PENGINTEGRASIAN BUDAYA MELAYU DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOLOID UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

dokumen-dokumen yang mirip
THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN KOLOID

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

DEVELOPMENT OF STUDENT ACTIVITY SHEET BASED CONCEPT HIERARCHY ON REACTION RATE SUBJECT CHEMISTRY LESSON OF SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING STUDENT LECTORA INSPIREAS MULTIMEDIA INTERACTIVE DISCUSSION ON COST OF CHEMICAL BONDING IN SMA / EQUALS

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF COLLOID AT SMA/MA

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

E-journal Prodi Edisi 1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR UNTUK KELAS X SMA/MA

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

DEVELOPMENT OF STUDENT TASK SHEET BASED ON GUIDED INQUIRY ON SALT HYDROLYSIS SUBJECT FOR XI GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

THE DEVELOPMENT STUDENT WORKSHEETS ON THEME ENVIRONTMENTAL (SOIL) POLLUTION" WITH THE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) WHICH SCIENCE PROCESS SKILL

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

DEVELOP MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENTS WITH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) ON PLANE OF TRIANGLE FOR 7 th GRADE SMP/ MTs

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

Pengembangan Modul Bernuansa Newspaper Dilengkapi dengan Concept Map Bergambar dan Poster pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang

Zuli Rahayu 1, Kartini 2, Sehatta Saragih 3 Hp :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) IPA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS IV SD

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

Transkripsi:

PENGINTEGRASIAN BUDAYA MELAYU DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOLOID UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Sri Haryati*, Erviyenni, Usman Rery, Elva Yasmi, Fauzia Rahmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP, Universitas Riau E-mail: srifkipunri@yahoo.co.id Abstract The research aims to develop devices integrated learning Malay culture in the form of RPP, LKPD and evaluation tools to improve character education learners. This type of research is the development of research (research and the development) with the procedural model. Research has been conducted in the development of chemistry teaching lab FKIP Riau University from June to November 2016. The prototype learning device generated through research is Learning Implementation Plan (RPP) consisting of 4x meeting, Activity Sheet Students (LKPD) for 4x meetings and 1 set of tools evaluation. Product prototype learning device has been evaluated by 3 validator. Data collected through questionnaires and observation techniques. The data analysis technique is a descriptive quantitative by calculating the percentage of the value of the validation. The average score ratings seventh aspect of the RPP is 95.95% with a valid category. The average score of the four aspects of the feasibility assessment LKPD is 95.95% with a valid category. The average score of all fifth aspects of the feasibility assessment evaluation tool was 94.58% with a valid category. While the percentage of learners response to LKPD is 97.36% which is at the criteria very well. Keywords: Malay culture, Colloids and Character Education Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengembangkan produk perangkat pembelajaran terintegrasi budaya melayu dalam bentuk RPP, LKPD dan alat evaluasi untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and the development) dengan model prosedural. Penelitian pengembangan telah dilaksanakan di laboratorium pendidikan kimia FKIP Universitas Riau mulai Juni sampai November 2016. Prototipe perangkat pembelajaran yang dihasilkan melalui penelitian adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari 4x pertemuan, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk 4x pertemuan dan 1 set alat evaluasi. Prototipe produk perangkat pembelajaran telah di evaluasi oleh 3 validator. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik angket dan observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara menghitung persentase nilai validasi. rata-rata penilaian tujuh aspek RPP adalah 95,95% dengan kategori valid. rata-rata penilaian empat aspek kelayakan LKPD adalah 95,95% dengan kategori valid. rata-rata penilaian lima aspek kelayakan Alat evaluasi adalah 91,85% dengan kategori valid. Sedangkan persentase respon peserta didik terhadap LKPD adalah 97,36% yang berada pada kriteria sangat baik. Kata Kunci : Budaya Melayu, Koloid dan Pendidikan Karakter 57

PENDAHULUAN Pendidikan karakter merupakan suatu usaha sekolah dalam menanamkan etika, tanggung jawab dan perhatian kepada peserta didik melalui model pendidikan dengan memberikan nilai-nilai universal guna memperbaiki perilaku dan sikap peserta didik (Manihar,2013). Kenyataannya belum secara maksimal terimplementasi pada kegiatan pembelajaran. Pembelajaran diartikan sebagai proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik (Sagala, 2010). Peserta didik dalam pembelajaran diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan utama, sehingga dituntut untuk beraktivitas secara penuh, sedangkan guru diharapkan dapat merancang proses pembelajaran yang memberikan fasilitas atau kemudahan bagi peserta didik sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif (Sardiman, 2011). Peserta didik sebagai generasi muda penerus bangsa secara umum terbuai dengan kemajuan teknologi dan terpengaruh budaya asing yang masuk melalui kecanggihan teknologi dan informasi. Pengaruh positif sangat didukung oleh siapapun, namun pengaruh negatif tidak boleh dianggap sederhana karena dapat memicu berbagai penyimpangan dan kejahatan yang terjadi di masyarakat. Pendidikan memainkan peranan penting dalam mencegah munculnya dampak negatif dengan adanya pengaruh budaya asing yang mempengaruhi peserta didik sebagai generasi muda bangsa. Kearifan budaya lokal merupakan akar budaya nasional yang harus dipertahankan dan diteruskan kepada generasi muda bangsa (peserta didik) untuk menanamkan nilai-nilai positif dan membentengi peserta didik terhadap masuknya pengaruh negatif budaya asing. Melalui pembelajaran, guru sebagai fasilitator diharapkan mampu menanamkan nilai budaya untuk membangun karakter dan jati diri peserta didik. Kimia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan, hampir semua bahan keperluan kita baik langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kimia. Materi pelajaran kimia yang diajarkan di SMA/sederajat khususnya pada pokok bahasan koloid sangat dekat dengan keseharian peserta didik. Melalui kajian literatur dan wawancara dengan salah seorang guru kimia pada Mei 2016, belum ditemukan perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan kearifan budaya lokal (budaya melayu) sebagai bagian dalam pembelajaran kimia di sekolah. Berdasarkan studi literatur diperoleh beberapa hasil penelitian terkait pengintegrasian kearifan budaya lokal dalam pembelajaran seperti yang dilaporkan Sriyatin (2013) mengenai penjabaran kearifan budaya lokal dalam pembelajaran di sekolah dasar. Sependapat dengan Ulfah (2014) bahwa menggali dan melestarikan unsur kearifan lokal dapat berfungsi efektif dalam pendidikan karakter. Pendidikan karakter tersebut yang akan dijadikan solusi alternatif 58

dalam perbaikan perilaku dan moral peserta didik. Pendidikan karakter ini dapat ditanamkan melalui peragkat pembelajaran yang terintegrasi pada kearifan budaya lokal. Budaya melayu merupakan salah satu kearifan budaya lokal yang mengandung nilainilai dan norma yang menunjukkan jati diri seseorang. Ciri budaya melayu diantaranya pantun yang berisi nasehat dan petuah yang dapat dijadikan pemandu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Ciri budaya melayu yang lain adalah penggunaan tulisan arab melayu sebagai bagian dari budaya melayu. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan hingga saat ini belum ada perangkat pembelajaran kimia yang ditulis digandengkan dengan tulisan arab melayu. Pantun yang menjadi bagian dari ciri khas budaya melayu juga belum pernah ditemukan dalam perangkat pembelajaran kimia. Melalui penyiapan perangkat pembelajaran yang diintegrasikan budaya melayu tim peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian pengembangan yaitu Pengintegrasian Budaya Melayu Dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran Koloid Untuk Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (research and the development) dengan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) serta alat evaluasi dikembangkan dengan menggunakan model 4-D. Model pengembangan perangkat Four-D Model disarankan oleh Thiagarajan, dkk dalam Trianto (2012). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran. Alur penelitian pengembangan perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 1. RPP, LKPD dan Alat evaluasi yang telah dikembangkan divalidasi oleh validator. Validasi bertujuan untuk mengetahui salah satu aspek kualitas produk pengembangan yaitu aspek kevalidan. Hal ini dilakukan dengan menelaah validitas produk oleh ahli sebagai validator, serta mendapat saran dan kritik dari validator terhadap produk yang dikembangkan. Validasi ahli dilakukan oleh tiga validator yaitu 2 dosen pendidikan kimia FKIP UR. Setiap validator diminta untuk menilai dan memberikan masukan terhadap RPP, LKPD dan alat evaluasi terintegrasi budaya melayu yang dikembangkan, sehingga dapat diketahui tingkat validitasnya. Validasi dilakukan dengan beberapa kali revisi dan validator memberikan nilai validasi pada tahap akhir validasi. 59

Tahap Pendefinisian Tahap Perancangan Desain Awal Tahap Pengembangan Validasi Ahli Ujicoba terbatas Prototipe II akhir Revisi, Prototipe I Gambar 1. Alur Pengembangan perangkat pembelajaran (Trianto,2012). Data validasi yang diperoleh kemudian dianalisis, dan dilakukan revisi berdasarkan saran dari validator. Hasil revisi merupakan pengembangan dan penyempurnaan berdasarkan validator yang akan menghasilkan RPP, LKPD alat evaluasi yang disebut prototipe I. Selanjutnya prototipe I diujicoba terbatas pada 1 sekolah yang melibatkan 20 peserta didik termasuk kategori field test, kemudian peserta didik diminta memberikan respon dengan mengisi angket yang disediakan. Berdasarkan hasil ujicoba dilakukan revisi terhadap perangkat yang telah dikembangkan dan selanjutnya hasil revisi prototipe I disebut prototipe II. Penelitian dibatasi sampai dihasilkan produk prototipe II dan dilakukan pelaporan dan seminar hasil penelitian. Teknik pengumpulan dan analisa data Pengumpulan data dilakukan melalui teknik angket dan observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Penentuan kategori dari rata-rata setiap komponen yang terdapat pada lembar validasi adalah dengan menghitung persentase data validasi menggunakan persamaan sebagai berikut : Kriteria kelayakan/kevalidan dibagi atas valid, cukup valid, kurang valid dan tidak baik. Maka kategori validitas seperti yang tertera di Tabel 1. 60

Persentase Kelayakan (%) Tabel 1. Kategori Validitas Persentase Kategori 80,00 100 Baik/Valid/Layak 60,00 79,99 Cukup Baik/Cukup Valid/Cukup Layak 50,00 59,99 Kurang Baik/Kurang Valid/Kurang Layak 0 49,99 Tidak Baik (Diganti) (Riduwan, 2012) HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil 1. Validasi RPP Rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan RPP yang dinilai oleh 3 validator dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rekap Penilaian Aspek Kelayakan RPP No Aspek yang dinilai Validator1 Validator 2 Validator 3 Validasi Keterangan 1 Identitas Mata Pelajaran 100% 100% 100% 100% Valid 2 Perumusan Indikator 88,89% 88,89% 100% 92,59% Valid 3 Pemilihan Materi Ajar 83,33% 100% 88,89% 90,74% Valid 4 Pemilihan Sumber Belajar 88,89% 88,89% 100% 92,59% Valid 5 Pemilihan Media Belajar 83,33% 100% 100% 94,44% Valid 6 Skenario Pembelajaran 93,33% 100% 100% 97,78% Valid 7 Penilaian 100% 100% 100% 100% Valid rata-rata keseluruhan validasi 95,44% Valid Berdasarkan rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan RPP pada Tabel 2, maka skor rata-rata penilaian dari 3 validator mengenai aspek kelayakan RPP yaitu identitas mata pelajaran, perumusan indikator, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario pembelajaran dan penilaian dapat dilihat pada Gambar 2. 100 95 90 100 92.59 90.74 92.59 94.44 97.78 100 85 80 Aspek Kelayakan RPP Gambar 2. Hasil analisis RPP yang telah dikembangkan pada aspek identitas mata pelajaran, perumusan indikator, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario pembelajaran dan penilaian. 61

Persentase Kelayakan (%) Untuk keseluruhan validasi Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), semua aspek penilaian pada RPP telah termasuk ke dalam kategori valid dengan skor rata-rata untuk ketujuh aspek penilaian sebesar 95,44%. 2. Validasi LKPD Rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan LKPD yang dinilai oleh 3 validator dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rekap Penilaian Keempat Aspek Kelayakan LKPD No Aspek yang dinilai Validator1 Validator 2 Validator 3 Ratarata Validasi Keterangan 1 Kelayakan isi 94,44% 97,22% 97,22% 96,30% Valid 2 Kelayakan Kebahasaan 91,67% 100% 95,83% 95,83% Valid 3 Kelayakan penyajian 93,75% 93,75% 100% 95,83% Valid 4 Kelayakan kegrafisan 93,75% 93,75% 100% 95,83% Valid rata-rata keseluruhan validasi 95,95% Valid Berdasarkan rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan LKPD pada Tabel 3, maka dapat dibuat diagram batang skor rata-rata penilaian dari 3 validator mengenai aspek kelayakan LKPD yaitu aspek kalayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan dapat dilihat pada Gambar 3. 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82 80 96.3 95.83 95.83 95.83 Kelayakan Isi Kelayakan Kebahasaan Kelayakan Penyajian Kelayakan Kegrafisan Gambar 3. Aspek Kelayakan LKPD Hasil analisis LKPD yang telah dikembangkan pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan Rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan LKPD oleh tim validator, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafisan berturut-turut memiliki nilai kelayakan 96,30%, 95,83%, 95,83%, dan 95,83%. Jadi, skor rata-rata keseluruhan validasi LKPD Berbasis Budaya Melayu adalah 95,95%. Berdasarkan kriteria kelayakan perangkat pembelajaran menurut Riduwan (2012), maka kriteria kelayakan analisis persentase 95,95% termasuk kategori valid. 62

Persentase Kelayakan (%) 3. Validasi Alat Evaluasi Rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan alat evaluasi yang dinilai oleh 3 validator dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Rekap Penilaian Ketiga Aspek Kelayakan Alat Evaluasi No Aspek yang dinilai Validator1 Validator2 Validator 3 Ratarata Validasi Keterangan 1 Materi 90% 95% 100% 95% Valid 2 Bahasa 87,5% 100% 93,75% 93,75% Valid 3 Rumusan soal 95% 95% 95% 95% Valid 4 Konstruksi pilihan ganda 87,5% 81,25% 90,75% 86,50% Valid 5 Kemudahan penggunaan 93,75% 89% 84,25% 89% Valid rata-rata keseluruhan validasi 91,85% Valid Berdasarkan rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan alat evaluasi pada Tabel 4, maka dapat dibuat diagram batang skor rata-rata penilaian dari 3 validator mengenai aspek kelayakan alat evaluasi yaitu Materi, bahasa, rumusan soal, konstruksi pilihan ganda serta kemudahan penggunaan dapat dilihat pada Gambar 4. 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82 80 95 93.75 95 86.5 Materi Bahasa Rumusan Soal Konstruksi Pilihan ganda 89 Kemudahan penggunaan Gambar 4. Hasil analisis alat evaluasi yang telah dikembangkan pada aspek Materi, bahasa, rumusan soal, konstruksi pilihan ganda serta kemudahan penggunaan Rekap skor rata-rata penilaian aspek kelayakan alat evaluasi oleh tim validator, yaitu Materi, bahasa, rumusan soal, konstruksi pilihan ganda serta kemudahan penggunaan berturutturut memiliki nilai kelayakan 95%, 93,75%, 95%, 86,5% dan 89%. Jadi, skor rata-rata keseluruhan validasi Alat evaluasi Berbasis Budaya Melayu adalah 91,85%. Berdasarkan kriteria kelayakan perangkat pembelajaran menurut Riduwan (2012), maka kriteria kelayakan analisis presentase 91,85% termasuk kategori valid. Aspek Kelayakan Alat Evaluasi 63

b. Pembahasan Pengembangan Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan alat evaluasi dilakukan setelah penulis melakukan kajian, telaah literatur yang berkaitan dengan pengembangan RPP, LKPD dan alat evaluasi pada pokok bahasan koloid yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, perancangan instrumen penelitian serta pemilihan format RPP dan LKPD. Proses validasi terhadap Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) serta alat evaluasi pada mata pelajaran kimia pokok bahasan koloid dilakukan pada tahap pengembangan. Hasil validasi diperoleh dari tim validator yang terdiri dari 3 orang yang meliputi 2 orang dosen prodi pendidikan kimia FKIP UR dan 1 orang guru MAN 2 Model Pekanbaru. Validator dipilih sesuai dengan produk perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan yaitu ahli di bidang pendidikan dan materi. Validasi pada Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) memiliki 7 aspek penilaian, yaitu identitas mata pelajaran, perumusan indikator, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario pembelajaran dan penilaian. Validasi pada LKPD terdapat 4 aspek penilaian yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Sedangkan validasi pada alat evaluasi terdapat 5 aspek penilaian yaitu Materi, bahasa, rumusan soal, konstruksi pilihan ganda serta kemudahan penggunaan. Pada tahap validasi awal RPP, LKPD maupun alat evaluasi masih memiliki kekurangan sehingga disarankan oleh tim validator untuk melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan pada sajian indikator yang terdapat dalam RPP dinilai belum sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dicapai pada pembelajaran. Selanjutnya pada skenario pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran tidak terlalu jelas dikarenakan tidak terlihat perbedaan kegiatannya. Setelah mendapatkan masukan dari validator, RPP yang dikembangkan direvisi dan setelah dinilai kembali RPP telah memenuhi kriteria kelayakan dengan kategori valid. Validasi LKPD juga mendapat masukan pada tahap validasi awal. Pojok sains yang terdapat pada LKPD menyajikan kekhasan dari kebudayaan melayu Riau, salah satunya adalah lempuk durian yang termasuk kedalam jenis koloid. Peneliti hanya menyebutkan bahwa lempuk durian merupakan makanan khas dari Riau yang berbentuk seperti dodol. Tim validator menyarankan untuk menerangkan sedikit mengenai pembuatan lempuk durian agar peserta didik menjadi tahu bagaimana tata cara pembuatannya. Tulisan arab melayu yang terdapat di dalam pantun masih terdapat kesalahan penulisan, sehingga validator menyarankan untuk melihat kaidah tata cara penulisan arab melayu yang benar dan memperbaikinya. Setelah dilakukan tahap revisi, maka LKPD dinilai kembali dan telah memenuhi kelayakan dengan kategori valid. 64

Alat evaluasi yang dikembangkan merupakan bentuk assesmen yang belum sempurna. Sehingga dilakukannya revisi atas saran validator untuk menambah kesempurnaan materil dari alat evaluasi yang dikembangkan. Diantara saran yang diberikan validator ialah untuk mencantumkan nilai budaya melayu pada item soal sehingga peserta didik dapat menangkap nilai karakter yang tersirat pada soal. Selain itu terdapat pilihan jawaban yang ambigu sehingga diperlukan perbaikan guna meminimalisir kesalahan siswa dalam menjawab soal. Sejalan dengan pendapat Murtono (2014) bahwa assesmen yang dikembangkan guru kegunaannya bergantung pada seberapa cocok instrument tersbut dapat memberitahu tentang apa yang diketahu siswa sehingga instrument tersebut perlu dilakukan kombinasi dengan instrument lain agar dapat memaksimalkan pencapaian peserta didik. Ujicoba untuk mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD dinilai berdasarkan 15 pernyataan yang tercantum pada angket respon. Hasil angket dihitung persentase respon peserta didik sebesar 97,36% yang berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan dapat diterima baik oleh peserta didik dan dapat disebarluaskan kepada peserta didik yang lain untuk menunjang pembelajaran dalam waktu yang akan datang. Pengintegrasian budaya melayu dalam produk diperlihatkan pada penggunaan tulisan arab melayu dan pantun yang tersaji pada RPP dan LKPD. Penggunaan budaya melayu pada LKPD bertujuan untuk peningkatan karakter peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter peserta didik terlihat dalam alat evaluasi yang dicantumkan secara tersirat pada kalimat soal evaluasi. Nilai-nilai yang dicantumkan meliputi nilai rasa ingin tahu, religius serta peduli lingkungan. Tujuan pencantuman ini agar peserta didik mengerti akan budaya melayu yang ada di lingkungannya sehingga mereka dapat membangun serta mengembangkan pendidikan karakter yang didapat dari pembelajaran disekolah. Sejalan dengan pendapat Novika (2015) bahwa melalui kebiasaan-kebiasaan yang sering ditemuinya dalam sekolah akan berdampak pada perubahan yang baik acting the good. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk RPP, LKPD dan alat evaluasi untuk pokok bahasan Koloid terintegrasi budaya melayu termasuk dalamm kategori valid dan layak 2. Hasil uji coba terbatas menunjukkan respon guru dalam kategori baik, dan respon siswa dalam kategori baik 65

Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan dari penelitian, maka produk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan melalui pengintegrasian budaya melayu agar dilanjutkan tahap uji coba secara luas sehingga dapat diketahui validitas perangkat yang dikembangkan untuk digunakan secara massal sehingga dapat diimplementasikan di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Manihar Situmorang. 2013. Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA melalui inovasi dan integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding SEMIRATA FMIPA Universitas Lampung. Hal 237-246 Murtono dan Evi Miskiyah. 2014. Pengembangan Instrumen Evaluasi dengan Teknik Simulasi sebagai Assesmen Alternatif dalam pembelajaran Fisika Materi Mekanika Fluida SMA Kelas XI. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. Vol.1 No.1. Hal 1-12 Novika Malinda Safitri. 2015. Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter. Vol.5 No.2. Hal 173-183 Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Penelitian variabel-variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sriyatin. 2013. Penanaman dan Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal di Pacitan, Jawa Timur. Tesis. http://eprints.ums.ac.id/28239/22/naskah_publikasi.pdf. Diakses, 5 Juni 2016 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam KTSP. Bumi Aksara. Jakarta Ulfah Fajarini. 2014. Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. Sosio Didaktika. Vol.1 No.2. Hal 123-130 66