HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
MHD. ARIF

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN AKURASI SHOOTING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA BALAI BARU PADANG JURNAL

MARPION SAPUTRA NIM

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN HEADING PEMAIN SEPAKBOLA SSB AMPHIBI SUNGAI TARAB KAB. TANAH DATAR JURNAL

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 07 No 3 edisi Maret 2017 hal 74-80

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

Journal of Sport Sciences and Fitness

Oleh: Afid Arifianto

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Muflikhul Fajri Universitas Islam 45 Bekasi ABSTRACT Keywords: Leg Muscle Strength, Running Speed, Confidence, And Dribbling Skills

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu*

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPTUAL MOTORIK DENGAN KETERAMPILAN SEPAKBOLA SSB PUTRA BANGSA KLATEN

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENENDANG KE ARAH GAWANG. Jurnal. Oleh RANDI TIRTA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG JURNAL OLEH : ZUGENG RULBERTO NPM. 1310013411259 KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG Nama : ZUGENG RULBERTO NPM : 1310013411259 Program Studi Jurusan Fakultas : Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang, Juli 2017 Disetujui Oleh Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd Meiriani Armen, S.Pd, M.Pd Mengetahui : Ketua Prodi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Drs. Madri M, M.Kes, AIFO

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG Oleh: Zugeng Rulberto Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd, Meiriani Armen, S.Pd, M.Pd Dosen Pembimbing Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan tendangan penalti pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang. banyak ditemui tendangan penalti yang tidak menghasilkan gol, karena kurangnya ketepatan sasaran, perkenaan kaki dengan bola, koordinasi mata kaki, keseimbangan tubuh, mental dan tingkat emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara koordinasi mata kaki dan tingkat emosional dengan kemampuan tendangan penalti pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang. Jenis penelitian adalah korelasional dengan populasi adalah pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang yang berjumlah 60 orang pemain. Penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan cara Total Sampling, sehingga sampel berjumlah 60 orang pemain dengan kelompok umur 16 sampai 18 tahun. Instrumen penelitian adalah : 1).Tes sasaran koordinasi mata kaki untuk mengukur koordinasi mata kaki, 2).Angket dengan skala likert untuk mengukur tingkat emosional dan 3).Tes menembak bola kesasaran untuk mengukur kemampuan tendangan penalti. Data yang diperoleh dianalisis dengan korelasi Product Moment. Berdasarkan uji persyaratan analisis mencari hubungan variabel X terhadap Y dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dengan kemampuan tendangan penalti karena ( r x1y ) = 0.349 >r -tab 0.254, t hit = 2.836 > t tab 2.021, dengan nilai determinasi = 12.18%. Artinya bahwa komponen koordinasi mata-kaki sebagai independent variabel memiliki hubungan yang kuat dan searah terhadap dependent variabel yaitu hasil tendangan penalti, Kemudian terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat emosional dengan kemampuan tendangan penalti karena ( r x2y ) = 0.923 >r -tab 0.254, t hit = 18.250 > t tab 2.021, nilai determinasi = 85.19%., Artinya bahwa komponen tingkat emosional sebagai independent variabel memiliki hubungan yang kuat dan searah terhadap dependent variabel yaitu hasil tendangan penalti

RELATIONSHIP BETWEEN COORDINATION OF EYES AND LEVELS EMOTIONAL WITH THE ABOVE CHANGE OF PENALTY PLAYERS OF SMA SCHOOL 5 PADANG By: Zugeng Rulberto Students of Physical Education Health and Recreation Department of Teacher Education Primary School Faculty of Teacher Training and Education Universitas Bung Hatta Padang Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd, Meiriani Armen, S.Pd, M.Pd Adivisor of sport education and recreation major of elementery school teacher training Faculty of teacher training and education of Bung Hatta university of Padang ABSTRACT The problem in this research is the lack of penalty ability of football player SMA Negeri 5 Padang. Many found penalty kicks that did not produce a goal, due to lack of target accuracy, legs with the ball, eye coordination, body balance, mental and emotional level. The purpose of this study is to find out how much the relationship between eye coordination and emotional level with the ability penalty kick football player SMA Negeri 5 Padang. The type of research is correlational with the population is football players SMA Negeri 5 Padang, amounting to 60 players. Sampling in this study by using the Total Sampling, so that the sample numbered 60 players with age group 16 to 18 years. The research instruments are: 1).The target of the coordination of the ankle to measure the coordination of the ankle, 2).The scale with Likert scale to measure the emotional level and 3).Tes shooting the ball to measure the ability of penalty kicks. The data obtained were analyzed by Product Moment correlation. Based on the analysis requirement test to find the relationship of variable X to Y can be concluded that there is a significant relationship between the coordination of the ankle with the ability of penalty kick because (rx1y) = 0.349> r-tab 0.254, thit = 2.836> ttab 2.021, with determination value = 12.18%. This means that the components of eye-foot coordination as independent variables have a strong and direct relationship to the dependent variable that is the result of penalty kicks, Then there is a significant relationship between the emotional level with the ability of penalty kick because (rx2y) = 0.923> r-tab 0.254, thit = 18.250> ttab 2.021, the value of determination = 85.19%., It means that the component of emotional level as independent variable has a strong relationship and direction of dependent variable that is penalty kick result

PENDAHULUAN Sepakbola adalah salah satu olahraga yang populer di dunia. Hampir seluruh orang di dunia mengenal olahraga ini, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa dan tak terkecuali orang-orang lanjut usia sekalipun. Dalam bermain sepakbola, pemain harus memiliki teknik dasar, kondisi fisik, psikologi dan mental dimana seluruh aspek saling berkaitan satu sama lain. Teknik dasar yang harus di kuasai di antaranya : shooting, passing dan controling, dribbling, heading. Penguasaan terhadap teknik dasar akan mencerminkan tingkat keterampilan pemain. Prestasi sepakbola yang tinggi tidak bisa didapatkan dengan begitu saja. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti menurut, Syafruddin (1999:2) menyatakan bahwa Ada dua faktor yang mempegaruhi dalam meraih suatu prestasi faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor ekstrnal faktor internal antara lain kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental (psikis) atlet, dan faktor eksternal adalah timbulnya dari luar diri atlet seperti pelatih, sarana dan prsarana, guru olahraga, keluarga organisasi, iklim, cuaca, makanan yang bergizi dan lain sebagainya Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam prestasi olahraga sepakbola banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah penguasaan teknik seperti teknik menendang, menyundul bola, mengontrol bola, mengumpan bola dan menggiring bola. Sesuai tujuan dari olahraga sepak bola itu adalah memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kebobolan. Faktor latihan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kemampuan pemain sepakbola dalam mewujudkan prestasi yang diinginkan, dengan latihan potensi

pemain dapat ditingkatkan disegala bidang agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai harapan sehingga dapat melahirkan suatu prestasi yang diinginkan. Bompa (2009:61) menerangkan bahwa faktor latihan yang perlu dipersiapkan dalam setiap program latihan pada setiap cabang olahraga adalah persiapan fisik, persiapan teknik, dan persiapan kejiwaan yaitu mental. Persiapan fisik dan persiapan teknik merupakan dasar dalam membangun prestasi. Jadi, dapat diartikan bahwa kemampuan fisik dan teknik yang didukung persiapan mental yang baik adalah fondasi utama dalam meraih prestasi yang diinginkan. Dalam permainan sepakbola terdapat beberapa jenis tendangan yang dihasilkan, diantaranya tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan gawang dan tendangan penalti. Salah satu yang menarik perhatian adalah tendangan penalti, dimana tendangan penalti terjadi bila pemain lawan melakukan pelanggaran karena dengan sengaja atau bisa hand ball di daerah kotak terlarang. Untuk menghasilkan tendangan penalti yang masuk ke gawang lawan diperlukan koordinasi mata kaki terhadap bola, supaya bola bisa terarah kepada titik sasaran gawang dan mengontrol tingkat emosinal pada saat akan menendang bola agar hasil tendangan bisa tepat sasaran dan terjadinya gol. Bermain sepak bola tidak hanya mengandalkan keterampilan teknik dasar saja, melainkan juga perlu kondisi fisik dan psikologi. Karena kondisi fisik dan psikologi sangat menunjang keterampilan dasar bermain, Fisik, psikologi dan keterampilan gerak dasar merupakan beberapa faktor dalam kemampuan dasar bagi seseorang agar bisa bermain sepakbola. kondisi fisik

dan psikologi meliputi beberapa aspek yaitu : daya tahan, kekuatan, daya ledak, sekitar 16 sampai 18 tahun dimana tingkat emosional siswa masih belum kecepatan, kelincahan, keseimbangan, bisa dikendalikan dengan baik, hal koordinasi, mental dan tingkat emosional. Berdasarkan observasi penulis terhadap pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang dalam tendangan penalti ditemui banyak tendangan penalti yang tidak menghasilkan gol. hal ini disebabkan oleh kurangnya ketepatan sasaran, perkenaan kaki dengan bola, koordinasi mata kaki, keseimbangan tubuh, mental dan tingkat emosional. Siswa kurang memahami cara mengkoordinasi bola terhadap mata kaki, sehingga bola tidak sesuai dengan sasaran yang diinginkan seperti bola melenceng keluar gawang, mengenai tiang gawang atau bola dapat ditangkap oleh kiper lawan. Selain itu tingkat emosional juga sangat mempengaruhi, pada dasarnya siswa SMA berusia tersebut akan mempengaruhi tendangan penalti sepakbola SMANegeri 5 Padang. Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dan mencari solusi dari masalah yang ada diatas, sehingga mengetahui poin-poin apa saja terdapat dalam menyelesaikan dalam masalah tersebut. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui Koordinasi Mata Kaki pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang. 2. Untuk mengetahui Tingkat Emosional pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang siswa putra pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang yang sekaligus dijadikan sampel

Dari uraian data tersebut dirasa perlu Emosional dan hasil tes kemampuan Penalti diadakan penelitian tentang Hubungan atlet putra sepakbola Antara Koordinasi Mata Kaki Dan Tingkat Emosional Dengan Kemampuan Tendangan Penalti Pemain Sepakbola SMA Negeri 5 Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Winarno, (2011.55) mengatakan bahwa rancangan penelitian korelasional bermaksud untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Hubungan yag dimaksud adalah hubungan fungsional yang didasarkan pada teori yang sudah ada dan logika berfikir yang dapat diterima, sehingga korelasi yang dimaksud bukan hanya menghubungkan dua data yang tidak memiliki makna, namun benar-benar didasari oleh teori tertentu. Data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh secara langsung dari atlet putra (pemain sepakbola) berasal dari Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga unit anilisis yaitu : 1. Data hasil tes Koordinasi Mata Kaki 2. Data hasil tes Tingkat Emosi 3. Data hasil tes tendangan penalti Kedua data tersebut diolah dengan menggunakan rumusan product moment dari pearson yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:183) sebagai berikut : rxy ( n N ( X XY 2 ( ) ( X ) X )( Y ) 2 2 )( n Y ( rxy = Koefisien koordinasi antara variabel X dan Y xy = Jumlah produk X dan Y x² = Jumlah nilai variable X di kuadratkan y² = Jumlah nilai variable Y dikuaratkan Y ) 2 ) hasil tes Koordinasi Mata Kaki, Tingkat

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson Product Moment (PPM) tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus: r t h y1 n 2 1 r 2 HASIL PENELITIAN Menurut Bafirman (2013:129) Koordinasi (coordination) merupakan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan. Koordinasi merupakan hubungan kerjasama antara susunan saraf pusat dengan alat gerak saat berkontraksi dalam menyelesaikan tugastugas maupun motorik atau perpaduan gerak yang saling berkaitan dan menghasilkan satu keterampilan gerak secara tepat dan terarah. Jadi, Koordinasi Mata Kaki adalah kemampuan pemain dalam menggabungkan hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak secara harmonis, dalam mengatur dan mengendalikan kerja otot untuk pelaksanaan suatu gerakan secara bersamaan antara mata (pandangan) dengan gerakan kaki secara efektif, tepat dan terarah. Pemain yang memiliki koordinasi mata kaki yang baik tentunya akan mudah melakukan rangkaian gerakan sepakbola yang diinginkan. Dalam sepakbola kemampuan Koordinasi mata kaki terjadi ketika mengatur peranaktif kaki dan mata dalam melakukan serangkaian gerakan teknik diantaranya dalam melakukan tendangan Penalti sepakbola dan Koordinasi mata kaki dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan dalam olahraga meliputi kerja kaki yang efisien dan perubahan posisi tubuh dengan cepat. Merujuk pada hasil analisis penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Koordinasi Mata Kaki Dengan kemampuan tendangan Penalti Pemain Sepakbola SMA Negeri 5 Padang dengan koefisien korelasi ( r x1y ) =

0.349 >r -tab 0.254, t hit = 2.836 > t tab 2.021, dengan nilai determinasi = 12.18%. Artinya bahwa komponen koordinasi mata-kaki sebagai independent variabel memiliki hubungan yang kuat dan searah terhadap dependent variabel yaitu hasil tendangan penalti. Artinya kemampuan tendangan penalti pemain dipengaruhi oleh Koordinasi Mata Kaki. Dari uraian di atas, jelas bahwa terdapat hubungan yang positif antara koordinasi mata kaki dengan kemampuan tendangan penalti dalam olahraga sepakbola. Maka dalam penelitian ini koordinasi mata kaki sebagai variabel bebas yang akan dijadikan pengaruh utama terhadap kemampuan tendangan penalti pemain dalam olahraga sepakbola. Banyak hal yang mempengaruhi kemampuan tendangan penalti, diantaranya adalah kemampuan teknik, kekuatan otot tungkai, mental, keseimbangan, kelentukan pinggang, koordinasi mata kaki dan tingkat emosinal. Dalam penelitian ini koordinasi mata kaki sebagai variabel bebas akan dijadikan pengaruh utama terhadap kemampuan tendangan penalti dalam olahraga sepakbola, artinya kemampuan tendangan penalti pemain dipengaruhi oleh koordinasi mata kaki. Pemain yang memiliki koordinasi yang baik tentunya akan mudah melakukan rangkaian gerakan sepakbola yang diinginkan. Koordinasi meliputi mata kaki, mata tangan dan, telinga dan seterusnya. Terdapat jenis koordinasi dalam bergerak diantaranya adalah koordinasi mata kaki yang merupakan salah satu kemampuan fisik yang sangat berpengaruh dalam permainan sepakbola. Banyak gerakan-gerakan dalam sepakbola yang memerlukan Koordinasi antara mata dan kaki diantaranya adalah Tendangan Penalti. Koordinasi mata kaki dan Tendangan Penalti saling berkaitan dan terdapatnya hubungan, Jadi hubungan keduanya merupakan komponen yang

penting dalam melakukan teknik atau cara untuk melaksanakan tendangan Penalti sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, koordinasi mata kaki yang baik dan benar akan menghasilkan tendangan Penalti sesuai sasaran seperti yang diharapkan, jadi koordinasi mata kaki terhadap tendangan penalti dapat terhubung dan terdapat hubungan. 1. Hubungan Antara Tingkat Emosional Dengan Kemampuan Tendangan Penalti Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas,suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Kematangan emosi menghubungkan dengan karakteristik orang yang berkepribadian matang, orang demikian mampu mengekspresikan rasa cinta dan takutnya secara cepat dan spontan. Sedangkan pribadi yang tidak matang memiliki kebiasaan menghambat perasaanperasaannya, sehingga dapat dikatakan pribadi yang matang dapat mengarahkan energi emosi ke aktivitas-aktivitas yang sifatnya kreatif dan produktif. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh, emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Permainan sepakbola merupakan olahraga yang membutuhkan kemampuan psikologis yang prima. Salah satu komponen yang penting seperti: tingkat emosional. Sesuai pengetahuan, Emosi adalah dorongan

untuk bertindak Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran seseorang. Emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. Mengemukakan bahwa kematangan emosi adalah kemampuan untuk mengekpresikan perasaan yang ada dalam diri secara yakin dan berani, diimbangi dengan 2.021, nilai determinasi = 85.19%. Artinya bahwa komponen tingkat emosional sebagai independent variabel memiliki hubungan yang kuat dan searah terhadap dependent variabel yaitu hasil tendangan penalti. Dengan demikian hipotesis kerja (Ha) yang diajukan dapat dibuktikan. Dalam permainan sepakbola secara umum pasti tidak asing lagi dengan kata Penalti. Tendangan jarak dekat ini bisa dikatakan bonus karena persentase gol menjadi lebih besar dari pada tendangan biasa. Tendangan Penalti, tendangan yang dilakukan didalam kotak Penalti tanpa ada penjagaan lain dari pemain pertimbangan-pertimbangan akan lawan dan Penendang Penalti perasaan dan keyakinan individu lain. Merujuk pada hasil analisis penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat emosional dengan hasil tendangan penalti, diperoleh koefisien korelasi ( r x1y ) = 0.923 >r -tab 0.254, t hit = 18.250 > t tab berhadapan langsung dengan penjaga gawang dengan jarak 11 meter. Sesuai pengetahuan Tendangan Penalti ada beberapa penyebab terjadinya Penalti, seperti terjadi pelanggaran di dalam kotak Penalti yang dilakukan oleh tim yang sedang bertahan terhadap tim yang

sedang menyerang. Penalti juga bisa dilakukan apabila selama pertandingan di dua babak dan di dua babak ekstra hasil tetap seri, maka Penalti akan diberlakukan untuk menentukan pemenang. Jadi Tingkat Emosional juga mempengaruhi pada saat melakukan tendangan Penalti dalam sepakbola, karena tingkat emosional seseorang tidak bisa terkontrol pada saat melakukan tendangan penalti bola tidak terukur dan berkemungkinan bola akan dapat dibaca oleh penjaga gawang atau tidak sesuai seperti yang harapkan. Akan tetapi tendangan penalti dan Tingkat Emosional yang baik akan sejalannya pada saat melakukan tendangan penalti oleh karena itu menyebabkan pemain sepakbola bisa mengontrol bola tepat pada sasaran yang diharapkan. KESIMPULAN Pada bab ini peneliti akan pembahasan dari penelitian yang dilakukan, kesimpulannya sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan signifikan antara koordinasi mata kaki dengan hasil tendangan penalti pemain sepakbola SMA Negeri 5 Padang. Hasil analisis menunjukkan bahwa koordinasi mata-kaki (X 1 ) memiliki hubungan signifikan dengan hasil tendangan penalti, diperoleh koefisien korelasi ( r x1y ) = 0.349 >r -tab 0.254, t hit = 2.836 > t tab 2.021, dengan nilai determinasi = 12.18%. 2. Terdapat hubungan signifikan tingkat emosional dengan hasil tendangan penalti pemaian sepakbola SMA Negeri 5 Padang. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat emosional (X 2 ) memiliki hubungan signifikan dengan hasil tendangan penalti, diperoleh koefisien korelasi ( r x1y ) = 0.923 >r -tab 0.254, t hit = 18.250 menyampaikan kesimpulan dan

> t tab 2.021, nilai determinasi = 85.19%. dengan fokus, sabar, artinya pemain yang mempunyai tendangan penalti Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan keterampilan koordinasi mata kaki, pemain perlu latihan sehingga tujuan dari dan tingkat emosional yang baik akan menghasilkan tendangan penalti sesuai sasaran seperti apa yang diharapkan. 3. Disarankan kepada pelatih yang melatih olahraga sepakbola di SMA Negeri 5 Padang untuk dapat melakukan tendangan penalti dapat meningkatkan kemampuan tercapai, Jadi hubungan keduanya merupakan komponen yang penting dalam melakukan teknik atau cara untuk melaksanakan tendangan Penalti sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, koordinasi mata kaki yang baik dan benar akan menghasilkan tendangan Penalti sesuai sasaran seperti apa yang diharapkan. 2. Dalam upaya dalam meningkatkan tendangan penalti pemain harus mengendalikan tingkat emosional tendangan penalti maka perlu ditingkatkan latihan yang berkenaan dengan latihan koordinasi mata kaki dan tingkat emosional. PENUTUP Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul: Hubungan Antara Koordinasi Mata Kaki Dan Tingkat Emosional Dengan Kemampuan Tendangan Penalti Pemain Sepakbola SMA Negeri 5 Padang. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan

dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini DAFTAR PUSTAKA Bafirman, (2013). Fisiologi Olahraga.Padang : Wineka Media. Bompa, Tudor O. (2009). Theory And Methodology OfTraining (Periodization). Canada: Kendalil/ Hunt Publishing Compan. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Winarno, (2011). Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Penerbit: Laboratorium Jurusan Ilmu Keolahragaan. Malang: Universitas Negeri Malang.