HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 INTISARI

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN DI DESA TEGALARUM KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

PENGARUH HEALTH EDUCATION

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK 7-12 BULAN DI KALIKAJAR WONOSOBO TAHUN 2011.

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKS KLUSIF PADA BALITA DI DUSUN BULUS II KELURAHAN CANDI BINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

PERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA BULAN DI POSYANDU TEMUPOH IX KARANGWARU TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

Jurnal Kesehatan Kartika 50

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

II. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Disusun Oleh: Wiwiningsih

PERBEDAAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DENGAN YANG DIBERIKAN MP-ASI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

NURJANNAH NIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 1 Neny Suherda 2, Ismarwati 3 Intisari: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi pijat dengan pertumbuhan berat badan pada bayi umur 6-12 bulan di rumah bersalin rachmi ngampilan Yogyakarta tahun 2009, dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai Juli 2009. Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan waktu secara cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 40 ibu-ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan. Pengumpulan data frekuensi pijat menggunakan data sekunder yaitu rekan medik bayi, sedangkan pertumbuhan berat badan dengan cara melihat buku KIA bayi. Kemudian dianalisis menggunakan Chi Square. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan yang positif antara Frekuensi Pijat dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan. Adapun hasil uji kontingensi tersebut diperoleh nilai koefesien sebesar 0,390. Setelah itu nilai tersebut dikonsultasikan ke dalam tabel interval koefesien, dan didapatkan koefesien 0,390 masuk dalam interval 0,20-0,399 dengan kategori rendah, maka dapat disimpulkan bahwa keeratan hubungan antara Frekuensi Pijat dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta dalam kategori rendah dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Kata kunci : frekuensi pijat, pertumbuhan berat badan bayi PENDAHULUAN Ibu sebagai orang yang memiliki peranan sangat penting dalam masa awal perkembangan anak, terutama dalam hal pemberian stimulasi taktil sebaiknya memiliki pengetahuan yang baik (Haditono, 2002 cit Widyastuti 2003). Dengan pengetahuan yang baik akan mendukung ibu dalam pemberian stimulus pijat terhadap bayi (Rogers cit Notoadmodjo, 2003). Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dilindungi hak-haknya dan dibina sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani, mandiri, dan sejahtera yang ditetapkan pada keputusan mentri dalam negeri dan otonomi daerah no. 5 tahun 2001, (Adiningsih, 2002). 1 Judul Karya Tulis Ilmiah 2 Mahasiswa DIII Prodi Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Pijat sebenarnya telah lama dikenal masyarakat kita tetapi bagaimana manfaat persisnya belum begitu banyak yang memahami. Terapi pijat pada anak dan orang dewasa sebenarnya sudah berlangsung lama. Di Indonesia, pijat anak secara tradisional bahkan sudah lebih dahulu eksis dibanding tehnik pijat berdasarkan penilitian medis (Martin, 2004). Prof. T. Field dan Scafidi pada tahun 1986 dan 1990 pernah melakukan penelitian mengenai manfaat pijat pada 20 bayi prematur. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur dengan berat badan 1.280 gram dan 1.176 gram yang dipijat selama 3x15 menit selama 10 hari, menunjukkan kenaikan berat badan per hari hingga 20%- 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta pada tanggal 7 dan 8 November 2008, diketahui bahwa jumlah balita yang berkunjung ke Rumah Bersalin Rachmi Serangan Yogyakarta sebanyak 82 orang. Dari hasil observasi yang dilakukan terdapat 40 orang (39, 02 %) bayi berumur 6-12 bulan yang dilakukan pijat. Kenaikan berat badan pada bayi yang dilakukan pijat bervariasi sekitar 10-20 % dari berat badan awal. Berbeda dengan bayi yang tidak diberikan pijatan hanya mengalami kenaikan sekitar 20% dari berat badan sebelumnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahuinya hubungan frekuensi pijat dengan pertumbuhan berat badan pada bayi umur 6-12 bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta tahun 2009. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang digunakan adalah survey analitik yaitu penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara variabel ( Notoatmojo, 2002 ).Pendekatan waktu yang digunakan cross sectiona. Populasi dalam penelitian ini adalah balita umur 6-12 bulan di Rumah Bersalin Rahmi yang berjumlah 40 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh, yaitu tehnik penentuan sampel mengambil semua populasi yang ada, yaitu sebanyak 40 orang. Alat yang digunakan untuk mengetahui Frekuensi pijat adalah berupa rekam medik bayi dalam melakukan stimulasi pijat. Sedangkan Alat yang digunakan Pertumbuhan berat badan adalah buku KMS atau data yang dikumpulkan oleh petugas. Analisis hubungan frekuensi pijat bayi dengan pertumbuhan berat badan bayi. Analisis hubungan frekuensi pijat bayi dengan pertumbuhan berat badan bayi umur 6-12 bulan digunakan korelasi pearson product moment dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN jenis kelamin bayi dapat dilihat distribusi frekuensinya pada diagram berikut: Perempua n; 27; 68% Laki-laki; 13; 32% Gambar 3. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin bayi Berdasarkan diagram di atas bayi terbanyak berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 27 responden (67%). umur bayi dapat dilihat distribusi frekuensinya pada diagram berikut:

Gambar 4. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan umur bayi Responden pada penelitian ini sebanyak 40 responden. Berdasarkan diagram di atas bayi terbanyak adalah yang berusia <8-10 bulan, yaitu sebanyak 20 responden (50%), dan paling sedikit berusia 6-8 bulan sebanyak 6 responden (15%). jenjang pendidikan ibu dapat dilihat distribusi frekuensinya pada diagram berikut: Gambar 6. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Diagram tersebut di atas menunjukan bahwa responden terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 22 orang (55%), dan paling sedikit bekerja sebagai PNS, yaitu 2 orang (5%). tingkat penghasilan per bulan dapat dilihat distribusi frekuensinya pada diagram berikut: Gambar 5. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Diagram tersebut di atas menunjukan bahwa jenjang pendidikan ibu terbanyak adalah SLTA, yaitu sebanyak 20 orang (49%), dan paling sedikit Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (8%). pekerjaan Ibu dapat dilihat distribusi frekuensinya pada tabel berikut: Gambar 7. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/bulan Diagram tersebut di atas menunjukan bahwa penghasilan/bulan responden terbanyak adalah >1.000.000 1.500.000 yaitu sebanyak 28 orang (69%), dan paling sedikit berpenghasilan >2.000.000 yaitu 2 orang (5%). Data variabel frekuensi pijat dan pertumbuhan berat badan diperoleh melalui data skunder berupa rekam medik dari bulan

Mei sampai dengan Juni 2009. Selanjutnya data frekuensi pijat dikelompokan kedalam dua kategori, sering, dan jarang, sedangkan data pertumbuhan berat badan dikelompokan ke dalam tiga kategori tinggi, sedang dan rendah, hasil pengelompokkan data tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 8. Diagram Frekuensi Pijat Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki frekuensi pijat dengan kategori jarang 29 responden (72%), selebihnya sering 11 responden (28%). Gambar 9. Diagram Pertumbuhan Berat Badan Bayi Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pertumbuhan berat badan bayi dalam kategori sedang 23 responden (57%), dan paling sedikit dengan kategori rendah 1 responden (3%). Hubungan antara frekuensi pijat dengan pertumbuhan berat badan pada bayi umur 6-12 bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta, dapat digambarkan pada tabulasi silang berikut. Tabel VI. Hubungan Antara Frekuensi Pijat dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta Freku Total ensi Pertumbuhan Berat Badan Pijat Tinggi Sedang Rendah F % F % F % F % Sering 7 17,5 3 7,5 1 2,5 11 27,5 Jarang 9 22,5 20 50 0 0 29 72,5 Total 16 40 23 57,5 1 2,5 40 100 Sumber: data primer 2009 Tabel VI tersebut menunjukan bahwa frekuensi pijat dengan kategori sering berjumlah 11 responden (27,5%) memiliki kecenderungan pertumbuhan berat badan dengan kategori tinggi, yaitu 7 responden (17,5%). Sedangkan responden yang memiliki frekuensi pijat jarang sebanyak 29 responden (72,5%), memiliki kecenderungan pertumbuhan berat badan dengan kategori sedang sebanyak 20 responden (50%). Dalam penelitian ini membuktikan adanya hubungan antara frekuensi pijat dengan pertumbuhan berat badan bayi umur 6-12 bulan di RS Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta, dibuktikan dengan hasil uji korelasi Chi square dengan nilai P=0,028<0,050 yang menunjukan hubungan yang signifikan. Sedangkan tingkat keeratan hubungan diperoleh koefesien kontingensi sebesar 0,390 dengan kategori rendah karena di Rumah Bersalin Rachmi banyak responden yang melakukan pijat kurang dari 4 kali dalam seminggu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan antara frekuensi pijat dengan dengan pertumbuhan berat badan bayi umur 6-12 bulan di RS Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta dengan kategori yang rendah. Hal ini bisa dijelaskan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan berat badan bayi itu sendiri.

Menurut Soetjiningsih (1998) (cit Supariasa, 2001: 28) faktor yang mempengaruhi pertumbuhan berat badan bayi terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa genetik, apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal maka akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal juga. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor prenatal, yaitu faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan, yang terdiri dari gizi ibu pada saat hamil, kelainan bawaan pada bayi disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang, demikian pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan pertumbuhan terlambat, faktor toksin/zat kimia, faktor endokrin, faktor radiasi, faktor infeksi, faktor stress, faktor anoksia embrio, faktor ASI, dan faktor makanan Pendamping ASI (MPASI). Rendahnya tingkat keeratan hubungan antara frekuensi pijat dengan pertumbuhan bayi tersebut dikarenakan banyak faktor dalam mempengaruhi pertumbuhan bayi tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat hubungan positif Frekuensi Pijat dengan Pertumbuhan Berat Badan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Rumah Bersal In Rachmi Ngampilan Yogyakarta, dengan nilai p=0,028<0,050. Frekuensi pijat bayi pada umur 6-12 bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta tahun 2009 dalam kategori jarang sebanyak 29 responden (72,5%). Pertumbuhan berat badan pada bayi umur 6-12 bulan di Rumah Bersalin Rachmi Ngampilan Yogyakarta, tahun 2009 dalam kategori sedang terdapat 23 responden (57,5%). Saran Bagi ibu-ibu yang meiliki balita 6-12 bulan Disarankan dapat mempraktikkan pijat bayi sendiri di rumah. Bagi Rumah Bersalin Rachmi, dapat meningkatkan promosi kesehatan terutama tentang pentingnya pijat bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi serta mempertahankan kualitas ketrampilan dalam memijat bayi. Bagi peneliti yang lain, dapat meneruskan penelitian sejenis dengan menambah analisisnya, dan melakukan penelitian secara observasi langsung terhadap responden dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan bayi. DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, Neni Utami,2002. Refleksi Konvensi Hak Anak. Jakarta. Anonym,2007.Faktor-faktor Pembentukan Intelektuan Anak, www.republika.co.id, 23 September 2008 Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Cline, Kline. 2001. Pijat Cina Untuk Bayi Dan Anak, Elex Media Kompitundo, Jakarta. Hikmawati, khusnul, 2008, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Dengan Frekuensi Penimbangan Batita 1-3 Tahun Di Posyandu Pakuncen Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2008, KTI Mahasiswa Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta. Kusyairi, C, 2006. Panduan senam bayi, Puspa Swara. Jakarta.

Luize, Audrey, 1999. Sentuhan menyehatkan. www.indomedia.com. 17 Oktober 2008. Martin, 2004. Breast feeding father dan pijat bayi dalam pengasuhan anak. www.tabloid-nikita.com, 17 Oktober 2008. Notoadmodjo, S, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Notoadmodjo, S, 2003., Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Program NDMP, 2005. www.sahabatnestle.co.id, 17 Oktober 2008. Subakti, y, dkk, 2008. Keajaiban Pijat Bayi Dan Balita, PT. Wahyu Media. Jakarta Sugiyono, 2005, Statistika untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung. Sugiono, M. 2005, Ilmu Kesehatan Anak, Infomedika. jakarta Supariasa, 2001, Penilaian Status Gizi, EGC. Jakarta. Widyastuti, 2003. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Taktil Dengan Tingkat Perkembangan Sosial Anak Prasekolahdi Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Nurul Islam Gamping Yogyakarta Tahun 2003, KTI PSIK FK UMY, Yogyakarta Rahayu, Dwi 2008, hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi pijat dengan kualitas pemberian stimulasi pijat pada balita di RSKIS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta Tahun 2008, KTI Mahasiswa Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta. Roesli, Utami, 2001. Pedoman Pijat Bayi. Trubus Agriwidya. Jakarta. Roesli, Utami, 2006. Pedoman Pijat Bayi Edisi Revisi. Trubus Agriwidya. Jakarta. Sabarguna, S, 2008. Karya Tulis Ilmiah Untuk Mahasiswa D3 Kesehatan, CV Sagung Seto. Jakarta. Satgas, 1999, Pedoman Deteksi DIni Tumbuh Kembang Balita Bagi Satgas. Jakarta. Soetjiningsih,1998. Tumbuh Kembang Anak. ECG. Jakarta.