BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. setiap proses pengajaran. Apabila ingin meningkatkan hasil belajar, tentunya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. upaya dalam pencerdasan peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

BAB I PENDAHULUAN. Swasta Eria Medan peneliti mengamati bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUHAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. (RPP), pengelolaan kelas maupun hasil belajar siswa di kelas. Hal ini lah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. kinerja pendidikan akan tercermin dalam kualitas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. tugas serta tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Harapan Stabat masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB 1. pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Pendidikan merupakan wadah untuk generasi muda agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha untuk membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, manusia lebih mudah menerima informasi yang melimpah, cepat, praktis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju

BAB I PENDAHULUAN. Kong, dan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar sehingga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Menurut Sriwenda (2013) Guru harus berperan sebagai seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang terdidik. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Maju atau mundurnya suatu bangsa dilihat dari tinggi atau rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia global. Namun

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran guru dalam pembelajaran dikelas. Guru berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa. Peran guru dalam pembelajaran adalah harus mampu mengarahkan siswa untuk mengembangkan kreativitas dalam mencari informasi yang dapat membangun pengetahuan mereka. Namun kenyataannya pembelajaran masih berpusat pada guru. Pembelajaran seperti ini menjadikan siswa cenderung bersikap pasif menerima informasi dari guru dan tidak dapat mengembangkan kreativitas belajarnya. Bagi siswa tentu saja ini menjadi ruang gerak yang terbatas dimana siswa hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang disampaikan. Siswa kurang memahami konsep dasar yang diberikan sehingga dalam proses belajar mengajar mereka hanya berusaha mengerjakan tugas-tugas berdasarkan hapalan-hapalan yang mereka terima, akibatnya bila ada tugas yang tidak mirip dengan contoh yang telah diberikan maka para siswa akan merasa kebingungan dalam mengerjakannya. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SMK, khususnya SMK Bisnis dan Manajemen. Mata pelajaran ini tergolong cukup rumit sehingga dapat menyebabkan siswa sulit memahami konsep-konsep akuntansi yang diajarkan. Bila pada saat menyampaikan materi tidak ada variasi 1

2 yang dilakukan guru maka akan menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa dan pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya hasil belajar akuntansi siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada siswa kelas X AK 6 di SMK Negeri 7 Medan menunjukkan bahwa kreativitas dan hasil belajar akuntansi siswa kurang memuaskan, dimana siswa terlihat pasif karena kurangnya partisipasi siswa baik dari segi pemberian pendapat atau respon (feedback) pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Kelas X AK 6 Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Siswa Kelas X AK 6 SMK Negeri 7 Medan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 Test K K M Siswa yang Memperoleh Nilai diatas KKM % Siswa yang Memperoleh Nilai dibawah KKM UH 1 70 17 45,94 20 54,05 UH 2 70 15 40,54 22 59,45 Rata-rata 16 43,24 21 56,75 % Total Sumber: Daftar nilai mata pelajaran akuntansi kelas X AK 6 SMK Negeri 7 Medan Berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70, hasil belajar akuntansi siswa di kelas X AK 6 masih tergolong rendah. Dilihat dari rata-rata hasil ulangan harian siswa, hanya 16 orang atau sekitar 43,24% yang telah mencapai nilai KKM sedangkan sebanyak 21 orang atau sekitar 56,75% belum mencapai nilai KKM. Fenomena ini terjadi disebabkan oleh kurangnya kreativitas belajar dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi sehingga membuat siswa merasa jenuh. 37

3 Berdasarkan penuturan guru bidang studi akuntansi perusahaan jasa diperoleh informasi bahwa siswa yang tergolong kreatif dikelas tersebut hanya sebesar 30%. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kreativitas siswa tersebut adalah siswa tidak berani untuk mengemukakan pendapat, gagasan atau ide-ide baru, siswa belum memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, siswa tidak berani bertanya tentang suatu hal yang belum diketahuinya dan siswa belum mampu melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Keadaan tersebut berpengaruh pada perolehan hasil belajar akuntansi siswa dimana melalui kegiatan pembelajaran seperti ini menjadikan siswa kurang bisa mengembangkan diri serta sukar mengaplikasikan apa yang telah diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil belajar yang dicapai pun menjadi rendah. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan dan kreativitas masing-masing siswa saat pembelajaran. Peningkatan kreativitas siswa sangat bergantung pada peran guru dalam mengelola pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran akuntansi. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah pembelajaran konvensional menjadi suatu pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi belajar yang aktif pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning.

4 Menurut Ngalimun (2014) model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang yang dipilih secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian masalah, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas dan harus mengkoordinasikan usaha-usahanya untuk memecahkan masalah sehingga melalui pembelajaran Problem Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Selain dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif, hal lain yang tak kalah penting adalah pemberian media dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Praswoto (2015) salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah media cetak yakni handout. Pemberian handout ketika mengajar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar. Kehadiran handout dalam proses belajar mengajar mempunyai arti penting, sebab handout ini berisi pokok-pokok materi yang akan diajarkan sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pemberian Handout Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X AK Di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa kurang kreatif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. 2. Bagaimana cara meningkatkan kreativitas belajar pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah atau belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah. 4. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 5. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan kreativitas belajar pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 6. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan kreativitas belajar pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?

6 2. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 1.4 Pemecahan Masalah Suatu masalah dikaji untuk mencari dan menemukan solusi pemecahannya. Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang bahwa kreativitas dan hasil belajar siswa masih belum sesuai dengan yang diharapkan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus ditingkatkan. Dalam hal ini seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik yaitu dengan menerapkan model pembelajaran disertai dengan pemberian media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning akan dapat mengarahkan siswa pada perkembangan kognitif yang baik dimana dengan model ini siswa dituntut untuk mampu mengkontruksi pengetahuannya sendiri melalui penyelesaian masalah yang ada baik dari siswa maupun dari guru. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning ini, setiap awal pembelajaran siswa akan diperhadapkan pada suatu masalah yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas. Untuk dapat menciptakan kreativitas siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan ide-ide dan pendapatnya melalui umpan balik untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap siswa tentang materi yang diajarkan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan pemberian latihan lanjutan yang dikerjakan secara mandiri.

7 Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dirancang untuk lebih memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan menuntun siswa dalam menyelesaikan masalah dengan lebih baik lagi. Dari uraian diatas diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan pemecahan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas belajar pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X AK di SMK Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis dalam penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dalam upaya meningkatkan kreativitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

8 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran Problem Based Learning dengan pemberian Handout dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.