BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm Juwariyah, Dasar-Dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. yang ia miliki, baik secara vertikal (hablumminallah) maupun secara horisontal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan di desain sedemikian rupa untuk memudahkan. siswa memahami pelajaran. Hampir semua dari faktor pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi dan dasar pembentukkan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

I. PENDAHULUAN. kembang dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007:88). Wiyani dalam bukunya, berpendapat bahwa usia dini merupakan masa emas (the

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB V ANALISIS KONSEP. mengupayakan perubahannya. Pendidikan juga difahami dan dikembangkan dari

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS IV - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV PANDANGAN ULAMA TERHADAP KETELADANAN RASULULLAH SAW.

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Sochib, Pola Asuhan Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, hlm.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dengan cara orang tua mendidik anak dalam keluarganya. Maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cahny Sudiarni, 2013

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Rendahnya mutu pendidikan tersebut dapat dlihat dari hasil belajar anak. Rendahnya mutu pendidikan disebabkan karena pembelajaran yang diciptakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Pada dasarnya anak harus memperoleh perawatan, perlindungan serta perhatian yang cukup dari kedua orangtua. Kepribadian seorang anak ketika dewasa atau keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya terutama yang diperoleh dari kedua orangtua dan keluarganya. Karena disanalah anak akan membangun fondasi bagi tegaknya kepribadian yang sempurna, sebab apa yang diperoleh pada masa kecil akan jauh lebih membekas dalam bentuk kepribadiannya daripada yang diperoleh ketika anak telah dewasa. Orangtualah yang memegang faktor kunci yang bisa menjadikan anak tumbuh dengan jiwa islami. Anak usia dini yaitu kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun (Mansur, 2009: 88). Anak usia dini disebut juga masa keemasan, dimana pada usia ini merupakan masa peletakan dasar untuk membangun kemampuan kognitif, motorik, emosional dan agama. Sehingga pendidikan anak usia dini sangatlah penting bagi setiap anak. Menurut Daradjat (2000: 55) umur taman kanak-kanak (usia dini) adalah umur yang paling subur untuk menanamkan rasa agama pada anak, umur penumbuhan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama melalui permainan dan perlakuan orang tua. 1

2 Penanaman nilai-nilai agama kepada anak yang pertama dan utama adalah tanggungjawab seorang ibu. Peranan ibu dalam mendidik anak, mempunyai nilai esensi dalam Islam. Berbicara pendidikan Islam, dewasa ini banyak sekali kenakalankenakalan anak yang mencerminkan perbuatan yang tidak terdidik. Tentunya hal ini membuat resah semua orang tua, terutama seorang ibu. Hal ini pulalah yang membuktikan bahwa pendidikan yang baik tidak hanya mementingkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional saja tetapi kecerdasan spiritual juga harus menjadi perhatian orangtua terutama ibu. Harus diakui kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) memiliki peran yang penting dalam kehidupan dan keberhasilan seseorang, namun harus digaris bawahi memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional saja belum cukup dalam menjamin kebahagiaan hidup, sehingga perlu keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) (Sukidi, 2004: 36). Melejitkan kecerdasan spiritual pada anak berarti, pada halnya sama dengan menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak usianya yang masih dini. Setidaknya ada 6 nilai-nilai agama yang perlu ditanamkan kepada anak yaitu nilai-nilai tauhid, nilai-nilai fiqih, nilai-nilai akhlak, nilai-nilai ikhlas, nilai-nilai kesucian dan nilai-nilai al-qur an dan as-sunnah (Muhyidin, 2007: 393). Menanamkan nilai-nilai agama untuk melejitkan kecerdasan spiritual anak, tentunya membutuhkan berbagai faktor pendukung. Salah satunya adalah dorongan dan usaha dari orang tua terutama ibu untuk mengontrol

3 pembiasaan dan pengembangan kecerdasan spiritual anak dirumah dan disekolah menggunakan berbagai contoh akhlak dan keterampilan hidup. Jadi anak tidak hanya melakukan pembiasaan dirumah saja, tetapi juga disekolah guru ikut mengembangkan kecerdasan spiritual. Sebaliknya, kurangnya perhatian orang tua akan dapat menghambat kecerdasan spiritual. Kesalehan jiwa dan perilaku orang tua memiliki andil besar dalam membentuk kesalehan anak. Sebaliknya, perilaku buruk yang dimiliki orang tua bisa membawa pengaruh yang tidak baik dalam pendidikan anak. (Al- Adawi, 2006: 20). Anak-anak cenderung meneladani perilaku orang tuanya. Jika ia melihat kedua orang tuanya selalu berbuat bai terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya, selalu menyambung silaturahmi, selalu beramal shaleh, maka si anak akan melakukan hal yang dilakukan oleh orang tuanya. Posisi ibu dalam Islam sangat tinggi, ia berhak mendapatkan penghormatan tiga kali lebih besar dari penghormatan anak pada ayahnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya : Surga terletak dibawah kaki ibu, artinya keridhaan ibu amat menentukan keselamatan dan kebahagiaan terhadap masa depan anaknya. (Daradjat, 2000: 50). Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya, mula-mula di kenal anak, mula-mula di percayainya, serta memegang peran yang sangat penting dan berpengaruh atas pendidikan anaknya. Seorang anak yang masih pada tahap usia dini harus hati-hati mendidiknya, karena pada tahap inilah rasa keingintahuan anak akan sangat besar dan daya tangkapnya

4 sangat kuat, maka ibu diharapkan dapat mendidik anaknya dengan baik dan dapat menjadi teladan yang baik bagi seorang anak. Islam telah memuliakan kedudukan para ibu dibawah bimbingan Al- Qur an dan sunnah Rasulullah SAW, diantara ayat Al-Qur an yang mengangkat pesan tentang kedudukan ibu yaitu : Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-kulah kembalimu. (QS.Luqman :14). Menurut al-qarashi (2003: 64), ibu merupakan madrasah (sekolah) yang utama dalam pembentukan kepribadian dan moral seorang anak dan disinilah letak pentingnya peran ibu dalam mengembangkan kecerdasan spiritual kepada anak. Seharusnya, dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak diperlukan cara-cara efektif yaitu ibu harus menjadi teladan yang baik, memberikan kasih sayang, menjadi pembimbing kecerdasan spiritual yang baik, melatih anak sabar dan perhatian penuh serta pengawasan terhadap apa yang dilakukan oleh anak dalam perilakunya sehari-hari. Karena pentingnya keberadaan seorang ibu bagi perkembangan anaknya, terutama dalam menanamkan nilai-nilai agama (kecerdasan spiritual), maka penting untuk diketahui apa saja peran yang harus dimainkan seorang ibu dalam konteks perkembangan nilai-nilai agamanya, secara khusus ketika anak masih berusia dini.

5 Berdasarkan latar belakang diatas, penulis simpulkan bahwa menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini sangatlah penting dalam perspektif pendidikan Islam. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peran Ibu dalam Menumbuhkembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah Bagaimana Peran Ibu dalam Menumbuhkembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Ibu dalam Menumbuhkembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam. D. Manfaat Penelitian Setelah meninjau dari beberapa referensi diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan, wawasan baru, pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang peran ibu dalam menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini.

6 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi setiap muslim, terutama bagi para ibu agar dapat memahami tentang pentingnya peran ibu dalam menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini.