurut kriteria tertentu. Apabila mutu dijadikan indikator pemetaan, maka hasil pemetaan dapat diklasifikasi mulai dari sangat bermutu sampai sangat dak bermutu. Berdasarkan penger an di atas, maka pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas merupakan upaya untuk mengetahui ngkat kelayakan menurut SNP. Parameter kelayakan ini adalah indikator-indikator SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF yang melipu delapan standar. Makin sesuai dengan indikator-indikator tersebut, Satuan PAUD dan Dikmas makin layak sebagai penyelenggara program pendidikan nonformal. B. Ruang Lingkup 1. Sasaran Dilihat dari sasarannya, ruang lingkup pemetaan mutu program dan/atau satuan adalah seluruh satuan PAUD dan Dikmas yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdiri atas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pela han (LKP), Pendidikan Anak Usia Lampiran II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM PEMETAAN MUTU PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 6 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 19

daya pendidikan, kurikulum dan proses pembelajaran, sarana dan prasarana, serta pembiayaan pendidikan PAUD dan Dikmas. Berkesinambungan, ar nya pemetaan mutu harus dilaksanakan secara kon nu dan bukan untuk memenuhi kebutuhan sesaat. Oleh karena itu, pemetaan mutu harus dipandang sebagai bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan satuan dan penyelengaraan program PAUD dan Dikmas di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan demikian, prinsip berkesinambungan menjadi faktor pen ng dalam menentukan efek vitas pemetaan mutu satuan dan/atau program yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas yang makin efek f dan efisien. Dini (PAUD), Rumah Pintar, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satuan pendidikan, dan satuan pendidikan sejenis lainnya. 2. Wilayah Dilihat dari wilayahnya, pemetaan mutu mencakup seluruh satuan PAUD dan Dikmas yang menyelenggarakan pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar negeri yang diatur menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia. 3. Substansi Dilihat dari substansinya, pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas terdiri atas delapan SNP, yaitu: a. standar kompetensi lulusan (SKL); b. standar isi; c. standar proses; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar penilaian; g. standar pengelolaan; dan h. standar pembiayaan. C. Pelaksana Pelaksana Pemetaan Mutu adalah UPT Pusat dengan struktur pelaksana sebagai berikut: 1. Kepala UPT eselon II sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan secara umum. 2. Kepala UPT eselon III atau Pejabat eselon III sebagai penanggung jawab teknis sekaligus administrasi kegiatan. Kepala atau pejabat eselon III ini melakukan koordinasi rencana pengembangan, koordinasi internal dan eksternal, menentukan target dan melakukan revisi, dan berkoordinasi dengan pimpinan yang lebih nggi. 3. Pejabat eselon IV sebagai supervisor pelaksanaan pengembangan bertugas menyiapkan perangkat 18 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 7

administrasi, melakukan pengendalian internal dan eksternal, mengendalikan jadwal kegiatan, mengendalikan pelaksanaan kegiatan, dan lain lain. Dalam melaksanakan pengendalian, Pejabat eselon IV dibantu staf. 4. Pelaksana pemetaan mutu, di antaranya Pamong Belajar, Kepala Bidang dan Kepala Seksi PAUD dan Dikmas di Kabupaten/Kota, Penilik, penilai (assesor), dan mitra terpilih. D. Fokus Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas difokuskan pada dua aspek, yakni ngkat ketercapaian dan ke daktercapaian SNP berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi pendidik dan pengelola satuan PAUD dan Dikmas. E. Bentuk dan Manfaat 1. Bentuk Pemetaan mutu adalah proses penjaringan data dan informasi tentang ketercapaian dan ke daktercapaian indikator-indikator SNP serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh satuan PAUD dan Dikmas. Oleh karena itu, petugas pemetaan mutu wajib datang ke se ap satuan PAUD dan Dikmas untuk mengama kondisi fisik (gedung, ruang belajar, ruang administrasi, serta sarana dan prasarana) dan nonfisik (proses pengelolaan dan pembelajaran), sekaligus melakukan wawancara dan pemeriksaan dokumen. Informasi-informasi pen ng yang harus diperha kan dan dijaring adalah yang berkaitan dengan: a. indikator-indikator SNP yang sudah tercapai dan yang belum tercapai; b. masalah ke dakmampuan untuk mencapai indikatorindikator SNP; c. masalah-masalah ke daktepatan pengelolaan dan pembelajaran; BAB V PENUTUP Pemetaan mutu bukan sekedar untuk mengelompokan atau mengklasifikasi satuan dan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat menurut kriteria tertentu, melainkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang sistema s, lengkap, dan objek f. Persoalan dan kebutuhan informasi makin mendesak seiring dengan keinginan untuk mewujudkan pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas yang efek f dan efisien serta berhasil dan berdaya guna. Oleh karena itu, pemetaan mutu satuan dan/atau program harus dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan agar maksud dan tujuannya dapat tercapai secara op mal. Terencana, ar nya pemetaan mutu harus dilaksanakan melalui prosedur yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan prinsipprinsip yang dapat dipertanggungjawabkan secara logis. Oleh karena itu, prosedur pemetaan mutu yang telah disepaka harus menjadi acuan dan harus dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, komitmen para pemangku kepen ngan untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat yang bermutu merupakan awal yang baik bagi pelaksanaan pemetaan mutu satuan dan/atau program. Terarah, ar nya pemetaan mutu harus dilaksanakan sesuai dengan maksud dan tujuannya, terutama dalam rangka menyediakan informasi yang sistema s, lengkap, dan objek f yang diperlukan bagi peningkatan mutu pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas. Oleh karena itu, arah pemetaan mutu harus dirumuskan secara sistema s dan komprehensif. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang mampu menjawab se ap permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan dalam meningkatkan efek vitas dan efisiensi pengelolaan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas. Dengan demikian, pemetaan mutu satuan dan/atau program dapat diarahkan pada berbagai aspek yang berkaitan dengan visi dan misi, tata pamong atau pengelolaan, perencanaan program, sumber 8 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 17

4. peningkatan mutu sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan pada ap- ap satuan PAUD dan Dikmas; 5. peningkatan mutu pembinaan, pembimbingan, dan pendampingan satuan PAUD dan Dikmas; 6. peningkatan efek vitas dan efisiensi pelaksanaan fasilitasi sarana dan prasarana satuan dan penyelenggaraan pembelajaran PAUD dan Dikmas; dan 7. pengembangan komitmen menuju tercapainya akreditasi satuan PAUD dan Dikmas yang unggul. Pemanfaatan hasil pemetaan mutu secara efek f dan efisien merupakan modal yang berharga bagi upaya perwujudan pelayanan dan pembelajaran pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyakat yang makin bermutu. d. komitmen untuk mencapai SNP; e. Komitmen untuk mewujudkan satuan PAUD dan Dikmas yang terakreditasi. 2. Manfaat Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. sebagai potret mutu ap- ap satuan PAUD dan Dikmas; b. sebagai dasar pelaksanaan perbaikan ap- ap satuan PAUD dan Dikmas; c. sebagai dasar pelaksanaan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan fasilitasi bagi ap- ap satuan PAUD dan Dikmas; dan d. sebagai dasar dalam membangun komitmen untuk mencapai satuan PAUD dan Dikmas yang terakreditasi. F. Prinsip Pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Objek f, ar nya pemetaan mutu harus dilakukan sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dan tertuang dalam dokumen yang berkaitan dengan satuan PAUD dan Dikmas, serta bukan hasil rekayasa. 2. Demokra s, ar nya pemetaan mutu harus dilakukan dengan menjunjung asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain. 3. Koopera f, ar nya pemetaan mutu harus dilakukan dengan mengembangkan usaha bersama untuk saling memberi dan menerima data dan informasi yang dibutuhkan. 4. Komprehensif, ar nya pemetaan mutu harus dilakukan berdasarkan pengamatan, wawancara, dan studi dokumen serta pengolahan dan analisis data dan informasi secara menyeluruh terutama terkait dengan pencapaian dan dak tercapainya SNP dan permasalahannya. 5. Kekinian (Up to date), ar nya data dan informasi yang 16 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 9

diperoleh atau dikumpulkan selama proses pemetaan mutu adalah data yang terkini dari sumber yang layak dipercaya. 6. Berorientasi pada tujuan, ar nya pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus terencana dan terarah pada tujuan yang paling hakiki. 7. Transparan, ar nya hasil pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus terbuka terhadap klarifikasi yang ingin dilakukan pihak-pihak yang berkepen ngan. 8. Konstruk f, ar nya pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus mendorong para pemangku kepen ngan untuk mengubah atau mengembangkan pola pikir baru dalam upaya meningkatkan mutu pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas. 9. Berkelanjutan, ar nya pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus dilakukan secara kon nu sehingga dapat membawa implikasi terhadap perbaikan pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas. 10. Prak s, ar nya hasil pemetaan mutu satuan dan program PAUD dan Dikmas harus dapat digunakan sebagai landasan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, fasilitasi, dan lain-lain. Dengan memperha kan prinsip-prinsip di atas, niscaya pelaksanaan pemetaan mutu satuan dan program PAUD dan Dikmas akan lebih berhasil dan berdaya guna. A. Hasil BAB IV HASIL DAN PEMANFAATAN PEMETAAN MUTU Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus dilaksanakan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai secara op mal. Hasil pemetaan mutu yang paling pen ng adalah: 1. seperangkat data dan informasi tentang kondisi satuan PAUD dan Dikmas menggambarkan ketercapaian dan ke daktercapaian SNP; 2. seperangkat data dan informasi yang menyangkut permasalahan-permasalahan satuan PAUD dan Dikmas dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran; 3. Seperangkat harapan, keinginan, dan/atau aspirasi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD dan Dikmas sebagai sasaran pemetaan mutu; dan 4. Seperangkat data dan informasi tentang pemeringkatan satuan PAUD dan Dikmas berdasarkan kriteria yang ditetapkan. B. Pemanfaatan Pemetaan mutu bukan sekadar untuk mengelompokan atau mengklasifikasi ap- ap satuan PAUD dan Dikmas dalam kategori tertentu, melainkan harus memberikan manfaat sebesarbesarnya bagi kemajuan pendidikan anak usia dini maupun pendidikan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas dapat dimanfaatkan sebagai dasar: 1. perumusan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; 2. pelaksanaan supervisi pendidikan; 3. peningkatan efek vitas dan efisiensi pengelolaan satuan dan penyelenggaraan pembelajaran PAUD dan Dikmas; 10 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 15

e. Fasilitasi satuan PAUD dan Dikmas. B. Peran Serta Pemangku Kepen ngan Para pemangku kepen ngan yang dapat berperan serta dalam pelaksanaan pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas di antaranya adalah: 1. Dinas pendidikan kabupaten/kota (Kabid dan SKB); 2. Penilik PAUD, TK, dan PNF; 3. Organisasi Mitra PAUD dan Dikmas; 4. Pamong Belajar di PP-PAUD dan Dikmas dan BP-PAUD dan Dikmas; dan 5. Pihak lain yang kompeten. A. Prosedur BAB III STRATEGI PEMETAAN MUTU Pemetaan mutu memiliki peranan strategis dalam meningkatkan efek vitas pengelolaan satuan serta penyelenggaraan pelayanan dan pembelajaran bidang PAUD dan Dikmas. Selain itu, pelaksanaan supervisi pendidikan serta pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan fasilitasi pengelolaan satuan PAUD dan Dikmas harus didasarkan pada hasil pemetaan mutu. Oleh karena itu, pemetaan mutu harus dilaksanakan melalui prosedur yang baik dan benar. Sekurang-kurangnya, pemetaan mutu dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut: TahapPertama: 1. Pembentukan! Tim Inti 2. Koordinasi Internal Tim Inti 3. Simulasi Perangkat Pemetaan Mutu Online 4. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan 5. Pembentukan Tim Pelaksana TahapKedua: 1. Pelaksanaan Orientasi Tim Pelaksana 2. Pengumpulan Data 3. Input Data Hasil Pemetaan ke Sistem Online 4. Checking atau Verifikasi Data TahapKetiga: 1. Analisis Data Pemetaan 2. Pemaparan Hasil oleh Tim Inti 3. Pembahasan masalah 4. Keputusan Tindak Lanjut 5. Penyusunan Laporan 6. Distribusi Hasil Tahap Keempat: Tindak Lanjut 1. Supervisi Pendidikan 2. Pembinaan 3. Pembimbingan 4. Pendampingan 5. Fasilitasi 6. Akreditasi Gambar 1.1 Diagram Alur Pelaksanaan Pemetaan Mutu Tahapan pelaksanaan pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Pertama Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu: a. Pembentukan m in berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT dengan susunan sebagai berikut: 1. Kepala UPT sebagai penanggung jawab; 14 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 11

2. Kepala Bidang sebagai koordinator; 3. Kepala Seksi sebagai pengendali pelaksanaan; 4. Salah satu staf seksi sebagai sekretaris; 5. Bendahara Pengeluaran Pembantu sebagai bendahara; dan 6. Beberapa orang pembantu sesuai dengan kebutuhan ap- ap UPT. b. Pelaksanaan koordinasi internal m in untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas. c. Simulasi penggunaan perangkat pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas (pengisian instrumen pemetaan mutu, masukan (input) data hasil pemetaan mutu, dan/atau cara menganalisis data hasil pemetaan mutu)) yang diiku oleh seluruh anggota m in. d. Pelaksanaan koordinasi antara m in dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk membahas berbagai persoalan yang terkait dengan pelaksanaan pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas seper penentuan sasaran atau objek pemetaan mutu, serta sumber daya manusia yang dapat ikut serta dalam pelaksanaan pemetaan mutu. e. Pembentukan Tim Pelaksana Pemetaan Mutu yang berasal dari berbagai elemen atau ins tusi seper Pamong Belajar, Penilik, Pimpinan SKB, Kabid/Kasi di Dinas Pendidikan. 2. Tahap Kedua Tahap ini mencakup beberapa kegiatan, seper : a. Pelaksanaan orientasi atau pembekalan bagi anggota Tim Pelaksana Pemetaan Mutu satuan PAUD dan Dikmas. b. Pembagian tugas yang berkaitan dengan tempat, satuan PAUD dan Dikmas sebagai objek atau sasaran, dan penentuan waktu pelaksanaannya. c. Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas atau pengumpulan data dan informasi sesuai dengan bu rbu r yang tertuang dalam instrumen pemetaan mutu. d. Pengisian (input) data hasil pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas secara daring (online). e. Verifikasi data (checking) pada sistem online yang telah di-input oleh para pelaksana pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas. 3. Tahap Ke ga Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu: a. Analisis data hasil pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas oleh m in berdasarkan indikator-indikator SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF. b. Pemaparan hasil analisis data pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas oleh m in. c. Pembahasan hasil analisis data pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas oleh peserta dari berbagai elemen pemangku kepen ngan. d. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hasil analisis data maupun ndak lanjut yang layak atau harus dilaksanakan. e. Penyusunan laporan hasil analisis data pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas secara lengkap. f. Distribusi hasil analisis data pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas kepada seluruh pemangku kepen ngan. 4. Tahap Keempat Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan prioritas yang ditentukan Kepala UPT dan/atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, di antaranya: a. Supervisor pendidikan; b. Pembinaan; c. Pembimbingan; d. Pendampingan; atau 12 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 13