Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian meliputi : (a) Identifikasi Variabel Penilitian, (b)

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai metode penelitiannya. Adapun pembahasan dalam metode penelitian ini. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah yang dihadapinya dengan terlebih

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif ada tiga yaitu : eksperimen, survei, dan content analysis. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III. Metode Penelitian. yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini, yaitu: A. Identifikasi Variabel. B. Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. ini, maka dalam bab ini akan diuraikan mengenai : (a) identifikasi variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Validitas dan reabilitas, dan (F) Metode analisis data. A. IDENTIVIKASI VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SMP Negeri 5 Stabat. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pook-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dan dalam bab ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. dilakukan secar hati-hati dan sitematis menurut Syatori, (2012). Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi obyek pengamatan penelitian dan sebagai faktor-faktor yang berperan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodelogi penelitian ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara konsep diri dengan post power syndrome pada purnawirawan. Semakin positif konsep diri Purnawirawan, semakin rendah post power syndrome. Sebaliknya semakin negatif konsep diri Purnawirawan, maka semakin tinggi post power syndrome. BAB III METODELOGI PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan (A) Lokasi dan Waktu penelitian, (B) Desain Penelitian (C) Identifikasi variabel penelitian, (D) Defenisi operasional variabel penelitian, (E) Populasi, sampel, dan metode pengambilan sampel, (F) Metode pengumpulan data, (G) Validitas dan reliabilitas, serta (H) Metode analisis data. A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian mengambil lokasi di PEPABRI Kuala Simpang Kab. Aceh Tamiang. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama bulan Mei 2015. B. Desain Penelitian

35 Desain penelitian menurut Mc Millan (1999) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. X Y C. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel Bebas (Independen Variable) : Konsep Diri Variabel Terikat ( Dependen Variabel) : Post Power Syndrome D. Definisi Operasional Menurut Azwar (dalam Bungin 2005) definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang di rumuskan berdasarkan karekteristikkarekteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Varibel secara operasional berdasarkan karekteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. a. Konsep diri Konsep diri adalah sebuah pandangan ataupun persepsi individu mengenai dirinya sendiri yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan serta berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan individu tersebut. Adapun aspek konsep

36 diri adalah aspek diri fisik, aspek diri keluarga, aspek diri pribadi, aspek diri etikamoral, aspek diri sosial. b. Post power syndrome Post power syndrome adalah gejala-gejala pasca kekuasaan yang muncul berupa gejala gejala kejiwaan atau emosi yang kurang stabil dan gejala itu biasanya bersifat negatif dan berdampak buruk bagi kesehatan individu. c. Purnawirawan TNI-POLRI Purnawirawan TNI-POLRI adalah gelar yang di berikan setelah pensiun dari instansi tempat bekerja, TNI maupun POLRI. E. Populasi, Sampel, Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiono (dalam Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2013). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atas subjek yang memiliki kuantitas dan karateristis tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah purnawirawan yang tergabung dalam organisasi PEPABRI dikota Kuala simpang Kab. Aceh tamiang yang berjumlah 66 purnawirawan. 2. Sampel Menurut Sugiyono (dalam Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2013), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang miliki oleh populasi tersebut.

37 Sampel dalam penelitian ini purnawirawan dikota kuala simpang Kabupaten Aceh tamiang yang tidak aktif bekerja yang berjumlah 46 orang. Adapun ciri-ciri sampel dalam penelitian ini adalah: Purnawirawan yang berpangkat perwira, bintara dan tantama Purnawirawan yang masih aktif dalam organisasi PEPABRI (Persatuan purnawirawan dan warakawri TNI-POLRI). Purnawirawan yang pensiun dibawah 10 tahun 3. Metode Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proprosive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan tujuan atau pertimbangan tertentu. F. Metode Pengumpulan Data Arikunto (2006) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner atau angket. Pengertian metode kuesioner atau angket menurut Arikunto (2006) angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008) angket atau kuesioner merupakan teknik

38 pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Alasan menggunakan angket atau kuesioner dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interprestasi subjek tentang pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti. Adapun skala yang digunakan untuk mengungkap data data subjek dalam penelitian ini adalah : A. Skala Post power syndrome Dalam hal ini Kartono (2000), membagi gejala-gejala post power syndrome ke dalam tiga tipe, yaitu: a. Gejala Fisik. Yaitu menjadi jauh lebih cepat tua tampaknya dibandingkan pada waktu dia menjabat. Rambutnya menjadi putih semua, berkeriput, menjadi pemurung, sakit-sakitan, dan tubuhnya menjadi lemah, tidak bergairah. b. Gejala Emosi. Yaitu cepat tersinggung, merasa tidak berharga, ingin menarik diri dari lingkungan pergaulan, ingin bersembunyi, dan lain sebagainya. c. Gejala Perilaku.

39 Yaitu umumnya malu bertemu orang lain, lebih mudah melakukan polapola kekerasan atau menunjukkan kemarahan baik di rumah atau di tempat yang lain. B. Skala Konsep Diri Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006), untuk mengerti konsep diri individu dapat dilihat melalui penilaian terhadap dirinya. Ada beberapa aspek yaitu : a. Aspek diri fisik (physicall self) Pandangan terhadap aspek fisik, kesehatan, penampilan diri keluar dan gerak motorik. b. Aspek diri keluarga (family self) Pandangan dan penilaian individu sebagai anggota keluarga serta harga dirinya itu menilai anggota keluarga. c. Aspek diri pribadi (personal self) Yaitu bagaimana individu menggambarkan identitas dirinya dan bagaimana individu itu menilai dirinya sendiri. d. Aspek diri etik-moral (moral-ethical self) Bagaimana perasaan individu mengenai hubungannya dengan tuhan dan penilaiannya mengenai hal yang dianggap baik atau tidak. e. Aspek diri sosial Bagaimana rasa nilai diri individu dalam melakukan interaksi sosial. Model skala ini menggunakan model skala Likert. Pemberian skor skala dilakukan dengan cara memberikan nilai pada masing masing pilihan jawaban yang terdiri dari 4 pilihan, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

40 (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan skala ini disusun dalam bentuk favourable dan unfavourable. Berdasarkan skala Likert ini skoring untuk pernyataan favourable adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) dan nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan untuk pernyataan unfavourable, nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), 2 nilai untuk pilihan jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun alasan menggunakan skala likert dalam penelitian ini adalah karena kelebihan dan keuntungan dalam penggunaannya, sebagai berikut : 1. Skala Likert dapat dibuat dan diinterprestasikan dengan mudah. 2. Skala Likert merupakan bentuk pengukuran yang sangat lazim dipakai. 3. pengukuran summated rating adalah pengukuran ordinal. 4. Skala Likert sama dengan bentuk pengukuran sikap lainnya seperti skala Thurstone dan skala Guttman. Tipe skala yang digunakan adalah tipe skala langsung yang dikerjakan oleh subjek penelitian. Subjek tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dan jawaban yang diberikan tersebut adalah berupa informasi tentang diri subjek. G. Validitas dan Reliabilitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1998). Menurut Suryabrat (dalam Azwar, 1998), suatu

41 alat ukur dikatakan valid bila alat ukur tersebut mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini angket diuji validitasnya dengan menggunakan teknik analisa Product Moment rumus angka kasar Karl Pearson, yaitu mencari koefesien korelasi antar tiap butir dengan skor total. Dengan rumus sebagai berikut : rr xxxx = xy ( xx)( yy) NN [( x²) ( xx 2 ) NN ][( y²) ( yy 2 ) NN ] Keterangan : rxy XY X Y x y² N : Koefisien korelasi skor item (X) dan skor total item (Y) : Jumlah dari hasil perkalian antara variable X dengan variable Y : Jumlah skor seluruh subjek setiap item : Jumlah skor seluruh item : Jumlah kuadrat skor X : Jumlah kuadrat skor Y : Jumlah subjek Menurut Hadi (2001) nilai validitas setiap butir (Koefisien r product moment) sebenarnya masih perlu dikoreksi untuk menghindari perhitungan yang over estimate (kelebihan bobot), yang disebabkan karena terikutnya skor butir ke dalam skor total dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar. Teknik yang digunakan untuk mengoreksi kelebihan bobot ini adalah dengan teknik korelasi Parl Whole, dengan rumus sebagai berikut : rr bbbb = (rxy)(sdy) - (SDx) (SDy)² + (SDx)² - 2(rxy)(SDy)(SDx

42 Keterangan : rbt : Koefisien r setelah dikorelasi rxy : Koefisien r sebelum dikorelasi SDx : Standar deviasi skor butir SDy : Standar deviasi skor total 2 : Bilangan konstanta Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti ketepercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut mempunyai keajegan atau dapat diandalkankonsistensinya dalam pengukuran (Azwar, 1998). Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan atau mencari reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode reliabilitas internal, yaitu melakukan perhitungan berdasarkan dari data instrument tersebut saja dan diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan saja. Untuk mengetahui reliabilitas skala ini, maka digunakan teknik analisis varians oleh Hoyt. Adapun alasannya menggunakan teknik varians Hoyt ini, menurut Hadi (2001) lebih banyak keuntungannya. Hal ini karena teknik ini lebih baik dari pada teknik teknik sebelumnya, dalam arti tidak lagi ditentukan oleh

43 syarat syarat tertentu dan jika terdapat jawab kosong maka tidak ada lagi pilihan dan kasusnya boleh saja digugurkan. Keterangan : Adapun rumus teknik analisis varians Hoyt adalah sebagai berikut : rr tttt = 1 - MMMMMM MMMMMM rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur 1 : Bilangan konstanta Mke : Mean kuadrat interaksi antara item dengan subjek Mks : Mean kuadrat antara subjek Alasan digunakannya teknik analisi Varians Hoyt ini adalah, karena : a. Jenis datanya kontinyu b. Tingkat kesukarannya seimbang c. Merupakan tes kemampuan (power test), bukan tes kecepatan (speed test). H. METODE ANALISIS DATA Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dalam rangka menentukan kesimpulan untuk mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan post power syndrome pada purnawirawan TNI-POLRI. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan product moment dengan rumus : r xy = n XY X Y 2 2 2 [ n X ( X ) ] n Y ( Y ) 2 [ ] Keterangan : r ΣXY ΣX ΣY ΣXX 2 : Pearson r correlation coefficient : Jumlah hasil perkalian antara variabel x dan y : Jumlah skor keseluruhan subjek setiap item : Jumlah skor keseluruhan item pada subjek : Jumlah kwadrat skor x