Di zaman modern seperti sekarang ini, semakin sering. DNB/VIIRS: Menatap Bumi di Malam Hari AKTUALITA

dokumen-dokumen yang mirip
PEROLEHAN & PENYEDIAAN DATA SATELIT SUOMI NPP UNTUK SAINS ATMOSFER. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN 2014

PROTOTYPE Sistem Akuisisi dan pengolahan data satelit S-NPP

Proof of Concept 2015

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP

Lampiran 1. Karakteristik satelit MODIS.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Evapotranspirasi Potensial Standard (ETo)

2 BAB II TEORI DASAR

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16

Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014

Aplikasi microwave pada Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) Microwave Imagener untuk mengukur curah hujan 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Citra Satelit IKONOS

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

II. TINJAUAN PUSTAKA. panas serta biasanya menghabiskan bahan bakar hutan seperti serasah, tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SATELIT ASTER. Oleh : Like Indrawati

Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh ( Citra ASTER dan Ikonos ) Oleh : Bhian Rangga JR Prodi Geografi FKIP UNS

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN PENGEMBANGAN MODEL PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK DETEKSI HOTSPOT (DENGAN DATA VIIRS)

Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission Pengolahan Citra Digital

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Miranti Indri Hastuti *), Annisa Nazmi Azzahra

SATELITCUACA PENGINDERAAN JAUH SATELIT UNTUK LINGKUNGAN ATMOSFER. Meteorologi laut Nov, 21-22/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDY ON MERGING MULTI-SENSOR SSTs OVER THE EAST ASIA. Penggabungan multi sensor sst disepanjang Asia timur

BAB III BAHAN DAN METODE

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK. a. Sistem Termal

PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH SATELIT SUOMI NATIONAL POLAR-ORBITING PARTNERSHIP DARI LEVEL RAWDATA KE LEVEL RAW DATA RECORD

I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN HIGH TEMPORAL AND SPASIAL IMAGERY DALAM UPAYA PENCARIAN PESAWAT YANG HILANG

PENENTUAN SUHU PERMUKAAN LAUT DARI DATA NOAA-AVHRR

ANALISA SUHU PERMUKAAN LAUT PADA SENSOR SATELIT NOAA/AVHRR DAN EOS AQUA/TERRA MODIS SKRIPSI

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK CITRA SATELIT Uftori Wasit 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR GIATIKA CHRISNAWATI Oleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Pengukuran Satelit Altimetri =( )/2 (2.1)

TINJAUAN PUSTAKA. non hutan atau sebaliknya. Hasilnya, istilah kebakaran hutan dan lahan menjadi. istilah yang melekat di Indonesia (Syaufina, 2008).

Pengkajian Pemanfaatan Data Terra-Modis... (Indah Prasasti et al).

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

PENGAMATAN GAS RUMAH KACA MENGGUNAKAN WAHANA SATELIT

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LAPAN PEDOMANPEMBUATAN INFORMASI SPASIAL ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS DATA SATELIT PENGINDERAAN

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12

Deteksi Hujan Menggunakan Citra Satelit NOAA Frekuensi 137,9 MHz Menggunakan Morfologi Erison

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Titik Panas

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN : APLIKASI DATA CITRA SATELIT NOAA-17 UNTUK MENGUKUR VARIASI SUHU PERMUKAAN LAUT JAWA

RANCANG BANGUN MODUL KONVERSI PARAMETER MASUKAN PADA PERANGKAT LUNAK POLAR2GRID

2. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda tergantung pada jenis materi dan kondisinya. Perbedaan ini

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Phased Array Type L-Band Synthetic Aperture Radar (PALSAR)

MENU STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI SOAL REFERENSI

PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usahatani Padi dan Mobilitas Petani Padi

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

4 METODOLOGI. Gambar 9 Cakupan wilayah penelitian dalam informasi spasial ZPPI

Agung Wahyudiono dan Suisbiyanto Prasetya*

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

(Studi Kasus: Selat Madura)

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

Informasi Kanal Sadewa 3.0. Didi Satiadi Bidang Pemodelan Atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

PEMANFAATAN DATA MODIS UNTUK MENDETEKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN PANTAI TIMUR DAN BARAT SUMATERA UTARA. Ali Nurman 1. Abstrak

IDENTIFIKASI SEBARAN ASAP MELALUI METODE RGB CITRA SATELIT HIMAWARI 8 (KASUS: KEBAKARAN HUTAN DI SUMATERA DAN KALIMANTAN 15 SEPTEMBER 2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DEM ( Digital Elevation Model

LAPORAN ASISTENSI MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH. Dosen : Lalu Muhammad Jaelani ST., MSc., PhD. Cherie Bhekti Pribadi ST., MT

PENELITIAN FISIKA DALAM TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI (STUDI KASUS DI WILAYAH PESISIR PERAIRAN KABUPATEN KENDAL)

KOMPARASI PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NPP DAN AQUA-MODIS DI PERAIRAN SELATAN PULAU JAWA BUDI UTAMI HANJANI PUTRI

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

VALIDASI ALGORITMA MCSST SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENENTUAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN MENGGUNAKAN DATA BUOY TAO

Preliminary Design of Remote Sensing Ground Station System for the JPSS-1 (Joint Polar Satelit System) Data Acquisition and Recording

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK ANALISIS POTENSI BANJIR. Indah Prasasti*, Parwati*, M. Rokhis Khomarudin* Pusfatja, LAPAN

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

Kajian Penjadwalan dan Penggunaan Prioritas Antena di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dan Rumpin

Transkripsi:

AKTUALITA DNB/VIIRS: Menatap Bumi di Malam Hari Anneke KS Manoppo dan Yenni Marini Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh e-mail: anneke_manoppo@yahoo.co.id Potret kenampakan bumi di malam hari (Sumber: NASA) Di zaman modern seperti sekarang ini, semakin sering kita mendengar istilah kota yang tidak pernah tertidur. Istilah itu tepat diberikan pada kota-kota besar yang aktivitas kehidupannya berlangsung selama 24 jam. Gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, bahkan klub malam buka hingga dini hari. Contohnya di Indonesia, kota-kota yang berada di Pulau Jawa masih terlihat terang-benderang di malam hari, namun di Papua hanya beberapa area yang masih beraktivitas di malam hari. Itupun belum dapat dipastikan apakah berasal dari cahaya-cahaya lampu perkotaan atau karena adanya aktivitas pertambangan. Potret kenampakan bumi di malam hari ini diperoleh dari Satelit Suomi-NPP dengan menggunakan Visible Infrared Imaging Radimeter Suite (VIIRS). Satelit tersebut merupakan hasil pengembangan The National Aeronautics and Space Administration (NASA) bersama the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Satelit ini dilengkapi band yang oleh pihak NASA dinamakan sebagai band siang-malam yang dapat mendeteksi cahaya pada range gelombang elektromagnetik dari cahaya tampak warna hijau sampai dengan inframerah dekat, menggunakan teknik pemfilteran untuk mengobservasi sinyal dim (seperti cahaya yang berasal dari aktivitas manusia, aurora, kebakaran hutan, refleksi dari cahaya bulan, dan lain sebagainya). Satelit Suomi NPP diluncurkan pada 28 Oktober 2011 dengan membawa lima instrumen, yaitu The Advance Technology Microwave Sounder (ATMS), pengukuran suhu dan kelembaban untuk prakiraan cuaca; the Cross-track Infrared Sounder (CrIS), interferometer untuk mengukur kelembaban dan tekanan atmosfer; the Ozone Mapping and Profiler Suite (OMPS) untuk mengukur lapisan ozon, the Cloud and the Earth s Radiant Energy System (CERES) untuk pengukuran total energi di atmosfer; dan the Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yang dilengkapi dengan kanal inframerah dan tampak untuk pengamatan Suhu Permukaan Laut (SPL), perubahan lahan, kebakaran hutan, tutupan awan, dan lain-lain. Instrumen VIIRS memiliki 22 kanal spektral yang dibangun untuk pemantauan bumi baik untuk keperluan sipil dan keamanan yang mengorbit secara sun synchronous pada ketinggian 800 km di atas permukaan bumi. Ke 22 28

Aktualita Media Dirgantara Potret Kenampakan Pulau Jawa di Malam Hari (Sumber: NASA) Sensor VIIRS (Sumber: NASA) Potret Kenampakan Papua di Malam Hari (Sumber: NASA) kanal tersebut merupakan hasil pengembangan dari tiga generasi sensor terdahulu, yaitu NOAA Advanced Very High Resolution Radiometer (AVHRR), NASA Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), dan the Defense Meteorological Satellite Program (DMSP) Operational Linescan System (OLS). Lima dari 22 kanal yang dimilikinya, beresolusi tinggi yang berada pada L-bands, 16 resolusi menengah yang berada pada M-bands dan 1 kanal Day/ Night Band (DNB). 21 kanal merupakan penyempurnaan dari MODIS dan AVHRR, dan 1 kanal DNB penyempurnaan dari DMSP-OLS. Kedua instrumen inilah (DNB VIIRS dan DMSP OLS) yang dimanfaatkan untuk memberikan pencitraan bumi di malam hari. Kanal-kanal pada VIIRS (Sumber: Lee et al., 2006, BAMS) 29

Media Dirgantara Aktualita Satelit DMSP-OLS DMSP-OLS telah beroperasi sejak 1970 dan telah menjadi awal dari perkembangan teknologi pemotretan bumi di waktu malam. DMSP memiliki resolusi spasial 2.7 km dengan kedalaman warna 6 bit dan menghasilkan citra dua hari sekali. OLS merupakan sensor yang mampu mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi di malam hari. DMSP-OLS memiliki kemampuan khusus untuk mengamati sumber cahaya dari permukaan bumi di malam hari melalui emisi kanal tampakinframerah dekat yang dimilikinya, antara lain perkotaan, pedesaan, gas flares, lampu kapal penangkap ikan dan kebakaran. Kumpulan data dijital OLS dapat diakses melalui NOAA s National Geophysical Data Center (NGDC) sejak 1992. DMSP memiliki 2 kanal spektral yaitu kanal tampak dengan panjang gelombang 0,5-0,9 mikrometer (µm) dan Infra merah dengan panjang gelombang sekitar 10 mikrometer. Data OLS dapat di akuisisi dalam 2 mode, yaitu fine dengan resolusi spasial 0,56 km dan smoothed dengan resolusi spasial 2,7 km. Pada umumnya data yang diakuisisi oleh NOAA-NGDC adalah data dengan mode smoothed. Dengan kumpulan data time series DMSP-OLS dapat dilakukan analisis keberadaan cahaya yang stabil dan menetap di suatu area, dan apa sebenarnya penyebab cahaya tersebut. Informasi tersebut dapat dijadikan referensi dalam mendeteksi kebakaran hutan di daratan ataupun pergerakan kapal penangkap ikan di lautan di luar cahaya konstan tersebut. Day/Night Band VIIRS Seperti halnya DMSP-OLS, kanal DNB pada Sensor VIIRS memiliki kemampuan yang sama yaitu untuk melihat pantulan cahaya permukaan bumi terutama di malam hari seperti kebakaran, petir, lava gunung berapi, lampu perkotaan, biolum, gas flare, 30 dan lampu kapal besar (penangkap ikan atau kapal penumpang). Intinya kanal ini berfungsi untuk menjelajahi keadaan planet kita pada waktu malam. Saat ini LAPAN sudah dapat menerima dan mengakuisisi data NPP secara real time dimana data DNBVIIRS merupakan salah satu produk yang dapat di unduh setiap harinya. Raw data DNB diberi nama SVDNB dan GDNBO untuk data informasi geolokasi. File GDNBO terdiri dari beberapa informasi, yaitu: latitude, Sensor OLS-DMSP (Sumber: CRISP) Citra DMSP-OLS Daratan India Akuisisi tanggal 11 November 2012 (Sumber: NASA) longitude, surface elevation, Satellite Zenith Angle, satellite Azimuth Angle, solar zenith angle, solar azimuth angle, distance to satellite, dan untuk SVDNB terdapat informasi tambahan yaitu lunar zenith dan lunar azimuth angle. Pada dasarnya raw data VIIRS yang diterima berada dalam benturk Raw Data Records (RDR) yang selanjutnya diproses (dikalibrasi) sehingga dikonversi menjadi file Sensor Data Records (SDR). File tersebut memiliki informasi geolokasi untuk keperluan koreksi geometrik dan telah dikonversi menjadi data radians, reflektan, dan atau suhu kecerahan. Proyeksi data DNB disesuaikan dengan lokasi studi, dimana Indonesia menggunakan proyeksi global yaitu World Geodetic System (WGS) 84. Dalam memberikan informasi cahaya malam global, meskipun berada pada panjang gelombang yang sama 0,5-0,9 µm data DNB VIIRS memiliki resolusi dan kepekaan yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, DMSP-OLS. VIIRS juga memiliki keunggulan dibandingkan kamera milik stasiun ruang angkasa internasional, yang melintasi dan

Aktualita Media Dirgantara Citra DNB-VIIRS Daratan India Akuisisi tanggal 12 November 2012 (Sumber: NASA) Data NPP VIIRS yang di Akuisisi LAPAN (Sumber: LAPAN) 31

Media Dirgantara Aktualita Raw Data DNB-VIIRS 1 Lintasan Tanggal 7 Januari 2014 dan 18 Februari 2014(Sumber: LAPAN) Aktivitas Lampu Kapal di Perairan Laut Natuna yang Terdeteksi dari Data DNB Tanggal 17 Februari 2014 (Sumber: LAPAN) mengcover permukaan bumi setiap dua atau tiga hari sekali pada titik yang sama, sementara Suomi-NPP bisa melewati titik yang sama dua kali sehari pada sekitar pukul 01.30 dini hari dan 13.30 siang hari waktu setempat. Teknologi ini memungkinkan para peneliti mempelajari atmosfer, darat, dan laut saat malam hari. Sehingga sangat mudah dikenali lampu-lampu kota yang menunjukkan pusat-pusat populasi padat, yang bersumber dari aktivitas manusia di daratan dan 32 lokasi sumberdaya perikanan tangkap yang ditandai dengan aktivitas nelayan melalui lampu-lampu kapal penangkap ikan yang besar. Lebih lanjut, informasi ini dapat digunakan untuk mengawasi aktivitas kapal penangkap ikan, terutama kapal besar milik nelayan lokal atau nelayan asing yang melakukan kegiatan pencurian ikan (illegal fishing) sehingga penggunaan data satelit DNB VIIRS dapat membantu dalam memerangi permasalahan illegal fishing di Indonesia.