*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG ICU DAN UGD RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi stres kerja yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja Perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

KAJIAN FAKTOR RISIKO STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU RSUD CILACAP TAHUN 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN GANGGUAN KESEHATAN PERAWAT DI IRD RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

HUBUNGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN. advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INDONESIA YANG BEKERJA DI QATAR

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

RELATIONSHIP BETWEEN LOCUS OF CONTROL AND WORKING ATMOSPHERE WITH NURSE S WORK STRESS IN OUTPATIENT INSTALLATION (POLYCLINICS) RSUP PROF. DR. R.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Kata kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja Perawat, Kinerja Bidan, Rumah Sakit

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT RUANG IGD DAN ICU DI RSUP Prof. Dr. R,D KANDOU MALALAYANG KOTA MANADO Mentari Lavenia Johannes, Grace D. Kandou,, Paul A. T. Kawatu *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Pelayanan pasien di rumah sakit salah satunya tergantung dari pelayanan perawat. Tugas seorang perawat adalah merawat pasien untuk proses penyembuhan sangat rentan terhadap stres kerja. Stres kerja yang berlebihan membuat kinerja seseorang menurun, cenderung tidak produktif, kesehatan menjadi tidak stabil atau mudah sakit dan mengakibatkan depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di ruang IGD dan ICU. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan total sampel yaitu 131 orang. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel menggunakan uji chi square dengan tingkat keabsahan 0.05. Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square diperoleh tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan stres kerja p value 0.061> α= 0.05, tidak ada hubungan antara umur dengan stres kerja p value 0.092> α= 0.05, ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja p value 0.043> α= 0.05, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan stres kerja p value 0.502> α= 0.05, ada hubungan antara kepuasan kerja dengan stres kerja p value 0.000> α= 0.05. Saran dari penelitian, dapat membantu perawat untuk dapat memahami dan cepat mengidentifikasi masalah pribadi dan gangguan dalam pekerjaannya, sehingga masalah tidak berlangsung lama dan mengganggu proses pekerjaan yang dapat mengakibatkan stres kerja. Kata kunci: stres kerja, perawat ABSTRACT Patient care in the hospital one of them depends on the nurse service. The task of a nurse is caring for the patient for the healing process is very vulnerable to job stress. Excessive job stress makes a person's performance declines, tend to be productive, health becomes unstable or easily hurt and lead to depression. The purpose of this study was to determine the factors associated with work stress on the nurses in the emergency room and ICU. This study uses a quantitative method with a total sample of 131 people. Statistical tests were used to analyze the relationship between variables using chi square test with a level of validity 0:05. The results using chi square test was obtained no relationship between the sexes with work stress p value 0061> α = 0:05, there is no relationship between age and job stress p value 0.092> α = 0.05 there is a relationship between working life with work stress p value 0.043> α = 0:05, there is no relationship between the level of education with work stress p value 0502> α = 0.05 is no relationship between job satisfaction and job stress p value 0.000> α = 0:05. Suggestions of research, can help nurses to understand and quickly identify personal problems and interference in their work, so that the problem does not last long and interfere with the work process that can lead to job stress. Key word: job stress, nurse

PENDAHULUAN Stres merupakan kondisi internal atau lingkungan yang membebankan tuntutan penyesuaian terhadap individu. Stres yang berlebihan membuat kinerja seseorang menurun, cenderung tidak produktif, kesehatan menjadi tidak stabil atau mudah sakit dan mengakibatkan depresi. World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan dibuat sampai tahun 2020 merumuskan atau memperkirakan penyakit pembunuh kedua setelah penyakit jantung yaitu depresi, artinya dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian salah satunya yaitu stres atau depresi (Mochtar dkk, 2013). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (2006) terdapat 50,9% perawat di empat provinsi di Indonesia mengalami stres kerja, dengan keluhan yaitu lelah, sering pusing, beban kerja yang tinggi dan menyita waktu, tidak ada istirahat, gaji rendah dan insentif yang tidak sesuai (Muthmainah, 2012). Pelayanan pasien di rumah sakit salah satunya tergantung dari pelayanan perawat. Tugas dari seorang perawat yaitu merawat pasien selama proses penyembuhan berlangsung. Perawat yang bekerja di IGD dan ICU membutuhkan kecekatan, keterampilan dan kesiagaan yang lebih dalam pekerjaannya. Interaksi dan komunikasi dalam upaya penyembuhan antara pasien dengan perawat sangat menentukan dalam pelayanan kesehatan pada pasien. Oleh karena itu, profesionalisme dan keterampilan perawat sangat menentukan dalam keberhasilan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perawat dalam menjalankan profesinya sangat rawan terhadap stres. Tiap perawat baik itu pria maupun wanita harus mampu mengatasi stres yang mereka alami. Menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit tercantum pada pasal 1 bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang dicantumkan dalam pasal 164, menjelaskan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Hasil penelitian Seyle, menunjukan alasan mengapa tugas perawat dikatakan beresiko karena dalam pekerjaannya sebagai perawat memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap kesehatan dan nyawa pasien (Basuki, 2009). Dari hasil survei Nasional di Perancis dalam Frasser (1997) diperoleh bahwa persentase kejadian stres sekitar 74% dialami oleh perawat (Muthmainah, 2012) Dalam penyesuaian diri terhadap stres terdapat perbedaan pada tiap orang tergantung pada umur, jenis kelamin, kepribadian, intelegensi, status sosial, atau karyawan individu, status sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Simanjorang (2008)

diperoleh 59,6% perawat di RSUD Pringadi Medan mengalami stres kerja, dengan faktor penyebab yaitu sulit mengalami konsentrasi dalam melakukan pekerjaanya, merasa bosan dan tidak puas dalam bekerja, dan merasa cepat lelah. Melaksanakan sistem pelayanan prima dan terlayaninya seluruh pasien yang datang ke rumah sakit merupakan salah satu tujuan dari RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, sehingga kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat akan pelayanan kesehatan tetap diupayakan untuk dipenuhi sesuai dengan kemampuan yang ada sesuai dengan komitmen rumah sakit Kepuasan pelanggan di atas segalagalanya. RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou merupakan rumah sakit rujukan untuk Kawasan Timur Indonesia Bagian Utara, yang menerima rujukan dari daerah sekitarnya seperti, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Ternate, Halmahera, Ambon dan Sekitarnya, serta sebagian Papua. Setiap pasien maupun keluarga dari pasien yang datang khususnya gawat darurat memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga dalam hal ini membutuhkan kemampuan komunikasi dan keterampilan dalam penanganan pasien. Dari observasi awal yang dilakukan dengan melakukan wawancara pada kepala perawat dan beberapa perawat, diperoleh keluhan faktor stres yaitu jumlah pasien yang ditangani untuk setiap perawat tidak seimbang, dari pihak keluarga pasien dengan berbagai tuntutan ingin secepatnya mendapat pelayanan pengobatan, dan dalam menjalani tugas perawat mengeluh karena sering mengalami pusing atau sakit kepala. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat topik Faktorfaktor yang berhubungan dengan stress kerja pada perawat di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou bagian IGD dan ICU. METODE PENELITIAN Jenis peneliian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Malalayang Kota Manado pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2015. Responden dalam penelitian ini yaitu perawat yang bekerja di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou khususnya pada bagian IGD dan ICU. Instrumen penelitan dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang sudah pernah digunakan dalam tesis dan sudah di validitas, alat tulis, dan komputer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan menjalankan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat keabsahan 0.05. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Kelamin Berdasarkan hasil distribusi dalam penelitian ini diperoleh jenis kelamin perempuan lebih dominan dibandingkan dengan laki-laki, dengan jumlah responden perempuan sebanyak 82 orang atau 62%, sedangkan jumlah untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 49 orang atau 38%. hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0.061 > α = 0.05. Hasil ini

menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan stres kerja pada perawat yang bertugas di IGD dan ICU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Malalayang. Dari hasil analisis bivariat yang didapatkan pada penelitian ini jumlah perawat wanita lebih banyak mengalami stres kerja yaitu sebanyak 49 orang dan untuk jenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang. Hal ini berkaitan dengan apa yang dikatakan Mutmainah (2012) dalam penelitiannya, bahwa perawat perempuan dalam menjalankan profesinya selain bertugas di rumah sakit tetapi juga memiliki tuntutan peran dalam keluarga. Berkaitan pula dengan pendapat Munandar (2008), bahwa stres ditentukan oleh individunya sendiri, dan tuntutan peran ganda pada umumnya dialami perempuan. Penelitian di Amerika menyatakan bahwa wanita cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan pria. Secara umum stres wanita lebih tinggi 30% dari pada pria (Martina, 2012). Dari hasil penelitian ini perawat wanita lebih banyak mengalami stres dibandingkan dengan pria. Baik perawat pria maupun perawat wanita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam melayani pasien. Wanita lebih cenderung mengalami stres karena ada faktor-faktor lain yang mendukung stres kerja pada wanita salah satu contohnya peran dalam keluarga. Umur Berdasarkan distribusi menurut umur dalam penelitian ini diperoleh responden dengan umur kurang dari dari 31 tahun lebih dominan dibandingkan dengan umur di atas 31 tahun, dengan jumlah umur dibawah 33 sebanyak 67 orang atau 51.1% dan jumlah responden dengan umur di atas 33 tahun sebanyak 64 orang atau 48%. uji statistic dengan menggunakan uji Chi-square dengan bantuan program spss yang diperoleh nilai p = 0.092 > α = 0.05, menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan stres kerja pada perawat. Dalam penelitian ini umur responden yang lebih banyak mengalami stres kerja yaitu responden pada umur di atas 33 tahun yaitu berjumlah 39 orang. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2013), berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan stres kerja. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan prabowo bahwa tidak adanya hubungan antara umur seseorang dengan stres kerja. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan Schultz (2003) yang berjudul Schultz, T.J (2003. The effects of Age On Stress Levels and Its Affect on Overall Performance mengemukakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia individu dengan stres. Hal ini dapat disimpulkan bahwa stres kerja tidak tergantung pada umur, baik umur yang lebih muda atau yang lebih tua karena stres kerja dapat terjadi pada perawat usia manapun tergantung pada manajemen stres pada tiap-tiap individu itu sendiri.

Masa Kerja Masa kerja dalam penelitian ini dikategorikan dalam 2 kategori yaitu masa kerja kurang dari atau sama dengan 4 tahun dan masa kerja diatas 4 tahun. Dari hasil distribusi dalam penelitian ini didapatkan masa kerja yang kurang dari 4 tahun lebih dominan dengan jumlah 78 orang (59%) dibandingkan dengan masa kerja diatas 4 tahun dengan jumlah 53 orang (40.5%). hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chisquare diperoleh nilai p = 0.043 > α = 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada perawat yang bertugas di IGD dan ICU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Malalayang. Berdasarkan hasil yang diperoleh responden yang mengalami stres kerja terdapat pada responden dengan masa kerja di bawah 4 tahun dengan jumlah responden 36 orang, sedangkan responden dengan masa kerja di atas 4 tahun lebih sedikit mengalami stres kerja dengan jumlah responden 34 orang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ismar dkk, yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan stres kerja. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gobel (2014) yang meneliti tentang faktor stres kerja pada perawat bahwa masa kerja tidak ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja. Namun hal itu dikarenakan jumlah responden yang terlalu sedikit, yang hanya berjumlah 40 responden. Masa kerja yang lebih lama sangat berkaitan dengan pengalaman dan pemahaman mengenai pekerjaan itu sendiri. Pengalaman dan pemahaman ini akan membantu dan dapat mengatasi masalah dalam hal ini stresor yang ada dalam upaya pencegahan stres kerja. Tingkat Pendidikan Dari hasil distribusi tingkat pendidikan yang lebih dominan terdapat pada perguruan tinggi dengan jumlah 122 responden atau 93.1% dan 9 responden atau 6.9% dengan tingkat pendidikan menengah atas. Hasil penelitian yang dilakukan, hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0.410 > α = 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan stres kerja pada perawat yang bertugas di IGD dan ICU di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Malalayang. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 64 orang dari 122 mengalami stres kerja, sedangkan tingkat pendidikan menengah atas sebanyak 6 dari 9 orang mengalami stres kerja. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Mamonto (2013) bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan stres kerja. hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Martina (2012) yang membuktikan bahwa tingkat stres kerja tinggi terdapat pada perawat yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal ini berarti stres kerja tidak dapat dinilai hanya dengan tingkat pendidikan saja karena seseorang dengan tingkat pendidikan rendah tidak selalu mengalami stres kerja dan seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi tidak menutup

kemungkinan bahwa mereka tidak mengalami stres kerja. Kepuasan Kerja Dari hasil distribusi diperoleh 51.9% responden merasa puas sedangkan yang tidak puas sebanyak 48.1%. Hasil uji chi square diperoleh responden yang merasa tidak puas lebih mengalami stres kerja. hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0.000 > α = 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat yang bertugas di ruang IGD dan ICU di RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Malalayang. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa responden yang mengalami stres kerja lebih banyak terjadi pada responden yang tingkat kepuasan kerja rendah dengan jumlah responden 52 orang sedangkan responden dengan tingkat kepuasan kerja tinggi sebanyak 18 responden. Hal ini sejalan dengan penelitian Fadhila (2010) yang menunjukan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja seseorang, karena semakin tinggi stres kerja maka semakin menurun kepuasan kerja seorang pekerja, begitupula sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2010. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Bandung : CV. Nuansa Aulia Basuki., 2009. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Gangguan Kesehatan Perawat di IRD RSVP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Fadhila M. L. analisis pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderating. Skripsi. Fakultas Ekonomi Diponegoro Semarang 2010. Fitri, A. M. 2013. Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stres kerja pada karyawan bank. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013. Vol.2, Nomor 2 Tahun 2015. Ismar, R. Zarni, A. Danardi, S. stres kerja dan berbagai faktor yang berhubungan pada pekerja Call Centre PT. X di Jakarta. Vol. 61, Nomor 1 Januari 2011. Muthmainah, 2012. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja Di Ruangan ICU Pelayanan Jantung Terpadu Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Mochtar, Muis, Rahim, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pedagang Tradisional Pasar Daya Kota. Martina A, 2012. Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat Di Ruang Gawat Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehamad Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan. Mochtar, Muis, Rahim, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pedagang Tradisional Pasar Daya Kota. Munandar, 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Mamonto, Novita, Fredna, Rivelino, 2013. Hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan tingkat stres kerja perawat di ruan inap RSUD Bitung. E-journal Keperawatan Volume 1. Prabowo, 2009. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stres kerja pada bagian Produksi Mebel PT. Chia Jian Indonesian Furniture Di Wedelan Jepara Tahun 2009. RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, 2015. Profil Rumah Sakit. Kota Manado Simanjorang, 2008. Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stres Kerja Perawat di RSU Pringadi Medan. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara. Diakses pada tanggal 12 agustus 2015 Schultz, C.M, Schultz, T.J (2003. The effects of Age On Stress Levels and Its Affect on Overall Performance. Http://aabss.org/Perspectiver2 003/Schultz.htm.