BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah tujuan wisata di kawasan Provinsi NTB dan merupakan daerah yang diberikan hak otonomi untuk mengelola daerahnya sendiri baik mencari sumber penerimaan maupun mengelola pengeluaran daerah, diharapkan Pemerintah Kabupaten diharapkan mampu mengelola dan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kemajuan daerah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan daerahnya dalam meningkatkan kemandirian daerah mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan adanya otonomi daerah menuntut Kab. Lombok Barat harus menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah untuk mencukupi segala kebutuhan belanja daerah. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 yaitu sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Barat berasal dari beberapa sumber, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu dari penerimaan tersebut yang memiliki kontribusi cukup besar berasal dari sektor pajak daerah. Hal ini dapat dilihat dari Laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten Lombok Barat untuk realisasi pajak daerah mencapai 1
2 angka Rp. 57.019.888.658,00 di tahun 2013, jumlah tersebut adalah jumlah penerimaan terbesar dibandingkan tiga sumber penerimaan lainnya yaitu retribusi daerah sebesar Rp. 20.434.219.631,24, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 9.261.634.147,00 dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp. 23.346.279.173,71. Untuk dapat membiayai dan memajukan daerah pemerintah Kabupaten Lombok Barat harus mampu mengoptimalkan penerimaan pajak daerah, dimana setiap orang wajib membayar pajak sesuai dengan kewajibannya guna mewujudkan kemandirian daerah. Mengingat sumber penerimaan daerah yang memiliki angka cukup tinggi berasal dari pajak daerah. Beberapa komponen Pajak Daerah di Kabupaten Lombok Barat yang tertera pada peraturan daerah nomor 2 tahun 2011 antara lain: Pajak Hotel, Pajak Restaurant, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan serta Pajak Air Tanah. Dari sejumlah pajak daerah yang ada di Kabupaten Lombok Barat, pajak hotel menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Mengingat posisi geografis kabupaten Lombok Barat yang merupakan daerah tujuan pariwisata merupakan peluang dalam investasi di sektor pariwisata ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Pajak Hotel semakin berkembang seiring diperhatikannya sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Barat. Potensi Pajak Hotel masih perlu digali kembali dengan mengoptimalkan penerimaan pajak hotel dimana setiap wajib pajak harus membayarkan pajak sesuai dengan kewajibannya. Pajak Hotel dapat dikatakan mempunyai pengaruh cukup besar dalam
3 peningkatan sumber pendapatan di kawasan kabupaten lombok barat, mengingat daerah Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu daerah tujuan wisata yang berdampak langsung pada penginapan. Berdasarkan data BPS NTB tahun 2014 Kabupaten Lombok Barat memiliki 27 hotel berbintang dan 67 hotel melati. Menurut peraturan daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 2 tahun 2011 tentang pajak daerah yaitu pajak hotel, Setiap pelayanan yang disediakan oleh pihak hotel dengan pembayaran dipungut oleh pemerintah dengan nama pajak hotel. Maka dengan adanya peraturan pemerintah tersebut, upaya peningkatan penerimaan melalui pajak hotel dapat dilakukan dengan cara pengawasan terkait kegiatan palayanan hotel yang dapat dikenakan pajak, karena dengan meningkatnya penerimaan dari sektor pajak dapat meningkatkan pula Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan dasar pertimbangan ini penelitian mengenai pajak hotel di kawasan Lombok Barat dilakukan agar dapat memberikan informasi mengenai tingkat efektifitas dan kontribusi pajak hotel di kabupaten Lombok Barat dan pemerintah daerah sebagai pelaksana pemerintahan perlu secara aktif melakukan upaya pengembangan sumber-sumber penerimaan daerah yang salah satunya adalah pajak hotel, agar penerimaan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat terus meningkat sehingga dapat memperlancar pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah. Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis memilih judul: Analisis Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Daerah Kab. Lombok Barat.
4 B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel di Kab. Lombok Barat? 2. Bagaimana kontribusi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah Kab. Lombok Barat? C. Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada efektivitas dan kontribusi pemungutan pajak hotel sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah pada Dispenda Daerah Kab. Lombok Barat tahun 2012-2014. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel di Kab. Lombok Barat. 2. Untuk menganalisis kontribusi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah Kab. Lombok Barat.
5 E. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Kab. Lombok Barat dan Dinas Pendapatan Kab. Lombok Barat dalam membuat dan menerapkan kebijakan dalam rangka meningkatkan dan realisasi penerimaan pajak hotel di Kab. Lombok Barat. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk merumuskan kebijakan meningkatkan realisasi penerimaan pajak hotel di Kab. Lombok Barat. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu pengetahuan di waktu yang akan datang.