iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

dokumen-dokumen yang mirip
2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

Peraturan...

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PUSAT STATISTIK

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Peraturan...

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil melalui Penyesuaian/Inpassing, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara Penyesuaian/Inpassing, Pelaksanaan Uji Kompetensi dan Penetapan Kebutuhan dalam Rangka Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84); 2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan L

- 2 - Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Keija Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Tahun 2016 Nomor 186); 3. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Tahun 2016 Nomor 1962); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Penyesuaian/Inpassing adalah proses penyesuaian ke dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam Peraturan Menteri ini. 3. Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan analisis keimigrasian.

-3-4. Analis Keimigrasian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan analisis keimigrasian. 5. Analisis Keimigrasian adalah kegiatan pengidentifikasian dan penelaahan secara objektif dan sistematis terhadap lalu lintas orang yang masuk atau ke luar wilayah Indonesia serta pengawasannya yang meliputi dokumen keimigrasian, pengawasan/intelijen, pengendalian rumah detensi imigrasi, pengelolaan informasi keimigrasian, lintas batas dan kerja sama luar negeri, serta penyidikan dan penindakan keimigrasian. 6. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Analis Keimigrasian dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengusulkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Pembinaan manajemen Aparatur Sipil Negara di Instansi Pusat dan Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 8. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengusulan, pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 9. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 10. Instansi Pengusul Calon Pejabat Fungsional Analis Keimigrasian adalah Direktorat Jenderal Imigrasi, Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kantor Imigrasi, dan Rumah Detensi Imigrasi. 11. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan hukum dan Hak Asasi Manusia.

- 4-12. Hari adalah hari kerja. BAB II SYARAT PENGANGKATAN PNS KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING Pasal 2 Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian melalui Penyesuaian/Inpassing hams memenuhi syarat sebagai berikut: a. berstatus PNS; b. Usia paling tinggi: 1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana; 2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terkahir bagi administrator dan pengawas; 3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional madya; dan 4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi. c. memiliki integritas dan moralitas yang baik; d. sehat jasmani dan rohani; e. berpendidikan paling rendah Sarjana Strata Satu (S-l)/Diploma IV (D-4); f. memiliki pengalaman di bidang analisis keimigrasian paling sedikit 2 (dua) tahun; g. prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; h. tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin tingkat sedang/ berat; dan i. memperhatikan formasi kebutuhan jabatan dan organisasi. /

- 5 - BAB III TATA CARA PENGANGKATAN PNS KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING Pasal 3 (1) PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat mengajukan permohonan Penyesuaian/ Inpassing dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh atasan langsung kepada Menteri. (3) Atasan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Direktur Jenderal Imigrasi untuk calon Analis Keimigrasian yang berasal dari Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi; b. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi untuk Direktorat Jenderal Imigrasi; c. Kepala Divisi Keimigrasian untuk Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; d. Kepala Kantor Imigrasi dan Kepala Rumah Detensi Imigrasi untuk Kantor Imigrasi dan Rumah Detensi Imigrasi; (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara elektronik melalui laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilengkapi dengan mengunggah dokumen persyaratan sebagai berikut: a. surat persetujuan dari atasan langsung; b. ijazah Sarjana Strata Satu (S-l)/Diploma IV (D-4) dari perguruan tinggi yang terakreditasi; c. SK CPNS; d. SK kenaikan pangkat terakhir;

- 6 - e. surat persetujuan dari atasan langsung Instansi Pengusul Calon Pejabat Fungsional Analis Keimigrasian, yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil telah atau masih melaksanakan tugas di bidang analisis keimigrasian; f. PPKP, SKP, dan PPK 2 (dua) tahun terakhir; g. surat pernyataan dari atasan langsung Instansi Pengusul Calon Pejabat Fungsional Analis Keimigrasian yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak sedang dalam proses pemeriksaan dan/atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan h. surat pernyataan bersedia menduduki Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 (1) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, dilakukan verifikasi oleh tim seleksi administrasi. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh pejabat yang berwenang. Pasal 5 (1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dimaksudkan untuk: a. menilai keabsahan dan kelengkapan permohonan dan dokumen pendukung; b. memeriksa kesesuaian antara permohonan PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian; dan

- 7 - c. menentukan jenjang Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian dan angka kredit kumulatif berdasarkan kualiflkasi pendidikan, pangkat/ golongan raang, pangkat terakhir, dan masa kerja PNS yang bersangkutan. (2) Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak permohonan diterima. (4) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diumumkan melalui laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (5) Dalam hal permohonan dinyatakan tidak lulus verifikasi, PNS yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan kembali pada periode Penyesuaian/ Inpassing berikutnya. (6) PNS yang permohonannya telah dinyatakan lulus verifikasi, wajib mengikuti uji kompetensi Pasal 6 (1) PNS yang telah dinyatakan lulus uji kompetensi diberikan sertifikat oleh Menteri. (2) Dalam hal PNS dinyatakan tidak lulus uji kompetensi, dapat mengajukan permohonan kembali pada periode Penyesuaian/ Inpassing berikutnya. (3) PNS yang telah memperoleh sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan untuk diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian dengan disertai persetujuan teknis dari Instansi Pembina. (4) Tata cara pelaksanaan uji kompetensi Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian melalui Penyesuaian/ Inpassing tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. A

- 8 - Pasal 7 (1) PNS yang telah memenuhi ketentuan pasal 6 dapat ditetapkan sebagai Pejabat Fungsional Analis Keimigrasian oleh Menteri. (2) Dalam hal penetapan pejabat Analis Keimigrasian Utama, Menteri mengusulkan kepada Presiden untuk ditetapkan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Penetapan pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian melalui Penyesuaian/ Inpassing berakhir tanggal 31 Desember 2018. Pasal 9 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. J

- 10 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN Nomor Sifat Hal Fungsional (KOP SURAT) Tempat..., tanggal... Persetujuan pegawai yang akan diangkat dalam Jabatan Analis Keimigrasian melalui penyesuaian/ inpassing Kepada Yth. Menteri Hukum dan HAM RI Jalan H. R. Rasuna Said, Kavling 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan Sehubungan dengan pelaksanaan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian melalui penyesuaian/ inpassing, bersama ini kami sampaikan pegawai yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : No Nama Jabatan Pangkat Unit Lengkap Jaba- Pendidikan Yang ngan Fungsional Ketera- NIP /Gol. Kerja/ dan tan Ruang Instansi Gelar Diusulkan Analis 1. Keimigrasi 2. Analis yi an

- 11 - Nama Jabatan Pangkat Unit Lengkap Jaba- Pendi- Fungsional Ketera- No NIP /Gol. Kerja/ dan tan dikan Yang ngan Ruang Instansi Gelar Diusulkan Keimigrasian Analis 3. Keimigrasian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut diatas, dinyatakan telah dan masih melaksanakan tugas dibidang Analisis Keimigrasian serta disetujui untuk mengikuti proses pengangkatan dalam jabatan fungsional Analis Keimigrasian melalui penyesuaian/ inpassing. Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. (Jabatan) (Nama) NIP MENTERI HUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA REPUBLIK INDONESIA YASONNA H. LAOLY T %

- 12 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN (KOP SURAT) SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PROSES PEMERIKSAAN DAN/ATAU SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG/ BERAT Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : 2. NIP 3. Pangkat/Gol. Ruang 4. Jabatan Kepala Kantor Wilayah/Sekretaris Unit Utama/ Pejabat yang Berwenang atau Pejabat Pimpinan 5. Unit Kerja 6. Instansi Tinggi Pratama (Eselon II) Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol. Ruang: 4. Jabatan : 5. Unit Kerja : 6. Instansi :

- 13 - Tidak sedang dalam proses pemeriksaan dan/atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang / berat. Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,. (Jabatan) 2018, (Nama) NIP MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONJ Yi fna H. LAOLY y

- 14 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP Pangkat / Gol. Ruang Jabatan Unit Kerja Instansi Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia diangkat dan menduduki Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila tidak melaksanakan tugas sebagai pejabat fungsional Analis Keimigrasian. Demikian Surat Pemyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan ditandatangani di atas materai untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. f / i

Mengetahui, Atasan Langsung (Jabatan) - 15 - Tempat..., tanggal Yang Membuat Pernyataan, (Materai 6000) NIP (Nama) NIP (Nama) MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA YASONNA H. LAOLY

- 16 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN / INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL DENGAN PENDIDIKAN SARJANA/MAGISTER/DOKTOR NO GOLONGAN RUANG STTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN KURANG 1 TH 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN/ LEBIH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 III/a SARJANA / D IV 100 112 124 136 148 2 Ill/b SARJANA / D IV 150 162 174 186 197 MAGISTER (S2) 150 166 177 188 199 SARJANA / D IV 200 225 247 271 294 3 III/c MAGISTER (S2) 200 226 249 273 296 DOKTOR 200 227 251 275 298 4 III/d SARJANA / D IV 300 325 345 368 391

- 17 - MAGISTER (S2) 300 326 347 370 393 DOKTOR 300 327 351 372 395 SARJANA / D IV 400 437 468 502 536 5 IV/a MAGISTER (S2) 400 438 471 503 539 DOKTOR 400 440 474 505 542 SARJANA / D IV 550 587 618 652 686 6 IV/b MAGISTER (S2) 550 588 621 655 689 DOKTOR 550 590 624 658 692 SARJANA / D IV 700 737 768 702 736 7 IV/c MAGISTER (S2) 700 738 771 705 739 DOKTOR 700 740 774 798 742 SARJANA / D IV 850 897 938 960 994 8 IV/d MAGISTER (S2) 850 898 941 963 997 DOKTOR 850 900 944 966 1000 SARJANA / D IV 1050 1050 1050 1050 1050 9 IV/e MAGISTER (S2) 1050 1050 1050 1050 1050 DOKTOR 1050 1050 1050 1050 1050 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONE! A.SONNA H. LAOLY

- 18 - LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. METODE UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING Uji Kompetensi Penyesuaian/ Inpassing dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1. Pembuatan Kaiya Tulis sesuai dengan bidang kompetensi dengan tetap melampirkan Surat Keputusan/Surat Tugas dari pejabat berwenang, dengan rangkaian sebagai berikut: a. Peserta membuat karya tulis tentang pelaksanaan tugas dibidang Keimigrasian yang telah dilakukan dan mencakup jumlah minimal kompetensi sesuai jenjang jabatan yang akan diduduki. b. Dalam kaiya tulis dilampirkan bukti dokumen atau data dukung terhadap unit kompetensi yang telah dilakukan. c. Verifikasi Kaiya Tulis dilakukan untuk menilai kesesuaian bukti hasil karya tulis sesuai dengan kompetensi pada jenjang jabatan yang akan diduduki. d. Bukti yang diberikan adalah salinan hasil pekerjaan yang disertai dengan Surat Keputusan Pengangkatan/Surat Tugas dari Pejabat yang berwenang. e. Peserta yang dinyatakan lulus dalam metode pembuatan kaiya tulis dinyatakan lulus uji kompetensi tanpa harus mengikuti tes tertulis. >

- 19-2. Tes Tertulis berisi soal pilihan ganda sebanyak 100 (seratus) soal dengan menggunakan media komputer dalam jaringan. Nilai peserta uji kompetensi penyesuaian/ inpassing dapat diketahui langsung saat peserta telah menyelesaikan uji kompetensi penyesuaian/ inpassing. 3. Pemenuhan standar kompetensi dilakukan dengan uji kompetensi berbasis Computer Based Test (CBT). 4. Hasil uji kompetensi ditetapkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja dari pelaksanaan uji kompetensi; dan 5. PNS yang dinyatakan tidak lulus dalam uji kompetensi tahap I, dapat mengikuti uji kompetensi tahap II melalui proses pendaftaran ulang dengan mekanisme seperti pada tahap I. B. MATERI UJI KOMPETENSI 1. Materi karya tulis dalam uji kompetensi Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian meliputi: a. dokumen keimigrasian; b. pengawasan/intelijen; c. pengendalian rumah detensi imigrasi; d. pengelolaan informasi keimigrasian; e. lintas batas dan kerja sama luar negeri; f. penyidikan dan penindakan keimigrasian; dan g. rumah detensi imigrasi. 2. Materi ujian tertulis tersebut paling tidak mencakup tiga dari muatan kemampuan teknis yang disyaratkan berikut ini: a. Pengetahuan Umum; b. Pengetahuan Subtantif Keimigrasian; dan c. Pengetahuan Fasilitatif Keimigrasian. C. PEDOMAN PENILAIAN UJI KOMPETENSI Kelulusan peserta uji kompetensi penyesuaian/ inpassing berdasarkan penyusunan Kaiya Tulis dinilai berdasarkan jumlah minimal kompetensi yang terdiri dari: Jenjang Jumlah minimal Unit Kompetensi Jabatan (yang memiliki bukti Kaiya Tulis) Pertama 1 dari 7 Kompetensi Muda 2 dari 7 Kompetensi

- 20 - Madya Utama 4 dari 7 Kompetensi 5 dari 7 Kompetensi Kelulusan peserta dinilai berdasarkan pemenuhan nilai ambang batas kelulusan sebagai berikut: Jenjang Jabatan Nilai Ambang Batas Pertama 71 < 79 Muda > 80 < 88 Madya > 89 < 93 Utama 94 < 100 D. JADWAL UJI KOMPETENSI Proses pelaksanaan Uji Kompetensi dalam Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian melalui penyesuaian/ inpassing dilaksanakan dalam 2 (dua) periode: 1. Periode pertama dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Mei 2018; dan 2. Periode kedua dilaksanakan pada bulan November 2018. E. TIM PENGUJI DAN SEKRETARIAT TIM UJI KOMPETENSI 1. Tim Uji Kompetensi adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pajabat yang berwenang dan bertugas untuk melakukan uji kompetensi bagi Analis Keimigrasian. a. Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Uji Kompetensi ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi; b. Keanggotaan Tim Uji Kompetensi terdiri dari unsur teknis yang membidangi Analisis Keimigrasian, unsur kepegawaian, pejabat fungsional Analis Keimigrasian dengan ketentuan anggota tim seluruhnya harus berjumlah ganjil paling sedikit 7 (tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut: 1) Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis; 2) Seorang Sekretaris merangkap anggota berasal dari unsur kepegawaian; dan 3) Anggota paling kurang 5 (lima) orang dengan setidaknya terdapat 2 (dua) orang berasal dari Analis Keimigrasian, namun bila tidak dapat dipenuhi dari Analis Keimigrasian,

- 21 - anggota dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk melakukan uji kompetensi Analis Keimigrasian. c. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat diangkat menjadi anggota yaitu: 1) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/ pangkat PNS yang akan mengikuti uji kompetensi; 2) Memiliki keahlian dan kemampuan untuk melakukan uji kompetensi Analis Keimigrasian; dan 3) Dapat aktif melakukan penilaian. 2. Sekretariat Tim Uji Kompetensi Untuk membantu Tim Uji Kompetensi dalam melakukan tugasnya, dibentuk Sekretariat Uji Kompetensi yang dipimpin oleh pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian. 3. Anggaran Tim Uji Kompetensi dan Sekretariat Uji Kompetensi Anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan Tim Uji Kompetensi dan Sekretariat Uji Kompetensi dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA &SONNA H. LAOLY

-9- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2017 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Y, NA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 9 - Q - '? 'J}$ DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO Ei HJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR T*