PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya E-mail : daraarum@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh informasi keuangan yang terdiri dari EPS, DER, dan ROI terhadap indeks harga saham secara simultan dan parsial serta menguji apakah EPS lebih dominan. Penelitian ini mengunakan uji regresi linear berganda, uji asumsi klasik, Uji F statistik, uji t statistik, dan koefisien determinasi parsial dengan 13 sampel perusahaan selama 5 periode sejak Tahun 2009-2013. Sampel menggunakan data kedua yaitu laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian diperoleh bahwa EPS (X1), DER (X2), dan ROI (X3) memiliki pengaruh simultan terhadap indeks harga saham dengan sig F 0,005. Sedangkan hasil uji parsial masing-masing variabel EPS (X1) sig t 0,303, DER (X2) sig t 0,003, dan ROI (X3) sig t 0,167. Maka hanya variabel DER (X2) yang berpengaruh parsial terhadap indeks harga saham. Sementara hasil uji koefeisien determinasi parsial masing-masing variabel EPS (X1) -0,0383, DER (X2) 0,14536, dan ROI (X3) 0,07995. Maka variabel DER (X2) berpengaruh dominan terhadap indeks harga saham industri makanan dan minuman. Kata Kunci : EPS, DER, ROI, dan Indeks Harga Saham ABSTRACT This research aimed to analyze and test the effect of financial information consists of EPS, DER, and ROI of the stock price index and partial simultaneously and to test whether the EPS is more dominant. This study uses multiple linear regression test, the classic assumption test, F test statistic, t test statistics, and partial determination coefficient with 13 sample companies during the 5 period from 2009 to 2013. The second sample uses the data that the financial statements of companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The test results showed that EPS (X1), DER (X2), and ROI (X3) have a simultaneous effect on the stock price index at 0,005 F sig. While the partial test results of each variable EPS (X1) sig t 0,303, DER (X2) sig t 0.003, and ROI (X3) sig t 0.167. Then the only variable DER (X2) influential partially on the stock price index. While the test results koefeisien partial determination of each variable EPS (X1) -0.0383, DER (X2) 0.14536, and ROI (X3) 0.07995. Then the variable DER (X2) the dominant influence on stock price index of food and beverage industry. Keywords: EPS, DER, ROI, and indeks in stock price 33
PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian suatu Negara ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam jenis perusahaan baik dibidang produksi maupun jasa. Dibidang produksi persaingan akan cukup terlihat karena banyak perusahaan yang berdiri khususnya di industri makanan dan minuman. Untuk meningkatkan usahanya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar yang digunakan untuk mengembangkan usahanya dalam kegiatan investasi. Kebutuhan dana ini dapat direalisir dengan cara meningkatkan sektor keuangan perusahaan itu sendiri, salah satu sumber alternatinf yang dapat digunakan adalah bursa efek atau pasar modal. Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai informasi yang ia miliki salah satu diantaranya informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Para pemodal atau investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi, mereka akan melakukan analisis terlebih dahulu untuk pengambilan keputusan investasi agar tidak salah dalam penanaman modalnya. Terdapat dua pendekatan penilaian saham yaitu analisis faktor fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental yang fokus pada berita keuangan, ekonomi serta perkembangan politik suatu negara dalam mengukur kekuatan permintaan dan penawaran. (Rusdin,2008:139). Sehingga banyak para investor menggunakan analisis ini. Alat analisis yang dapat digunakan dalam penilaian saham yaitu Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (ROI), dan Return On Invesment (ROI). Dari latar belakang diatas rumusan masalah yang ingin dibahas oleh peneliti adalah apakah EPS, DER, dan ROI berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap indeks harga saham serta apakah EPS lebih dominan terhadap indeks harga saham? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui EPS, DER, dan ROI berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap indeks harga saham serta apakah EPS lebih dominan terhadap indeks harga saham. Investasi Pengertian dari investasi dapat dirumuskan sebagai mengorbankan peluang konsumsi saat ini, untuk mendapat manfaat dimasa yang akan datang. (Noor, 2009:4) Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak 34
Saham Jurnal Ekonomi Akuntansi Equity Menurut Darmaji dan Fakhruddin (2006:6) menyatakan bahwa saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Earning Per Share (EPS) Rasio laba perlembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi. (Kasmir, 2008:207). Untuk menentukan besanya Earning Per Share (EPS) dapat dihitung dengan rumus : Earning Per Share (EPS) = Debt to Equity Ratio (DER) Laba bersih setelah pajak Jumlah saham yang beredar Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan seluruh utang lancar dengan seluruh ekuitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rasio ini juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan. (Kasmir,2008:157-158). Untuk menentukan besanya Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus : Total Hutang Debt to Equity Ratio (DER) = X 100 % Total Ekuitas Return On Invesment (ROI) Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil 35
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, hasil penegembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. (Kasmir,2008:201). Untuk menentukan besarnya Return of Investment (ROI) dapat dihitung dengan rumus : Laba bersih setelah pajak Return On Invesment (ROI) = X 100% Jumlah Aset Indeks Harga Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. (www.idx.co.id). Untuk menentukan besarnya Indeks Harga Saham dapat dihitung dengan rumus : Keterangan : Y = Indeks harga saham Ht = Harga saham tahun t H t H t-1 Y = X 100% H t-1 Ht-1 = Harga saham tahun sebelumnya METODE PENELITIAN Populasi Populasi dalam penelitian adalah perusahaan industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia. Sampel Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan yang listing di bursa efek Indonesia yang tidak pernah mengalami delisting selama periode penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling atau sub teknik sampling non-peluang dengan cara pemilihan sampling tanpa pengembalian 36
Kerangka Konseptual Earning PerShare(EPS) Debt to Equity Ratio (DER) Indeks Harga Saham Return of investment(roi) Sumber : Peneliti (2015) Gambar 1 Kerangka Konseptual Keterangan : : Pengaruh Secara Parsial : Pengaruh Secara Simultan (serempak) Hipotesis: 1. Diduga Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return of investment (ROI) memiliki pengaruh secara serempak (simultan) terhadap indeks harga saham perusahaan di industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. 2. Diduga Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return of investment (ROI) memiliki pengaruh secara Parsial terhadap indeks harga saham perusahaan di industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. 3. Diduga Earning Per Share (EPS) lebih dominan dibandingkan Debt to Equity Ratio (DER), Return of investment (ROI) terhadap indeks harga saham perusahaan di industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Kantor Bursa Efek Indonesia di Jl. Basuki Rahmat No. 46 Surabaya dan Waktu penelitian pada bulan Maret 2015. Jenis Data dan Sumber Data a. Data Primer adalah data yang terdapat dari sumber pertama atau diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini meliputi data yang sumber - sumbernya diperoleh secara langsung dari perusahaan. 37
b. Data Sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder meliputi buku-buku yang mendukung penelitan, dokumen perusahaan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, deskripsi karyawan dan jumlah karyawan, dalam hal ini jumlah karyawan bagian sumber daya manusia dan umum. Sumber Data Sumber data penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 20. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, adapun tahapan tahapan analisis yang dilakukan ialah regresi linear berganda, pengujian asumsi klasik (no rmalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi), pengujian hipotesis (Uji F, Uji t, Uji koefisien determinasi parsial). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan dari Tabel 1 dapat dibuat suatu persaman regresi untuk variabel EPS (X1), DER (X2), dan ROI (X3) terhadap indeks harga saham industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut : Y = 2,610 0,003 X1 + 0,254 X2 + 2,967 X3 a. Harga koefisien konstanta = 2,610 hal ini berarti bahwa apabila nilai dari X1 sampai dengan X3 sama dengan nol, maka indeks harga saham akan bernilai sebesar 2,160. b. Harga koefisien Earning Per Share (EPS) (X1) = -0,003 hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai X1 mengalami kenaikan sebesar satu poin, maka indeks harga saham akan turun begitu sebaliknya. Earning Per Share tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap indeks harga saham, namun demikian hasil penelitian justru mendapatkan adanya pengaruh negatif. Hal ini disebabkan karena naik turunnya Indeks harga saham tidak sebanding dengan naik turunnya nilai EPS, sehingga EPS cenderung menurun. 38
c. Harga koefisien Debt to Equity Ratio (DER) (X2) = 0,254 hal ini menunjukkan bahwa bila semua variabel lainnya konstan, dan apabila X2 mengalami kenaikan sebesar satu poin, maka kenaikan harga saham akan meningkat sebesar 0,254. d. Harga koefisien Return On Invesment (ROI) (X3) = 2,967 hal ini menunjukkan bahwa bila semua variabel lainnya konstan, dan apabila X3 mengalami kenaikan sebesar satu poin, maka kenaikan harga saham akan meningkat sebesar 2,967. Tabel 1. Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 2,610 21,471,122,904 1 EPS -,003,003 -,304-1,039,303 DER,254,081,368 3,140,003 ROI 2,967 2,123,410 1,397,167 Sumber : Peneliti (2015) 2. Uji F Tabel 2. Hasil Uji F Variabel Nilai Fhitung Nilai Ftabel Signifikansi EPS, DER, ROI 4,680 2,746 0,005 Sumber : Peneliti (2015) Berdasarkan hasil analisis Tabel 2 diperoleh Fhitung sebesar 4,680, nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel yaitu 2,46, dengan nilai signifikansi sebesar 0,005 dimana nilai signifikansi lebih kecil daripada taraf signifikansi α = 0,05. Maka dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini berarti EPS (X1), DER(X2), dan ROI (X3) secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham (Y) industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. 3. Uji t Tabel 3 Hasil Uji t Variabel thitung ttabel Signifikansi EPS -1,039 2,000 0,303 DER 3,140 2,000 0,003 ROI 1,397 2,000 0,167 Sumber : Peneliti (2015) 39
Dari hasil yang disajikan dalam Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa : 1. Earning Per Share (EPS) (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga saham (Y). Karena Earning Per Share (EPS) (X1) memiliki nilai signifikansi 0,303>0,05 yang menunjukkan bahwa H0 diterima dan menolak Ha. Selain itu EPS memiliki nilai thitung sebesar -1,039 serta nilai ttabel -2,000 atau thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan menolak Ha. 2. Debt to Equity Ratio (DER) (X2) berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga saham (Y). Karena Debt to Equity Ratio (DER) (X2) memiliki nilai signifikansi 0,003 < 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan menerima Ha.Selain itu DER memiliki nilai thitung sebesar 3,140 serta nilai ttabel 2,000 atau thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan menerima Ha. 3. Return on Investment (ROI) (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga saham (Y). Karena Return on Investment (ROI) (X3) memiliki nilai signifikansi 0,167 > 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 diterima dan menolak Ha. Selain itu ROI memiliki nilai thitung sebesar 1,397 serta nilai ttabel 2,000 atau thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan menolak Ha. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment (ROI) hanya Debt to Equity Ratio (DER) yang berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham (Y). 4. Uji Koefisien Determinasi Parsial Dari Tabel 4 dapat dikatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) lebih dominan terhadap kenaikan harga saham dibanding dengan dua variabel yang lain karena Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai yang paling tinggi atau paling berpengaruh yaitu sebesar 0,14536 atau 14,536%. Variabel Tabel 4. Hasil Uji koefeisien determinasi parsial Standardized Coefficients beta Correlations Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial EPS -0,304 0,126-0,0383 DER 0,368 0,395 0,14536 ROI 0,410 0,195 0,07995 Sumber : Peneliti (2015) 40
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di Bab terdahulu, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Invesment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap Indeks harga saham. 2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga saham, sedangkan Earning Per Share (EPS) dan Return On Invesment (ROI) tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks harga saham. 3. Hasil pengujian koefisien determinasi parsial menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki persentase yang paling tinggi sehingga variabel Debt to Equity Ratio (DER) merupakan variabel yang paling dominan dibanding Earning Per Share (EPS) dan Return on Investment (ROI). Sehingga Hipotesis yang menyatakan EPS lebih dominan belum terbukti kebenarannya. Saran Dengan pertimbangan keterbatasan yang dimiliki, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu : 1. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan tingkat hutang dan tingkat ekuitas serta laba dari perusahaan sehingga dapat menaikkan harga saham. 2. Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka mencapai pertumbuhan perusahaan yang lebih baik yaitu meminimalisir pengeluaran dan biaya operasional dengan menghasilkan output dan profit yang tinggi, menciptakan kerjasama yang baik dengan para investor. 3. Perusahaan hendaknya memperhatikan tingkat pengembalian investasi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham terebut. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel dan menambah periode penelitian agar diperoleh hasil yang baik. Sampel menjadi lebih representative terhadap populasinya, serta hasil dari penelitian yang diperoleh akan lebih bermanf. Sebaiknya penelitian berikutnya mempertimbangkan penggunaan 41
rasio-rasio keuangan yang lebih beragam dan faktor-faktor lain (seperti: inflasi dan tingkat suku bunga), sehingga dapat diketahui apakah rasio lain selain rasio yang digunakan dalam penelitian ini dan faktor-faktor lain mempengaruhi indeks harga saham. DAFTAR PUSTAKA Darmaji, Tjiptono dan Fakhruddin, M. Hendy 2006, Pasar Modal di Indonesia. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Kasmir 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta Noor, Henry Faizal 2009, Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Indeks, Jakarta. Rusdin 2005, Pasar Modal, CV Alfabeta, Bandung. www.idx.co.id 42