ALASAN ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA PADA HOMESCHOOLING (KOMUNITAS) KAK SETO PEKANBARU. Wahyuningsih*, Titi Maemunaty**, Widiastuti**,

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVATION OF PARENTS TO REGISTERING THEIR CHILD TO HOMESCHOOLING KAK SETO PEKANBARU

PERSEPSI WARGA BELAJAR TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA KURSUS CLIFFORD ENGLISH COURSE DI KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GAYA ORANG TUA SEBAGAI PEMULUNG MENDIDIK ANAK ( STUDI PEMULUNG DI TPA-S KECAMATAN SIAK HULU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA SEKOLAH )

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

Citizens Learning Motivation Learning Program Packet B in PKBM Maju Jaya subdistrict Bangkinang Kota

TINGKAT KEBUTUHAN MEKANIK PADA SHOWROOM HONDA SOEKARNO HATTA PEKANBARU

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

MOTIVASI PESERTA PELATIHAN ACCESSORIES DILEMBAGA PELATIHAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

ABSTRACT The Influence of Student leraning Passion Learn for the Program Equivalence of Education at Riau Jaya PKBM Marpoyan Damai, Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS VII SMP NEGERI 1 JANGKA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Kata kunci : Motivasi Mahasiswa, Seminar Geografi

BAB III METODE PENELITIAN. memaparkan mengenai (a) jenis dan pendekatan penelitian, (b) populasi dan

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

THE ATTENTION OF PARENT TOWARD CHILD S DREAM TO ENTRANCE THE COLLEGE (STUDY THE STUDENTS IN CLASS III AT SMA NEGERI 5 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasar analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

ABSTRACT Keywords: Learning Discipline, Attention Of Parents, Learning Motivation and Learning Achievement

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

Transkripsi:

ALASAN ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA PADA HOMESCHOOLING (KOMUNITAS) KAK SETO PEKANBARU Wahyuningsih*, Titi Maemunaty**, Widiastuti**, * The student of Non-Formal Education Study Program, FKIP, Riau University ** The lecturer of Non- Formal Education Study Program, FKIP, Riau University yuni_g00kil@yahoo.com/085278823666 Abstract The purpose of the research is (1) to find out the reason parents send their children to Homeschooling (Community) Kak Seto Pekanbaru; (2) to determine the dominant reason of parents send their children to Homeschooling (Community) Kak Seto Pekanbaru. This research is a descriptive quantitative approach. The population of the research is the parent who send their children at Homeschooling (Community) Kak Seto Pekanbaru. The amount number is 40 people. The entire population are taken as a sample. The instruments used this in research is the questionnaire with 57 number of items. The questionnaire statement is divided into two aspects that are intrinsic and extrinsic of the reason why the parent send their children to Homeschooling (Community) Kak Seto Pekanbaru. The alternative answer is 4 choices (a = very correct, b = correct, c = less correct, d = wrong). The a answer is scored 4, the b = 3, the c = 2,and the the d = 1. The result showed that the intrinsic factors is a dominant factors motivating the parent send their children to Homeschooling (Community) Kak Seto Pekanbaru. The average mean of intrinsic factors is about 2,90 by standar deviation 7,78. While the extrinsic factors is 2,85 of the mean average and 8,01 of standar deviation. Key Word, reason, intrinsic, extrinsic, homeschooling A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dengan banyaknya jalur pendidikan yang ada di Indonesia orang tua leluasa memilih jalur pendidikan yang mereka anggap terbaik untuk anak mereka, tidak terkecuali homeschooling. Homeschooling saat ini sudah menjadi istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Homeschooling merupakan jalur pendidikan lain selain pendidikan formal. Menurut Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati (dalam Jamal 2012: 47), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. Ada beberapa model homeschooling, diantaranya homeschooling tunggal, majemuk dan komunitas. Model pendidikan homeschooling secara tunggal termasuk dalam pendidikan keluarga dan berada 1

pada jalur pendidikan informal. Selanjutnya, bila model kegiatan homeschooling dijadikan sebuah komunitas, maka akan menjadi sebuah lembaga pendidikan non formal dan masuk menjadi satuan pendidikan kesetaraan. Di Indonesia, ada beberapa lembaga yang menyelenggarakan homeschooling. Salah satunya adalah Homeschooling Kak Seto yang terletak di Pekanbaru. Dalam pelaksanaannya, homeschooling berada di bawah naungan Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional. Siswa yang memilih homeschooling akan memperoleh ijazah kesetaraan yang dikeluarkan oleh DEPDIKNAS yaitu : Paket A setara SD, Paket B setara SMP, Paket C setara SMA. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis di Homeschooling Kak Seto Pekanbaru ditemukan gejala-gejala atau fenomena sebagai berikut : 1. Tingginya keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru, hal ini terlihat dari jumlah peserta didik yang meningkat setiap tahunnya. Adapun data perkembangan jumlah peserta didik dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Perkembangan jumlah peserta didik Homeschooling Kak Seto No Tahun Jumlah Peserta Didik 1 2010/2011 35 orang 2 2011/2012 47 orang 3 2012/2013 66 orang 2. Meskipun pendidikan homeschooling memerlukan biaya relatif mahal, dan belum termasuk biaya lain-lain sehingga sangat tergantung pada ekonomi orang tua, namun orang tua masih tetap menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. Adapun rincian biaya pembelajaran komunitas dapat dilihat dari tabel 2. Tabel 2. Biaya Pembelajaran Homeschooling Kak Seto Tingkatan Uang Pangkal SPP/bulan Uang Kegiatan/semester SD 9.000.000 600.000 2.800.000 SMP 10.000.000 700.000 3.300.000 SMA 11.000.000 800.000 3.300.000 ABK 8.000.000 800.000 2.800.000 3. Pada umumnya peserta didik Homeschooling Kak Seto Pekanbaru tempat tinggalnya jauh dari lingkungan sekolah, seperti ada yang tinggal di daerah Rumbai dan ada juga di Panam ujung. 2

Berdasarkan gejala atau fenomena tersebut diatas terlihat bahwa keinginan orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling Kak Seto Pekanbaru cukup tinggi. Oleh sebab itu penulis tertarik ingin mengetahui lebih mendalam mengenai alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling Kak Seto Pekanbaru, melalui suatu penelitian ilmiah dengan judul: Alasan Orang Tua Menyekolahkan Anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru 2. Permasalahan Penelitian Apakah alasan intrinsik yang mempengaruhi orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru? Apakah alasan ekstrinsik yang mempengaruhi orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru? Manakah alasan yang paling dominan antara alasan intrinsik dan alasan ekstrinsik yang mendorong orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru? 3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui alasan orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. Untuk mengetahui alasan yang dominan mendorong orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru 4. Tinjauan Teori Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 36) alasan adalah hal yang menjadi pendorong (untuk berbuat). Menurut Ahmadi (2003: 127), kalau orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat demikian, mengapa berbuat demikian, dan sebagainya. Tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya. Menurut Sujanto (2001: 86) alasan sama dengan motif. Menurut Zuhairini dan Sardjoe (1984: 35) motif dapat diartikan sebagai alasan atau kekuatan yang terdapat di dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang dapat bertindak dan berbuat. Menurut Sardiman (2001: 71) motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Hasibuan (2005: 95) mengatakan motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang dan setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Berawal dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak (Sardiman, 2001: 71). Istilah motivasi (motivasion) berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti menggerakkan. Uno (2007: 3) menambahkan istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Sadirman (2001: 73), mengatakan motivasi adalah serangkaian usaha 3

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Santrock (2008: 510) juga menambahkan motivasi adalah proses yang memberikan semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Penyebab timbulnya seseorang bermotivasi ada dua faktor, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Uno (2007: 4) dari sudut sumber yang menimbulkannya motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena memang ada telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Dan motif ekstrinsik, timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. Hamalik (2003: 162) mengungkapkan motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: (1) Motivasi intrinsik, motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Jadi jelaslah motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya. (2) Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcams, ridicule, dan hukuman. Sumardiono dalam Jamal (2012: 46) menjelaskan pengertian homeschooling adalah sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak dengan berbasis rumah. Meskipun demikian, pendidikan tidak selalu dilakukan orang tua saja. Selain mengajar sendiri, orang tua dapat mengundang guru privat, mendaftar anak pada kursus, dan sebagainya. Kembara (2007: 24) mengatakan homeschooling adalah sebuah sekolah alternatif yang menempatkan anak-anak sebagai subjek dengan pendekatan pendidikan secara at home. Menurut Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Ella Yulaelawati dalam Jamal (2012: 47), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Metode homeschooling terbagi menjadi tiga, menurut Abdurrahman dalam Jamal (2012: 82), tiga pembagian tersebut adalah: (1) Homeschooling Tunggal, dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal tertentu atau karena lokasi berjauhan. (2) Homeschooling Majemuk, dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. Alasannya karena terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama. (3) Komunitas Homeschooling, gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. 4

Dari uraian penyebab timbulnya alasan di atas, dalam penelitian ini ada 2 penyebab alasan, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi minat, sikap, dan keinginan. Sedangkan ekstrinsik meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. B. Metoda Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2000: 309) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) Observasi, observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. Teknik observasi dimaksudkan untuk mendapatkan pengamatan langsung alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling Kak Seto Pekanbaru. (2) Wawancara, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 194). (3) Angket, angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Angket ini bertujuan untuk memperoleh data alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling Kak Seto Pekanbaru. Semua pernyataan dalam angket atau kuesioner tersebut disajikan dalam bentuk skala Likert yang disesuaikan dengan pernyataan, dan responden menjawabnya dengan seperti berikut: Sangat Benar (SB) diberi skor 4, Benar (B diberi skor 3, Cukup Benar (CB) diberi skor 2, Salah (S) diberi skor 1. Untuk melihat apakah angket yang dibuat tersebut valid dan reliabel dilakukan uji coba. Pelaku uji coba angket ini adalah berjumlah 20 orang tua peserta didik. Angket uji coba yang sudah diisi oleh responden uji coba, kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen yang diuraikan dalam bentuk butir soal setiap indikator variabel. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto, 2000: 225) yaitu sebagi berikut: ( )( ) [ ( ) ][ ( ) ] Adapun rumus Alpha (Arikunto, 2000: 236) yang dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut: 5

3. Analisis Data r 11 = ( ) ( ) Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: 1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti. 4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. 5. Kemudian data yang diperoleh diolah melalui perhitungan presentase dengan menggunakan: P = x 100% (Anas Sudijono, 2004:43) 6. Setelah itu menghitung mean masing-masing pernyataan, dengan menggunakan rumus mean data tunggal (Riduwan & Sunarto, 2009: 38) : Rumus Mean Data Kelompok (Riduwan & Sunarto, 2009: 39): ( ) Untuk mengetahui alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru yang merupakan variabel X dalam penelitian ini, digunakan interprestasi skor mean dalam tabel berikut ini: Tabel Interpretasi Skor Mean Skala Tingkat 3,01-4,0 Tinggi 2,01 3,0 Sedang 1,01 2,0 Rendah Sumber: Norasmah (2002) diadaptasi Daeng Ayub (2012:180). 7. Kemudian menghitung standar deviasi setiap indikator, dapat digunakan rumus: ( ) atau S = (Riduwan & Sunarto, 2009: 54) 6

C. Hasil dan Pembahasan Rekapitulasi Alasan Orang Tua Menyekolahkan Anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru Dilihat dari Seluruh Indikator No Indikator SB B CB TB % % % % n Mean sd Interpretasi 1 Alasan Intrinsik 29 57 27 8 40 2,90 7,78 Sedang 2 Alasan Ekstrinsik 28 57 22 13 40 2,85 8,01 Sedang Jumlah 57 114 49 21 80 5,75 15,79 Rata-rata 29 57 24,5 10,5 40 2,88 7,90 Sedang Mean 2.9 2.89 2.88 2.87 2.86 2.85 2.84 2.83 2.82 Indikator 1 Indikator 2 Berdasarkan rekapitulasi di atas, maka alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru dilihat dari indikator alasan intrinsik dapat dijelaskan, responden yang memilih alternatif jawaban sangat benar 29%, benar 57%, cukup benar 27%, salah 8%. Jadi mean dari rata-rata indikator alasan intrinsik sebesar 2,90 dan standar deviasi 7,78 dengan interpretasi sedang. Hamalik (2003: 162) Motivasi intrinsik sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri sendiri. Alasan intrinsik (bersumber dalam diri orang tua), terdiri dari aspek (a) minat meliputi situasi sekolah dan keadaan sekolah, (b) sikap meliputi sikap positif dengan peraturan dan sikap positif dengan sekolah, (3) keinginan meliputi berprestasi dan bersosialisasi. Berdasarkan analisis yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua memiliki alasan intrinsik cukup tinggi dalam menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto, karena homeschooling ini memiliki situasi yang menarik minat orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling. Situasi yang diberikan di Homeschooling antara lain Homeschooling ini cepat 7

memberikan keputusan dan menangani masalah-masalah sekolah. Selain itu, adanya keadaan yang menarik minat orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling. Keadaan disini antara lain sarana dan prasarana yang mendukung dalam kelancaran proses pembelajaran. Dalam aspek sikap orang tua terhadap sekolah juga baik, ini ditunjukkan mereka mempunyai sikap positif terhadap peraturan dan sekolah. Orang tua bersikap positif terhadap sekolah ini ditunjang dengan adanya keinginan anaknya agar dapat berprestasi dan bersosialisasi. Alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru dilihat dari indikator alasan ekstrinsik dapat dijelaskan, responden yang memilih alternatif jawaban sangat benar 28%, benar 57%, cukup benar 22%, salah 13%. Jadi mean dari rata-rata indikator alasan ekstrinsik sebesar 2,84 dan standar deviasi 7,97 dengan interpretasi sedang. Dimyati dan Mudjiono (1999: 90) mengatakan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar seseorang atau dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Jadi alasan ekstrinsik (bersumber dari luar orang tua), terdiri dari aspek (a) keluarga meliputi pekerjaan, (2) sekolah meliputi mengelola program belajar mengajar, menguasai bahan pengajaran sesuai kurikulum dan menciptakan suasana belajar mengajar yang baik, (3) lingkungan sosial meliputi masyarakat dan program dari pemerintah. Berdasarkan analisis yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua memiliki alasan ekstrinsik yang cukup tinggi dalam menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto. Lingkungan pekerjaan orang tua yang sangat sibuk dan dukungan dari teman kerja menjadi alasan tersendiri bagi orang tua menyekolahkan anaknya pada homeschooling. Disamping itu, guru juga menggunakan metode pembelajaran yang bermacam-macam dan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, ini juga menjadi alasan orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada homeschooling. Lingkungan sosial juga menjadi alasan bagi para orang tua menyekolahkan anaknya pada homeschooling. Apabila kita cermati dengan seksama analisa data secara keseluruhan indikator yang paling dominan adalah indikator alasan intrinsik. Dapat disimpulkan bahwa alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru dilihat dari indikator intrinsik berada dalam kategori cukup tinggi. Artinya orang tua memiliki minat, sikap, keinginan yang cukup tinggi, sehingga mereka menyekolahkan anaknya pada Homeschooling Kak Seto Pekanbaru. D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Teoritis Alasan adalah hal yang menjadi pendorong untuk berbuat. Dan alasan dapat juga disebut dengan motif, karena motif dapat diartikan sebagai alasan atau kekuatan yang terdapat di dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang dapat bertindak dan berbuat. Berawal dari kata motif tersebut maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Sehubungan dengan penelitian ini maka yang dimaksud dengan alasan adalah faktor pendorong yang menyebabkan orang tua menyekolahkan anaknya ke Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. 8

Secara garis besar para ahli mengelompokkan penyebab timbulnya motivasi atas dua jenis saja, yaitu motivasi intrinsik (bersumber dari dalam diri) dan motivasi ektrinsik (bersumber dari luar individu). Sehubungan dengan penelitian ini, maka alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (komunitas) Kak Seto Pekanbaru dapat dibagi 2 faktor, yaitu alasan intrinsik dan alasan ekstrinsik. Alasan yang timbul dari dalam diri individu dan alasan yang timbul dari luar individu. Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dirumah dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. 2. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling Kak Seto Pekanbaru ditinjau dari aspek alasan intrinsik tergolong cukup tinggi. Artinya bahwa orang tua mempunyai minat, sikap, dan keinginan yang cukup tinggi untuk menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. 2) Alasan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling Kak Seto Pekanbaru ditinjau dari aspek alasan ekstrinsik tergolong cukup tinggi. Artinya bahwa dorongan dari luar berupa pekerjaan yang sangat sibuk, metode yang ditawarkan oleh pihak sekolah, dan adanya program pemerintah dapat mendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru. 3) Dari kedua aspek alasan, faktor dominan orang tua menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru adalah alasan intrinsik. Alasan instrinsik yang dimaksud adalah (1) Minat meliputi rasa tertarik dengan situasi sekolah dan rasa tertarik dengan keadaan keadaan sekolah; (2) Sikap meliputi sikap positif terhadap peraturan dan sikap positif terhadap sekolah; (3) Keinginan meliputi berprestasi dan bersosialisasi. 3. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas dalam meningkatkan alasan orang tua yang lebih tinggi lagi dalam menyekolahkan anaknya pada Homeschooling (Komunitas) Kak Seto Pekanbaru penulis menyarankan: 1) Kepada orang tua agar lebih memahami apa yang dimaksud dengan homeschooling tersebut. 2) Kepada orang tua agar mengetahui apa tujuan dari homeschooling tersebut. 9

E. Daftar Pustaka Abu Ahmadi. 2003. Psikologi umum. Jakarta: Rineka Cipta Agus Sujanto. 2001. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Jamal Ma mur Asmani. 2012. Buku Pintar Home Schooling. Jogjakarta: Flash Books John W Santrock. 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Maulana D. Kembara. 2007. Panduan Lengkap Home Schooling. Bandung. Progressio Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sardiman A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta 10