BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelola

2017, No Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan rekonsiliasi dalam penyusunan La

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Laporan Keuangan. Konsolidasian. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur.

2011, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.05/ 2010 tentang Mekanisme Pelaksan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

PELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan oleh stakeholders atas pengelolaan keuangan negara/daerah. Bentuk

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajemen perusahaan

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

BAB XI AKUNTANSI PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

PEDOMAN DAN PROSEDUR REKONSILIASI PEDOMAN REKONSILIASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN REKONSILIASI. A. Latar Belakang Rekonsiliasi

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

Program Studi Magister Akuntansi Pasaca Sarjana Universitas Riau 2. Fakultas Ekonomi Universitas Riau

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara

Penerapan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi di bidang keuangan Negara yang telah dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

BAB II LANDASAN TEORI

PERCEPATAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PELAPORAN DANA DEKONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.898, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pajak Ditanggung Pemerintah. Pertanggungjawaban.

PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Jenderal Anggaran yang merupakan embrio paling dominan dari

BAB I PENDAHULUAN. menyusun APBN. Penerimaan Negara meliputi penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), serta hibah.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL

MEKANISME BELANJA PEGAWAI GAJI INDUK DI KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BEKASI

pembangunan. Oleh sebab itu, untuk mengelola keuangan yang baik maka dibutuhkan pemahaman dan praktek yang baik dalam melaksanakan peraturan yang

Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang II merupakan instansi vertikal Direktorat Jendral Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah. Sebagai kuasa BUN daerah, KPPN harus bertanggung jawab kepada Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini KPPN mempunyai tugas menggabungkan seluruh laporan keuangan yang mencakup wilayah kerjanya atau biasa disebut sebagai rekonsiliasi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Rekonsiliasi eksternal merupakan rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan antara Unit Akuntansi dan Pelaporan yang satu dengan Unit Akuntansi dan Pelaporan yang lain, misalnya rekonsiliasi antara UAKPA dengan UAKBUN-Daerah/KPPN. Rekonsiliasi sebagai bentuk pengendalian intern dalam sistem akuntansi pemerintah dan salah satu kunci utama dalam upaya penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), hal ini merupakan peranan yang cukup penting dalam rangka meminimalisir terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan akurasi data yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan sebelum Laporan Keuangan yang disusun oleh Satker (UAKPA) maupun KPPN (UAKBUN-D) disampaikan kepada unit akuntansi diatasnya. Pelaksanaan rekonsiliasi data Laporan Keuangan ini juga merupakan amanat dari Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan rekonsiliasi berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan nomor : PMK-210/PMK.05/2013 perihal Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/ Lembaga. 1

2 Rekonsiliasi penting dan wajib untuk dilaksanakan untuk menjamin keandalan informasi yang akan dituangkan/disajikan dalam laporan keuangan. Dengan dokumen sumber yang sama, pencatatan yang dilakukan oleh UAKPA (satker) dengan KPPN seharusnya sama. Namun dengan pencatatan manual di satker sangat memungkinkan terjadinya kesalahan perekaman atau tidak direkam pada aplikasi SAIBA. Pentingnya rekonsiliasi yang dilakukan oleh satuan kerja kepada mitra kerja KPPN atas pencocokan data Sistem Akuntansi Umum (SAU) dengan data Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah sebagai salah satu pertanggungjawaban atas penggunaan dana Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) yang diterbitkan kepada Satuan Kerja sehingga pengeluaran atas Surat Perintah Membayar (SPM) yang diterbitkan dapat dipertanggungjawabkan melalui sistem pada Satuan Kerja atau pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang II. Dampak apabila tidak melakukan rekonsiliasi maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akurat/valid karena tidak sesuai dengan keadaan rill yang sebenarnya yang akan berpengaruh terhadap laporan keuangan tersebut. Mengingat pentingnya rekonsiliasi tingkat UAKPA atau Satuan Kerja dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), maka Tugas Akhir ini disusun dengan judul Prosedur Rekonsiliasi Eksternal Satuan Kerja Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II. 1.2 Ruang Lingkup Agar karya tulis Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup penulisan dengan menitikberatkan pembatasan pada butir-butir sebagai berikut : 1. Peran rekonsiliasi tingkat unit akuntansi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) atau Satuan Kerja dengan kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) yang dijelaskan berdasarkan, fungsi yang terkait dalam proses rekonsiliasi tingkat UAKPA dengan KPPN yang meliputi, KPPN Semarang II sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) dan Seksi Verifikasi dan Akuntansi (Vera), prosedur dan peran rekonsiliasi tingkat UAKPA dengan KPPN.

3 2. Pos-pos yang perlu dilakukan rekonsiliasi dan penyebab perbedaan jumlah pos yang direkonsiliasi antara Satuan Kerja dan KPPN. 3. Pengenaan sanksi atas keterlambatan tidak melakukan rekonsiliasi. 4. Kendala yang terdapat dalam rekonsiliasi antara Satuan Kerja dan KPPN. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan 1.3.1 Tujuan Penulisan Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai setelah melakukan serangkaian kegiatan, sedangkan tujuan dari disusunnya Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk membandingkan dan menerapkan teori yang diterima dibangku kuliah dengan praktik yang dilaksanakan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II. 2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai prosedur rekonsiliasi eksternal satuan kerja pada KPPN Semarang II. 1.3.2 Kegunaan Penulisan Disamping mempunyai tujuan, laporan penyusunan Tugas Akhir Akhir ini memiliki kegunaan : 1. Bagi Mahasiswa a. Menambah pengetahuan mengenai prosedur rekonsiliasi eksternal satuan kerja pada KPPN Semarang II. b. Pembanding antara tinjauan teori dan praktik. 2. Bagi KPPN Semarang II a. Memperoleh masukan objektif yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, untuk meningkatkan kinerja instansi. b. Sebagai sarana pengabdian masyarakat serta Negara khususnya dalam bidang pendidikan. 3. Bagi Universitas Diponegoro a. Sebagai bahan evaluasi pencapaian materi yang diberikan universitas kepada mahasiswa. b. Dapat menjalin kerja sama dengan KPPN Semarang II.

4 1.4 Metode Pengumpulan Data dan Jenis Data 1.4.1 Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini, meliputi : 1. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Metode wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur karena materi yang ditanyakan kepada responden adalah hal yang saat itu ada di lapangan. Data yang diperoleh berupa penjelasan mengenai gambaran umum rekonsiliasi eksternal, prosedur rekonsiliasi eksternal satker pada KPPN Semarang II, dan kendala rekonsiliasi beserta solusinya secara lisan oleh Ibu Sri Rahayuningsih selaku Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Ibu Sriyati dan Ibu Eko Sri Rejeki selaku staff bagian Seksi Vera. 2. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah pengumpulan informasi dari berbagai sumber kepustakaan yang berhubungan dengan topik penelitian seperti buku, catatan, dan dokumen lainnya. Data yang diperoleh dari metode studi pustaka berupa dokumen berita acara rekonsiliasi dan laporan hasil rekonsiliasi, modul tentang rekonsiliasi, Peraturan Menteri Keuangan, prosedur rekonsiliasi, dan modul tentang gambaran umum KPPN Semarang II. 3. Observasi Observasi adalah pengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan di lapangan. Data yang diperoleh dari metode observasi berupa kegiatan pengamatan proses rekonsiliasi pada KPPN Semarang II melalui aplikasi e-rekon. 1.4.2 Jenis Data Menurut sumbernya data terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh di lapangan secara langsung, baik

5 melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Teknik yang digunakan dengan mewawancarai salah satu pelaksana Seksi Verifikasi dan Akuntansi yaitu Ibu Sriyati dan data yang diperoleh adalah penjelasan tentang proses rekonsiliasi. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tapi dengan memanfaatkan hasil studi, publikasi ilmiah dan sebagainya. Data sekunder yang diperoleh adalah gambaran umum, data-data yang berhubungan dengan rekonsiliasi satuan kerja pada KPPN Semarang II berupa dokumen berita acara rekonsiliasi dan laporan hasil rekonsiliasi, modul tentang rekonsiliasi, prosedur rekonsiliasi, Peraturan Menteri Keuangan, dan modul tentang gambaran umum KPPN Semarang II. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan dibahas secara keseluruhan, maka diperlukan suatu sistematika pembahasan. Adapun sistematika pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penulisan, metode pengumpulan data dan jenis data, dan sistematika penulisan. BAB II : Gambaran Umum Instansi, menguraikan tentang sejarah singkat, kedudukan, tugas dan fungsi, visi dan misi, struktur organisasi KPPN Semarang II dan prestasi dan penghargaan yang diraih KPPN Semarang II. BAB III: Tinjauan Teori dan Praktik, menguraikan tentang rekonsiliasi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), KPPN sebagai kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) dan seksi verifikasi dan akuntansi, peran rekonsiliasi, pos-pos yang perlu dilakukan rekonsiliasi dan penyebab perbedaan jumlah pos yang perlu direkon antara UAKPA dan KPPN, pengenaan sanksi, proses rekonsiliasi antara UAKPA/

6 satker dengan KPPN, kendala dan solusi dalam rekonsiliasi pada KPPN II Semarang. BAB IV: Penutup, merupakan rangkuman yang telah ditulis dari hasil pembahasan tinjauan teori dan praktik tentang prosedur rekonsiliasi eksternal satuan kerja pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II.

7