BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan sehari-hari dalam lingkungan sekolah siswa tidak akan terlepas dengan aktifitas menulis. Hal tersebut dikarenakan dari menulis siswa memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari guru. Kegiatan menulis yang dilakukan oleh siswa merupakan salah satu kegiatan dengan tujuan mengolah tata bahasa sesuai informasi yang didapatkan dari gurunya. Informasi tersebut berisi tentang ilmu yang telah didapatkan seharian bersekolah dari gurunya melalui bahasa lisan maupun bahasa tulis. Menulis sangat berhubungan erat dengan bahasa. Tarigan (2008:3) menyimpulkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak lansung. Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif. Menulis merupakan proses memproduksi bahasa demi penyampaian makna yang akan disampaikan. Kegiatan menulis akan menumbuhkembangkan intelektual, sosial dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Perlu digaris bawahi bahwa menulis memiliki peran penting, dikatakan BSNP (2006:317) siswa diharapkan mampu mengemukakan gagasan dan perasaan dan berpartisipasi dalam masyarakat penggunaan bahasa dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif dalam diri siswa masingmasing. 1
2 Badan Standart Nasional Pendidikan (2006:318) menarik kesimpulan bahwa, mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Pernyataan diatas menekankan pada poin pertama, siswa harus mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Pernyataan baik secara lisan maupun tulis perlu di garis bawahi, jika dipahami siswa dituntut untuk mampu berkomunikasi melalui bahasa tulis. Akan tetapi pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya disaat materi menulis tidak diminati oleh siswa. Antusias siswa dalam mengikuti materi akan merasa jenuh, dikarenakan materi menulis kurang menarik bagi siswa. Penyebab kurang menariknya antara lain terletak pada guru yang kurang memotivasi siswa, kurang akrabnya siswa dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru masih mengikuti aliran-aliran teori bahasa, guru kurang mengembangkan model pembelajaran, siswa tidak dapat menemukan ide sehingga siswa kurang antusias dalam menulis dan sebagainya. Proses belajar selama ini banyak dijumpai menggunakan pendekatan tradisional yang merupakan salah satu faktor penghambat kreativitas menulis siswa itu sendiri.
3 Setelah melakukan observasi di SDN Purwantoro 1 Malang ternyata masih banyak siswa yang kesulitan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis di kelas V semester I tahun pelajaran 2012/2013. Hasil observasi mengatakan 93,75% siswa yang tidak dapat menulis sesuai ejaaan Bahasa Indonesia dengan benar dan 6,25% yang dapat menulis sesuai ejaaan Bahasa Indonesia dengan benar yaitu 3 dari 48 siswa. (lampiran hal. 47) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, banyak siswa yang kurang perhatian terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Salah satu contoh tugas menulis sebagian besar siswa tidak memperhatikan aspek keutuhan, kepaduan dan ejaan tanda baca, sehingga mengakibatkan hasil menulis siswa tidak sesuai indikator yang diharapkan. (lampiran hal.140) Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu cara alternatif menggunakan buku harian dan siswa menulis satu hari satu paragraf dibuku hariannya. Buku harian yang akan digunakan siswa, berupa buku bekas masih layak pakai dan bersampul koran. Buku harian tersebut akan digunakan siswa sebagai media latihan menulis dirumah, dengan memperhatikan keutuhan, kepaduan dan EYD. (lampiran hal.147. Hal tersebut didasari oleh pendapat oleh Zainurrahman, (2011:187) mengatakan dengan melakukan pembiasaan menulis akan menemukan banyak pengetahuan baru. Tanpa sepengetahuan siswa buku harian akan membimbing siswa untuk menulis secara rutin. Tujuan utama dari menulis buku harian ini adalah menanamkan kebiasaan menulis mimimal satu paragraf yang berisi cerita
4 tentang pengalaman yang dialami oleh siswa pada setiap harinya. Peristiwa tersebut berisi tanggapannya tentang kegiatan pembelajaran, tanggapannya tentang suatu bacaan yang dibacanya, tanggapan terhadap lingkungan di sekitarnya atau hal-hal lain yang menurutnya menarik untuk ditulis. Melalui kegiatan menulis buku harian siswa berlatih dan membiasakan diri mengemukakan gagasan, mengekspresikan diri atau menanggapai hal-hal yang menarik perhatiannya dalam bentuk paragraf-paragraf. Perlunya menulis buku harian bertujuan untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam melakukan kegiatan menulis seperti keutuhan paragraf, ejaan tanda baca dan kepaduan. Menulis buku harian ini juga mencoba memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kreatifitas siswa dalam kegiatan menulis. Dari buku harian tersebut akan membantu siswa untuk melatih diri untuk menulis sesuai tata cara yang benar. Kegiatan menulis buku harian akan merubah atmosfer pembelajaran menjadi menyenangkan. Buku harian yang digunakan siswa bertujuan untuk melatih siswa menulis dan tugas siswa dirumah. Tarigan (2008,36) mengatakan menulis buku harian akan melatih diri menulis dalam suatu nada yang bebas serta tulus. Jika diartikan mengubah anggapan bahwa kegiatan menulis dikegiatan pembelajaran tidak ada unsur paksaan, sehingga siswa merasa tidak terbebani akan tugas menulis buku harian. Melalui menulis buku harian ini, siswa dapat merubah paradigma pemikirannya bahwa menulis adalah hal yang sangat menjengkelkan dan membosankan. Melalui pembelajaran menulis buku harian siswa akan terlihat dengan sendirinya
5 dapat memperbaiki tulisan yang dulunya sering melakukan kesalahan seperti kepaduan antar kalimat, keutuhan paragraf dan penggunaan ejaan tanda baca. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian untuk menerapkan menulis buku harian untuk siswa pada siswa kelas V di SDN Purwantoro 1 Malang dengan judul Penerapan Menulis Buku Harian untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas V SDN Purwantoro 1 Malang. 1.2 Fokus Masalah Melihat fakta dilapangan siswa kelas V SDN Purwantoro 1 Malang, tahun ajaran 2012/2013 semester I khususnya dimateri menulis masih rendah. Hal tersebut didasari dengan fakta yang membuktikan yaitu siswa kurang dapat berimajinasi, mengungkapkan ide dan kemudian menuangkan ke dalam bentuk tulisan, siswa belum mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat. Siswa juga kurang memperhatikan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Beberapa faktor yang dijelaskan di atas merupakan pemicu siswa lemah dalam mengembangkan kemampuan menulis. Maka perlu adanya alat untuk menutupi kelemahan tersebut. Alat yang digunakan yaitu menulis buku harian Buku harian berisi tulisan siswa yang menceritakan cerita pengalaman siswa. Kegiatan menulis buku harian akan menjadikan siswa untuk menjadi siswa yang teliti dalam menulis dan memperhatikan tata cara menulis dengan benar.
6 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan menulis buku harian untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SDN Purwantoro 1 Malang? 2) Bagaimana kemampuan menulis siswa kelas V SDN Purwantoro 1 Malang setelah diterapkan menulis buku harian? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1) Mendiskripsikan penerapan menulis buku harian untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SDN Purwantoro 1 Malang 2) Menjelaskan kemampuan menulis siswa kelas V SDN Purwantoro 1 Malang setelah diterapkan menulis buku harian 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis khususnya pada aspek pembelajaran alternatif. b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu rujukan referensi untuk penelitian selanjutnya
7 1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Pembelajaran menulis menjadi lebih bermakna dan menyenangkan 2) Melatih siswa untuk berpikir imajinatif dan kreatif. 3) Membimbing siswa untuk menulis sesuai dengan tata cara menulis yang benar b. Bagi Guru 1) Meningkatkan kinerja guru. 2) Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif kreatif. 3) Mengatasi permasalahan pembelajaran menulis yang dialami oleh guru c. Bagi Sekolah Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa, sekolah, dan kolaborator. 1.6 Batasan Istilah 1. Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan, segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Menulis merupakan salah satu kegiatan pengungkapan pikiran atau ide dengan perwakilan simbol bahasa yang berisi beberapa gagasan, makna dengan memperhatikan tata cara menulis yang benar. (Nurudin, 2010:4) 2. Buku harian berguna untuk mencatat sejarah dirinya sendiri, tetapi juga sekaligus melatih diri untuk menulis dan yang jelas melatih pikiran untuk mengikatnya secara lebih kuat. Buku harian salah satu alternatif
8 kegiatan positif untuk melatih diri menulis dalam suatu nada yang bebas serta halus. Buku harian akan menjadikan peran yang baik sebagai suatu sarana tepat guna dalam pengajaran menulis. Hal itu akan menjadi dampak positif sebagai suatu pengalaman menulis yang sangat memuaskan dan bermakna. (Nurudin, 2010:22) 3. Kemampuan menulis dipandang sebagai sebuah proses penyumbangan ide pikiran dari penyusunan kalimat melalui pengembangan paragraf. Kemampuan menulis merupakan suatu kegiatan yang mencurahkan ekspresi pikiran dan diungkapkan melalui perwakilan makna yang di tulis diatas kertas, didalamnya berisi beberapa paragraf beserta wacana dengan memperhatikan tata cara menulis yang benar. (Zainurrahman, 2011:75)