BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 13 MALANG PRIMA ARIFIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

IDENTIFIKASI NILAI TUGAS KELOMPOK DAN INDIVIDU PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus dan dilakukan berulang-ulang, sehingga terbentuklah kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rata diberi tugas untuk membantu kesulitan temannya untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

OLEH : DELVIZA SURYANI

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal yang selalu dilakukuan setiap individu dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB VI PENUTUP. 1. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa di

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam bab I ini akan membahas latar belakang yang melatar belakangi semua isi skripsi dengan masalah hubungan kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas latar belakang, akan menjelaskan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan penegasan istilah. A. Latar Belakang Belajar merupakan sebuah kewajiban atau keharusan bagi semua orang. Karena belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari (Dimyati dan Mudjiono, 2009:34). Belajar bisa dimana saja dan kapan saja bukan pada saat di sekolah saja, sejak dilahirkan sampai tua akan mengalami proses belajar. Menurut Afida, (2007:34) keadaan manusia yang baru lahir dan tidak memiliki pengetahuan atau tidak memiliki potensi, akan tetapi ia memiliki potensi-potensi yang harus dikembangkan melalui proses belajar. Belajar itu membawa perubahan dalam arti aktual maupun potensial, perubahan itu didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha yang sengaja (Suryabrata, 2011:232). Jadi kesimpulan di atas bahwa pada saat belajar seseorang tersebut akan terdapat perubahan perilaku pada dirinya, perubahan tersebut berasal dari pengalaman yaitu dari tidak tahu menjadi tahu. Proses belajar yang berlangsung dari dirinya sendiri akan mengakibatkan perubahan tingkah laku pada dirinya karena adanya interaksi dengan lingkungan, guru dan teman. 1

2 Menurut Suyono dan Hariyanto, (2012:11) belajar adalah suatu aktivitas atau sesuatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian. Keberhasilan seseorang dalam belajar merupakan keinginan setiap siswa melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hal tersebut. Cara yang ditempuh oleh setiap siswa akan menentukan keberhasilan belajarnya, karena keberhasilan belajarnya berkaitan dengan kebiasaan belajar siswa. Menurut Nana Sudjana, (2013:165) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar yaitu cara mengikuti pelajaran, cara belajar mandiri di rumah, kebiasaan belajar kelompok, cara mempelajari buku teks dan cara menghadapi ujian. Cara belajar tersebut sering siswa lakukan secara berulang-ulang. Setiap siswa mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Menurut Djaali, (2011:128) kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sedangkan menurut Vidia, (2012:4) kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan hasil belajar siswa, karena semakin baik kebiasaan belajar siswa maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Kebiasaan belajar terbagi menjadi dua yaitu kebiasaan belajar yang baik dan buruk. Kebisaan baik dalam belajar adalah perilaku atau perbuatan belajar siswa yang mempunyai dampak positif dan sesuai dengan yang seharusnya, seperti membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentari dan

3 mengerjakan tugas, sedangkan kebiasaan buruk dalam belajar adalah perilaku atau perbuatan belajar siswa berlawanan tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti belajar pada saat ujian saja, mengerjakan pekerjaaan rumah (PR) di sekolah. Mengenali kebiasaan belajar siswa sangat penting karena jika siswa mempunyai kebiasaan belajar yang buruk seorang guru atau orangtua dapat mengarahkan kebisaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar yang baik menurut Slameto, (2010:82) membuat jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas. Kebiasaan yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan kebiasaan belajar yang tidak sesuai akan menyebabkan belajar itu kurang memuaskan. Kebiasaan berhubungan dengan kesenangan yang bersifat individual yang artinya apa yang disenangi belum tentu orang lain menyukai juga. Cara yang disenangi akan selalu diulangi lagi dan akhirnya siswa tersebut sering melakukannya dan akan menjadi satu pada dirinya. Jadi kebiasaan belajar adalah cara belajar siswa yang sengaja dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama sehingga menjadi tetap untuk membantu dirinya dalam memperoleh ilmu dan pemahaman konsep dari kebiasaan tersebut dapat memberikan hasil. Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dan perlu dikembangkan karena dengan terbentuknya kebiasaan belajar yang baik dapat memperoleh hasil belajar yang ingin dicapai. Menurut The Liang Gie dalam Afida, (2007:47) kebiasan belajar bukan bakat alamiah atau bawaan, akan tetapi merupakan perilaku yang dipelajari secara sengaja, karena selalu diulang-ulang maka perilaku tersebut terbiasakan dan pada akhirnya terlaksana secara sepontan. Sama halnya yang

4 disampaikan oleh Arifin, (2012:03) kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah atau bawaan sejak lahir tetapi perilaku yang dipelajari secara sengaja maupun tidak sadar, yang kemudian kebiasaan belajar tersebut telah tertanam dalam diri siswa dan akhirnya akan timbul yang namanya siswa sukses dan siswa yang gagal dalam belajar. Pembiasaan untuk anak yang masih kecil sangat penting, karena dengan pembiasaan itulah akan menjadi milik anak dikemudian hari. Pembiasaan belajar baik akan membentuk sosok manusia berkepribadian yang baik pula dan sebaliknya yaitu pembiasaan belajar yang buruk akan membentuk sosok manusia kepribadian yang buruk pula (Djamarah dan Zain, 2010:62-63). Jadi kebiasaan yang baik bukan bawaan dari lahir, tetapi dapat dibentuk dan ditanamkan pada siswa sejak sedini mungkin. Peran orangtua sangat mendukung dalam pembentukan kebiasaan belajar yang baik, karena orangtua harus menekankan kebiasaan belajar yang baik. Akan tetapi tidak semua orangtua peduli terhadap kebiasaan belajar anaknya saat di rumah. Peran orangtua harus memantau perkembangan anaknya dan tidak menyerahkan semua kepada pihak sekolah. Orang tua dan pihak sekolah bisa bekerja sama dalam memantau dan mengajarkan hal hal yang baik pada anak untuk perkembangan dan hasil belajarnya. Siswa dibesarkan oleh keluarga yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik cenderung akan memiliki kebiasaan belajar yang baik pula begitu pula dengan lingkungan sekolah yang kondusif akan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa. Belajar bersungguh-sungguh dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik, maka menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Didalam proses belajar mengajar tugas seorang siswa hanya belajar, belajar dan belajar sedangkan tugas

5 seorang guru menurut Dimyati dan Mudjiono, (2009:17) sebagai fasilitator belajar atau mendampingi siswa pada saat belajar. Siswa tidak selalu bergantung kepada guru, siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang tinggi yaitu berkat kemampuan diriya sendiri bukan dari orang tua atau guru. Seorang guru hanya bertugas mendampingi saja dan membantu siswa dengan cara memberi kemudahan dalam belajar. Jika siswa ingin mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka perlu berusaha sendiri dengan keras dan tidak bergantung kepada orang lain. Tanpa usaha yang keras tidak akan mencapai sesuatu yang diharapkan, seperti yang disampaikan (Slameto, 2010:73) yaitu kesuksesan siswa dalam belajar merupakan berkat usaha keras, tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu. Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9). Hasil Belajar merupakan pencapain tujuan dari proses belajar yang dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi dan memberikan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orangtua dan lembaga pendidikan pada umumnya laporan tersebut menggunakan rapot setiap semesternya (Djamarah, 2010:50-51). Sedangkan menurut Menurut Sudjana, (2005:75), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar di dalam penelitian ini yaitu hasil yang diperoleh siswa dari usaha belajar dalam bentuk raport tengah semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Dalam raport tengah semester ganjil siswa kelas V dapat diketahui

6 sejauh mana hasil belajar siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal dalam suatu mata pelajaran. Menurut Sudjana, (2013:39) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor dari internal terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa sangat besar sekali kaitannya terhadap hasil belajar yang dicapai. Hal yang sama disampaikan oleh Sudjana, (2013:39) yaitu selain faktor kemampuan yang dimiliki siswa, ada juga faktor lain seperti, motivasi, kebiasaan belajar, minat dan perhatian, ketekunan dan faktor fisik. Jadi kebiasaan belajar adalah faktor yang mempunyai keterkaitan dengan hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang berkaitan dengan hasil belajar siswa sangat penting sekali karena dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengungkapkan masalah ini dengan alasan kebiasaan belajar yang siswa lakukan tidak efektif dan efisien sehingga berakibatkan hasil belajar siswa tidak maksimal atau menurunya hasil belajar yang diperoleh. Kebiasaan belajar berkaitan dengan hasil belajar siswa karena, kebiasaan belajar yang digunakan turut menentukan hasil belajar siswa dan kebiasaan belajar merupakan faktor yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa Kelas V di SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo, yang akan dibahas dalam sebuah skripsi dengan judul: HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PATOKAN I KRAKSAAN

7 KABUPATEN PROBOLINGGO. Untuk itu perlu diteliti bagaimana kebiasaan belajar siswa, bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? 3. Bagaimana hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah yang diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. 2. Mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. 3. Mendiskripsikan hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. Manfaat dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

8 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoretis pada penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang kebiasaan belajar dan hasil belajar pada penelitian lanjutan yang terkait kebiasaan belajar dan hasil belajar. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain: a. Bagi Guru Hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V dapat membantu guru untuk mengenali kebiasaan belajar siswa karena guru dapat mengarahkan kebiasaan yang baik pada siswa yang mempunyai kebiasaan buruk. b. Bagi siswa Melalui penelitian ini diharapkan akan terungkap sisi positif dalam kebiasan belajar belajar siswa sehingga dapat dimaksimalkan bagi upaya peningkatan hasil belajar siswa dan memberi motivasi kepada siswa dalam meningkatkan kebiasaan belajar dalam meraih hasil belajar yang tinggi. c. Bagi Sekolah Melalui penelitian ini diharapkan akan sebagai masukan kepada kepala sekolah untuk bahan pengembangan program pembelajaran pada tahap berikutnya. d. Bagi peneliti Bagi peneliti memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan tentang kebiasaan belajar yang baik.

9 E. Asumsi Penelitian Asumsi-asumsi dalam penelitian ini di antaranya adalah: 1. Setiap siswa mempunyai kebiasan belajar yang berbeda-beda. 2. Hasil belajar siswa diambil dari nilai raport tengah semester ganjil dianggap cukup objektif sebagai gambaran dari hasil belajar siswa. F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, (2013:110). Teori yang melandasi ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar adalah menurut pendapat Vidia, (2012:4) kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian. Selanjutnya menurut Sudjana, (2013:39) kebiasaan belajaran merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9). Berdasarkan teori-teori tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua hipotesis yaitu hipotesis alternative (Ha), dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis tersebut adalah: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antaran kebiasaan belajar dengan hasi belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

10 Ho: Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Patokan I Kraksaan Kabupaten Probolinggo. G. Istilah atau Penegasan Istilah Guna menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi katakata kunci sebagai berikut: 1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian (Suyono dan Hariyanto, 2012:11). 2. Kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis (Djaali, 2011:128). 3. Kebiasaan belajar merupakan aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan membuat tugas dan kebiasaan mengerjakan ujian Kebiasaan baik dalam belajar yaitu perilaku atau perbuatan belajar siswa yang mempunyai dampak positif dan sesuai dengan yang seharusnya, seperti membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentari dan mengerjakan tugas (Vidia, 2012:4). 4. Kebiasaan buruk dalam belajar yaitu perilaku atau perbuatan belajar siswa berlawanan tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti belajar pada saat ujian saja, mengerjakan pekerjaaan rumah (PR) di sekolah.

11 5. Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran (lucy, 2012:9).