ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

DAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Mukhasanah**

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

PENGERTIAN MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB I PENDAHULUAN. Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes. No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny P GII P 1001 PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Ida Susila* dan Puji Wandayanti** ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

GAMBARAN UMUR DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI YOHANAH TAHUN 2013 Oleh Tri Restu Handayani

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu di masyarakat (Riskesdas.2013:169). sampai bulan November jumlah K1 33, K4 33, Persalinan Nakes 33, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I P 1 POST PARTUM HARI KE-14 DENGAN SUB INVOLUSI UTERI. Siti Aisyah* Al-Masruroh** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS. Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** ABSTRAK

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. perinatal (Marmi, 2011 : 21). Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA Ny. A DI BPS. Ny. MAULINA HASNIDA, M.MKes SURABAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

EFEKTIFITAS PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU 24 JAM POST PARTUM TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BAYI DALAM RANGKA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Transkripsi:

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2016 Husnul Muthoharoh* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan RINGKASAN Bendungan ASI merupakan sumbatan pada saluran ASI yang tidak dikosongkan seluruhnya dan sering terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air susu. Dari data Puskesmas masih terdapat angka ibu nifas dengan bendungan ASI 16,5%. Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran tentang penatalaksanaan Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. N P2002 hari ke-3 dengan bendungan ASI di Puskesmas Lamongan. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini adalah deskripsi observasional yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh dari wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik. Hasil penelitian didapatkan bahwa masih banyak ibu nifas yang mengalami kejadian bendungan ASI, terdapat kesenjangan antara teori dan fakta pada pengkajian suhu tubuh. Pengkajian suhu tubuh pada ibu nifas dengan bendungan ASI harusnya meningkat menjadi > 38 o C. Upaya yang dapat dilakukan pada ibu untuk mengatasi bendungan ASI dengan cara melakukan perawatan payudara, mengompres payudara menggunakan air hangat ± 5 menit, serta mengajari ibu cara menyusui yang benar. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Bendungan ASI, Post partum PENDAHULUAN Bendungan ASI merupakan terjadinya sumbatan pada saluran ASI yang tidak dikosongkan seluruhnya. Keadaan ini biasanya sering terjadi pada hari ke-2 atau ke- 3 ketika payudara telah memproduksi air susu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara selama masa nifas dapat menyebabkan terjadinya bendungan ASI. Masa nifas masih potensial mengalami komplikasi sehingga perlu perhatian dari tenaga kesehatan, terutama ibuibu yang sosial ekonomi dan pendidikannya kurang, sering tidak mengerti potensi bahaya masa nifas (Saifudin, 2009). Masa nifas merupakan masa post partum atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan (Saleha, 2009). Pada tahun 2015 di Amerika Serikat sekitar 60% para ibu menyusui bayinya, dari 60% terdapat 22% yang memberikan ASI ekslusif. Hal tersebut tidak sesuai dengan harapan, dimana target pada tahun 1

2015 adalah sekitar 75% ibu dapat menyusui bayinya secara ekslusif. Sedangkan di Indonesia angka kejadian Bendungan ASI terbanyak terjadi pada ibu-ibu bekerja sebanyak 16% dari ibu menyusui (Departemen Kesehatan RI, 2015) Berdasarkan hasil Survey tahun 2015 di Jawa Timur, kejadian bendungan ASI pada ibu menyusui di JawaTimur yaitu 1-3% (1-3 kejadian dari 100 ibu menyusui) terjadi di perkotaan dan 2-13% (2-13 kejadian dari 100 ibu menyusui) terjadi di pedesaan (Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, 2015). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan pada tahun 2015 terdapat 1.320 jiwa ibu nifas, dan ibu nifas fisiologis 1.131 jiwa (85,7%) dengan kasus perdarahan sebanyak 44 kasus (3,4%), kasus hipertensi sebanyak 77 kasus (5,9%) kasus infeksi luka SC sebanyak 47 kasus (3,6%) kasus dengan bendungan asi 20 kasus (1,6%) kasus mastitis sebanyak 9 kasus (0,7%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, 2016). Berdasarkan data yang diperoleh dari Buku Register Ruang KIA Puskesmas Lamongan pada tahun 2016 bulan januari-juni berjumlah 629 orang. Dari data tersebut ibu nifas dengan komplikasi sebanyak 80 pasien (12,7%), terjadi komplikasi nifas yaitu Bendungan ASI 73 pasien (11,6%) disebabkan oleh beberapa hal antara lain puting susu terbenam 11 pasien (3,4%), reflek sucking negative 27 pasien (4,2%), saluran duktus laktiferus tersumbat 20 pasien (6,1%), puting terlalu panjang 8 pasien (2,5%) dan payudara lecet 7 pasien (2,2%). Bendungan ASI terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu teknik yang salah dalam menyusui, puting susu terbenam, bayi tidak dapat menghisap puting dan aerola, ibu yang tidak menyusukan bayinya sesering mungkin atau bayi yang tidak aktif menghisap. Diantara beberapa faktor penyebab diatas jika tidak segera ditangani akan berakibat ke mastitis (Rukiyah, 2010) Bendungan ASI dapat disebabkan oleh pengeluaran ASI yang tidak lancar, bayi tidak disusukan secara teratur, cukup sering menyusui atau telalu cepat disapih (Arif Mansjoer, dkk, 2008). Bendungan ASI disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu dalam menyusui (Prawirohardjo, 2009). Untuk mencegah terjadinya bendungan ASI, maka petugas kesehatan sebaiknya melakukan penyuluhan pada ibu nifas dan ibu hamil tentang menyusui secara dini, menyusui bayi segera mungkin (sebelum 30 menit) setelah dilahirkan, menyusui bayi tanpa dijadwal, keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi, perawatan payudara pasca persalinan dan hindari tekanan lokal pada payudara serta memberikan Health Education pada ibu nifas dan ibu hamil untuk menyusui bayinya secara eksklusif. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran tentang penatalaksanaan Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. N P2002 hari ke-3 dengan bendungan ASI di Puskesmas Lamongan TINJAUAN PUSTAKA

Masa nifas (Puerperium) ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Sastrawinata, 2006). Masa nifas atau puerperium yaitu masa yang dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (Prawirohardjo, 2009). Bendungan ASI merupakan istilah terjadinya sumbatan pada saluran ASI yang tidak dikosongkan seluruhnya. Keadaan ini biasanya sering terjadi pada hari ke-2 atau ke- 3 ketika payudara telah memproduksi air susu (Saifudin, 2009). Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu (Mochtar, 2008). Bendungan ASI dapat terjadi pada hari kedua atau ketiga ketika payudara telah memproduksi air susu Bendungan ASI disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bounding) kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui (Prawirohardjo, 2009). Penanganan yang dilakukan yang paling penting adalah dengan mencegah terjadinya payudara bengkak dengan cara: menyusui bayi segera setelah lahir, menyusui bayi tanpa dijadwal, mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan ASI, melakukan perawatan payudara setelah melahirkan (Rukiyah, 2010). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini adalah deskripsi observasional yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh dari wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik. PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N P2002 hari ke-3 dengan Bendungan ASI di Puskesmas Lamongan di dapatkan ada atau tidak adanya kesenjangan dari teori dengan kenyataan sebagai berikut : Pengkajian Data Subyektif Pada data subyektif terdapat kesenjangan untuk pola aktivitas. Pada kasus disebutkan ibu melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan saja seperti menyapu, mengepel, dan memasak. Pada teori bendungan ASI dapat menganggu pola aktivitas sehari-hari dikarenakan adanya nyeri sehingga tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Untuk tidak terjadinya nyeri sehingga pola aktivitas tidak terganggu sebaiknya ibu melakukan mobilisasi dini agar tidak terjadi nyeri sehingga tidak mengganggu pola aktivitas. Di kuatkan pada teori bahwa presentase pengaruh pola aktivitas terhadap bendungan ASI sebesar 25% (Manuaba, 2010). Pengkajian Data Obyektif Pada data obyektif terdapat kesejangan untuk tanda-tanda vital.

Pada kasus disebutkan tanda-tanda vital pada suhu 37,9 0 C. Pada teori disebutkan suhu tubuh meningkat >38 0 C. Untuk tidak meningkatnya suhu tubuh pada kasus bendungan ASI sebaiknya ibu mengkompres payudara selama ± 5 menit sehingga tidak terjadi peningkatan suhu tubuh. Dikuatkan oleh teori bahwa tanda dan gejala pada kasus bendungan ASI suhu tubuh meningkat > 38ºC (Rukiyah, 2010). Analisa Pada analisa terdapat persamaan untuk masalah aktual. Pada kasus disebutkan terdapat nyeri pada payudara, suhu tubuh meningkat, dan ASI tidak keluar. Pada teori disebutkan nyeri pada payudara, suhu tubuh meningkat, dan ASI tidak keluar. Untuk tidak terjadi tanda dan gejala seperti nyeri payudara, suhu tubuh meningkat dan ASI tidak keluar sebaiknya dilakukan perawatan payudara sehingga tanda dan gejala bias teratasi. Dikuatkan pada teori bahwa Cucilah tangan sebelum memassase. Lalu tuangkan minyak kedua belah telapak tangan secukupnya. Pengurutan dimulai dengan ujung jari, caranya: Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah putting susu. Selanjutnya buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu di seluruh bagian payudara. Gerakan selanjutnya letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Lalu cobalah posisi tangan pararel. Sanggah payudara dengan satu tangn, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelinking dari arah pangkal payudara kearah putting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali. Setelah itu letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi dibawah payudara. Luncurkan kedua tangan bersamaan ke arah putting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan (Suherni, 2009). Penatalaksanaan Pada penatalaksanaan terdapat persamaan pada tinjauan teori dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus disebutkan bahwa menjelaskan pada pasien dan keluarga hasil pemeriksaan, menjelaskan tentang penyebab bendungan ASI, menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang komplikasi yang mungkin timbul misalnya mastitis, menganjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering muingkin tanpa jadwal, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, mengajarkan kepada ibu cara perawatan payudara, mengajarkan kepada ibu cara meneteki yang benar,memberikan ibu pengobatan, mendekontaminasikan asuhan yang diberikan. Pada teori disebutkan bahwa menjelaskan pada pasien dan keluarga hasil pemeriksaan, menjelaskan tentang penyebab bendungan ASI, menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang komplikasi yang mungkin timbul misalnya mastitis, menganjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering muingkin tanpa jadwal, menganjurkan ibu

untuk mengkonsumsi sayuran hijau, mengajarkan kepada ibu cara perawatan payudara, mengajarkan kepada ibu cara meneteki yang benar, memberikan ibu pengobatan, mendekontaminasikan asuhan yang diberikan. Untuk mengatasi penatalaksanaan pada bendungan ASI sebelumnya harus mengetahui faktor penyebab dari bendungan ASI terlebih dahulu. Dikuatkan oleh teori yang timbul pada Bendungan ASI, yaitu pengosongan mamae yang tidak sempurna, faktor hisapan bayi yang tidak aktif, faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar, puting susu terbenam. puting susu terlalu panjang (Saifudin, 2009). KESIMPULAN Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny N P2002 hari ke-3 dengan Bendungan ASI di Puskesmas Lamongan, maka didapatkan kesimpulan : 1. Masih banyak ibu nifas yang mengalami kejadian bendungan ASI 2. Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta pada pengkajian suhu tubuh. Pengkajian suhu tubuh pada ibu nifas dengan bendungan ASI harusnya meningkat menjadi > 38 o C 3. Upaya yang dapat dilakukan pada ibu untuk mengatasi bendungan ASI dengan cara melakukan perawatan payudara, mengompres payudara menggunakan air hangat ± 5 menit, serta mengajari ibu cara menyusui yang benar. Saran Bagi Teoritis. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau tambahan untuk perkembangan dan penyempurnaan asuhan yang sudah ada. Bagi Institusi. Diharapkan dapat menyediakan lebih banyak literatur dengan tahun terbaru dalam menyusun Laporan Tugas Akhir khususnya kasus ibu nifas dengan bendungan ASI. Bagi Lahan Praktek. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi petugas dan klien sehingga tercapai asuhan kebidanan yang lebih komprehensif DAFTAR PUSTAKA Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Sastrawinata, Sulaiman. 2006: Obstetri fisiologis. Bandung: ELEMAN Suherni, dkk. 2009: Perawatan masa nifas. Yogyakarta: Fitramaya