MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

dokumen-dokumen yang mirip
Kewirausahaan I. Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

IbM Warung Makan. STUDI KASUS INOVASI EKONOMI Vol. 02 Issue 01, 2016 ISSN :

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK DAN KETERAMPILAN HIDUP MENJADI WIRAUSAHA PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR ABSTRAK

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

KEWIRAUSAHAAN I Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Entrepreneurship and Inovation Management

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

FIKOM KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan i. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

Membangun Jiwa Wirausaha

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru)

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

banyak Rp 1 miliar per tahun.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

KOMPETENSI DASAR DARI MK. KEWIRAUSAHAAN SISTEMIK DAN ILMIAH 2). MENJADI WIRAUSAHAWAN YANG BERBASIS ILMU PENGETAHUAN, DENGAN MODAL BISNIS.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN MODUL 2 : KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FASILKOM SISTEM INFORMASI 02 B31183EL MATSANI, S.E, M.M Abstract Mata kuliah menjelaskan mengenai bidang kewirausahaan, entrepreneur. Mengembangkan mental dan pola kerja pribadi seorang wirausahawan, jiwa kepemimpinan, manajemen resiko dan pengawasan serta bagaimana mengindentifikasi peluang dalam usaha baru. Kompetensi Mampu membuat bisnis plan, menentukan bisnis apa yang dipilih dan mendapatkan pengalaman pengelolaan bisnis. Kemudian, Mampu mengendalikan bisnis sederhana, mengetahui dan mengaplikasikan manajemen pemasaran, sumber daya manusia dan manajemen keuangan, mempunyai pandangan akan potensi berwirausaha sebagai pilihan masa depan. 1

KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN Matsani, S.E, M.M Mengapa Semakin Banyak Dibutuhkan Wirausahawan Baru? Hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan kepada 500 mahasiswa sepanjang tahun 2005 di enam perguruan tinggi Jakarta, masing masing mewakili berbagai kelas yaitu kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas menunjukkan hasil yang memprihatikan mengenai motivasi untuk berwirausaha itu sendiri di kalangan mahasiswa. Pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa adalah Apa yang mereka lakukan setelah menyelesaikan pendidikan atau setelah memperoleh gelar sarjana? Mencari pekerjaan (menjadi pegawai)? Menjadi pengusaha? Menjadi karyawan sambil berwirausaha? Sebagian besar sekitar 76 persen menjawab akan melamar kerja atau dengan kata lain menjadi pegawai (karyawa). Kemudian, hanya sekitar 4 persen yang menjawab ingin berwirausaha. Selebihnya menjawab menjadi karyawan sambil berwirausaha. Hasil wawancara dengan para mahasiswa itu pun menunjukkan hasil yang tidak jauh berarti. Artinya, orientasi para mahasiswa setetlah lulus hanya untuk mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. (Kasmir, 2006) Memang perlu kita pahami perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta faktor lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karier seperti apa yang mereka inginkan di masa depan. Sebagian orang mungkin lebih tertarik untuk menjadi pegawai atau banyak juga yang menjadi ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS) walaupun mungkin awalnya gaji yanng tidak terlalu besar, namun ada harapan jika nantinya menjadi pejabat dengan fasilitas yang memadai dan mendapatkan uang pensiun. Sebagian orang lainnya tertarik untuk menjadi pegawai swasta profesional yang umumnya menjanjikan gaji besar, tunjangan dan fasilitas lain yang menarik, serta uang pesangon. Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi wirausahawan mungkin karena penghasilan wirausaha tidak menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal. Kenyataan seperti ini ternyata sudah berlangsung cukup lama terutama di Indonesia dengan berbagai sebab. Jadi tidak mengherankan jika setiap tahun jumlah orang yang menganggur terus bertambah. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja semakin sempit. Hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2006) memang belum menunjukkan secara utuh cita cita mahasiswa setelah lulus kuliah. Namun, paling tidak hasil ini sudah memberikan sedikit gambaran betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa masih sangat kecil. 2

Pola pikir yang diwujudkan dalam cita-cita untuk menjadi pegawai sebenarnya sudah ada di berbagai belahan dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Seorang penulis buku tentang motivasi yang sangat terkenal yaitu Max Gunther pernah mengkriitik sistem pendidikan di Amerika Serikat tahun 70 an yang katanya hanya akan melahirkan lulusan Sanglaritis yang artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta. Mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri. Bahkan untuk kasus di Indonesia hal itu masih akan terjadi sampai sekarang. Padahal berdasarkan pengalaman, ternyata banyak pengusaha sukses yang bisa kita ambil cerita hidupnya. Ternyata menjadi pengusaha juga menjanjikan masa depan yang sangat cemerlang, penghasilan tidak terbatas dan dapat mengatur waktunya sendiri. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi para pengusaha tapi tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi pengusaha juga ternyata memberikan manfaat dan keuntungan yang luar biasa bagi kehidupan pengusaha itu sendiri. Pertanyaan yang mucul kemudian adalah mengapa semakin banyak dibutuhkan wirausahaan baru? Jawabannya karena tingkat pengangguran di setiapp jenjang pendidikan sudah semakin parah dan diperlukan untuk dicari pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor usaha. Berdasarkan data BPS yang penulis dapatkan di tahun 2014 menunjukkan bahwa angka pengangguran per Februari 2014. Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,7% atau 7,15 juta jiwa. Bahkan seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini (sumber : www.bps.go.id ) menunjukkan bahwa di Indonesia sendiri sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01% Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. 3

Tabel 1.1 (www.bps.go.id) Dari data-data di atas, lalu pertanyaannya adalah, siapa yang salah, mahasiswa kah, orang tua ataukah pemerintah?. Jawabannya tentu tergantung pada sudut mana kita menilai. Masing-masing memiliki peran tersendiri, baik langsung maupun tidak langsung akibat pola pikir yang belum atau tidak mau diubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sulit untuk mau dan memulai wirausaha dengan alasan mereka tidak diajar atau tidak dirangsang untuk berusaha sendiri. Hal ini juga didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari dulu selalu ingin anaknya menjadi orang gajian alias pegawai. Di sisi lain, para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk berusaha. Oleh karena itu, mereka lebih cenderung mendorong anak-anak mereka untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawan. Orang tua juga merasa lebih bangga, bahkan sebagian merasa terbebas bila anaknya yang telah selesai kuliah mampu menjadi pegawai. Dan faktor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha. 4

Sementara itu, pemerintah kurang begitu tanggap untuk mengubah pola pikir masyarakat. Kalaupun ada, sebagian kecil baru dimulai tahun 1990-an, baik melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru pada tahun 1990 an, baik melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru pada tahun 2000-an kegiatan wirausaha mulai digalakkan lagi. Pemerintah melalui lembaga pendidikan tinggi (memasukkan mata kuliah dan materi) diharapkan mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun bertambah terus. Mengapa harus berwirausaha? Tentu kita semua masih ingat, saat Indonesia mengalami krisis pada tahun 1997-1998. Banyak perusahaan besar yang tumbang khususnya di sektor perbankan, properti dan pabrikan berbahan baku impor. Siapa yang menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis? Anda tentu sudah tahu, yaitu banyaknya pengusaha kecil dan menengah yang berdiri kokoh di tengah krisis. Pengusaha-pengusaha ini mampu bertahan karena memproduksi barand an jasa dengan bahan baku dalam negeri dan berorientasi ekspor, tenaga kerja yang efisien dan biaya tetap yang kecil. Merupakan tantangan bagi para sarjana di saat ini, yaitu di tengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan sulitnya mencari pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah, maupun besar untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan eknomi. Namun ternyata, dalam hal pendidikan kewirausahaan (Entrepreuneurship), Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya, di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, pendidikan kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1970. Bahkan di Amerika Serikat lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan mata kuliah kewirausahaan era tahun 1980 an. Sementara di Indonesia, pendidikan kewirausahaan baru mulai dibicarakan era tahun 1980 an dan digalakkan tahun 1990an. Hasilnya sekarang, sudah mulai berdiri beberapa sekolah yang memang berorientasi untuk menjadikan mahasiswanya sebagai calon pengusaha unggul setelah pendidikan. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. 5

Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdayasumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkatakata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru. Hal tersebut dapat digambarkan pada skema berikut: Kreatifitas (daya cipta) Memikirkan hal-hal yang baru PROSES, PASAR, PRODUK, DLL Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik, karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya. 6

KEUNTUNGAN MENJADI WIRAUSAHAWAN Brad Sugar (pendiri Action International, 2007) menyatakan Business just a game, so learn the rules, play smart, and have fun Jadi, wirausaha adalah sebuah permainan, di mana kita harus tahu betul aturan mainnya lalu menjalankan usaha secara cerdik, dan akhirnya menikmati keuntungannya. Oleh karena itu, keuntungan menjadi wirausahawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal. Banyak orang yang terdorong menjadi wirausahawan karena mereka memiliki banyak peluang mencapai tujuan yang dikehendakinya sendiri, memperoleh laba yang maksimal, dan banyak lagi. Kenyataan menunjukkan bahwa bila kita bekerja keras maka kita akan mendapatkan lebih banyak uang dan tentunya akan merasa lebih mampu untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya. Beberapa peluang sebagai keuntungan yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut : a. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki Memiliki kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuan sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan menggunakan kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuannya sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel. Mereka dapat menentukan sendiri target-target pencapaian usaha yang mereka inginkan, kebebasan dalam menggunakan sumber daya, dan tidak tergantung pada orang lain. b. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh. Kegiatan bisnis bagi para pengusaha adalah sebagai alat untuk mengoptimalkan potensi diri dan pernyataan aktualisasi diri. Para wirausahawan menyadari bahwa batasan terhadap kesuksesan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias dan visi mereka sendiri. Dengan membuat usaha, mereka dapat mendemonstrasikan pikiran dan perilaku mereka sendiri yang berarti memberikan kekuasaan pada dirinya secara penuh. c. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal 7

Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri seperti membuka lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh laba yang cukup banyak sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. d. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan Apabila kita menjadi pengusaha, maka kita mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi perusahaaan sesuai dengan keinginan kita yang sudah dipikirkan dengan sangat matang dan risiko yang diperhitungkan dengan cermat. e. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan Dengan mendirikan usaha, berarti wirausahawan memberikan manfaat pada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membantu masyarakat dalam mendapatkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka f. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka. Biasanya para pengusaha itu akan mendapatkan peran yang strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Mereka pasti akan dihormati, dipercaya bahkan mereka sangat dihargai karena hasil usaha mereka yang memberikan manfaat besar bagi masyarat atau lingkungannya. Ciri dan Sikap Wirausahawan Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan solusinya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut : Percaya Diri Berorientasi pada Tugas dan hasil Berani mengambil Risiko Sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi Apapun pekerjaannya harus jelas hasilnya, karna apa yang dilakukan seorang wirausahawan merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Setiap usaha pasti memiliki risiko masing-masing. Seorang pengusaha harus berani mengambil risiko apapun itu. 8

Kepemimpinan Berorientasi ke masa depan Keorisinalan Memberikan suri tauladan, berprilaku yang positif, tidak antikritikm dan mempunyai kecakapan dalam bergaul yang merupakan hal penting dalam berwirausaha Memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu sudah tiba lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang biasanya ada pada setiap wirausahawan yang sukses. Keorisinalan merupakan hasil inovasi dan kreativitas yang diterapkan, mmereka harus bertindak dengan cara yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Intinya, kewirausahaan harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Berdasarkan ciri ciri wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatan seari-harinya sebagai berikut : Disiplin Seorang pengusaha harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan disini lebih menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya Komitmen Tinggi Komitemen adalah kesepakatan mengenai suatu hal yang dibuat seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan) Jujur Kejujuran mengenai karakteristik produk( barang atau jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran terkait dengan pelayanan yang dijanjikan, dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan Kreatif dan Inovatif Seorang wirausaha harus mempunyai ide-ide brilian yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha yang awalnya dilandasi oleh gagasan gagasan kreatif yang 9

Mandiri Realistis unik dan berbeda dengan lainnya. Wirausahawan harus dapat berdiri di atas kakinya sendiri artinya dapat melakukan sesuatu dengan baik tanpa adanya ketergantungan dengan orang lain dalam mengambil keputusan dalam bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa adanya ketergantungan terhadap orang lain. Pengusaha yang sukses harus mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berpikir rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya Kunci Sukses Usaha Kecil Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaan nya. Rencana tersebut mencakup : Business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau membeli suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau servisnya. Memulai suatu tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita memerlukan : a) Adanya peluang usaha yang sangat solid b) Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya. c) Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan d) Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat berdiri sendiri(harper,1991) Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun keadaan industri yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki, mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan (competition era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang ada di pasar dengan cermat. Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima kekuatan persaingan yang menentukan di sektor industri yaitu : 1) Ancaman dari pendatang baru 2) Ancaman dari barang atau jasa substitusi 3) Kekuatan tawar menawar dari pemasok 4) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan 10

5) Persaingan diantara para pesaing yang ada Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri tersebut Porter juga mengemukakan beberapa dasar strategi yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih luas dapat diterapkan strategi : a) Produk yang berbeda (product differentiation) b) Keunggulan biaya (cost leadership) c) Biaya fokus (cost focus) d) Perbedaan fokus (focused differentiation) Perusahaan dapat meluncurkan produk yang berbeda dari pesaing lainnya dengan memproduksi produk inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih bermanfaat dibandingkan denganproduk pesaing lainnya. Strategi lain adalah dengan memanfaatkan keunggulan biaya. Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi kita lebih rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk pasar industri dengan target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi dengan memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan differensiasi produk pada segmen pasar tertentu yang mampu dikuasai. Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik yang dikemukakan oleh kalangan akademik maupun dari para praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut: 1. Pengembalian resiko yang tepat 2. Kerja keras 3. Penentuan sasaran yang tepat 4. Orientasi prestasi 5. Inovasi. Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci sukses menjalankan usaha dalam bukunya Sam Walton Made in America yang dikenal dengan The Ten Commandments of Business, yaitu : 1. KOMIT terhadap usaha anda 2. BERBAGI KEUNTUNGAN dengan semua yang membantu anda. 3. MOTIVASI mitra anda. 4. KOMUNIKASI segala sesuatunya kepada mitra anda. 5. MENGHARGAI semua orang yang membantu anda. 6. RAYAKAN keberhasilan perusahaan. 11

7. DENGARKAN setiap orang yang ada di perusahaan. 8. LAMPAU harapan pelanggan. 9. KONTROL pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing. 10. BERBEDA cara dari yang lain (Walton dan Huey, 1992) 12