BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. luhur kpribadian, yang dilaksanankan secara sistematis dan terperogram.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan kualitas suatu bangsa. Karena proses pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar peserta

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membantu peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai luhur kepribadian yang dilaksanakan secara sistematis dan terprogram. Masalah pendidikan merupakan, masalah yang dinamik seiring dengan perkembangan zaman dan budaya manusia.derasnya arus informasi sekarang ini mengakibatkan dunia seakan-akan semakin sempit dan menggelobe, sehingga menjadikan persaingan individu dan kelompok semakin menjadi cepat sehingga menjadikan persaingan individu dan kelompok semakin menjadi cepat, sehingga mengakibatkan lenturnya nilai-nilai keagamaan, kepribadian individu, masyarakat dan bangsa 1. Pendidikan sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang bermutu tidak cukup dengan hanya memperhatikan aspek intelektualitas nya (IQ) saja, tetapi harus seimbang dengan pembangunan kualitas aspek emosi (EQ) dan aspek (SQ). Aspek moral, akhlak mulia dan kehidupan bersama juga harus menjadi perhatian dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dalam rangka membentuk pola pikir, pola sikap, dan pola tindak peserta didik yang mengarah pada hal-hal yang terpuji. Ini sejalan dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 1 Benny Setiawan, Manifesto Pendidikan Di Indonesia, (Yogyakarta: Arus Media, 2006), 11-12.

ayat 3 yang berbunyi: pemerintah mengusahakan dan meyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang di atur dengan undang-undang. Pasal 3 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Masa seperti ini dibutuhkan suatu kualitas individu dan masyarakat yang kokoh, dalam arti individu dan masyarakat yang sehat, mandiri, beriman, dan bertaqwa, serta cakap dalam kehidupan manusia.untuk hal tersebut menjadi tugas dari pendidikan untuk mewujudkannya. Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar

yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan didalam islam belajar yakni bisa diartikan mencari ilmu merupakan sebuah ibadah dan Alloh akan mengangkat derajat orang yang mencari ilmu. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11 : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sebagaimana yang telah dituliskan dari firman Allah QS.Al- Mujadilah ayat 11 diatas bahwa Allah akan mengangkat derajat hambanya yang mencari ilmu sehingga ia dapat memahami dan mempelajarinya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3). Menurut Sardiman (2004: 21)

belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Dengan demikian hasil belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar baik itu berupa perubahan hasil nilai mata pelajaran, kecakapan, keterampilan, sikap, minat, watak dan penyesuaian diri. Pengembangan ekstrakurikuler dipandang sebagai elemen vital dalam sistem pendidikan. Untuk menambah wawasan siswa maka diadakan rohani islam agar terwujud hasil belajar yang lebih maksimal. Dalam kondisi demikian penulis bergerak hati untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islam terhadap hasil belajar siswa terhadap materi PAI di SMAN 15 Surabaya. Kegiatan ekstrakurikuler rohani islam merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah. Khususnya guru agama dalam rangka meningkatkan kedisplinan siswa. Sekarang ini telah memasuki era baru, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang tahun 1997 nomor 22 dan 25 tentang otonomi daerah, termasuk dalam hal ini menyangkut otonomi dalam bidang pendidikan. Dengan demikian maka pengelolaan pendidikan yang

semula wewenang pusat sekarang menjadi wewenang daerah atau kabupaten.termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMAN 15 Surabaya dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswanya. Proses pembelajaran PAI di sekolah harus diberikan melalui 2 (dua) program, yaitu program intrakurikuler dan ekstrakurikuler, agar tujuan dan kompetensi PAI dapat dicapai sesuai standar yang diharapkan. Namun demikian, prestasi dan kompetensi peserta didik di lembaga pendidikan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam saat ini umumnya belum mencapai tingkat kompetensi yang menggembirakan. Indikasinya antara lain adalah rendahnya kejujuran, kasih sayang, toleransi, displin, termasuk juga dalam aspek integritas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Peserta didik pada tingkat satuan pendidikan ini juga terindikasi banyak melakuakan penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama, norma hukum, dan norma susila, seperti narkoba, minum-minuman keras, tawuran, dan pergaulan bebas yang terkesan menjadi trend kehidupan anak remaja. Kemampuan mereka dalam hal praktek peribadatan, membaca hafalan (tahfidz), dan menulis huruf Al-Qur an juga umumnya masih rendah.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler rohani islam di SMAN 15 Surabaya? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pendidikan agama Islam di SMAN 15 Surabaya? 3. Adakah pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islam terhadap hasil belajar siswa pada materi pendidikan agama Islam di SMAN 15 Surabaya? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler rohani islam di SMAN 15 Surabaya. 2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mapel pendidikan agama Islam di SMAN 15 Surabaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islam terhadap hasil belajar siswa mapel pendidikan agama Islam di SMAN 15 Surabaya. D. Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan atau manfaat. Kegunaan atau manfaat tersebut adalah : 1. Sebagai media pengembangan ilmu bagi penelitian atas ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh masa studi.

2. Sebagai sumber informasi bagi para pemerhati pendidikan agama Islam terutama para praktisi pendidikan yang ada di SMAN 15 Surabaya 3. Sebagai informasi bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih lanjut tentang kegiatan ekstrakurikuler rohani islam di SMAN 15 Surabaya. E. Asumsi Penelitian/ hipotesis penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. 2 Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Sedangkan Suharsimi Arikunto memberikan pengertian bahwa hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti 3, tetapi harus dibuktikan atau di tes atau di uji kebenarannya. Hipotesis ini 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2013),.96. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 71.

ada dua macam yaitu : Hipotesis nol (Ho) yang menyatakan adanya persamaan atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih dan hipotesis kerja/alternatif (Ha) yang menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan variabel y atau adanya perbedaan antara x dan y. Guna menjawab rumusan masalah yang diajukan, maka hipotesis atau jawaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya melalui proses penelitian ini : Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani IslamTerhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Pai Di Sman 15 Surabaya. Ho : Tidak ada Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islamterhadap hasil belajar siswa pada mapel pendidikan agama islam di SMAN 15 Surabaya. Ha : Ada Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islamterhadap hasil belajar siswa padamapel pendididkan agama islam di SMAN 15 Surabaya. Setelah penelitian ini di lakukan, jika (Ho) di terima, maka (Ha) di tolak.begitu sebaliknya, jika (Ho) di tolak, maka (Ha) di terima. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Pada dasarnya pola pengembangan mapel pendidikan agama Islam yang berkembang di sekolah umum cukup beragam, oleh karena itu penulis memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini pada:

1. Konsep pelaksanaanekstrakurikeler rohani islam yang diterapkan di SMAN 15 Surabaya 2. Hasil belajar pada mapel pendidikan agama Islam di SMAN 15 Surabaya. G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman dan kejelasan tentang arah penulisan skripsi ini, maka penulis memaparkan definisi yang tertera dalam judul. PENGARUH adalahdaya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang berkuasa atau berkekuatan. KEGIATAN adalah aktifitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan. EKSTRAKURIKULER adalah merupakankegiatan belajar yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan yang telah dipelajari dari mata pelajaran yang diajarkan. Eksrakurikuler adalah kegiatan tambahan diluar yang berkaitan dengan kurikulum yang ada. ROHANI ISLAMadalah kegiatan keagamaan di SMAN 15 Surabaya

HASIL BELAJAR adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. PENDIDIKANadalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. AGAMA adalahsebuahkoleksiterorganisirdarikepercayaan, system budaya, danpandangandunia yang menghubungkanmanusiadengantatanan/perintahdarikehidupan. ISLAM (Arab: al-islām, :اإلسالم "berserah diri kepada Tuhan) adalah agamayang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. H. Sistematika Pembahasan Penulis membagi sistematika pembahasan penelitian ini menjadi lima bab dengan rincian tiap bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, asumsi dan hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional, sistematika pembahasan.

Bab II : Landasan Teori meliputi tentang A. Tinjauan tentang ekstrakurikuler rohani islam, yang terdiri dari: Pengertian ekstrakurikuler rohani islamb. Tinjauan tentang hasil belajar PAI Siswa, yang terdiri dari: Pengertian proses pembelajaran serta Indikator hasil Belajar. C. Tinjauan tentang pengaruh kegiatanekstrakurikuler rohani islamterhadap hasil belajar materi PAI. D. Hipotesis. Bab III : Metode Penelitian meliputi :, Jenis Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data Bab IV : Laporan Hasil Penelitian yang meliputi :Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian, Deskripsi Data, Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Bab V : Penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan ini sekaligus saran-saran dari penulis untuk perbaikan-perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.