Program Studi Mata kuliah Topik Sub topik : Kebidanan : Konsep Kebidanan : Peran Fungsi Bidan : Peran Fungsi Bidan Praktek Profesional Bidan Kebidanan Sebagai Profesi : - Profesi Bidan - Profesionalisme Waktu Dosen : 120 menit : Arijanti Ulnang, SST A. Pendahuluan. Ada beberapa pengertian tentang bidan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Bidan adalah profesi yang khusus, dinyatakan sebagai orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran serta menjaga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejahteraan manusia. Kata Bidan berasal dari bahasa Sansekerta Wirdhan yang artinya Wanita Bijaksana. Pada saat ini pengertian bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui dan mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktik kebidanan. Pelayanan kebidanan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir. Bidan sebagai Seorang profesional yang sudah dilatih dengan pengetahuan khusus dalam bantuan kepada wanita agar tetap sehat selama hamil dan menolongnya pada waktu melahirkan, ahli dalam memberikan asuhan, penyuluhan, konseling dan dukungan secara individu kepada wanita dan bayinya dalam siklus kehamilan dan persalinan.
Pengertian Profesi menurut Chin Yacobus,1983 Merupakan Suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang ilmu, melaksanakan cara2 dan peraturan yang telah disepakati anggota profesi tertentu Profesi adalah Berorientasi kepada pelayanan, memiliki ilmu pengetahuan teoritik dengan otonomi dari kelompok pelaksana. (Abraham Flexman, 1915) 1. Peran fungsi bidan Peran merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan seseorang dalam menjalankan tugasnya a) Peran sebagai pelaksana 1) Tugas Mandiri i. Menetapkan menajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan ii. Memberikan pelayanan dasar kepada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien iii. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
iv. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga v. Memberikan asuhan kepada bayi baru lahir vi. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga vii. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dalam masa subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana
viii. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause ix. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi,balita dengan melibatkan keluarga 2) Tugas Kolaborasi/ Rujukan i. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga - Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi - Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi dan kerjasama dengan klien dan melibatkan klien - Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan - Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien - Membuat pencatatan dan pelaporan ii. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi - Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan dalam kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
, prognosa sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi - Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas - Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas - Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama. iii. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga - Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawat daruratan pada ibu dalam persalinan yanag memerlukan konsultasi dan rujukan, prognosa dan prioritas - Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan - Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut pada petugas atau instansi pelayanan kesehatan yang berwenang - Membuat pencatatan dan pelaporan. iv. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga - Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawat daruratan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan, prognosa dan prioritas - Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan - Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut pada petugas atau instansi pelayanan kesehatan yang berwenang - Membuat pencatatan dan pelaporan. v. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukaan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga - Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawat daruratan pada bayi baru llahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan, prognosa dan prioritas - Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
- Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut pada petugas atau instansi pelayanan kesehatan yang berwenang - Membuat pencatatan dan pelaporan. vi. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien/keluarga - Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawat daruratan pada bayi baru llahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan, prognosa dan prioritas - Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan - Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut pada petugas atau instansi pelayanan kesehatan yang berwenang - Membuat pencatatan dan pelaporan. b) Peran sebagai pengelola 1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarkat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien 2) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan c) Peran sebagai pendidik 1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok danmasyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berancana 2) Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya d) Peran sebagai peneliti Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan Menyusun rencana kerja pelatihan Melaksanakan investigasi seseuai dengan rencana Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi Menyusun laporan hasil investigasi
2. Praktek profesional bidan Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan RI NO 1464 tahun 2010 3. Kebidanan sebagai profesi Karakteristik profesi Beberapa ahli berpendapat bahwa profesi harus berorientasi pada pelayanan melalui pendidikan dan mempunyai otonomi. Secara umum: a) Memiliki pengetahuan yg melandasi keterampilan & pelayanan. b) Mampu memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain. c) Mempunyai pendidikan yang memiliki standar. d) Pengendalian terhadap standar praktik. e) Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan pelayanan yang diberikan Dalam tugas & praktik profesi, bidan bekerja berdasarkan : filosofi, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan & kode etik profesi Ciri ciri profesi bidan a) Disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional. b) Dalam menjalankan tugas, bidan memiliki standar pelayanan kebidanan, kode etik & etika kebidanan. c) Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya.. d) Memiliki kewenangan dalam menjalankan tugas ( Permenkes No 1464 Tahun 2010). e) Memberikan pelayanan yang aman & memuaskan sesuai kebutuhan masyarakat. f) Memiliki wadah organisasi profesi. g) Memiliki karakteristik yg khusus & dikenal serta dibutuhkan masy. h) Menjadikan bidan sbg suatu pekerjaan & sumber utama kehidupan. PROFESIONALISME Pelayanan profesional: a) Berlandaskan sikap & kemampuan professional b) Ditujukan untuk kepentingan yang menerima c) Serasi dengan pandangan dan keyakinan profesi d) Memberikan perlindungan bagi anggota profesi e) Tidak memberikan janji yang berlebihan.
f) Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh pertimbangan komersial. g) Memegang teguh etika profesi. h) Mengenal batas-batas kemampuan. i) Menyadari & mengenal ketentuan hukum yang membatasi geraknya & kewenangannya. Sumber pustaka 1. Sofyan, Mustika.50 tahun IBI Bidan Menyongsong masa Depan. Pengurus Pusat IBI. Jakarta. 2006. hal. 114- - 124 2. Pengurus Pusat IBI. Etika dan kode etik kebidanan. Jakarta 2003. hal 21 3. Pengurus pusat IBI. Standar Profesi Kebidanan. Jakarta. 2000. hal.5-10