Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

dokumen-dokumen yang mirip
FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

Saving Bonds Ritel seri SBR002

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

BAB III MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN DI PT. DANAREKSA SURABAYA. A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah

Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

BAB V PEMBAHASAN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, dan juga observasi dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI SUKUK NEGARA RITEL DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

sukuk ritel INVESTASI RAKYAT PENUH MANFAAT

BAB III PERLINDUNGAN INVESTOR DI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN AKAD IJARAH

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA

PERHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA. Cara perhitungan Harga Setelmen per unit SBSN adalah sebagai berikut:

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN TINGKAT BUNGA MENGAMBANG SERI SBR001. Bagian A : Penerbit dan Bentuk Obligasi

PASAR MODAL INDONESIA

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan.

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/24/DPM tanggal 30 Agustus 2010 CONTOH PERHITUNGAN REPO SBSN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 85/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No. 15/32/DPM Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. 13/ 13 /DPM Jakarta, 9 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH

No. 13/ 27/DPM Jakarta, 1 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA

BAB III APLIKASI DANAREKSA OBLIGASI REPO RITEL (DORR) DI PT. DANAREKSA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

Peserta 5 = (2.000 : ( )) x ( ) = milyar.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

Keputusan Menteri Keuangan No. 121/KMK.03/2002, Tgl

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR / PMK.08/2008 TENTANG TRANSAKSI SURAT UTANG NEGARA SECARA LANGSUNG MENTERI KEUANGAN,

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Financial Check List. Definisi Pasar Modal. Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal?

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No. 17/37/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat dengan cara private placement di Pasar Perdana Domestik dengan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.08/2013 tent

CONTOH TRANSAKSI REVERSE REPO SURAT UTANG NEGARA DENGAN METODE LELANG FIXED RATE TENDER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 17/39/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

No.18/12/DPM Jakarta, 24 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran Surat Edaran No. 10/ 22 /DPM Tanggal 7 Juli 2008

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

No. 17/41 /DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH,UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

I. UMUM II. PASAL...

No. 16/ 23 /DPM Jakarta, 24 Desember 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 12/17/DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 1. Apakah yang dimaksud dengan SR-010? SR-010 adalah Sukuk Negara Ritel seri ke-10 yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset. Sukuk Negara Ritel SR-010 dijual di Pasar Perdana hanya kepada individu Warga Negara Indonesia (WNI), yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku, melalui Agen Penjual di Pasar Perdana. Bentuk transaksi yang digunakan adalah Ijarah Asset to be Leased. Mekanisme yang dilakukan oleh Pemerintah adalah: 1. Pemerintah mendapat sumber pembiayaan dari penerbitan SR-010 yang kemudian digunakan untuk mengerjakan proyek infrastruktur; 2. Proyek tersebut, setelah selesai, akan dikelola oleh pihak ketiga dengan cara menyewakan kepada pemerintah yang mana uang sewa akan digunakan untuk membayarkan imbal hasil setiap bulannya kepada investor; 3. Setelah 3 tahun, proyek akan dibeli oleh Pemerintah dengan dana penjualan untuk membayar uang investor pada saat jatuh tempo. Investor dapat menanyakan detail proyek yang menjadi underlying SR-010 langsung kepada pemerintah. 2. Apa tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel? Tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel adalah: o Memperluas sumber-sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); o Menyediakan alternatif instrumen ritel yang berbasis syariah bagi investor; o Mendukung terwujudnya keuangan inklusif; o Mendukung transformasi savings-oriented society (menabung) ke investing-oriented society (investasi); dan o Mendukung pengembangan pasar keuangan syariah. 3. Apakah keuntungan berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel? Keuntungan yang diperoleh antara lain: o Investasi ini dijamin pembayaran Imbalan dan Nilai Nominalnya oleh Pemerintah; o Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional; o Bagi investor syariah, investasi ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga selain aman juga menentramkan; o Imbalan yang diperoleh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat bunga deposito counter bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN); o Berpotensi memperoleh capital gain; o Dapat diperdagangkan di pasar sekunder; dan o Dapat dijadikan jaminan transaksi saham di MNC Sekuritas.

4. Apa syarat melakukan transaksi pembelian SR-010 di MNC Sekuritas? Prosedur pembelian SR-010 di Pasar Perdana adalah: 1. Mendatangi kantor cabang maupun Galeri Investasi MNC Sekuritas yang telah dipilih dalam melayani pembelian Sukuk Negara Ritel- SR-010 yang mana hampir seluruh cabang dan Galeri Investasi dapat melayani transaksi SR-010 ; 2. Telah memiliki rekening tabungan dan disarankan agar bank dari rekening tabungan sama dengan rekening dana nasabah (RDN) guna meminimalkan biaya transfer. 3. Membuka rekening surat berharga (rekening efek) dengan mengisi Formulir Pembukaan Rekening Efek (jika belum menjadi nasabah MNC Sekuritas) dan dilengkapi dengan copy NPWP dan KTP; 4. Membaca dan memahami syarat dan ketentuan dari produk SR-010 yang terdapat pada Memorandum Informasi; 5. Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan Formulir Pemesanan, fotokopi identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan bukti setor (jika diperlukan) kepada kantor cabang maupun Galeri Investasi MNC Sekuritas. 6. Menyediakan dana yang cukup sesuai jumlah pesanan untuk pembelian Sukuk Negara Ritel SR-010 dan wajib ditransfer ke Rekening Dana Nasabah (RDN) atau rekening Bank yang telah ditentukan oleh MNC Sekuritas; 7. Menerima bukti penyerahan dokumen pemesanan dari cabang atau Galeri Investasi MNC Sekuritas. 8. Pemesanan akan disampaikan kepada pemerintah apabila dana pembelian Sukuk Ritel Seri SR-010 telah efektif di rekening RDN ataupun di rekening yang telah ditentukan oleh MNC Sekuritas 5. Bagaimana Fitur Lengkap SR-010 di Pasar Perdana? Hal Sukuk Ritel Akad Penerbit Nominal per Unit Ijarah Asset to be Leased Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia Rp1.000.000,- Harga per Unit At par (100%) Nominal Pelunasan Imbalan Tingkat Imbalan Jangka waktu Tradability Target Investor Minimum Pemesanan At par (100%), dibayarkan saat jatuh tempo Fixed Coupon, dibayarkan secara periodik setiap bulan pada tanggal 10 (sepuluh). Apabila tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya. 5,90% per tahun 3 tahun Tradable, dapat dilakukan sejak tanggal 10 April 2018 atau setelah berakhirnya Holding Period yang ditetapkan oleh Pemerintah (periode dimulai sejak Tanggal Setelmen sampai dengan Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon Pertama) Individu perseorangan, Warga Negara Indonesia (WNI) Rp 5.000.000,- dan kelipatannya Maksimum Pemesanan Rp 5.000.000.000,-

Underlying Asset Proyek APBN 2018 dan Barang Milik Negara Rencana penerbitan 21 Februari 16 Maret 2018 6. Apakah ada risiko investasi pada Sukuk Negara Ritel? Terdapat beberapa risiko berinvestasi pada instrumen di pasar keuangan, diantaranya adalah : o Risiko gagal bayar (default risk) adalah resiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana pada saat produk investasi jatuh tempo. Sukuk Negara Ritel tidak mempunyai resiko gagal bayar karena Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Undang-Undang Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya menjamin pembayaran Imbalan dan Nilai Nominal Sukuk Negara Ritel sampai dengan jatuh tempo. o Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian bagi investor (capital loss) karena menjual Sukuk Negara Ritel sebelum jatuh tempo dalam kondisi bunga sedang mengalami kenaikan. Kondisi ini dapat dihindari dengan memegang Sukuk Negara sampai dengan jatuh tempo. o Risiko Likuiditas (liquidity risk) adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo pemegang Sukuk Negara Ritel yang memerlukan dana mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Negara Ritel dalam harga wajar. MNC Sekuritas akan menjadi pembeli siaga (berdasarkan atas harga yang telah disepakati) apabila investor ingin menjual Sukuk Ritel sebelum jatuh tempo. 7. Apakah bukti kepemilikan Sukuk Negara Ritel? Sukuk Negara Ritel diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat (scriptless), namun kepada para investor akan diberikan Konfirmasi Kepemilikan. 8. Apakah persamaan dan perbedaan Sukuk Negara Ritel dengan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)? Persamaan : o Sukuk Negara Ritel dan ORI merupakan Surat Berharga Negara yang diperuntukan bagi investor ritel. o Sukuk Negara Ritel dan ORI merupakan bukti investasi masyarakat kepada pemerintah. o Pembayaran bunga atau imbalan dan pelunasan Sukuk Ritel maupun ORI, dijamin oleh Pemerintah yang diatur dalam Undang Undang Surat Berharga Negara dan Undang Undang APBN. Perbedaan : o o ORI adalah pinjaman modal dari masyarakat kepada Pemerintah, sedangkan Sukuk Negara Ritel adalah bentuk penyertaan modal masyarakat atas bagian dari aset Sukuk Negara Ritel yang dijadikan obyek transaksi. ORI memberikan penghasilan (return) kepada investor berupa bunga. Sedangkan Sukuk Negara Ritel memberikan penghasilan (return) kepada investor berupa imbalan sewa, sesuai dengan akad yang digunakan. 9. Berapa satuan pembelian dalam Sukuk Negara Ritel? Apakah ada batasan minimal dan maksimal pembelian? Harga per unit Sukuk Negara Ritel adalah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Minimal pembeliannya adalah 5 (lima) unit atau setara dengan Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan kelipatannya, dengan batasan maksimal pembelian adalah 5.000 (lima ribu) unit atau setara dengan Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).

10. Bagaimana cara menghitung keuntungan berupa Kupon dan Gain yang akan diperoleh dalam berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel? Berikut ilustrasi perhitungan hasil investasi Sukuk Negara Ritel sebagai gambarannya: o Perhitungan Imbal Hasil Imbalan per unit Sukuk Negara Ritel Seri SR-010 ditetapkan sebesar 5,90% per tahun yang dibayar setiap bulan. Imbalan pertama kali yang dibayarkan pada tanggal 10 April 2018 memiliki jumlah hari sebanyak 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 22 Maret 2018 sampai dengan tanggal 10 April 2018. Oleh karena itu, pembayaran imbalan pertama adalah sebesar Rp3.172,00 (tiga ribu seratus tujuh puluh dua rupiah) dari 5,90% x (20/31) x 1/12 x Rp1.000.000,00. Imbalan/ kupon per unit Sukuk Negara Ritel Seri SR-010 yang dibayar berikutnya setiap bulan adalah sebesar Rp4.917,00 (empat ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah) dari 5,90% x 1/12 x Rp1.000.000,00. Perhitungan imbal hasil sebagaimana tersebut di atas belum memperhitungkan pengenaan pajak penghasilan. Pembayaran imbal hasil dilaksanakan di Indonesia dan akan dibayarkan kepada Pemilik SR-010 yang tercatat pada Tanggal Pencatatan Kepemilikan (record date) dengan mengkredit rekening dana Pemilik SR-010. Apabila pembayaran Kupon bertepatan dengan hari dimana operasional sistem pembayaran tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia, maka pembayarannya akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya tanpa kompensasi imbal hasil. o Harga Premium (di atas 100%) Investor ABC membeli Sukuk Negara Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,00 dengan nilai indikatif imbalan 5.90% dan akan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 100,50%, maka hasil yang diperoleh adalah : a. Imbalan = 5,90% x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 49.170,00 setiap bulan sampai dengan saat dijual b. Capital Gain = Rp 10.000.000,00 x (100,50-100)% = Rp 50.000,00 Nilai Pokok yang diterima saat dijual Rp 10.050.00,00 yang berasal dari Nilai Pokok Sukuk Ritel sebesar Rp 10.000.000,00 + Capital Gain o Harga Discount (Di Bawah 100%) Investor DEF membeli Sukuk Negara Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,- dengan nilai indikatif imbalan 5.5%* dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 99,50%, maka hasil yang diperoleh adalah : a. Imbalan = 5,90% x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 49.170,00 setiap bulan sampai dengan saat dijual b. Capital Loss = Rp 10.000.000,00 x (99,50-100)% = Rp 50.000,00 Nilai Pokok yang diterima saat dijual Rp 9.950.00,00 yang berasal dari Nilai Pokok Sukuk Ritel sebesar Rp 10.000.000,00 - Capital Loss Catatan: Ilustrasi di atas belum memperhitungkan biaya-biaya transaksi dan pajak. Transaksi penjualan di pasar sekunder dengan asumsi penjualan terjadi pada saat pembayaran Imbalan, sehingga tidak memperhitungkan accrued yang ada.

11. Bagaimana perlakuan pajak terhadap Sukuk Negara Ritel? PPh Final Sukuk Negara Ritel dan ORI adalah sebesar 15%. Jadi saat pembayaran imbalan ke nasabah, sudah dipotong pajak sebesar 15%. 12. Apakah Sukuk Negara Ritel dapat dijual sebelum jatuh tempo dan bagaimana caranya? Dapat, caranya adalah : o Menghubungi pihak Cabang maupun Galeri Investasi MNC Sekuritas, atau o Melalui bursa. Untuk dapat memperdagangkan Sukuk Negara Ritel melalui bursa, investor harus menghubungi anggota bursa karena investor tidak dapat bertransaksi langsung melalui bursa. Proses transaksi akan lebih rumit dan investor harus membayar jasa broker, serta waktu yang dibutuhkan akan lebih lama apabila tidak terdapat titik temu antara harga penawaran dan harga pembelian Sukuk Negara Ritel. 13. Bagaimana mekanisme transaksi (jual beli) Sukuk Negara Ritel di pasar sekunder? o Nasabah menghubungi cabang maupun Galeri Investasi MNC Sekuritas untuk mendapat informasi harga beli/ jual dari seri Sukuk Negara Ritel yang dimiliki. o Nasabah mengisi formulir pemesanan penjualan dengan melengkapi nomor rekening surat berharga, nomor rekening tabungan (yang sesuai dengan saat pembukaan rekening efek), harga beli/jual (dinyatakan dalam persen dengan 2 angka dibelakang koma), dan jumlah nominal pembelian/penjualan (minimal Rp 5.000.000.00 dengan kelipatan Rp 5.000.000.00); o Pihak cabang/ Galeri Investasi meneruskan permintaan penjualan nasabah dengan menghubungi Dealing Room Divisi Debt Capital Market. o Jumlah dana yang akan diterima oleh nasabah penjual adalah sejumlah harga Sukuk Ritel ditambah dengan imbalan berjalan serta telah dikurangi dengan pajak sebagaimana tercantum pada Trade Confirmation. 14. Apabila pemegang Sukuk Negara Ritel meninggal dunia, apakah bisa diwariskan kepada ahli warisnya dan bagaimana caranya? Sukuk Negara Ritel dapat diwariskan kepada ahli waris yang sah dan kepadanya tetap diberikan pembayaran Imbalan dan Nilai Nominal Sukuk Negara Ritel. 15. Apakah Sukuk Negara Ritel dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh fasilitas jaminan transaksi saham? Ya. Sukuk Negara Ritel dapat dijadikan sebagai jaminan untuk transaksi saham. 16. Pada saat Sukuk Negara Ritel jatuh tempo, bagaimana mekanisme pembayaran Nilai Nominal kepada pemegang Sukuk Negara Ritel? Mekanisme pembayaran Nilai Nominal kepada Pemegang Sukuk Negara Ritel pada saat jatuh tempo akan dilaksanakan secara otomatis dengan mentransfer ke Rekening Pemegang Sukuk Negara Ritel yang terdiri atas pokok investasi beserta imbal hasil periode terakhir. ***