HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PERAN AYAH DENGAN BENTUK KENAKALAN REMAJA YANG MELAWAN STATUS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI X SEMARANG

DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA PUTRI ANAK TKW (TENAGA KERJA WANITA) DI KECAMATAN PATEBON KENDAL

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN DISIPLIN DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA RSBI KELAS VII SMP NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA PEER ATTACHMENT DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA-SISWI AKSELERASI. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

ARIF HIDAYAT A

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH RELASI SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS 3 SEWON BANTUL

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMATANGAN KARIR REMAJA PENERIMA MANFAAT DI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA UNGARAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BAHAYA ROKOK DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOKPADA ANGGOTA KOMUNITAS INTER CLUB INDONESIA REGIONAL MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KEJENUHAN BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA PRIA YANG MELAKUKAN LATIHAN FITNESS. Elsadi Musba, *Zaenal Abidin

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

SRI HARYATI NIM: S

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DIAN TRI PRASETYOWATI A

SURAKARTAA ABSTRAKSI

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP NEGERI 31 SEMARANG

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

WARA KUSRINI NIM: S

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI AYAH-ANAK DENGAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA KELAS XI DAN XII SMA MARDISISWA SEMARANG

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG Mutiara Ayu Annisa, Achmad M. Masykur Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 mayuannisa@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dan penyesuaian sosial pada siswa dan seberapa besar sumbangan efektifnya. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Islam Hidayatullah Semarang. Sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa yang ditentukan dengan teknik incidental sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Skala Persepsi terhadap Peran Ayah (40 aitem; α=0,960) dan Skala Penyesuaian Sosial (48 aitem; α=0,901). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap peran ayah dengan penyesuaian sosial (r=0,362; p=0,002). Semakin positif persepsi terhadap peran ayah maka semakin baik penyesuaian sosialnya. Disamping itu diketahui pula variabel persepsi terhadap peran ayah memiliki sumbangan efektif sebesar 13,1% pada variabel penyesuaian sosial. Sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Kata kunci: persepsi terhadap peran ayah; penyesuaian sosial; siswa sma Abstrack This study aims to determine whether there is correlation between perception of the role of father and social adjustment on student and how effective it is. The population are students grade XI SMA Islam Hidayatullah Semarang. The total of subject is 62 students as determined by incidental sampling technique. Scale collected using a perception of the role of father s scale (40 aitem; α=0,960) and social adjusment s scale (48 aitem; α=0,901). The result using simple analysis regression is showed that there is a significant positive relation between perception or the role of father and social adjustment (r=0,362; p=0,002). More positive the perception of the role of father the higher social adjustment is. Perception of the role of father s variable has effective contribution about 13,1% on social adjusment s variable. While the rest is determined by other factors that are not disclosed in this study. Keywords: perception of the role of father; social adjustment; sma s student PENDAHULUAN Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dimana sejalan dengan perkembangan fisik, terjadi pula perkembangan psikis yang meliputi aspek psikologis dan sosial (Santrock, 2003). Perubahan fisik yang terjadi yaitu berfungsinya hormon sekunder yang dapat memengaruhi perubahan bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa seperti ukuran tubuh dan kelamin sekunder. Perubahan ukuran tubuh yang terjadi pada awal masa pubertas remaja yang ditandai dengan berubahnya ukuran pinggul dan dada bagi perempuan serta berubahnya suara, ukuran alat kelamin, dan otot pada anak laki-laki (Santrock, 2003). Secara sosio emosional, Havighurst (Hurlock, 2002) menjelaskan beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani pada masa remaja, yaitu menjalin hubungan dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai suatu peran sosial baik bagi pria maupun wanita sesuai dengan jenis kelaminnya, melakukan perilaku sosial yang diharapkan, dan mencapai suatu kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa sekitarnya. 296

Remaja dapat dikatakan sebagai fase atau transisi dari anak-anak menuju dewasa dikarenakan banyaknya permasalahan yang timbul dalam kehidupan remaja. Remaja yang mampu mengatasi berbagai permasalah dalam dirinya merasa dirinya mampu menciptakan suatu inovasi dengan cara mencapai prestasi dalam akademik, mampu menahan diri dari tindakan-tindakan yang merugikan seperti manjauhi tawuran, mabuk, dan segala sesuatu yang dapat merugikan dirinya. Sebaliknya remaja yang gagal dalam mengatasi masalahnya merasa dirinya tidak percaya diri, prestasi sekolah menurun, hubungan dengan teman menjadi kurang baik serta berbagai masalah konflik lainnya terjadi (Setyaningsih, Uyun & Sarwono, 2006). Penyesuaian sosial pada siswa tidak dibentuk secara instan melainkan melalui proses panjang yang melibatkan beberapa faktor, salah satunya adalah pola asuh yaitu yang berhubungan dengan pengasuhan orangtua. Hubungan dengan orangtua memiliki pengaruh yang sangat luas bagi kemampuan sosial anak. Dampaknya dapat dirasakan ketika anak beranjak dewasa kelak, khususnya pada hal penyesuaian. Hal tersebut didukung dengan penjelasan Aquino (dalam Berk, 2012) bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang tengah beranjak dewasa dapat menumbuhkan pengaruh pada banyak aspek dari kemudahan beradaptasi. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati, Kaloeti, Karyono (2011) menyatakan bahwa peran serta perilaku pengasuhan ayah memengaruhi perkembangan serta kesejahteraan anak dari masa transisi menuju masa remaja. Waktu yang digunakan ayah dalam berinteraksi dengan anak ratarata adalah 6 jam (Hidayati, Kaloeti, Karyono, 2011). Secara kuantitas dapat dikatakan bahwa waktu ayah bersama anak cukup memadai untuk melakukan aktivitas bersama dengan anak. Proses parenting yang melibatkan peran seorang ayah akan menghasilkan kesehatan dan keamanan anak, menyiapkan anak untuk hidup produktif saat dewasa kelak, dan mampu mentransmisikan nilai-nilai budaya. Andayani dan Koentjoro (2012) menyatakan bahwa peran ayah yang bertanggung jawab kepada anak di dukung pula oleh peran ibu. Ayah menjadi percaya diri dan bertanggung jawab kepada anak karena adanya faktor pendukung yang memberikan dorongan serta evaluasi positif bagi ayah. Suatu kondisi keluarga dapat dibentuk dari peran ayah dan peran ibu yang positif yang mendukung tumbuh kembang anak. Persepsi terhadap peran ayah adalah penilaian anak (dalam penelitian ini merujuk pada siswa menempatkan diri sebagai anak) secara afeksi dan kognisi terhadap perilaku yang diharapkan anak terhadap ayah sebagai tulang punggung keluarga, mendidik, mengasuh, bertanggung jawab penuh terhadap keluarga, serta membimbing anak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. METODE PENELITIAN Penelitian ini diukur menggunakan Skala Persepsi terhadap Peran Ayah. Skala ini disusun peneliti berdasarkan aspek persepsi dari Schiffman yaitu kognisi dan afeksi digabung dengan aspek peran ayah dari Lamb (2010) yaitu pencari nafkah, kepala keluarga, guru moral atau teladan, pelindung keluarga dan pemberi kasih sayang, pemberi nasehat atau mendidik anak. Skala ini terdiri dari 40 aitem uji coba dan dihasilkan 38 aitem valid yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian pada Skala Penyesuaian Sosial disusun peneliti berdasarkan aspekaspek penyesuaian sosial oleh Hurlock (2008). Aspek-aspek penyesuaian sosial terdiri dari penampilan nyata, sikap sosial, penyesuaian diri dalam kelompok, dan kepuasan pribadi. Skala ini terdiri dari 48 aitem uji coba dan dihasilkan 36 aitem valid yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Hidayatullah Semarang berjumlah 124 siswa. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Incidental Sampling. Incidental Sampling adalah teknik penentuan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu/incidental bertemu dengan 297

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi sederhana. Proses analisis data menggunakan bantuan paket statistik SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 20.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji asumsi dilakukan dengan uji normalitas dan uji linearitas. hasil uji normalitas di atas variabel persepsi terhadap peran ayah memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,773 dan variabel penyesuaian sosial sebesar 1,236. Probabilitas yang diperoleh sebesar 0,589 atau p>0,05 dan 0,094 atau p>0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa sebaran data pada kedua variabel memiliki distribusi normal. Hasil uji linieritas hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dan penyesuaian sosial menunjukkan F = 9,057 dengan signifikasi p=0,004 (p < 0,001), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi terhadap peran ayah adalah linier. Koefisien korelasi antara persepsi terhadap peran ayah dan penyesuaian sosial adalah 0,362 dengan p = 0,002. Signifikansi atau p < 0,001 menunjukkan antara kedua variabel terdapat hubungan yang linier, sementara itu nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif. Persamaan regresi pada hubungan kedua variabel tersebut adalah Y = 78,409+ (0,285X), yang berarti bahwa setiap penambahan satu nilai persepsi terhadap peran ayah dapat meningkatkan nilai penyesuaian sosial sebesar 0,285. nilai koefisien determinasi R 2 = 0,131 memiliki arti bahwa persepsi terhadap peran ayah memiliki sumbangan efektif sebesar 13,1% dalam meningkatkan penyesuaian sosial pada siswa. Pada variabel penyesuaian sosial tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah dan kategori rendah, 59,68% berada pada kategori tinggi, 40,32% berada pada kategori sangat tinggi. Kemudian pada variabel persepsi terhadap peran ayah tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah dan pada kategori rendah, 41,93% berada pada kategori tinggi, 58,06% berada pada kategori sangat tinggi. Siswa yang memiliki penyesuaian sosial tinggi cenderung mudah bergaul di lingkungan baru sehingga mampu menyelaraskan kebutuhan diri dan lingkungannya. Hal tersebut sesuai dengan aspek-aspek penyesuaian sosial menurut Hurlock (2008) yaitu: overt performance, penyesuaian diri terhadap kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi. Hasil deskripsi subjek dalam variabel penyesuaian sosial menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan BK. Menurut hasil wawancara dengan BK, siswa di SMA Islam Hidayatullah Semarang mampu beradaptasi dengan baik di lingkungannya. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap peran ayah dan penyesuaian sosial. Hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dapat ditulis dalam persamaan garis regresi. Sesuai dengan penjelasan Aquino (dalam Berk 2012) bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang tengah beranjak dewasa dapat menumbuhkan pengaruh pada penyesuaian. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dimana sejalan dengan perkembangan fisik, terjadi pula perkembangan psikis yang meliputi aspek psikologis dan sosial (Santrock, 2003). Hasil nilai koefisien determinasi R 2 yang dapat menunjukkan besarnya sumbangan efektif adalah sebesar R 2 = 0,131 memiliki arti bahwa persepsi terhaadap peran ayah memiliki sumbangan efektif sebesar 13,1% dalam meningkatkan penyesuaian sosial pada mahasiswa, sedangkan 86,9% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Sesuai dengan faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial Hurlock (2008) yang lebih menyoroti pada pola asuh dalam keluarga, yaitu bagaimana orangtua menjalankan peranannya dalam membentuk penyesuaian sosial anak. Sedangkan faktor lain yang diungkapkan Schneider 298

(dalam Ghufron dan Risnawati, 2011) adalah kondisi fisik, perkembangan dan kemasakan, kondisi lingkungan, unsur penentu psikologik, unsur kebudayaan. Berdasarkan teori tersebut masih banyak faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini. Keterlibatan ayah menunjukkan pengaruh yang positif dalam emosi dan psikologis anak, perkembangan edukasi, dan kesiapan dalam bersekolah (Yeung dan Duncan, 2000). Kartono (2005) mengartikan penyesuaian sosial sebagai kesanggupan untuk bereaksi secara aktif dan harmonis terhadap realitas sosial dan situasi serta bisa mengadakan reaksi sosial yang sehat, bisa menghargai hak-hak sendiri dalam masyarakat, bisa bergaul dengan orang lain dengan jalan membina persahabatan yang kekal. Individu yang memiliki penyesuaian diri baik akan mampu hidup dan bergaul secara wajar dengan lingkungannya, sehingga individu merasa puas dengan diri dan lingkungannya. Hubungan sosial yang baik menunjukkan indikasi bahwa individu memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang baik. KESIMPULAN Peneliti telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal, tetapi pada kenyataannya penelitian ini jauh dari sempurna. Adapun kelemahan dari penelitian ini, yaitu masih terdapat kurangnya teori dan beberapa penjelasan yang kurang spesifik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang dapat disimpulkan bahwa pertanyaan penelitian sudah terjawab dan hipotesis dapat diterima, dengan secara rinci dijelaskan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan di antara kedua variabel persepsi terhadap dan penyesuaian sosial. 2. Variabel persepsi terhadap peran ayah memberikan sumbangan efektif sebesar 13,1 % kepada variabel penyesuaian sosial. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagi Subjek Penelitian Bagi siswa sebagai subjek penelitian hendaknya siswa tetap menjaga hubungan baik dengan orangtua. 2. Bagi Orangtua Bagi orangtua hendaknya tetap menjaga komunikasi dengan anak. 3. Bagi Sekolah Bagi sekolah diharapkan mengadakan acara-acara yang mendukung penyesuaian sosial dan mendukung keterdekatan antara orangtua dengan anaknya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik ini, disarankan untuk meneliti faktor lain yang terkait seperti :faktor fisik, perkembangan dan kematangan, kondisi lingkungan, faktor psikologis, kebudayaan, dan agama. Supaya diperoleh hasil dan pembahasan yang lebih komprehensif. DAFTAR PUSTAKA Andayani, B., & Koentjoro. (2012). Psikologi keluarga : Peran ayah menuju coparenting. Sidoarjo: Laros. Berk, Laura E (2012). Exploring life span development (International Edition). United Stated : Pearson Education, Inc 299

Ghufron, N. M., & Risnawati, R. S. (2011). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Hidayati, F. H., Kaloeti, F. D. S., Karyono. (2011). Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 1-10. Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkembangan anak. Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Hurlock, E.B. (2008). Psikologi perkembangan anak. Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kartono, K. (2005). Pengantar Psikologi Sosial. Bandung Lamb, M.E (2010). The role of the father in child development (5th ed). University of Cambridge. United States of America : John Wiley & Sons, Inc. Santrock, W. J. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Alih Bahasa : Serinto. B., Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Setyaningsih, E., Uyun, Z., & Yuwono, S. (2006). Hubungan antara Penyesuaian Sosial dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3 (1). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Yeung, & Duncan. (2000). Putting fathers back in the picture : Parental activities and Children s attainment. Journal of Marriage and Family. 29, 97-114. 300