3 DASAWARSA BPK BANJARBARU : PENELITIAN HAMA & PENYAKIT TANAMAN KEHUTANAN Oleh : Beny Rahmanto Fajar Lestari Wawan Halwany
APA YANG DILAKUKAN?
Pendahuluan Kebijakan pembangunan HT (HTI,HTR,HKm,HD) P&D Control Campur tangan manusia, pola monokultur Identification Perubahan keseimbangan ekosistem Timbulnya hama & penyakit Diagnosis PEST & DISEASE RESEARCH Produktivitas tanaman menurun
Sejarah Penelitian BTR (1983-2002) Eucalyptus teriticornis Acacia auriculiformis Paraserianthes falcataria Acacia mangium BP2HT-IBT (2002-2006) 1983-2013 BPK (2006-skrng) Shorea leprosula Dyera polyphylla Shorea balangeran Ficus variegata Aquilaria spp Mangrove
Apa yang SUDAH dilakukan? Eucalyptus teriticornis Kanker batang (Botryodiplodia sp.) Gejala serangan : - kulit batang pecah-pecah - berwarna kemerah-merahan - Pada tingkat serangan lanjut, pecahpecah mencapai lapisan kayu - mengeluarkan lendir - kulit mengelupas dan kayu mengering.
Acacia auriculiformis Kanker cabang (Curvularia sp.) Gejala serangan : - cabang terbentuk benjol-benjol - pecah-pecah kemudian mati mengering pada tingkat yang berat
Paraserianthes falcataria Eurema blanda (Pieridae) - Stadia dewasa berupa kupu-kupu dan biasa disebut kupu-kupu kuning. - Ulat ini memakan daun sampai habis, hanya menyisakan tulang daunnya saja. - Akibat dari serangan ulat ini adalah terganggunya pertumbuhan sengon, mengakibatkan kematian apabila terjadi serangan yang berulang-ulang yang diikuti musim kemarau. - Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis dengan dosis 1-2 gram per liter air (Anggraeni, et al., 2010). Pink disease (Corticium salmonicolor) Serangan diawali dengan pembentukan miselium tipis seperti sutera pada bagian tanaman yang terserang (stadium sarang laba-laba).
Acacia mangium Karat daun (Atelocauda digitata) Jamur termasuk dalam famili Pucciniaceae dan kelas Basidiomycetes. Jamur bersifat parasit obligat. Gejala awal serangan: bercak-bercak klorosis dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. warna bercak berkembang dari hijau kekuningan sampai coklat disertai pertumbuhan menebal bercak yang telah menebal tumbuh terus sampai membentuk gall (bintil).
Shorea balangeran Kutu loncat (Diaphorina sp.-psyllidae) Deskripsi Hama : nimfa berwarna kuning berbentuk oval 0,7-1,2mm. berukuran Nimfa hidup berkoloni pada pucuk semai tanaman belangeran dan membentuk lapisan seperti kapas berwarna putih. Hama ini menghisap cairan pada tanaman. Semai mengering dan dapat menyebabkan kematian atau pertumbuhan semai terganggu (multishoot). Pengendalian dengan mengurangi intensitas naungan atau ekstrak mimba 3ml/l air aplikasi sore hari
Ulat (Ophiusa triphaenoides-noctuidae) Ulat berwarna coklat keunguan dengan garis membujur berwarna kuning krem cerah dan berukuran ±4-5cm. Imago berupa ngengat dengan ciri-ciri warna sayap bagian atas coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik hitam tersebar Pada bagian sayap depan terdapat corak gambar angka delapan berwarna gelap. Larva menyerang dengan cara memakan daun muda dan memotong pucuk semai. Pengendalian dengan menangkap ulat pada malam hari
Penghasil gaharu (Aquilaria spp.) Heortia vitessoides Ulat H. vitessoides merupakan anggota famili Crambidae. Ukuran tubuh ulat antara 2-3 cm berwarna hijau kekuningan. Stadia larva berlangsung selama 23 hari. Pada stadia awal ulat berkoloni di permukaan daun bagian bawah Serangan awal ulat memakan daun muda terutama pada bagian pucuk tanaman dan percabangan. Pengendalian dengan monitoring rutin (mencegah koloni larva muda menyebar)
Mangrove (R.mucronata dan R. aviculata) Ulat (Acanthopsyche sp. - Psychidae) Acanthopsyche sp. (Psychidae) merupakan ulat yang hidupnya dilindungi oleh kantong. Kantong berupa potongan-potongan daun tanaman yang diserang. Ulat menyerang pada daun bagian bawah, dengan membuat lubang-lubang kecil pada daun bagian bawah.
Ficus variegata Ulat (Asota plana-noctuidae) ) -Larva berukuran ± 2cm berwarna hitam dengan garis-garis melingkar berwarna kuning di setiap segmen. -Ngengat sering disebut The Snouted Tiger -Larva memakan seluruh daging daun (folium) dan hanya menyisakan bagian tulang daun utama. -Aktivitas makan larva dilakukan di permukaan bawah daun secara berkelompok. -Larva mulai aktif saat cuaca tidak terlalu panas atau mendekati sore hari.
Swietenia macrophylla Kumbang gpenggerek Xylosandrus sp. -Kumbang berukuran ±1,6 x 0,7 mm berwarna coklat kehitaman -Gejala serangan bibit tanaman layu mengering dan mati -Tanda serangan kumbang ini adalah adanya lubang gerekan pada batang (posisi di leher akar, tengah maupun ujung semai) dengan ukuran diameter lubang gerek ± 0,8 mm
Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman Kehutanan (biologis) Hama Ulat (H. vitessoides) Pada Tanaman Penghasil Gaharu (Aquilaria sp.) Mikroba Bacillus thuringiensis BT (Bactopein) bekerja sebagai racun perut murni masuk dalam organ pencernaan serangga sasaran, diserap 120 100 Mortalitas (%) 80 60 40 20 0 24 48 72 Waktu Pengamatan (jam) 0.5 gr/lt 1 gr/lt 1.5 gr/lt 2 gr/lt
Ekstra Daun Birik (Albizia procera) Bahan aktif : Saponin, Flavonoid dan Polifenol Birik Mortalitas (%) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 25 50 75 100 125 150 175 Waktu Pengamatan (jam) Birik
Ekstrak daun dan biji suren Suren surenin, surenon & surenolakton sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida, antifeedant (penghambat makan). 60 50 Mortalitas larva (%) 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Waktu Pengamatan 3% daun suren 3% biji suren 4% daun suren 4% biji suren
Ekstrak daun dan biji sirsak Sirsak annonin biji mengandung minyak 42-45% larvasida, repellent (penolak serangga), antifeedant (penghambat makan) 120 100 Mortalitas larva (%) 80 60 40 20 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Waktu Pengamatan 3% daun sirsak 3% biji sirsak 4% daun sirsak 4% biji sirsak
Ekstra daun dan biji mimba Mimba : azadirachtin, meliantrol, salanin, nimbin fungisida, bakterisida, antivirus, nemasida serta moluskisida 120 Mortalitas larva (%) 100 80 60 40 20 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Waktu Pengamatan 3% daun mimba 3% biji mimba 4% daun mimba 4% biji mimba
Apa yang SEDANG dilakukan? Penelitian pengendalian hama tanaman penghasil gaharu (biologis) Identifikasi hama pada beberapa jenis tanaman kehutanan Prospek pemanfaatan musuh alami (studi awal)
Apa yang AKAN dilakukan? Target : Lab. HPT mandiri Buku HPT TP Gaharu Panduan Teknis Diagnosa HPT kehutanan Diagnosa Uji Pengendalian dan toksisitas Lab. HPT (mandiri) Identifikasi Rearing
Penutup -Diagnosa dan identifikasi faktor penyebab kerusakan tanaman perlu diketahui dengan benar -Pencegahan serangan hama dan penyakit tanaman secara biologis lebih ramah lingkungan -Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman berkhasiat sebagai pestisida nabati
Terima Kasih