BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survei dan pemetaan dasar laut telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi akan sumber daya laut. Survei dan pemetaan dasar laut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi spasial berupa bentuk topografi dasar laut dalam bentuk peta batimetri. Proses pembuatan peta batimetri terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan data (collections), pengolahan data (processing) dan penyajian informasi (visualisation). Pada tahap pertama, dikenal berbagai metode dalam pengumpulan data, salah satu diantaranya dengan bantuan teknologi gelombang akustik atau sonar (sound navigation and ranging), dimana instrumennya berupa multibeam echosounder. Pancaran gelombang akustik yang lebar dari transduser multibeam echosounder memungkinkan untuk memetakan topografi dasar laut dengan cakupan 100 %, tanpa adanya gap [Syafi i, 1997]. Titik-titik kedalaman yang rapat dapat diukur secara simultan, cepat dan memiliki keakuratan yang tinggi, dimana hal ini tidak dapat dilakukan pada instrumen singlebeam echosounder atau multitransduser echosounder. Sehingga akan memperkecil waktu pelaksanaan survei batimetri dan mengefisiensikan biaya operasi. Pengolahan data multibeam echosounder hasil survei dapat dilakukan dengan bantuan teknologi komputer yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Pengolahan data dengan berbasis komputer memiliki banyak keunggulan dibandingkan pengolahan data secara konvensional, diantaranya dapat melakukan proses pengolahan data survei batimetri dalam kuantitas yang besar dengan waktu yang relatif singkat. Kesalahan yang ditimbulkan karena faktor manusia dapat dikurangi dengan pemanfaatan teknologi komputer untuk pengolahan data survei. Hasil dari pengolahan ini akan diperoleh output berupa peta dijital dalam berbagai 13
skala serta visualisasi yang beraneka ragam (Digital Terrain Model, kontur, profil dan lain sebagainya), dimana peta dijital ini memiliki keunggulan dibandingkan peta konvensional, antara lain memiliki kemudahan dalam pemanggilan, proses editing, pemutakhiran (up-dating), penyimpanan dan pemeliharaan data [Rismanto, 2001]. Kemajuan teknologi komputer telah mendorong programmer perangkat lunak untuk membuat perangkat lunak bagi pengolahan hasil survei batimetri [Rismanto, 2001], khususnya untuk pengolahan data multibeam echosounder. Saat ini telah beredar di pasaran berbagai perangkat lunak yang ditujukan untuk pengolahan data hasil survei batimetri, baik yang bersifat komersil maupun open source. Setiap perangkat lunak pengolah data multibeam echosounder memiliki prosedur, kemampuan dan keterbatasan masing-masing. Untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak tersebut perlu dilakukan studi terhadapnya. Salah satu dari perangkat lunak tersebut ialah HIPS (Hydrographic Information Processing System), yang merupakan produk dan pengembangan perangkat lunak komersil dari perusahaan CARIS (Computer Aided Resource Information System) asal Kanada. Versi terbaru dari perangkat lunak HIPS ini adalah versi 6.1, sedangkan versi yang digunakan untuk studi adalah versi 6.0. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari tugas akhir ini ialah untuk membahas mengenai pengolahan data multibeam echosounder dengan menggunakan perangkat lunak HIPS, yang merupakan salah satu perangkat lunak produksi perusahaan CARIS. Tujuan dari tugas akhir ini ialah untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak HIPS dalam melakukan pengolahan data multibeam echosounder dengan menggunakan perangkat lunak HIPS. 14
1.3 Batasan Masalah Tugas akhir ini mengkaji pengolahan data multibeam menggunakan perangkat lunak HIPS dengan contoh data yang diperoleh dari wilayah survei Karang Susuh. Pembahasannya akan mencakup modul yang disediakan oleh perangkat lunak ini, sehingga diperoleh tahapan proses pengolahan data multibeam echosounder, dari input data batimetri hasil survei, konfigurasi kapal, navigasi kapal, gerakan kapal, koreksi kecepatan akustik, koreksi pasang surut, pembentukan model DTM, contoh visualisasi produk batimetri dan ekspor data. 1.4 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Studi literatur dari referensi yang terkait, seperti makalah dan buku manual, khususnya perangkat lunak HIPS. Menggunakan contoh data survei multibeam yang sudah tersedia. Melakukan pengenalan dan mempelajari modul yang disediakan perangkat lunak HIPS untuk pengolahan data multibeam echo sounder. Melakukan identifikasi alur proses pengolahan data multibeam echosounder pada perangkat lunak HIPS. Melakukan pengolahan data multibeam echosounder. Analisis, penarikan kesimpulan dan saran mengenai kemampuan perangkat lunak HIPS dalam mengolah data multibeam echosounder. Untuk lebih jelasnya, divisualisasikan dalam diagram alir pada Gambar 1 berikut. 15
Latar Belakang Pemanfaatan perangkat lunak berbasis komputer untuk pengolahan data hasil survei batimetri menggunakan multibeam echosounder Maksud dan Tujuan Melakukan studi perangkat lunak HIPS untuk mengolah data multibeam echosounder, sehingga diketahui kemampuan perangkat lunak HIPS Studi Literatur dan Referensi Makalah, buku manual, buku referensi dan sebagainya, mengenai multibeam echosunder dan perangkat lunak HIPS Pengadaan Data Menggunakan contoh data survei multibeam yang sudah tersedia Pengenalan Perangkat Lunak HIPS Melakukan studi awal, dari proses instalasi, hingga modul yang disediakan HIPS untuk pengolahan data multibeam Identifikasi Alur Proses Melakukan identifikasi langkah-langkah pengolahan data multibeam echosounder pada perangkat lunak HIPS Pengolahan Data Melakukan pengolahan data multibeam echosounder Analisis dan Kesimpulan Analisis, penarikan kesimpulan dan saran mengenai perangkat lunak HIPS Gambar 1. Visualisasi Metodologi Penelitian 16
1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan : berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, metodologi, sistematika dari penulisan tugas akhir. Bab II Dasar Teori : berisi mengenai tahapan survei batimetri, teknologi echosounder, teori multibeam echosounder. Bab III Perangkat Lunak HIPS : Pembahasan disini mencakup konfigurasi dan modul yang disediakan perangkat lunak HIPS untuk pengolahan data multibeam echo sounder. Bab IV Pengolahan data multibeam echosounder menggunakan perangkat lunak HIPS dan analisisnya : berisi langkah-langkah dalam mengolah data multibeam echosounder, antara lain input data batimetri hasil survei, konfigurasi kapal, navigasi kapal, gerakan kapal, koreksi kecepatan akustik, koreksi pasang surut, pembentukan model DTM, contoh visualisasi produk batimetri dan ekspor data. Bab V Penutup : kesimpulan dan saran mengenai kemampuan dari hasil pengujian perangkat lunak HIPS dalam pengolahan data multibeam echosounder. 17